commit to user 19
Perencanaan Struktur Mall 3 Lantai RAB
BAB 3 Perencanaan Atap
b. Jarak antar kuda-kuda : 5,0 m
c. Kemiringan atap : 32
o
d. Bahan gording : baja profil lip channels in front to front
arrangement e. Bahan rangka kuda-kuda
: baja profil double siku sama kaki f. Bahan penutup atap
: genteng tanah liat g. Alat sambung
: baut-mur. h. Jarak antar gording
: 2,4542 m i. Bentuk atap
: limasan j. Mutu baja profil
: Bj-37
ijin
= 1600 kgcm
2 Leleh
= 2400 kgcm
2
SNI 03 –1729-2002
3.2. Perencanaan Gording
3.2.1. Perencanaan Pembebanan
Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil lip channels in front to front
arrangement 125 x 100 x 20 x 3,2 pada perencanaan kuda- kuda dengan data sebagai berikut :
commit to user 20
Perencanaan Struktur Mall 3 Lantai RAB
BAB 3 Perencanaan Atap
a. Berat gording = 12,3 kgm.
b. I
x
= 362 cm
4
. c. I
y
= 225 cm
4
. d. h = 125 mm
e. b = 100 mm f. t
s
= 3,2 mm g. t
b
= 3,2 mm h. W
x
= 58 cm
3
. i. W
y
= 45 cm
3
Pembebanan berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung SNI 03-1727-1989
, sebagai berikut : a. Berat penutup atap
= 50 kgm
2
. b. Beban angin
= 25 kgm
2
. c. Berat hidup pekerja
= 100 kg. d. Berat penggantung dan plafond
= 18 kgm
2
3.2.2. Perhitungan Pembebanan
a. Beban Mati titik Beban mati titik dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Beban mati
Berat gording =
12,3 kgm Berat penutup atap
Berat plafon =
= 2,4542 x 50
2,0833 x 18 =
122,71 kgm 37,50 kgm
q =
160,21 kgm +
y
P q
y
q
x
x
commit to user 21
Perencanaan Struktur Mall 3 Lantai RAB
BAB 3 Perencanaan Atap
q
x
= q sin = 160,21 x sin 32
= 84,90 kgm. q
y
= q cos = 160,21 x cos 32
= 135,87 kgm. M
x1
=
1 8
. q
y
. L
2
=
1 8
x 135,87x 5
2
= 424,59 kgm. M
y1
=
1 8
. q
x
. L
2
=
1 8
x 84,90 x 5
2
= 265,31 kgm.
b. Beban hidup Beban hidup dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Beban hidup
P diambil sebesar 100 kg. P
x
= P sin = 100 x sin 32
= 52,99 kg. P
y
= P cos = 100 x cos 32 = 84,80
kg. M
x2
=
1 4
. P
y
. L =
1 4
x 84,80 x 5 = 106
kgm. M
y2
=
1 4
. P
x
. L =
1 4
x 52,99 x 5 = 66,24 kgm.
c. c. Beban angin
Beban angin dapat dilihat pada Gambar 3.4.
TEKAN HISAP
Gambar 3.4. Beban angin y
P P
y
P
x
x
commit to user 22
Perencanaan Struktur Mall 3 Lantai RAB
BAB 3 Perencanaan Atap
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kgm
2
SNI 03-1727-1989
Koefisien kemiringan atap = 32
1. Koefisien angin tekan
= 0,02 – 0,4
= 0,02.32 – 0,4
= 0,24 2.
Koefisien angin hisap =
– 0,4
Beban angin : 1. Angin tekan W
1
= koef. Angin tekan x beban angin x 12 x s
1
+s
2
= 0,24 x 25 x ½ x 2,4542+2,4542 = 14,73 kgm.
2. Angin hisap W
2
= koef. Angin hisap x beban angin x 12 x s
1
+s
2
= – 0,4 x 25 x ½ x 2,4542+2,4542
= -24,54 kgm.
Beban yang bekerja pada sumbu x, maka hanya ada harga M
x
: 1. M
x tekan
=
1 8
. W
1
. L
2
=
1 8
x 14,73x 5
2
= 46,03 kgm. 2. M
x hisap
=
1 8
. W
2
. L
2
=
1 8
x -24,54 x 5
2
= -76,69 kgm.
Kombinasi = 1,2D + 1,6L ± 0,8w 1. M
x
M
x max
= 1,2D + 1,6L + 0,8w = 1,2424,59 + 1,6106 + 0,846,03 = 715,93 kgm
M
x min
= 1,2D + 1,6L - 0,8W = 1,2424,59 + 1,6106 - 0,846,03 = 642,28 kgm
2. M
y
M
x max
= M
x min
= 1,2265,31 + 1,666,24 = 424,36 kgm
Kombinasi gaya dalam pada gording dapat dilihat pada Gambar 3.1.
commit to user 23
Perencanaan Struktur Mall 3 Lantai RAB
BAB 3 Perencanaan Atap
Tabel 3.1. Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording Momen
Beban Mati
Beban Hidup
Beban Angin Kombinasi
Tekan Hisap
Maksimum Minimum
Mx kgm My kgm
424,59 265,31
106 66,24
46,03 -
-76,69 -
715,93 424,36
642,28 424,36
3.2.3. Kontrol Tahanan Momen