PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM DAN BASA.
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN
LARUTAN ASAM DAN BASA
Oleh:
Eva Pratiwi Rajagukguk NIM 4121131005
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2016
(2)
(3)
iii
Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas XI IPA
Pada Pokok Bahasan Larutan Asam dan Basa Eva Pratiwi Rajagukguk (NIM. 4121131005)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa antara strategi pembelajaran inkuiri dengan strategi konvensional dan mengetahui hubungan antara aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen. Penelitian ini dilakukan di SMA Katolik 1 Kabanjahe. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA yang berjumlah 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara Purposive. Data peningkatan hasil belajar siswa diambil dengan instrumen tes objektif pilihan berganda yang berjumlah 20 butir soal yang telah diuji validitas, tingkat kesukaran, daya beda soal, dan reliabelitas. Hasil uji reliabilitas diperoleh rtabel (0,05) = 0,361 dan r11 = 0,823 yang berarti tes yang disajikan reliable. Dan untuk aktivitas belajar digunakan instrumen lembar observasi aktivitas belajar siswa. Data peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar dianalisis dengan uji t-pihak kanan dan hubungan aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar diuji dengan uji r. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat data yaitu menggunakan uji normalitas daya yang menggunakan uji chi kuadrat diperoleh data pada peningkatan hasil belajar kelas eksperimen X2hitung < Xtabel yakni 9,16 < 11,07 dan peningkatan hasil belajar kelas kontrol X2hitung < Xtabel yakni 8,68 < 11,07 maka kedua data kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal serta uji homogenitas data diperoleh Fhitung < Ftabel yakni 0,924 < 1,826 maka kedua sampel homogeny. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 dan db = 31. Hasil analisis data peningkatan hasil belajar menunjukkan thitung = 8,860 > ttabel = 1,670 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima yaitu peningkatan hasil belajar kelas eksperimen (0,672) lebih tinggi dari kelas kontrol (0,465). Persen peningkatan hasil belajar dikelas eksperimen sebesar 66,70% lebih tinggi daripada dikelas kontrol 33,30%. Hasil uji t aktivitas belajar siswa diperoleh thitumg = 8,145 > ttabel =1,670 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima yaitu aktivitas belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Uji korelasi antara aktivitas belajar dan peningkatan hasil belajar diperoleh rhitung = 0,633 dan rtabel = 0,349, sehingga rhitung > rtabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada korelasi posotif dan signifikan antara aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPA pada penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Eksperimen.
Kata Kunci : Strategi Pembelajaran Inkuiri, Metode Eksperimen, Larutan Asam dan Basa
(4)
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas XI IPA Pada Pokok Bahasan Larutan Asam dan Basa”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Murniaty Simorangkir, MS sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran, motivasi, dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, MS sebagai dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, Ibu Dr. Ida Duma Riris, M.Si, serta Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini.Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Victori Sebayang S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Katolik 1 Kabanjahe dan Bapak Chandra Bukit, S.Pd selaku guru kimia SMA Katolik 1 Kabanjahe Medan serta siswa-siswi kelas XI IPA-3 dan XI IPA-4 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Guru Pamong penulis selama melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Terpadu di SMA Negeri 1 Kuala yang telah memberikan pelajaran dan membantu penulis selama mengikuti PPLT 2015.
Teristimewa rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda Parlindungan Rajagukguk dan Ibunda Yenni Pasaribu yang selalu mendukung,
(5)
v
mendoakan, dan memberi semangat kepada penulis hingga skripsi ini selesai. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Kakak dan Adik penulis Helen Firsty Nuarita Rajagukguk, S.Sos dan Anggi Dian Nugraha Rajagukguk.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni buat sahabat terkasih Anggi Siagian, Tiara Sibarani, Ramadhansyah Putra dan Lenora Simbolon, buat mahasiswa Pendidikan Kimia 2012 regular A, Nita, Dwi, Ramazona, Maya, Irma dan teman-teman PPLT 2015 SMA Negeri 1 Kuala, serta buat sahabat terkasih selama penulis SMA sampai sekarang yakni Ixora Sibarani, Onny Samosir, Leny Sinaga dan Ondy Marbun, serta terima kasih kepada teman– teman satu bimbingan skripsi Agustina Simorangkir, Novera Sebayang dan Hotmian Sibarani beserta rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah memberi banyak pelajaran selama bertahun-tahun.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan ilmu pendidikan.
Medan, Penulis
Eva Pratiwi Rajagukguk NIM. 4121131005
(6)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Daftar Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan masalah 4
1.4. Rumusan masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1. Hakikat Belajar 8
2.1.2. Gaya Belajar 9
2.1.3. Hasil Belajar 9
2.1.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar 11 2.2. Aktivitas
2.2.1. Defenisi Aktivitas 12
2.2.2. Jenis-jenis Aktivitas 12
2.2.3. Prinsip-prinsip Aktivitas 13
2.2.4. Manfaat Aktivitas dalam Belajar 14
2.3. Strategi Pembelajaran 14
2.3.1. Strategi Pembelajaran Inkuiri 14 2.3.1.1. Ciri-ciri Strategi Pembelajaran Inkuiri 15 2.3.1.2. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran
Inkuiri 15
2.3.1.3. Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri 16 2.3.1.4. Keunggulan Strategi Pembelajaran Inkuiri 18
2.4. Metode Eksperimen 19
2.5. Larutan Asam dan Basa 21
2.5.1. Teori Asam dan Basa 21
2.5.2. Indikator konsep pH, pOH, dan pKw 24
2.5.3. Pengukuran pH Larutan 25
2.5.4. Derajat Ionisasi 26
2.5.5. Asam kuat dan Basa kuat 27
2.6. Kerangka Berpikir 28
(7)
vii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 32
3.1.1. Lokasi Penelitian 32
3.1.2. Waktu Penelitian 32
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32
3.2.1. Populasi Penelitian 32
3.2.2. Sampel Penelitian 32
3.3. Variabel Penelitian 32
3.3.1. Variabel Bebas 32
3.3.2. Variabel Terikat 32
3.3.2. Variabel Kontrol 33
3.4. Instrumen Penelitian 33
3.4.1 Instrumen Tes 33
3.4.1.1. Uji Validitas Tes 33
3.4.1.2. Indeks Kesukaran 34
3.4.1.3. Daya Pembeda Soal 35
3.4.1.4. Reliabilitas Tes 35
3.4.2. Instrumen Non-Tes 36
3.5. Rancangan Penelitian 38
3.6. Prosedur Penelitian 40
3.6.1. Tahap Persiapan Penelitian 40
3.6.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian 40
3.6.3. Tahap akhir Penelitian 41
3.7.Teknik Analisis Data 41
3.7.1. Uji Normalitas 42
3.7.2. Uji Homogenitas Data 42
3.7.3. Uji Hipotesis 43
3.7.4. Uji Korelasi 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 46
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 46 4.1.1.1. Validitas Tes 46 4.1.1.2. Tingkat Kesukaran 46 4.1.1.3. Daya Beda Tes 47 4.1.1.4. Reliabilitas Tes 47
4.1.2. Deskripsi data Hasil Penelitian 47
4.1.2.1. Data Pretest Siswa 47 4.1.2.2. Data Posttest Siswa 47 4.1.2.3. Data Peningkatan Hasil Belajar 48
4.1.2. Analisis Data Penelitian 49
4.1.3.1. Uji Normalitas Data 49 4.1.3.1.1 Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest 49 4.1.3.1.2 Uji Normalitas Peningkatan Hasil Belajar 50 4.1.3.2. Uji Homogenitas Data 51 4.1.3.1.1 Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest 51 4.1.3.2.2 Uji Homogenitas Peningkatan Hasil Belajar 52
(8)
viii
4.1.3.3. Uji Hipotesis I 52
4.1.3.4. Aktivitas Belajar 53
4.1.3.4.1 Uji Normalitas Aktivitas Belajar 54 4.1.3.4.2 Uji Homogenitas Aktivitas Belajar 55
4.1.3.5. Uji Hipotesis II 55
4.1.3.6. Hubungan Aktivitas Belajar dengan Peningkatan
Hasil Belajar 56
4.1.3.6.1 Uji Korelasi Aktivitas Belajar dengan Peningkatan Hasil Belajar 56
4.2. Pembahasan 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 63
5.2. Saran 63
(9)
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Beberapa contoh asam, nama Asam, dan reaksi ionisasinya 22 Tabel 2.2 Beberapa contoh basa, nama basa, dan reaksi ionisasinya 22 Tabel 2.3 Beberapa contoh asam dan basa konjugasi 23 Tabel 2.4 Beberapa contoh basa dan asam konjugasi 23 Tabel 2.5 Beberapa contoh asam-basa konjugasi 24 Tabel 2.6 Trayek Perubahan Warna dari Beberapa Indikator 26
Tabel 3.1 Persentase Nilai Aktivitas Siswa 38
Tabel 3.2 Rancangan penelitian 38
Tabel 3.3 Makna Koefisien Korelasi 44
Tabel 4.1 Data Hasil Pretest Siswa 47
Tabel 4.2 Data Hasil Posttest Siswa 48
Tabel 4.3 Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians 48 Tabel 4.4 Uji Normalitas data Pretest-Posttest 50 Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Peningkatan Hasil Belajar 50 Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data Pretest-Posttest 51 Tabel 4.7 Uji Homogenitas Data Peningkatan Hasil Belajar 52 Tabel 4.8 Data Hasil Uji Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar 53 Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar 54 Tabel 4.10 Uji Homogenitas Data Aktivitas Belajar 55 Tabel 4.11 Data Hasil Uji Hipotesis Aktivitas Belajar 56
(10)
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 39
Gambar 4.1. Rata-Rata % Gain 49
(11)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 67
Lampiran 2 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran 71
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa 95
Lampiran 4 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 103
Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen Soal Sebelum Validasi 109
Lampiran 6 Soal Instrumen Sebelum Validasi 125
Lampiran 7 Kunci Jawaban Sebelum Validasi 134
Lampiran 8 Kisi-kisi Instrumen Soal Sesudah Validasi 135
Lampiran 9 Soal Instrumen Sesudah Validasi 144
Lampiran 10 Kunci Jawaban Sesudah Validasi 149
Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa 150 Lampiran 12 Pedoman Lembar Observasi Aktivitas Siswa 151
Lampiran 13 Tabel Validitas 152
Lampiran 14 Perhitungan Validitas Tes 153
Lampiran 15 Tabel Tingkat Kesukaran 155
Lampiran 16 Perhitungan Tingkat Kesukaran 156
Lampiran 17 Tabel Daya Pembeda 158
Lampiran 18 Perhitungan Daya Beda 159
Lampiran 19 Tabel Reliabilitas 161
Lampiran 20 Perhitungan Reliabilitas Tes 162
Lampiran 21 Rekapitulasi Analisis Instrumen 164
Lampiran 22 Tabulasi Data Hasil Tes Siswa 165
Lampiran 23 Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, Varians Data 167
Lampiran 24 Perhitungan Uji Normalitas 169
Lampiran 25 Perhitungan Uji Homogenitas 173
Lampiran 26 Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 175 Lampiran 27 Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, Varians Data 178
Lampiran 28 Perhitungan Uji Normalitas 179
Lampiran 29 Perhitungan Uji Homogenitas 181
(12)
xii
Lampiran 31 Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar 185 Lampiran 32 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 186 Lampiran 33 Tabulasi Nilai Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa 192 Lampiran 34 Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, Varians Data 194
Lampiran 35 Perhitungan Uji Normalitas 195
Lampiran 36 Perhitungan Uji Homogenitas 197
Lampiran 37 Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah II 199
Lampiran 38 Perhitungan Uji Korelasi 201
Lampiran 39 Tabel Nilai r-Product Moment 204
Lampiran 40 Nilai-nilai Chi Kuadrat 205
Lampiran 41 Daftar Niali Persentil Untuk Distribusi F 206 Lampiran 42 Nilai-nilai dalam Distribusi t (Tabel t) 207
Lampiran 43 Tabel Krejcie 208
Lampiran 44 Jadwal Kegiatan Penelitian 209
(13)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan nasional Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan ini, dibutuhkan usaha dari berbagai kalangan, termasuk guru yang memiliki peranan penting dalam membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan serta memahami materi yang disampaikan (Aprilia dan Sugiarto, 2013).
Guru merupakan komponen penting dari tenaga kependidikan yang memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran. Seorang guru diharapkan paham tentang strategi pembelajaran. Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangat diperlukan untuk mempermudah proses pembelajaran agar dapat mencapai hasil yang optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai secara optimal. Selain itu, proses pembelajaran tidak berlangsung secara efektif dan efesien tanpa penerapan strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran tertentu dapat diterapkan pada setiap pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran yang diharapkan (Wena, 2009).
Permasalahan yang paling utama bagi seorang guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar adalah bagaimana mengatur lingkungan dan mengendalikan faktor-faktor eksternal sehingga prosesnya berlangsung efisien dan efektif serta menghasilkan perubahan tingkah laku siswa secara optimal (Sugiharti, 2014).
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru mata pelajaraan kimia diperoleh hasil bahwa, hasil belajar siswa sebagian besar masih belum mencapai ketuntasan. Selain itu, guru juga mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran beliau masih sering menggunakan model pembelajaran konvensional dimana cara yang digunakan yaitu ceramah dan penugasan. Hal ini
(14)
2
mengakibatkan siswa kurang terampil dan kurang terlibat dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran konvensional membuat rendahnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, karena lebih menekankan pada informasi yang disampaikan guru (Djamarah dan Zain, 2013). Selanjutnya hal seperti ini sering terjadi, seorang peserta didik hanya disiapkan sebagai seorang anak yang harus mau mendengarkan, mau menerima seluruh informasi, dan menaati segala instruksi dan perlakuan gurunya (Rahayu dan Nuryata, 2010).
Salah satu model pembelajaran berfilosofi konstruktivisme yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa pada materi pokok asam-basa adalah model inkuiri terbimbing. Menurut Sanjaya (2008) strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang dipertanyakan. Langkah-langkah pembelajaran inkuiri terbimbing yang digunakan menurut Trianto (2009) adalah terdiri dari 5 tahap yaitu (1) mengajukan pertanyaan atau permasalahan, (2) membuat hipotesis, (3) mengumpulkan data, (4) menganalisis data, dan (5) membuat kesimpulan.
Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa praktikum berbasis inkuiri terbimbing berlangsung sesusai dengan tahapan inkuiri yang setiap tahapannya diberikan bimbingan. Pembelajaran ini mampu menarik minat dan motivasi siswa karena msalah yang diungkapkan dikaitkan dengan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang telah dilakukan dalam penilitian ini dapat mengembangkan keterampilan proses dengan N-Gain kategori tinggi. Penelitian ini juga memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran praktikum berbasis inkuiri terbimbing. Siswa berpendapat bahwa pembelajaran yang diterapkan telah memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif, meningkatkan minat dan motivasi belajar, serta membantu siswa menemukan konsep berdasarkan eksperimen, sehingga materi pembelajaran lebih mudah dipelajari (Siska, dkk. 2013).
(15)
3
Hasil penelitian Praptiwi, dkk (2012) menunjukkan hasil rata-rata persentase unjuk kerja siswa kelas eksperimen sebesar 82,50% dan kelas control sebesar 81,40%. Berdasarkan analisis uji gain dapat disimpulkan bahwa peningkatan penguasaan konsep kelas eksperimen yang telah diberi perlakuan berupa penerapan pembelajaran eksperimen inkuiri terbimbing berbantuan My
Own Dictionary lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
Menurut Wahyudin, dkk (2010) peningkatan rata-rata hasil belajar pada siklus II cukup signifikan karena secara individu siswa yang mencapai ketuntasan belajar meningkat dari 13 siswa menjadi 38 siswa. Pemahaman siswa meningkat dari 60% siswa yang dinyatakan tidak paham pada siklus I menjadi 5% siswa yang dinyatakan tidak paham pada siklus II,hasil analisis tanggapan siswa terhadap pengajaran diperoleh rata-rata tanggapan siswa sebelum tindakan sebesar 72,90%. Setelah tindakan, nilai rata-rata tanggapan siswa meningkat menjadi 76,81%. Secara keseluruhan nilai yang diperoleh untuk setiap indikator dalam angket mengalami peningkatan. Jadi, penerapan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan berbantuan multimedia dapat meningkatkan minat dan pemahaman siswa.
Berdasarkan kurikulum 2013, materi asam basa merupakan salah satu materi dalam pembelajaran kimia di kelas XI IPA. KD/KI 3 pada materi asam basa adalah menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH larutan dan KD/KI 4 pada materi asam basa adalah mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa. Untuk menguasai kedua kompetensi inti ini, pada pembelajaran materi asam basa, siswa dapat diajak untuk mengamati fenomena asam basa dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kenyataanya materi asam-basa dalam pembelajaran kimia di SMA lebih dikondisikan untuk dihafal oleh siswa, akibatnya siswa mengalami kesulitan untuk menghubungkan fenomena asam basa yang terjadi di lingkungan sekitar dan tidak merasakan manfaat dari pembelajaran materi ini (Suma, dkk. 2014).
Materi pokok asam dan basa meliputi konsep-konsep, reaksi-reaksi serta teori-teori. Pokok bahasan tersebut menenekankan pada siswa untuk dapat berfikir
(16)
4
secara aktif dalam mengamati gejala-gejala yang terjadi, mengumpulkan data, menganalisis serta menarik kesimpulan sehingga akan diperoleh konsep-konsep yang bukan hanya menghafal saja.
Berdasarkan analisis permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian untuk melakukan inovasi pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan pemahaman melalui proses logika, memberikan kesempatan kepada siswa belajar lebih aktif, lebih berpartisipasi dalam proses belajar mengajar serta mampu memiliki karakter yang baik (Wibowo, dkk. 2015).
Berdasarkan latar belakang diatas. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas XI IPA Pada Pokok Bahasan Larutan Asam dan Basa.”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dapat diidentifikasi permasalahan berikut:
1. Permahaman siswa yang masih rendah terhadap konsep yang diajarkan. 2. Kurangnya kreatifitas dan variasi metode mengajar yang dilakukan guru
sehingga menyebabkan siswa menjadi tidak aktif.
3. Rendahnya kualitas pendidikan dan kualitas guru dalam melakukan pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian lebih terarah dan terfokus maka ada batasan masalah-masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Penelitian ini menerapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Eksperimen dan strategi pembelajaran konvensional
2. Materi kimia yang diajarkan adalah Perkembangan Konsep Asam dan Basa, Indikator, dan pH Asam dan Basa.
3. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas XI IPA SMA Katolik 1 Kabanjahe tahun ajaran 2015/2016.
(17)
5
1.4. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa pada Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Eksperimen lebih tinggi dibandingkan strategi pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Larutan Asam dan Basa? 2. Apakah aktivitas belajar siswa pada Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan
Metode Eksperimen lebih tinggi dibandingkan strategi pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Larutan Asam dan Basa?
3. Apakah aktivitas belajar berkolerasi dengan peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Eksperimen?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan Metode eksperimen lebih tinggi dibandingkan strategi pembelajaran konvensional pada pokok bahasan larutan asam dan basa.
2. Untuk mengetahui apakah aktivitas belajar siswa pada penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan Metode eksperimen lebih tinggi dibandingkan strategi pembelajaran konvensional pada pokok bahasan larutan asam dan basa.
3. Untuk mengetahui hubungan aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Eksperimen.
(18)
6
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi pihak sekolah
Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa
2. Bagi guru
Sebagai sumber informasi dan membuka wawasan guru dalam mengajar sehingga dapat menarik dan memnuhi kebutuhan siswa
3. Bagi siswa
Sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar kimia dalam pembelajaran Larutan Asam dan Basa
4. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan mengenai Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Eksperimen
5. Bagi Mahasiswa atau Peneliti Selanjutnya
Sebagai sumber informasi untuk mengembangkan penelitian selanjutnya yang lebih baik
1.7. Defenisi Operasional
1. Hasil belajar merupakan bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2001).
2. Aktivitas adalah keaktifan, kegiatan, kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan disetiap bagian di dalam pembelajaran (Alpusari, 2014).
3. Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri (Trianto, 2009).
(19)
7
4. Metode Eksperimen merupakan salah satu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal; mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan disampaikan dan dievaluasi oleh guru (Roestiyah, 2012).
5. Strategi Pembelajaran Konvensional adalah metode pembelajaran yang bersifat tradisional yang biasa digunakan di sekolah, yang meliputi:
Metode ceramah adalah cara menyampaikan materi ilmu pengetahuan kepada anak didik dilakukan secara lisan
Metode penugasan adalah cara pembelajaran yang melibatkan peserta untuk menyelesaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan di luar pertemuan yang khusus
Metode tanya jawab adalah suatu cara pembelajaran yang dilakukan dengan cara pengajuan pertanyaan di satu pihak dan penyampaian jawaban di pihak lain (Sanjaya,2008).
(20)
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional.
2. Aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional
3. Ada korelasi positif dan signifikan antara aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar siswa.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan adalah:
1. Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia dan aktivitas belajar siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan melakukan penelitian dengan pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan perbandingan dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia.
(21)
64
DAFTAR PUSTAKA
Alpusari, M., (2014), Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Mahasiswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri pada Mata Kuliah Konsep Dasar IPA 2 Di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Tahun Akademik 2013/2014, Laporan Hasil Penelitian, FKIP
Universitas Riau Pekanbaru.
Annisa, N., Tatang, S., dan Wahyu, S., (2013), Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA, Jurnal Antologi PGSD Bumi Siliwangi, 1: 9.
Aprilia, F., dan Sugiarto, B., (2013), Keterampilan Metakognitif Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Materi Hidrolisis Garam, Jurnal of Chemical Education, 2 : 37.
Arikunto, S., (2013), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Gulo, W., (2002), Strategi Belajar Mengajar, PT. Gramedia Widia Sarana, Jakarta.
Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Ibrahim, R., dan Syaodih, N., (2003), Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Malihah, M., (2011), Pengaruh Model Guided Inquiry (inkuiri terbimbing) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Laju Reaksi, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Mursid, R., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi,
UNIMED PRESS, Medan.
Praptiwi, L., Sarwi, dan L. Handayani., (2012), Efektivitas Model Pembelajaran Eksperimen Inkuiri Terbimbing Berbantuan My Own Dictionary Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Unjuk Kerja Siswa SMP RSBI,
Unnes Education Journal, 2 : 93-94
Purba, M.,(2006), Kimia untuk SMA kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta Rahayu dan Nuryata., (2010), Pilar Pendidikan, Alfabeta, Jakarta.
(22)
65
Rahmawati, R., Sri, H., dan Kasmui., (2014), Penerapan Praktikum Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa, Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia, 8 : 1390-1397
Roestiyah, N.K., (2012), Strategi Belajar mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. Rohani, A., (2004), Pengelolaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran, Kencana, Jakarta.
Silitonga, P.M.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
Siska, M., Kurnia, dan Yunarya, Y., (2013), Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Melalui Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri pada Materi Laju Reaksi, Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia, 1 : 75.
Sriyanti., (2015), Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA melalui Metode
Inkuiri Terbimbing di Kelas V SD Negeri Terbahsari, Skripsi, FIP,
UNY, Yogyakarta.
Sudarmo, U., (2004), Kimia untuk SMA/MA kelas XI, Erlangga, Jakarta. Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sugiharti, G., (2014), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Unimed Press, Medan.
Suma, N., Ila, R., dan Noor, F., (2014), Analisis Kemampuan Berpikir Lancar pada Materi Asam Basa Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Jurnal Pendidikan, 3: 2-7.
Suryaningsih, A.E., (2011), Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dan Direct Instruction Dari Sikap Ilmiah Siswa Terhadap Prestasi Belajar Asam, Basa, Dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Tahun Ajaran 2010/2011, Skripsi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Suryanti, L., (2013), Strategi Belajar mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Tambunan, I.R., (2014), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Model Pembelajaran Langsung Menggunakan Media Movie Maker Pada Pokok Bahasan Minyak Bumi dan Kegunaannya, Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan, Medan.
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta.
(23)
66
Wahyudin, Sutikno, A. Isa., (2010), Keefektifan Pembalajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa, Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia, 6 : 58-62
Wantoni, A.H., (2014), Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI, Yrama Widya, Bandung. Wena, M., 2009, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional), Bumi Aksara, Jakarta.
Wibowo, T., Supartono, dan Supriadi, K.I., (2015), Pengembangan Modul Termokimia dengan Pendekatan Inkuiri terpadu Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Logika Siswa, Jurnal of Innovative Science Education, 1 : 2.
Wiwin., (2013), Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Pada Belajaran Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta, Jurnal Pendidikan Biologi 5 : 81-95.
(1)
6
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi pihak sekolah
Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa
2. Bagi guru
Sebagai sumber informasi dan membuka wawasan guru dalam mengajar sehingga dapat menarik dan memnuhi kebutuhan siswa
3. Bagi siswa
Sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar kimia dalam pembelajaran Larutan Asam dan Basa
4. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan mengenai Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Eksperimen
5. Bagi Mahasiswa atau Peneliti Selanjutnya
Sebagai sumber informasi untuk mengembangkan penelitian selanjutnya yang lebih baik
1.7. Defenisi Operasional
1. Hasil belajar merupakan bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2001).
2. Aktivitas adalah keaktifan, kegiatan, kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan disetiap bagian di dalam pembelajaran (Alpusari, 2014).
3. Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri (Trianto, 2009).
(2)
4. Metode Eksperimen merupakan salah satu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal; mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan disampaikan dan dievaluasi oleh guru (Roestiyah, 2012).
5. Strategi Pembelajaran Konvensional adalah metode pembelajaran yang bersifat tradisional yang biasa digunakan di sekolah, yang meliputi:
Metode ceramah adalah cara menyampaikan materi ilmu pengetahuan kepada anak didik dilakukan secara lisan
Metode penugasan adalah cara pembelajaran yang melibatkan peserta untuk menyelesaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan di luar pertemuan yang khusus
Metode tanya jawab adalah suatu cara pembelajaran yang dilakukan dengan cara pengajuan pertanyaan di satu pihak dan penyampaian jawaban di pihak lain (Sanjaya,2008).
(3)
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional.
2. Aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inkuiri dengan metode eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional
3. Ada korelasi positif dan signifikan antara aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar siswa.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan adalah:
1. Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri dengan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia dan aktivitas belajar siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan melakukan penelitian dengan pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan perbandingan dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Alpusari, M., (2014), Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri pada Mata Kuliah Konsep Dasar IPA 2 Di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Tahun Akademik 2013/2014, Laporan Hasil Penelitian, FKIP Universitas Riau Pekanbaru.
Annisa, N., Tatang, S., dan Wahyu, S., (2013), Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA, Jurnal Antologi PGSD Bumi Siliwangi, 1: 9.
Aprilia, F., dan Sugiarto, B., (2013), Keterampilan Metakognitif Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Materi Hidrolisis Garam, Jurnal of Chemical Education, 2 : 37.
Arikunto, S., (2013), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Gulo, W., (2002), Strategi Belajar Mengajar, PT. Gramedia Widia Sarana, Jakarta.
Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Ibrahim, R., dan Syaodih, N., (2003), Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Malihah, M., (2011), Pengaruh Model Guided Inquiry (inkuiri terbimbing) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Laju Reaksi, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Mursid, R., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi,
UNIMED PRESS, Medan.
Praptiwi, L., Sarwi, dan L. Handayani., (2012), Efektivitas Model Pembelajaran Eksperimen Inkuiri Terbimbing Berbantuan My Own Dictionary Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Unjuk Kerja Siswa SMP RSBI, Unnes Education Journal, 2 : 93-94
Purba, M.,(2006), Kimia untuk SMA kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta Rahayu dan Nuryata., (2010), Pilar Pendidikan, Alfabeta, Jakarta.
(5)
65
Rahmawati, R., Sri, H., dan Kasmui., (2014), Penerapan Praktikum Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 8 : 1390-1397
Roestiyah, N.K., (2012), Strategi Belajar mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. Rohani, A., (2004), Pengelolaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran, Kencana, Jakarta.
Silitonga, P.M.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
Siska, M., Kurnia, dan Yunarya, Y., (2013), Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Melalui Pembelajaran Praktikum Berbasis Inkuiri pada Materi Laju Reaksi, Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia, 1 : 75.
Sriyanti., (2015), Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas V SD Negeri Terbahsari, Skripsi, FIP, UNY, Yogyakarta.
Sudarmo, U., (2004), Kimia untuk SMA/MA kelas XI, Erlangga, Jakarta. Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sugiharti, G., (2014), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Unimed Press, Medan.
Suma, N., Ila, R., dan Noor, F., (2014), Analisis Kemampuan Berpikir Lancar pada Materi Asam Basa Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Jurnal Pendidikan, 3: 2-7.
Suryaningsih, A.E., (2011), Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dan Direct Instruction Dari Sikap Ilmiah Siswa Terhadap Prestasi Belajar Asam, Basa, Dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Tahun Ajaran 2010/2011, Skripsi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Suryanti, L., (2013), Strategi Belajar mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Tambunan, I.R., (2014), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Model Pembelajaran Langsung Menggunakan Media Movie Maker Pada Pokok Bahasan Minyak Bumi dan Kegunaannya, Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan, Medan.
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta.
(6)
Wahyudin, Sutikno, A. Isa., (2010), Keefektifan Pembalajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 6 : 58-62
Wantoni, A.H., (2014), Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI, Yrama Widya, Bandung. Wena, M., 2009, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional), Bumi Aksara, Jakarta.
Wibowo, T., Supartono, dan Supriadi, K.I., (2015), Pengembangan Modul Termokimia dengan Pendekatan Inkuiri terpadu Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Logika Siswa, Jurnal of Innovative Science Education, 1 : 2.
Wiwin., (2013), Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Pada Belajaran Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta, Jurnal Pendidikan Biologi 5 : 81-95.