Guru Tidak Tetap Guru
Reagen Case, 2009. Dalam
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal
1 ayat 1, Guru dalam jabatannya dibedakan menjadi 2 dua, yaitu
Guru Tetap GT dan Guru Tidak Tetap GTT.
Guru tetap adalah guru yang diangkat
oleh penyelenggara
pendidikan atau satuan pendidikan untuk jangka waktu paling singkat 2
dua tahun secara terus menerus dan tercatat pada satuan adminstrasi
pangkal di satuan pendidikan yang memiliki
izin pendirian
dari pemerintah atau pemerintah daerah,
serta melaksanakan tugas pokok sebagai guru Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru, Pasal 1 ayat 8. Penyelenggara
pendidikan terdiri dari pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat
yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal Pasal 1 ayat 5.
Satuan
pendidikan merupakan
kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada
jalur pendidikan formal dalam setiap jenjang dan jenis pendidikan Pasal 1
ayat 6. Guru Tetap dalam jabatannya pun dibedakan menjadi 2
dua, yaitu Guru Pegawai Negeri Sipil PNS dan guru bukan PNS
yang
sudah mengajar
pada penyelenggara
pendidikan atau
satuan pendidikan dan mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan
kerja bersama Pasal 1 ayat 9. Pengertian GTT sendiri tidak
diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen maupun Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru,
akan tetapi, yang diatur justru perjanjian kerja atau kesepakatan
kerja bersama,
yaitu perjanjian tertulis
antara guru
dengan penyelenggara
pendidikan atau
satuan pendidikan yang memuat syarat-syarat kerja serta hak dan
kewajiban para pihak dengan prinsip kesetaraan
dan kesejawatan
berdasarkan peraturan perundang- undangan Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 1 ayat 7.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa GTT
merupakan mereka
yang mengabdikan profesi guru pada
sebuah yayasan yang terikat pada sebuah perjanjian atau kontrak,
dengan menjalankan kewajiban serta mendapatkan hak sesuai dengan
yang
tersusun dalam
Surat keterangansurat
perjanjian dari
yayasan yang bersangkutan.
METODE PENELITIAN
Informan pada penelitian ini adalah Guru tidak tetap di SD
Muhammadiyah 7 Surakarta yang berjumlah 10 orang:
1. Metode Wawancara
Menurut Bingham dan moore dalam Parker, 2008 wawancara
adalah suatu perbincangan dengan suatu tujuan. Selain itu wawancara
sebagai sesuatu yang secara nyata bersifat dialogis, Bakhtin dalam
Parker, 2008. 2. Metode Dokumentasi.
Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data kualitatif
dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh
informan sendiri atau orang lain tentang
informan. Selain
itu, dokumentasi dari pihak sekolah atau
yayasan terkait dengan informan juga akan dipakai. Studi dokumentasi
merupakan salah satu cara yang
dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari
sudut pandang informan melalui suatu media tertulis dan dokumen
lainnya yang ditulis atau dibuat langsung
oleh informan
yang bersangkutan Herdiansyah, 2010.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang berasal dari hasil interview dan dokumentasi yaitu:
Tabel 1. Data Sekolah Informan
No SD
Muh Thn
berdiri Jml
GTT Jml
Siswa Luas
m²
1 24
1975 5
229 810
2 8
1961 14
320 800
3 21
1970 5
140 479
4 3
1960 13
350 1693
5 5
1961 9
93 890
6 22
1967 18
412 850
7 15
1961 5
103 215
8 10
1966 15
354 600
9 13
1962 9
100 260
10 18
1971 7
40 415
Tabel 2. Data informan
Data yang berasal dari hasil interview dan observasi yaitu:
a. Latar belakang informan memilih profesi guru :
alasan menjadi guru sebagai panggilan
jiwa, penyebar
kebaikan, membesarkan sekolah, mengaplikasikan ilmu, motivasi
dari orang terdekat, sebagai tantangan dalam kehidupan.
b. Definisi Guru tidak tetap : Guru tidak tetap adalah Guru
memiliki masa kerja nol sampai lima tahun yang mendapat SK
sementara berlaku tiap satu tahun diperbaharui
oleh yayasan
sedangkan untuk kebijakan dari penggajian sampai kesejahteraan
tergantung kemampuan
tiap sekolah.
c. Konsekuensi sebagai GTT : menurut informan honor yang
diterima secara matematis logis tidak
mencukupi kebutuhan
hidup. Meskipun
demikian hampir
semua informan
menyampaikan mencukupi
pemenuhan tinggal syukurnya, semakin
bersyukur semakin
tercukupi . Ada informan yang merasa khawatir ketika tidak
dipakai, kesulitan
dalam mengatur
antara kebutuhan
dengan pendapatan, tapi ada juga informan
tidak mengalami
kesulitan karena
informan menikmati dan ikhlas dengan
profesinya. Dalam mensikapi
permasalahan ekonomi informan mulai dengan mencari tambahan
di luar sekolah, meminta bantuan teman, orang tua, sedangkan
untuk
mensikapi diluar
permasalahan ekonomi informan
No Nama
SD Muh
Umur Masa
kerja Jml
Gaji 1
NS 24
30 5 th
850 rb
2 Sg
8 42
4 th 800 rb
3
HW 21
32 4 th
220 rb
4 H
3 29
3 th 1 jt
5 Sd
5 50
19 th 450 rb
6
WY 22
31 9 th
850 rb
7
MQ 15
25 5 th
200 rb
8
BS 10
30 5 th
450 rb
9 WN
13 27
3, 5 195 rb
10
SR 18
41 7 th
100 rb
lebih tidak memikirkan terlalu mendalam, meningkatkan sikap
syukur, informan juga melakukan yang terbaik untuk pekerjaannya
untuk
mensikapi kekhawatirannya,
karena infoorman yakin setiap ada
persoalan atau kesulitan pasti ada jalan keluar solusi dari Allah.
d. Pengertian Makna syukur menurut GTT :
makna syukur menurut informan adalah menerima dengan ikhlas
apapun yang diberikan oleh Allah SWT dan meyakini dengan
sungguh
– sungguh
rejeki, kemudahan pasti akan datang
sehingga Allah
akan mencukupkan dari segala bentuk
kekurangan serta memberi solusi dari semua permasalahan hidup .
e. Bentuk – bentuk bersyukur : bentuk
bersyukur menurut
informan syukur lewat lisan, syukur lewat hati, syukur lewat
anggota tubuh perbuatan hal ini diwujudkan dengan senantiasa
mengucap
lafadz hamdallah,
berbagi kepada
yang membutuhkan, selalu menikmati
apapun kodisi tanpa mengeluh. f.
Cara mensyukuri : cara
mensyukuri informan
dengan menjalankan kewajiban dengan ikhlas dan sabar, selalu
intropeksi diri dengan salah satu cara melihat yang di bawah,
menjalankan ibadah dengan rajin, mencari
kebahagiaan dengan
melihat perkembangan anak serta dengan
menyerahkan segala
urusan kepada Allah. g. Manfaat bersyukur :
para informan sepakat bahwa bersyukur menjadikan hati lebih
tenang, tentram,
menerima dengan ikhlas , cepat diberi
kemudahan, dan tidak merasa khawatir.
h. Pengaruh bersyukur terhadap kehidupan :
pengaruh bersyukur menurut para informan selain menjadi tenang,
jarang menghadapi
konflik, berpikir
positif, Selalu
mendapatkan kemudahan,
keluarga yang harmonis serta menjadi hamba yang lebih taqwa.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan analisis data dari penelitian yang
telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru tidak tetap
mengartikan makna syukur sebagai suatu sikap menerima dengan ikhlas
apapun yang diberikan oleh Allah SWT dan meyakini dengan sungguh
– sungguh rejeki serta kemudahan pasti akan datang sehingga Allah
akan
mencukupkan dari segala
bentuk kekurangan serta memberi solusi dari semua permasalahan
hidup. Menurut GTT profesi guru penting sekali karena guru adalah
pencetak profesi lain, mencerdaskan, pahlawan
tanpa tanda jasa dan profesi perjuangan menuju akhirat,
sebagai panutan, sehingga pada akhirnya profesi guru adalah profesi
mulia. Meskipun ada sebagian orang lain menganggap remeh seorang
bahwa guru tidak tetap adalah profesi yang memiliki gaji kecil, meskipun
demikian GTT menganggap sebagai
tantangan ,merasa terhormat dan
nyaman. Menurut informan ada tiga
bentuk - bentuk bersyukur pertama bersyukur lewat lisan, bersyukur ini
dilakukan dengan mengucap lafadz hamdallah “Alhamdulillah” setiap
mendapat rejeki atau anugerah dari Allah. Kedua bersyukur dengan hati
diwujudkan dengan meresapi dan memaknai setiap kejadian setiap
mendapat rejeki. Ketiga bersyukur dengan anggota tubuh perbuatan
diwujudkan dengan melaksanakan ibadah dengan tekun, bersedeqah,
melakukan aktifitas yang positif. Selain ketiga bentuk bersyukur di
atas menurut GTT melaksanakan yang terbaik sebuah tugas atau
amanah dari sekolah adalah wujud bersyukur.
Profesi sebagai
GTT memberikan banyak pengaruh dalam
kehidupan, GTT merasakan menjadi lebih peduli, lebih sabar, lebih hati –
hati dalam bersikap, lebih disiplin dan lebih mandiri. Dalam menjalani
kehidupan GTT pun juga mengalami kesulitan
hidup, mulai
dari kebutuhan
yang tak
terduga, pengaturan
pendapatan dengan
pengeluaran, penyesuaian dengan rekan kerja, sampai kekhawatiran
tidak dipakai lagi oleh sekolahan. GTT
menyadari semuanya
merupakan konsekuensi
yang memang harus dijalani, dengan
mengawali segala usaha dengan ikhlas,
memaksimalkan melaksanakan tanggung jawab, dan
selalu melakukan introspeksi diri serta menyerahkan semuanya kepada
Allah. GTT yakin bahwa Allah Maha mengetahui, Gusti mboten sare,
hanya Syukur, Alhamdulillah yang menjadikan jawaban GTT saat ini.
Karena dengan syukurlah GTT merasakan manfaat yang besar,
mendapat kesehatan, ketenangan, kestabilan jiwa. Serta pengaruh
dalam kehidupan yang lebih luas, selalu berbaik sangka, kehidupan
yang tentram, berkecukupan, lebih optimis menatap masa depan.
SARAN
Berdasarkan hasil
penelitian dan kesimpulan yang diperoleh
selama pelaksanaan
penelitian, maka
peneliti memberikan sumbangan saran yang
dapat diharapkan dapat bermanfaat bagi: