BAB III PEKAN RAYA SUMATERA UTARA SEBAGAI SALAH SATU
UPAYA PROMOSI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI SUMATERA UTARA
3.1 Latar Belakang Berdirinya Pekan Raya Sumatera Utara
Sumatera Utara sebagai pusat perkembangan dan pembangunan Indonesia Wilayah Barat merupakan penghasil komoditi eksport nonmigas terbesar. Letak
geografisnya sangat menunjang dan sangat strategis karena diapit oleh tiga propinsi yaitu Aceh, Sumatera Barat, dan Riau dan juga berdekatan dengan negara tetangga Malaysia
dan Singapura yang dibatasi dengan Selat Malaka Selain kekayaan alam Sumatera Utara, keindahan alamnya juga cukup potensial
untuk menjadikan Sumatera Utara sebagai daerah tujuan wisata ketiga setelah pulau Jawa dan Bali. Kekayaan yang terkandung di alam Sumatera Utara masih banyak yang belum
dikembangkan dan dikelola dengan baik dan potensi alamnya perlu ditingkatkan secara optimal sehingga dapat menjamin prospek masa depan yang lebih baik untuk menunjang
pembangunan daerah dan nasional. Jalur transportasi sangat mendukung seperti : angkutan melalui udara, laut, dan darat. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan Bandara
Polonia, Pelabuhan Belawan serta angkutan umum di kota Medan. Dalam rangka daya serap pasar produksi Sumatera Utara pemerintah mengutamakan dan meningkatkan
penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri yang dilaksanakan secara menyeluruh oleh pemerintah sendiri melalui BUMNBUMD, swasta serta masyarakat luas.
Dengan adanya arena yang dimaksud akan dapat menjadikan titik temu antara produsen dan konsumen secara langsung dan sehingga terjadi kontak dagang yang salin
menguntungkan dan meningkatkan dunia usaha. Untuk mewujudkan hal tersebut maka Pemerintah Daerah TK I Sumatera Utara
dalam surat keputusannya No. 589IVGSU tanggal 27 Desember 1972 21
Universitas Sumatera Utara
22
membentuk suatu arena promosi, informasi yang berkesinambungan yang disebut dengan “ Medan Fair” untuk dapat mempromosikan hasil daerah kita maupun daerah lainnya
terutama untuk menunjang perkembangan daerah pariwisata dalam lingkungan nasional. Pada tanggal 29 Desember 1972 untuk pertama kalinya Medan Fair diresmikan
oleh Ibu Tien Soeharto. Penyelenggaraan Pekan Raya Sumatera Utara sebagai sarana promosi, informasi dari hasil industri, pembangunan dan kepariwisataan maka arena ini
perlu mandiri dan pada tahun 1980 Gubernur kdh TK I Sumatera Utara dalam surat keputusannya No. 332 tahun 1980 membentuk suatu badan hukum dalam pengelolaan
arena promosi, informasi tersebut dengan nama “ Yayasan Pekan Raya Sumatera Utara”. Sejak saat itu juga, nama Medan Fair berubah menjadi Pekan Raya Sumatera
Utara PRSU. Untuk menutupi belanja tahunan, pihak Pekan Raya Sumatera Utara menjual berbagai kegiatan di arena tersebut dengan tetap berpegang pada misi yang
dibebankan oleh Pemda TK. I Sumatera Utara. Sebagai arena promosi, informasi, pameran dan hiburan yang meliputi bidang
pariwisata di Sumatera Utara seperti pengenalan budaya dan seni, tujuan wisata dan hasil-hasil pembangunan bidang industri, peternakan, pertanian, kerajinan rakyat, dan
usaha lainnya yang sangat tepat dilaksanakan oleh Pekan Raya Sumatera Utara. Dalam waktu senggang Off Seasion fasilitas Pekan Raya Sumatera Utara
digunakan untuk kegiatan pameran dalam rangka ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, selang tahun instansi, kegiatan remaja, pasar murah, hiburan, dan
lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
23 Dalam penyelenggaraan Pekan Raya Sumatera Utara telah terjadi hubungan
dagang antara pengusaha. Dalam kurun waktu lima tahun, Pekan Raya Sumatera Utara menunjukkan suatu kemajuan dalam meningkatkan perekonomian daerah tidak saja di
bidang kepariwisataan tetapi di bidang lainnya juga. Pendapatan Penyelenggaraan Pekan Raya Sumatera Utara dapat menutupi biaya
tahunannya yang dijadikan anggaran belanja tahunan PRSU yang mendapat persetujuan dari Gubernur kdh TK.I. Propinsi Sumatera Utara.
Pekan Raya Sumatera Utara merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan perekonomian Sumatera Utara, dengan menjadikannya sebagai
wadah promosi potensi sumber daya alam yang dimiliki Sumatera Utara untuk kepentingan investasi, perdagangan maupun pariwisata. Gubernur sumatera Utara
berharap Pekan Raya Sumatera Utara tidak berhenti mempromosikan produk unggulannya hanya pada saat perayaan berlangsung, tetapi terus menerus pada setiap
event promo lainnya. Dengan demikian keberadaan potensi sumber daya daerah akan lebih dikenal para investor maupun para trader dan wisatawan, sehingga signifikan
terhadap percepatan perkembangan pembangunan daerah. Pembukaan Pekan Raya Sumatera Utara yang ke-40 yang dibuka pada tanggal 18
Maret - 17 April tahun 2011 ini diikuti oleh 266 peserta yang terdiri dari: -
Pemerintah Propinsi Sumut,NAD, dan Sumatera Selatan. -
Pemerintah Kabupaten dan Kota sebanyak 33 Paviliun. -
Dewan Kesenian Sumut dan dari Badan Narkotika Sumut. -
BUMN,BUMD, dan Pengusaha swasta sebanyak 120 peserta lebih -
Bank-bank Syariah. Pelaksanaan Pekan Raya Sumatera Utara tahun ini lebih difokuskan pendidikan
lingkungan hidup yang merupakan kerja sama dari Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup PPLH Bahorok dengan Badan Lingkungan Hidup BLH Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
24
3.2 Tugas, Fungsi, dan Tujuan Pekan Raya Sumatera Utara