DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 4.1. Ringkasan Validitas, Reliabilitas, Daya Beda Pretes 42
Tabel 4.2. Ringkasan Validitas, Reliabilitas, Daya Beda Postes 43
Tabel 4.3. Data siswa kelas kontrol 44
Tabel 4.4. Data siswa kelas eksperimen 45
Tabel 4.5. Deskripsi data hasil belajar siswa 45
Tabel 4.6. Hasil Observasi 46
Tabel 4.7. Rangkuman hasil uji normalitas 47
i
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksprimen I
56 Lampiran 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksprimen II 66
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol I
75 Lampiran 4.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol I 85
Lampiran 5. Soal uji validitas pretes
93 Lampiran 6.
Kunci jawaban Soal uji validitas pretes 97
Lampiran 7. Reliabilitas dan validitas soal uji pretes
98 Lampiran 8.
Perhitungan taraf kesukaran dan daya beda soal uji pretes 101
Lampiran 9. Soal uji validitas postes
104 Lampiran 10.
Kunci jawaban Soal uji validitas postes 107
Lampiran 11. Reliabilitas dan validitas soal uji postes
108 Lampiran 12.
Perhitungan taraf kesukaran dan daya beda soal uji postes 111
Lampiran 13. Lembar Observasi Kegiatan Guru
114 Lampiran 14.
Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol 117
Lampiran 15. Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen
119 Lampiran 16.
Perhitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Hasil Belajar Siswa
121 Lampiran 17.
Uji Normalitas Data Hasil Tes pada Kelas Kontrol 125
Lampiran 18. Uji Normalitas Data Hasil Tes pada Kelas Eksperimen
127 Lampiran 19.
Uji Homogenitas 129
Lampiran 20. Pengujian Hipotesis
130 Lampiran 21.
Kisi-kisi Pretes dan Postes 134
Lampiran 22. Pretes
136 Lampiran 23.
Kunci Jawaban Pretes 138
ii
Lampiran 24. Postes
139 Lampiran 25.
Kunci Jawaban Postes 141
Lampiran 26. Dokumen Penelitian
142
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat
mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Karena
kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kreatifitas pendidikan bangsa itu sendiri dan kompleksnya masalah kehidupan menuntut sumber daya manusia yang handal dan
mampu berkompetensi. Selain itu, pendidikan merupakan wadah kegiatan yang dapat dipandang sebagai pencetak sumber daya manusia yang bermutu tinggi. Pendidikan
bukanlah suatu hal yang statis atau tetap, melainkan suatu hal yang dinamis sehingga menuntut adanya suatu perubahan atau perbaikan secara terus menerus. Perubahan dapat
dilakukan dalam hal metode mengajar. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting
dalam pendidikan. Banyak yang telah disumbangkan matematika untuk kemajuan peradaban manusia. Erlangga dalam Juliana, 2006:1 menyatakan :
“Matematika sebagai ilmu dasar, memegang peranan yang cukup penting dalam banyak bidang ilmu terapan. Setelah sukses diterapkan dalam bidang astronomi
dan mekanika, matematika telah berkembang menjadi alat analisis yang penting dalam bidang fisika dan juga engineering. Dengan demikian matematika telah
menjadi komponen esensial dalam kegiatan hidup”.
Selain itu, tanpa bantuan matematika, maka semua ilmu pengetahuan tidak akan sempurna. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Nirwana dalam Yanuarni, 2010:1
bahwa : “Dalam perkembangan peradaban modern, matematika memegang peranan yang
penting, karena dengan bantuan matematika, semua ilmu pengetahuan menjadi sempurna. Tanpa bantuan matematika, semua tidak akan mendapat kemajuan
berarti”.
1
Senada dengan diatas Cornelius dalam abdurrahman, 2003:253 mengemukakan: “Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan 1.
Sarana berpikir yang jelas dan logis, 2. Sarana untuk pemecahan masalah kehidupan sehari – hari, 3. Sarana mengenal pola – pola hubungan dan
generalisasi pengalaman, 4. Sarana untuk mengembangkan kreativitas dan 5. Sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.”
Indonesia memiliki Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah mengatur standar proses dan standar isi mengenai pengajaran matematika. Tujuan mata pelajaran
yang tercantum dalam KTSP oleh Depdiknas 2006:147 adalah sebagai berikut: a.
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat dalam pemecahan masalah. b.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika. c.
Memecahkan masalah yang eliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, meyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh. d.
Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, table, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Memiliki sikap menghargai
kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah. Namun, tingginya tuntutan untuk menguasai matematika tidak berbanding lurus
dengan hasil belajar matematika siswa. Kenyataan yang ada menunjukkan hasil belajar matematika siswa kurang menggembirakan.
Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh banyaknya kendala yang dihadapi oleh siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah. Salah satu penyebabnya
adalah kurangnya minat belajar siswa karena banyak siswa yang menganggap matematika adalah pelajaran yang paling sulit untuk dimengerti. Hal ini senada dengan
pendapat Mulyono Abdurrahman 2003:52 “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para