13
Dengan demikian, yang dimaksud dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPS pada penelitian ini adalah proses
perbuatan dalam memanfaatkan sumber belajar yang terdapat dilingkungan sekitar sekolah atau sekitar siswa untuk meningkatkan pemblajaran IPS di sekolah dasar.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas classroom action research. Makna yang terkandung dalam
penelitian tindakan kelas yaitu suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau
meningkatkan praktik pembelajaran yang pelaksanaannya dilakukan secara berulang-ulang.
F. Lokasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian adalah SDN Jamika 3 kecamatan Bojongloa Kaler kota Bandung. Faktor lain yang melandasi pengambilan lokasi ini adalah :
1. Lingkungan sekolah ini merupakan daerah yang padat penduduknya serta dekat dengan berbagai fasilitas umum, seperti puskesmas, kantor kelurahan, pasar,
pabrik, sungai dan wilayah home industry. Sehingga dapat mengganggu pada proses belajar mengajar di sekolah dan keadaan lingkungan sekolah menjadi
rawan lingkungan. 2. Kesediaan guru kelas IV sebagai mitra penelitian karena merasa sangat berguna
untuk meningkatkan professionalisme guru dalam peningkatan proses belajar.
14
36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Acuan peta permasalahan dalam penelitian ini adalah pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Permasalahan ini berkaitan dengan proses
pembelajaran dalam IPS di Sekolah Dasar. Hal ini berarti penelitian ini untuk memecahkan permasalahan dalam belajar. Oleh karena itu penelitian ini bersifat
penelitian tindakan kelas classroom action research. Makna yang terkandung dalam penelitian tindakan kelas yaitu suatu bentuk penelitian yang bersifat
reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik pembelajaran yang pelaksanaannya dilakukan
secara berulang-ulang. Menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja, 2005:11 penelitian tindakan
kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substansif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri atau
suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. Oleh karena itu penelitian
tindakan kelas sangat tepat dilakukan oleh guru untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan dalam proses belajar mengajar, sehingga kekurangan-kekurangan itu
dapat diperbaiki.
37
Mc Niff dalam Suwarsih,1994:35 mengemukakan bahwa dasar utama dilaksanakannya penelitian tindakan kelas PTK adalah untuk perbaikan. Kata
perbaikan disini harus dimaknai dalam konteks proses pembelajaran. Diajukannya alasan tentang pentingnya penelitian tindakan kelas sebagai
suatu metoda dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1.
Berkembangnya tradisi penelitian tidak dapat dipisahkan dari munculnya gerakan emansipasi dalam proses pendidikan, dengan guru sebagai the
librattion forces actor melalui peran gandanya yang bersifat dialektik sebagi peneliti The teacher as researcher Elliot, 1994:32.
2. Penelitian tindakan kelas membuat guru dapat meneliti dan mengkaji
sendiri kegiatan praktik pembelajaran sehari-hari yang dilakukan di kelas sehingga permasalahan yang dihadapi adalah permasalahan aktual.
3. Penelitian tindakan kelas menawarkan suatu cara baru untuk memperbaiki
dan meningkatkan kemampuan atau profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas Suyanto,1996:52. Dengan melakukan
penelitian tindakan kelas guru dapat memperbaiki praktik pembelajaran menjadi lebih efektif.
Penelitian ini akan dimulai dengan studi pendahuluan. Temuan dari hasil studi pendahuluan ini, kemudian dijadikan bahan refleksi bersama antara peneliti
dengan guru mitra, untuk menentukan langkah-langkah kegiatan selanjutnya tindakan, observasi, refleksi dan penyusunan rencana ulang hingga tujuan
penelitian tercapai.
38
B. Prosedur Penelitian