Pengembangan Hipotesis PENGARUH AUDIT TENURE, AUDIT FEE Pengaruh Audit Tenure Dan Spesialisasi Auditor Terhadap ((Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013).

2. Pengaruh Audit Fee Terhadap Kulitas Audit Biaya yang lebih tinggi akan meningkatkan kualitas audit, karena biaya audit yang diperoleh dalam satu tahun dan estimasi biaya operasional yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses audit dapat meningkatkan kualitas audit. Gammal 2012 dalam Kurniasih 2014 membuktikan bahwa perusahaan multinasional dan bank-bank di Lebanon lebih memilih untuk membayar biaya audit yang bernominal besar dengan alasan yaitu mereka lebih mencari auditor dalam kantor akuntan publik yang dapat menghasilkan laporan audit yang berkualitas dan dapat meningkatkan kredibilitas laporan keuangan tahunan yang dapat bersaing diseluruh dunia. H2 : Audit Fee berpengaruh positif terhadap kualitas audit 3. Pengaruh Rotasi Auditor Terhadap Kualitas Audit Penelitian yang dilakukan oleh Siregar, dkk. 2012 menemukan bukti bahwa sebelum adanya peraturan mengenai rotasi auditor mandatory, audit partner rotation berpengaruh negatif, tetapi ketika ada peraturan mengenai audit firm rotation, menunjukkan pengaruh positif terhadap kualitas audit. Dengan dilakukannya rotasi audit akan mengurangi hubungan interaksi yang terlalu dekat antara klien dan auditor yang dapat mengurangi kualitas audit yang dihasilkan. H3 : Rotasi Auditor Terhadap Kualitas Audit 4. Pengaruh Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit Spesialisasi industri KAP menggambarkan keahlian dan pengalaman audit seorang auditor pada bidang industri tertentu. Auditor spesialis diyakini mampu mendeteksik kesalahan-kesalahan secara lebih baik, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan penilaian tentang kejujuran laporan keuangan. Dalam melakukan pemeriksaan dan pengawasan kinerja manajemen, auditor mungkin akan menghadapi masalah yang kompleks yang memiliki pengaruh terhadap laporan keuangan, itulah sebabnya diperlukan spesialisasi auditor yang lebih memahami industri klien untuk menjaga kualitas audit. H4 : Spesialisasi Auditor Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis terhadap pengaruh variabel independen yaitu audit tenure, audit fee, rotasi audit dan spesialisasi auditor terhadap variabel dependen yaitu kualitas audit. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa laporan keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2011- 2013.

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 yaitu sebanyak 138 perusahaan. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria pemilihan sampel sebagai berikut : 1. Perusahan Manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2011- 2013. 2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit periode 31 Desember 2011-2013 3. Data-data mengenai variabel penelitian yang akan di teliti harus tersedia lengkap

C. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari situs resmi Bursa Efek Indonesia BEI www.idx.co.id . D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Dependen Variabel dependen penelitian ini adalah kualitas audit, kualitas audit merupakan kemampuan auditor untuk menemukan dan mengungkapkan kesalahan atau kekeliruan yang terdapat padas sistem akuntansi klien. Kualitas audit di proksikan dengan ukuran KAP, KAP yang besar KAP Big Four dianggap memiliki kualitas audit yang lebih baik dibandingan KAP non Big Four, karena mereka dituntut untuk bisa menjaga reputasinya. 2. Variabel Independen a Audit Tenure, Auditor tenure merupakan lamanya masa perikatan auditor dengan klien. Masa perikatan audit tersebut diukur dengan menghitung jumlah tahun auditor melakukan perikatan dengan perusahaan yang sama secara berturut-turut, Al-Thuneibat et al 2011 dalam Sinaga 2012. Semakin panjang masa perikatan antara klien dan auditor membuat adanya kedekatan emosional antara klien dan auditor sehingga mampu mengurangi tingkat objektifitas auditor dalam melaksanakan kegiatan auditnya. b Audit Fee, Audit fee merupakan pendapatan yang di dapatkan auditor sebagai imbalan atas jasa setelah dilakukannya audit. Audit fee dalam penelitian ini di proksikan dengan profesional fees yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kemudian variabel ini dihitung dengan menggunakan logaritma natura. Kurniasih dan Rohman 2014. c Rotasi Auditor, Rotasi audit adalah pergantian kantor akuntan publik yang dilakukan oleh perusahaan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.17 tahun 2008 tentang “Jasa Akuntan Publik”, kantor akuntan publik hanya boleh mengaudit perusahaan yang sama selama lima tahun berturut- turut dan tiga tahun berturut turut untuk seorang akuntan publik. Namun ada beberapa perusahaan yang melakukan pergantian auditor sebelum lima tahun berturut-turut voluntary. Rotasi audit diukur dengan menggunakan variabel dummy, 1 jika perusahaan melakukan rotasi dan 0 jika tidak melakukan rotasi. d Spesialisasi Auditor, Semakin sering KAP melakukan audit terhadap perusahaan sejenis, maka kantor akuntan publik tersebut akan spesialis dalam kelompok perusahaan tersebut. Spesialisasi auditor diukur dengan variabel dummy, 1 jika di audit dengan auditor spesialis, dan 0 jika di audit dengan auditor non spesialis, di katakan spesialis auditor jika mengaudit lebih dari 30 perusahan di sebuah industri. Panjaitan dan Chariri 2014

E. Metode Analisis Data

Pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi logistik logistic regression sebagai berikut: = + + + + + Keterangan : Kualitas = Kualitas audit variabel dummy, 1 jika diaudit oleh KAP big Four, 0 jika diaudit oleh KAP non Big Four α = Konstanta β = Koefisien Model Regresi Tenure = Lamanya Jumlah angka tahun perikatan kerja auditor dan sampel AuditFee = Logaritma Natura audit fee Rotasi = Rotasi Auditor variabel dummy, 1 jika melakukan rotasi, 0 jika tidak melakukan rotasi Spesialisasi = Spesialisasi Auditor Variabel dummy, 1 jika diaudit KAP spesialis dan 0 jika diaudit KAP non spesialis e = Residual eror.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit dan Auditor Tenure terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 89 124

Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012

3 90 92

Pengaruh Kualitas Auditor Dan Ukuran Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

0 59 86

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Karakteristik Audit Dan Jenis Opini Audit Terhadap Biaya Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014

2 66 87

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)

11 58 15

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Spesialisasi Industri Auditor, Dan Audit Brand Name Terhadap Integritas Laporan Keuangan: Studi Empiris Pada Perusahaan Di Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

2 28 127

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN AUDIT TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012)

0 0 7

Pengaruh Kualitas Audit dan Auditor Tenure terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

FEE AUDIT SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH AUDITOR SWITCHING DAN AUDIT TENURE PADA KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2016)

0 2 16

Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012

0 0 11