commit to user 6
Tugas Akhir Perencanaan Struktur  Mall 3 Lantai  RAB
BAB 2 Dasar Teori
Tabel 2.1. Koefisien reduksi beban hidup
Penggunaan Gedung Koefisien Beban Hidup untuk
Perencanaan Balok Induk PERUMAHANPENGHUNIAN :
Rumah tinggal, hotel, rumah sakit PERDAGANGAN :
Toko,toserba,pasar GANG DAN TANGGA :
Perumahan  penghunian Pendidikan, kantor
Pertemuan  umum,  perdagangan  dan penyimpanan,
industri, tempat
kendaraan 0,75
0,80
0,75 0,75
0,90
Sumber : SNI 03-1727-1989
c. Beban Angin W
Beban Angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara.
Beban Angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan negatif  hisapan,  yang  bekerja  tegak  lurus  pada  bidang  yang  ditinjau.  Besarnya
tekanan  positif  dan  negatif  yang  dinyatakan  dalam  kgm
2
ini  ditentukan  dengan mengalikan  tekanan  tiup  dengan  koefisien
–  koefisien  angin.  Tekan  tiup  harus diambil minimum 25 kgm
2
, kecuali untuk daerah di laut dan di tepi laut sampai sejauh 5 km dari tepi pantai. Pada daerah tersebut tekanan hisap diambil minimum
40 kgm
2
.
Koefisien angin untuk gedung tertutup : 1   Dinding Vertikal
a Di pihak angin .............................................................................. + 0,9
commit to user 7
Tugas Akhir Perencanaan Struktur  Mall 3 Lantai  RAB
BAB 2 Dasar Teori
b Di belakang angin ........................................................................ - 0,4
2   Atap segitiga dengan sudut kemiringan a Di pihak angin :     65  ............................................................. 0,02   - 0,4
65      90  ....................................................... + 0,9 b Di belakang angin, untuk semua   .............................................. - 0,4
d. Beban Gempa E
Beban gampa adalah semua beban statik equivalen yang bekerja pada gedung atau bagian  gedung  yang  menirukan  pengaruh  dari  gerakan  tanah  akibat  gempa  itu
SNI 03-1726-2002.
2.1.2.  Sistem Kerjanya Beban
Bekerjanya  beban  untuk  bangunan  bertingkat  berlaku  sistem  gravitasi,  yaitu elemen  struktur  yang  berada  di  atas  akan  membebani  elemen  struktur  di
bawahnya, atau dengan kata lain elemen struktur yang mempunyai kekuatan lebih besar  akan  menahan  atau  memikul  elemen  struktur  yang  mempunyai  kekuatan
lebih kecil.
Dengan demikian sistem bekerjanya beban untuk elemen-elemen struktur gedung bertingkat secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut :
Beban  pelat  lantai  didistribusikan  terhadap  balok  anak  dan  balok  portal,  beban balok  portal  didistribusikan  ke  kolom  dan  beban  kolom  kemudian  diteruskan  ke
tanah dasar melalui pondasi.
commit to user 8
Tugas Akhir Perencanaan Struktur  Mall 3 Lantai  RAB
BAB 2 Dasar Teori
2.1.3. Provisi Keamanan
Dalam  pedoman  beton  SNI  03-2847-2002,  struktur  harus  direncanakan  untuk
memiliki  cadangan kekuatan untuk memikul beban yang lebih tinggi dari beban normal.  Kapasitas  cadangan  ini  mencakup  faktor  pembebanan  U,  yaitu  untuk
memperhitungkan  pelampauan  beban  dan  faktor  reduksi   ,  yaitu  untuk memperhitungkan  kurangnya  mutu  bahan  di  lapangan.  Pelampauan  beban  dapat
terjadi  akibat  perubahan  dari  penggunaan  untuk  apa  struktur  direncanakan  dan penafsiran  yang kurang tepat dalam memperhitungkan pembebanan. Kekurangan
kekuatan  dapat  diakibatkan  oleh  variasi  yang  merugikan  dari  kekuatan  bahan, pengerjaan,  dimensi,  pengendalian  dan  tingkat  pengawasan.  Faktor  pembebanan
U  seperti  diperlihatkan  pada  Tabel  2.2.  dan  Faktor  Reduksi  Kekuatan pada
Tabel 2.3.
Tabel 2.2. Faktor pembebanan U No.
KOMBINASI  BEBAN FAKTOR  U
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. D
D, L, A, R D, L, W, A, R
D, W D, L, E
D, L, W, E D, E
1,4 D 1,2 D +1,6 L + 0,5 A atau R
1,2 D + 1,0 L   1,6 W + 0,5 A atau R 0,9 D   1,6 W
1,2 D + 1,0 L   1,0 E 1,2 D + 1,0 L   1,6 W   1,0 E
0,9 D   1,0 E
Keterangan : D
= Beban mati E
= Beban gempa L
= Beban hidup                      A = Beban atap
W = Beban angin
R = Beban air hujan
commit to user 9
Tugas Akhir Perencanaan Struktur  Mall 3 Lantai  RAB
BAB 2 Dasar Teori
Tabel 2.3. Faktor Reduksi Kekuatan No
GAYA
1. 2.
3.
4. 5.
6.
7. Lentur tanpa beban aksial
Aksial tekan dan aksial tarik dengan lentur Aksial tekan dan aksial tarik dengan lentur
 Komponen dengan tulangan spiral
 Komponen lain
Geser dan torsi Tumpuan Beton
Komponen struktur yang memikul gaya tarik a.  Terhadap kuat tarik leleh
b.  Terhadap kuat tarik fraktur Komponen struktur yang memikul gaya tekan
0,80 0,80
0,70 0,65
0,75 0,65
0,9 0,75
0,85
Kandungan  agregat  kasar  untuk  beton  struktural  seringkali  berisi  agregat  kasar berukuran  diameter  lebih  dari  2  cm,  maka  diperlukan  adanya  jarak  tulangan
minimum agar campuran beton basah dapat melewati tulangan baja tanpa terjadi pemisahan  material  sehingga  timbul  rongga  -  rongga  pada  beton.  Sedang  untuk
melindungi dari karat dan kehilangan kekuatannya dalam kasus kebakaran, maka diperlukan adanya tebal selimut beton minimum.
Persyaratan  utama  pada  pedoman  beton  SNI  03-2847-2002  adalah  sebagai
berikut: a.  Jarak bersih antara tulangan sejajar dalam lapis yang sama, tidak boleh kurang
dari d
b
ataupun 25 mm, dimana d
b
adalah diameter tulangan. b.  Jika tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis atau lebih, tulangan
pada  lapisan  atas  harus  diletakkan  tepat  diatas  tulangan  di  bawahnya  dengan jarak bersih tidak boleh kurang dari 25 mm.
Tebal selimut beton minimum untuk beton yang dicor setempat adalah: a.   Pelat  dan dinding
= 20 mm
commit to user 10
Tugas Akhir Perencanaan Struktur  Mall 3 Lantai  RAB
BAB 2 Dasar Teori
b.   Balok dan kolom = 40 mm
c.   Beton yang berhubungan langsung dengan tanah atau cuaca = 50 mm
2.2. Perencanaan Atap
a. Pembebanan Pada perencanaan atap ini, beban yang bekerja adalah :
1 Beban mati 2 Beban hidup
3 Beban angin b.  Asumsi Perletakan
1 Tumpuan sebelah kiri adalah sendi. 2 Tumpuan sebelah kanan adalah rol.
c.  Analisa struktur menggunakan program SAP 2000.
d.  Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-1729-2002.
e.   Perhitungan dimensi profil kuda-kuda. 1  Batang tarik
Ag perlu = Fy
P
mak
An perlu = 0,85.Ag An = Ag-dt
L  = Panjang sambungan dalam arah gaya tarik
Yp Y
x
L x
U 1
Ae = U.An
Cek kekuatan nominal :
Kondisi leleh
Fy Ag
Pn .
. 9
,
commit to user 11
Tugas Akhir Perencanaan Struktur  Mall 3 Lantai  RAB
BAB 2 Dasar Teori
Kondisi fraktur
Fu Ag
Pn .
. 75
, P
Pn
……. aman
2  Batang tekan Periksa kelangsingan penampang :
Fy t
b
w
300
E Fy
r l
K c
.
Apabila  = λc ≤ 0,25
ω = 1 0,25  λs  1,2
ω 0,67
λ -
1,6 1,43
c λs ≥ 1,2
ω
2 s
1,25.
y
f Ag
Fcr Ag
Pn .
.
1
n u
P P
……. aman
2.3. Perencanaan Tangga