Pengukuran Tinggi Badan untuk Orang Dewasa

9 PROSEDUR PENGUKURAN TINGGI BADAN 1. Minta pasien melepaskan alas kaki sandalsepatu, topi penutup kepala dan asesori lain yang bisa mempengaruhi hasil pengukuran. 2. Pastikan alat geser berada di posisi atas. 3. Pasien diminta berdiri tegak, persis di bawah alat geser.

4. Posisi kepala dan bahu bagian belakang punggung, pantat, betis dan tumit

menempel pada dinding tempat microtoise dipasang. 5. Pandangan lurus ke depan, dan tangan dalam posisi tergantung bebas. Pada lantai yang datar dan rata gantungkan gandul benang untuk membantu agar posisi microtoise tegak lurus. Letakan microtoise tidak jauh dari bandul skala 0 Tarik papan penggeser tegak lurus ke atas, sejajar dengan benang berbandul. Paku atau selotip pada dua bagian dengan jarak 10 cm 6. Gerakan alat geser sampai menyentuh bagian atas kepala pasien. Pastikan alat geser berada tepat di tengah kepala pasien. Dalam keadaan ini bagian belakang alat geser harus tetap menempel pada dinding. 7. Baca angka tinggi badan pada jendela baca ke arah angka yang lebih besar ke bawah Pembacaan dilakukan tepat di depan angka skala pada garis merah, sejajar dengan mata petugas. 8. Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur, pengukur harus berdiri di atas bangku agar hasil pembacaannya benar. 9. Pencatatan dilakukan dengan ketelitian sampai satu angka dibelakang koma 0,1 cm. Contoh 157,3 cm; 160,0 cm; 163,9 cm. Posisi tumit yang tidak benar Posisi tumit yang benar Posisi tangan yang benar ketika menarik papan penggeser Posisi membaca skala yang benar 10 Keterangan : 1. Pengukuran dilakukan dengan memastikan 5 titik tubuh menyentuh lantai atau dinding pemeriksaan, yaitu; a. Belakang kepala, dipastikan dengan mengatur bagian liang telinga tegak lurus mata yang melihat ke depan b. Punggung c. Pantat d. Betis, dipastikan dengan penekanan di daerah lutut e. Tumit 2. Pada anakorang gemuk boleh 3 spot saja, dan pada bayi dan anak yang sedikit rewel atau banyak gerak dibutuhkan kerjasama penuh dari orang tuanya. Sebelum pengukuran dan pembacaan hasil anak dibantu dengan menekan lembut perutnya sedangkan orang dewasa dengan menarik nafas dalam. 3. Pengukuran juga dilakukan sebanyak 3 kali idealnya dan selisih tak lebih dari 0,1 cm. 4. Keterbatasan microtoise adalah memerlukan tempat dengan permukaan lantai dan dinding yang rata, serta tegak lurus tanpa tonjolan atau lengkungan di dinding. 5. Bila tidak ditemukan dinding yang rata dan tegak lurus setinggi 2 meter, cari tiang rumah atau papan yang dapat digunakan untuk menempelkan microtoise. KESALAHAN YANG MUNGKIN TERJADIDILAKUKAN a Pasien belum melepaskan tutup kepala dan atau asesori yang dapat mempengaruhi pengukuran b Posisi 5 titik tubuh pasien selain anakgemuk tidak menyentuh lantaidinding pemeriksaan c Permukaan lantai tidak rata atau pasien bertumpu pada satu kaki d Pasien tidak kooperatiftenang sehingga menyulitkan pengukuran e Kesalahan dalam pembacaan hasil dan pencatatan dalam statuskartu pencatatan Hasil pengukuran ke arah angka yang lebih besar : 146,5 cm Posisi yang benar: 12 - kepala, 13 - punggung, 14 - pantat, 7 - betis dan 6 - tumit 8 - Pandangan lurus ke depan.