Pengertian Kesalahan Grammatikal ANALISIS KESALAHAN MENENTUKAN GRAMMATIKAL KASUS DI DALAM KALIMAT BAHASA JERMAN.

2. Pengertian Kesalahan

W.J.S. Poerwadarminta 1984:853 menyatakan kesalahan adalah kekeliruan, kekhilafan, tidak seharusnya, tidak cocok dengan keadaan yang sebenarnya. Sedangkan menurut Nurhadi 1995:229 menyatakan kesalaan merupakan padanan dari error, sedangkan kesilapan merupakan padanan dari mistake. 3. Pengertian Analisis Kesalahan Parera 1997:98 mengatakan analisis kesalahan merupakan tindakan atau studi secara formal dan sistematis untuk mengidentifikasi kesulitan- kesulitan, hambatan-hambatan dan kendala-kendala dalam proses pembelajaran bahasa bagi mereka yang berbeda latar belakang kebahasaan. Selanjutnya Nurhadi 1995:229 mengatakan analisis kesalahan dipandang sebagai prosedur kerja yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan, pengklasifikasian kesalahan, pengevaluasian atau penilaian terhadap kesalahan. Lebih lanjut Brown 1980:148 mengatakan bahwa analisis kesalahan adalah analisis terhadap kesalahan-kesalahan seseorang berbahasa baik bahasa asing, bahasa kedua ataupun bahasa pada umumnya. Dari pengertian analisis kesalahan tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis kesalahan adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis yang dilakukan dengan pengumpulan kesalahan, identifikasi kesalahan, klasisfikasi kesalahan atau pengelompokan kesalahan, pernyataan frekuensi kesalahan, serta perbaikan kesalahan-kesalahan itu.

4. Grammatikal

Dalam kamus linguistik karangan Harimukti Kridalaksana 1993:66 grammatika adalah suatu subsistem dalam organisasi bahasa dimana satuan- satuan bermakna bergabung untuk membentuk satuan-satuan yang lebih besar yang merupakan bagian morfologi dan sintaksis. Paulston dan Bruder 1971:1 merumuskan grammatika sebagai bentuk dan penyusunan kata yang berterima dalam frase dan kalimat. Lebih lanjut Lewis 1993: 8 mendefinisikan grammatika sebagai rangkaian bentuk kalimat yang di dalamnya terdapat kata- kata yang sesuai dan bisa ditempatkan. Dari penjelasan para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa grammatika merupakan aturan-aturan pembentukan kalimat yang mencakup dua asfek yaitu asfek pembentukan kata morfologi dan asfek pembentukan kalimat sintaksis. Peranan struktur di dalam kalimat sangat penting karena struktur merupakan satuan bahasa yang merupakan alat gramatikal untuk membentuk satuan konstruksi. Struktur satuan bahasa mempengaruhi makan gramatikal, bahkan dapat mengakibatkan suatu konstruksi menjadi tidak gramatikal. Dalam hal mempelajari bahasa Jerman, struktur kalimat sangat kompleks permasalahannya dibandingkan dengan struktur dalam bahasa Indonesia. Hal ini yang menyebabkan mahasiswa kurang memahami dan menguasai struktur dalam bahasa Jerman. Ada empat macam jenis kasus dalam mempelajari bahasa Jerman yaitu:

1. Kasus Nomminativ