Aspek Aksesibilitas salah satu komponen infrastruktur yang penting dalam destinasi

13 c. Special types of attraction : Atraksi ini tidak berhubungan dengan kedua kategori diatas, tetapi merupakan atraksi buatan seperti theme park, circus, shopping. Yang termasuk dalam natural attraction diantaranya iklim, pemandangan, flora dan fauna serta keunikan alam lainnya. Sedangkan cultural attraction mencakup sejarah, arkeologi, religi dan kehidupan tradisional.

3. Aspek Aksesibilitas salah satu komponen infrastruktur yang penting dalam destinasi

adalah aksesibilitas. Aksesibilitas menurut Bovy dan Lawson 1998;107, “... should be possible by public transport and bicycle trails, by pedesterian paths from neighborhoods and by cars mainly families,with an average of three personscar”. Akses yang bersifat fisik maupun non fisik untuk menuju suatu destinasi merupakan hal penting dalam pengembangan pariwisata. Aspek fisik yang menyangkut jalan, kelengkapan fasilitas dalam radius tertentu, frekuensi transportasi umum dari terminal terdekat. Menurut Bovy dan Lawson 1998;202, jaringan jalan memiliki dua peran penting dalam kegiatan pariwisata, yaitu : a. Sebagai alat akses, transport, komunikasi antara pengunjung atau wisatawan dengan atraksi rekreasi atau fasilitas.

b. Sebagai cara untuk melihat-lihat sightseeing dan menemukan suatu tempat yang

membutuhkan perencanaan dalam penentuan pemandangan yang dapat dilihat selama perjalanan. Pada peran kedua, menunjukan aspek non fisik yang juga merupakan faktor penting dalam mendukung aksesibilitas secara keseluruhan, dapat berupa keamanan sepanjang jalan, dan waktu tempuh dari tempat asal menuju ke destinasi. Lebih lanjut Bovy dan Lawson 1998;203 membagi jalan untuk kepentingan wisatawan menjadi tiga kategori, yaitu : Universitas Sumatera Utara 14 a. Jalan Utama yang menghubungkan wilayah destinasi utama dengan jaringan jalan nasional atau jalan utama di luar kawasan. b. Jalan Pengunjung, yaitu jalan sekunder yang biasanya beraspal makadam ataupun gravel yang menghubungkan dengan fasilitas wisata yang spesifik seperti resort, hotel yang terpisah, restoran atau atraksi rekreasi lainnya. c. Sirkuit Pengunjung, untuk kegiatan melihat-lihat dengan pemandangan yang menarik disepanjang jalannya.

4. Aspek Aktivitas dan Fasilitas, dalam pengembangan sebuah objek wisata dibutuhkan

adanya fasilitas yang berfungsi sebagai pelengkap dan untuk memenuhi berbagai kebutuhan wisatawan yang bermacam-macam. Menurut Bukart dan Medlik 1974;133, fasilitas bukanlah merupakan faktor utama yang dapat menstimulasi kedatangan wisatawan ke suatu destinasi wisata, tetapi ketiadaan fasilitas dapat menghalangi wisatawan dalam menikmati atraksi wisata. Pada intinya, fungsi fasilitas haruslah bersifat melayani dan mempermudah kegiatan atau aktivitas pengunjungwisatawan yang dilakukan dalam rangka mendapat pengalaman rekreasi. Di samping itu, fasilitas dapat pula menjadi daya tarik wisata apabila penyajiannya disertai dengan keramah tamahan yang menyenangkan wisatawan, dimana keramah tamahan dapat mengangkat pemberian jasa menjadi suatu atraksi wisata. Bovy dan Lawson 1979;9 menyebutkan bahwa fasilitas adalah atraksi buatan manusia yang berbeda dari daya tarik wisata yang lebih cenderung berupa sumber daya.

5. Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya, dalam analisa sosial ekonomi membahas

mengenai mata pencaharian penduduk, komposisi penduduk, angkatan kerja, latar belakang pendidikan masyarakat sekitar, dan penyebaran penduduk dalam suatu wilayah. Hal ini perlu dipertimbangkan karena dapat menjadi suatu tolak ukur mengenai apakah posisi pariwisata menjadi sektor unggulan dalam suatu wilayah Universitas Sumatera Utara 15 tertentu ataukah suatu sektor yang kurang menguntungkan dan kurang selaras dengan kondisi perekonomian yang ada. Selanjutnya adalah mengenai aspek sosial budaya, dimana aspek kebudayaan dapat diangkat sebagai suatu topik pada suatu kawasan. Dennis L. Foster menjelaskan mengenai Pengaruh Kebudayaan cultural influences sebagai berikut : “Para pelaku perjalanan tidak membuat keputusan hanya berdasarkan pada informasi pemrosesan dan pengevaluasian. Mereka juga dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, masyarakat, dan gaya hidupnya.

2.3 Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata

Pada literatur-literatur luar negeri tidak pernah ditemukan objek dan daya tarik wisata seperti yang kita kenal di Indonesia, namun mereka hanya menggunakan istilah “Tourist Attraction” saja yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik untuk mengunjungi daerah tertentu, dimana Tourist Attraction itu juga merupakan salah satu unsur pokok dalam pembangunan kepariwisataan yang keberadaannya akan mendorong wisatawan untuk mengunjunginya. Objek dan daya tarik wisata dapat berupa alam, budaya, tata hidup yang memiliki daya tarik untuk dikunjungi atau yang menjadi sasaran bagi wisatawan. Hal ini juga diungkapkan oleh Yoeti 1991, dimana ada beberapa hal yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah. Hal-hal tersebut adalah : 1. Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta, yang dalam istilah pariwisata disebut natural amenities. Termasuk dalam kelompok ini adalah: 1. Iklim 2. Bentuk tanah dan pemandangan 3. Hutan belukar 4. Flora dan fauna 5. Pusat kesehatan 2. Hasil ciptaan manusia yang dalam istilah pariwisatanya disebut man made supply yang berupa benda-benda sejarah, kebudayaan dan keagamaan. Universitas Sumatera Utara 16 3. Tata cara hidup masyarakat way of life Membicarakan objek dan atraksi wisata ada baiknya dikaitkan dalam pengertian produksi dari industri pariwisata itu sendiri. Hal ini dianggap perlu karena sampai sekarang ini masih dijumpai perbedaan pendapat antara para ahli mengenai pengertian produk industri parwisata dari satu pihak dan atraksi wisata di pihak lain. Terdapat perbedaan yang prinsipil antara pengertian produk industri pariwisata dengan objek dan atraksi wisata. Produk industri pariwisata meliputi keseluruhan pelayanan yang diperoleh, dirasakan atau dinikmati wisatawan, semenjak ia meninggalkan rumah dimana biasanya ia tinggal, sampai ke daerah tujuan wisata yang dipilihnya dan kembali ke rumah dimana ia berangkat semula jadi objek dan atraksi wisata itu sebenarnya sudah termasuk dalam produk industri wisata karena kalau tidak, motivasi untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata tidak ada, padahal kita yakin bahwa pada suatu daerah tujuan wisata sudah pasti ada objek dan atraksi wisata. Adapun alasannya wisatawan akan berkunjung ke daerah tersebut bila mereka merasa manfaat kepuasan atau pelayanan yang diberikan. Jadi kita hanya dapat mengatakan suatu objek wisata, bila untuk melihat objek wisata tersebut tidak ada persiapan terlebih dahulu dimana seseorang saja dapat menikmatinya tanpa bantuan orang lain, karena memang sifat objek wisata tersebut tidak dapat dipindah-pindahkan atau bersifat monumental contohnya: pemandangan alam, bangunan bersejarah. Lain halnya dengan atraksi wisata yang apabila sesuatu itu dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat dilihat dan dinikmati. Atraksi wisata ini sifatnya adalah entertainment atau hiburan yang diperagakan oleh manusia seperti tari-tarian, upacara adat dan lain - lain. Oleh sebab itu, perlu persiapan khusus untuk dapat menikmatinya. Undang-undang No. 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan memberikan batasan pengertian tentang objek dan atraksi wisata, yaitu “segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata”. Ruang lingkup objek dan daya tarik wisata tersebut, yaitu: Universitas Sumatera Utara 17

A. Objek dan Daya Tarik Wisata Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, Yang

Berwujud Keadaan Alam Serta Flora dan Fauna Objek dan daya tarik wisata yang diciptakan Tuhan ini merupakan suatu kawasan yang berisi flora dan fauna yang dikuasai atau dikelola untuk dijadikan suatu tempat untuk melaksanakan kegiatan wisata. Kekayaan alam yang menjadi daya tarik dapat berupa taman nasional yang berisikan berbagai macam flora dan fauna yang hanya terdapat di Indonesia atau sudah langka di dunia seperti Komodo, Anoa, Ikan Pesut, Bunga Raflesia Arnoldi, Anggrek, Taman Laut dengan Iklim tropis di Indonesia yang kesemuanya cukup menjadi modal penarik bagi wisatawan. Oleh karena itu maka pengelolaan objek dan daya tarik wisata haruslah dilakukan dengan bijaksana dan penuh koordinasi antar berbagai pihak karena memang melibatkan berbagai unsur intergrated. Objek dan daya tarik wisata yang berupa hasil ciptaan Tuhan ini dapat dikelompokkan menjadi: 1. Objek wisata kawasan hutan, pertanian, perkebunan, dan peternakan. 2. Objek wisata laut, pantai, danau dan sungai. 3. Objek wisata lembah, gua, gunung dan sebagainya. Untuk pengembangan objek dan daya tarik wisata faktor daya tarik merupakan faktor yang utama karena ini merupakan hal yang menyebabkan wisatawan melakukan kunjungan ke suatu objek wisata. Adapun unsur-unsur yang membentuk daya tarik dari sumber daya alam dan ekosistemnya sebagian objek wisata adalah sebagai berikut: 1. Keindahan. 2. Keunikan dan kelangkaan. 3. Banyaknya sumber daya alam yang menonjol yang memiliki ciri-ciri potensial untuk daya tarik bagi pengunjung. Universitas Sumatera Utara 18 4. Keutuhan sumberdaya alam. 5. Kepekaan sumberdaya alam. 6. Pilihan kegiatan untuk rekreasi. 7. Kebersihan udara dan lingkungan. 8. Ruang gerak pengunjung. 9. Keselamatan di lokasi. Manfaat yang mungkin diperoleh oleh wisatawan selama melakukan kunjungan ke objek wisata yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna antara lain: 1. Memperoleh pengalaman. 2. Memperoleh kesegaran jasmani dan rohani. 3. Memperoleh pendidikan dari alam, flora dan fauna. 4. Memperoleh pengetahuan. 5. Menimbulkan rasa cinta terhadap sumber daya alam. 6. Merasakan kebesaran Tuhan.

B. Objek dan Daya Tarik Wisata Hasil Karya Manusia

Hasil ciptaan atau karya manusia terbagi pula menjadi dua kelompok yaitu: 1. Hasil ciptaan atau karya manusia yang bersifat budaya dan sejarah. 2. Hasil ciptaan atau karya manusia yang berkaitan dengan kehidupan ekonomi sehari- hari. Hasil ciptaan manusia yang bersifat budaya yang menjadi daya tarik, antara lain berupa adat dan tradisi masyarakat setempat yang tidak terdapat di daerah lain atau tata cara kehidupan di pasar tradisional dengan tawar menawarnya yang menjadi daya tarik, berbagai macam seni tari, seni suara, seni ukir, seni tenun, adalah merupakan hal yang ingin diketahui dan disaksikan oleh wisatawan, masakan dan minuman khas daerah, beraneka jenis buah-buahan juga menjadi daya tarik bagi wisatawan. Berbagai macam peninggalan bersejarah dan bangunan yang megah seperti candi, monumen, makam, sisa peninggalan perang dan bangunan tua Universitas Sumatera Utara 19 peninggalan penjajah juga dapat memberikan rasa keingintahuan bagi wisatawan untuk melihatnya. Hasil karya manusia yang erat hubungannya dengan kegiatan ekonomi, antara lain dapat berupa berbagai macam jenis perkebunan misalnya kopi, teh, kelapa sawit, karet, coklat, termasuk menyaksikan tata cara pengolahannya, karena hal seperti ini jarang disaksikan oleh wisatawan. Pusat–pusat kerajinan tangan dan pembuatan cendera mata sering menjadi tujuan kunjungan wisata. Usaha pemanfaatan objek dan daya tarik wisata yang berupa hasil karya manusia ini juga dapat dilakukan dalam bentuk a. Kreasi manusia yang memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan untuk dijadikan sumber daya tarik contohnya kegiatan arung jeram, panjat tebing, mendaki gunung dan lain-lain. b. Kreasi manusia itu sendiri yang memanfaatkan kemampuan manusia untuk dijadikan potensi daya tarik misalnya: tempat-tempat hiburan, kamera, wisata konvensi dan lain-lain.

2.4 Motivasi Perjalanan Wisata

Setiap orang yang melakukan suatu perjalanan, biasanya mempunyai alasan tertentu demikian pula halnya dengan wiatawan dan secara garis besar alasan dan keperluannya dapat dikelompokkan sebagai berikut yaitu :

2.4.1 Menurut Alasan Atau Tujuan Perjalanan