Hipotesis Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada sekolah kategori baik, cukup dan kurang. 2. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada sekolah kategori baik, cukup dan kurang. 3. Terdapat hubungan antara kemampuan penalaran dan kemampuan komunikasi matematis. BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan sampel tidak secara random, tetapi menerima keadaan sampel apa adanya. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design Sugiyono, 2010. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan terdiri dari dua kelompok yang memiliki kemampuan awal yang ekuivalen setara dan homogen, dan kondisi kesetaraan kelompok-kelompok tersebut diketahui berdasarkan pada hasil rata-rata pretes kedua kelas. Untuk memperkuat keyakinan bahwa kedua kelompok sampel ini ekuivalen dan homogen, maka akan dilakukan uji normalitas dan dilanjutkan dengan uji homogenitas. Kelompok eksperimen menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Kedua kelompok ini akan diberikan pretes dan postes dengan menggunakan instrumen yang sama. Adapun desain penelitiannya adalah sebagai berikut: O X O O O Keterangan: O : Pretes dan postes kemampuan penalaran dan komunikasi matematis X : Pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran berbasis masalah.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA kelas dua di Kabupaten Bima Tahun Pelajaran 20112012. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2010. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XI dari tiga kategori sekolah baik, cukup dan kurang. Kategori sekolah yang dimaksud dalam penelitian ini didasarkan pada nilai rata-rata ujian akhir dari masing-masing sekolah yang bersangkutan.

C. Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 2 43

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SERTA SELF-CONCEPT SISWA MTS MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH : Penelitian Kuasi Eksperimen pada Salah Satu MTs Negeri di Kabupaten Subang.

3 12 60

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI PENDEKATAN PROBING-PROMPTING.

2 2 34

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MADRASAH TSANAWIYAH MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 0 50

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PENALARAN MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI : Studi Eksperimen pada Siswa SMA Negeri 1 Kadipaten Majalengka.

3 31 66

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI, PENALARAN, DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SERTA KECERDASAN EMOSIONAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS-MASALAH PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS.

0 0 170

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI, PENALARAN, DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SERTA KECERDASAN EMOSIONAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS-MASALAH PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS.

0 1 170

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 1 74

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI PEMBELAJARAN ANALITIK SINTETIK.

0 2 41

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW.

0 0 66