Peran Pekan Raya Sumatera Utara Dalam Pengembangan Pariwisata di Sumatera Utara Kesimpulan

40 milinium ini. Berpikir lokal dimaksudkan bahwa kita perlu berpikir untuk kepentingan lokal, menggali nilai-nilainorma-norma sosial lokal sebagai hasil dan budi daya lokal local genius, mengeksplorasi dan mengkonservasi sumber-sumber alam dan budaya lokal dengan cara-cara profesional sehingga yang lokal itu bisa mengglobal. Jadi, untuk mengembangkan Pekan Raya Sumatera Utara peran serta dari pemerintah juga haruslah ikut serta dalam membantunya. Yang dimana Pekan Raya Sumatera Utara tersebut harus terus di tingkatkan pembangunannya setiap tahun, harus selalu ada yang berbeda dari hal atraksi wisata, kesenian budaya, pendidikan yang di suguhkan serta perubahan-perubahan tema dari Pekan Raya itu sendiri dari setiap tahunnya. Sehingga para pengunjung juga tidak merasa bosan dengan apa yang di tampilkan. Selain itu, pemerintah juga harus memberikan selalu promosi-promosi yang dapat menarik para wisatawan asing dan lokal dengan hal-hal yang berbeda.

4.3 Peran Pekan Raya Sumatera Utara Dalam Pengembangan Pariwisata di Sumatera Utara

Pembangunan sektor pariwisata merupakan prioritas ketiga setelah sektor industri dan pertanian. Lokasi Pariwisata Sumatera Utara yang potensial adalah Danau Toba, Tanah Karo, Nias, dan Langkat dimana objek wisata meliputi keindahan alam, iklim, kebudayaan, kesenian rakyat dan sebagainya. Juga adanya event-event pariwisata yang bertujuan untuk mempromosikan kepada wisatawan serta menambah kunjungan dengan memperpanjang masa tinggal wisatawan mancanegara di Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 41 Pekan Raya Sumatera Utara sebagai arena promosi, informasi, pameran dan hiburan selalu berusaha dalam setiap penyelenggaraannya untuk meningkatkan dan mengembangkan peranannya dengan yang dibebankan oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara kepadanya. Keberadaan Pekan Raya Sumatera Utara turut menyemarakkan kegiatan kepariwisataan di Sumatera Utara. Hal ini terlihat dari jumlah peserta dan banyaknya pengunjung yang terlibat dalam penyelenggaraan setiap tahun. Semua kegiatan tersebut memakai sarana dan prasarana kepariwisataan seperti transportasi, restoran, dan akomodasi. Pekan Raya Sumatera Utara juga memberikan dorongan terhadap kreasi dibidang seni dan budaya yang berkaitan dengan pengembangan industri pariwisata. Dan juga merupakan arena promosi pariwisata yang baik di Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sumatera Utara merupakan penghasil komoditi nonmigas yang letaknya sangat strategis yang diapit oleh tiga propinsi yaitu: NAD, Riau dan Sumatera Barat serta berdekatan dengan negara Malaysia dan Singapura yang dibatasi oleh Selat Malaka. Selain itu memiliki keindahan alam yang cukup menarik keunikan dan keanekaragaman budaya daerah, flora dan fauna, dan berbagai peristiwa menjadikannya Daerah Tujuan Wisata DTW ketiga sesudah Bali dan Jawa, dengan Medan sebagai Ibu Kota merupakan pintu gerbang utama masuknya wisatawan ke Indonesia bagian barat sekaligus Point of Distribution ke NAD, Riau dan Sumatera Barat yang didukung bandara InternasionalDomestik Polonia dan Pelabuhan laut Belawan sebagai jalur transportasi internasional, karena itu Sumatera Utara merupakan pusat pembangunan dan pengembangan Indonesia di wilayah barat. Pada sekitar tahun 1971 dan 1972 Pemda Tingkat I dan II Propinsi Sumatera Utara Kotamadya Medan mencetuskan gagasan untuk menyediakan tempat, arena promosi, informasi, pameran dari produk industri, barang, hasil kerajinan rakyat dan tempat hiburan rakyat dengan mengadakan pertunjukan seni budaya. Untuk pertama kalinya PRSU dibuka oleh Ibu Tien Soeharto pada tanggal 22 Desember 1972. Dan diselenggarakan secara berkesinambungan setiap tahunnya. Untuk menjadikan PRSU sebagai arena promosi dan informasi yang mandiri maka berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara No. 322 tahun 1980 dibentuklah suatu badan hukum dengan nama “Yayasan Pekan Raya Sumatera Utara” yang mengelola arena informasi dan promosi tersebut. 42 Universitas Sumatera Utara 43

5.2 Saran