Pengolahan Data METODOLOGI PENELITIAN

Tia Rianti Rahmawati, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Klasifikasi data Setelah data direduksi, selanjutnya data diklasifikasikan. Klasifikasi data dilakukan agar data hasil reduksi terorganisasikan dan tersusun dengan baik dengan cara mengelompokkan data yang termasuk hasil tes, lembar observasi, dan studi dokumentasi. 3. Deskripsi data Deskripsi data memberikan gambaran tentang data hasil penelitian. 4. Interpretasi data Interpretasi data adalah proses pemberian makna terhadap pola- pola dalam data yang ditemukan dalam sebuah penelitian. b. Data Kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari tes pemahaman konsep siswa mengenai pembelajaran IPA materi energi bunyi. Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan analisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Penskoran hasil tes Untuk melihat penilaian akhir siswa setelah diberikan tes, yaitu: Penilaian akhir = x 100 2. Menghitung nilai rata-rata kelas, dengan rumus Sudjana, 2012: 109: R = Keterangan: R = nilai rata-rata Σ� = jumlah semua nilai siswa Σ� = jumlah siswa Tia Rianti Rahmawati, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa yang lulus di kelas IV dengan rumus: P = x 100 Keterangan : P = persentase siswa yang lulus ΣP = jumlah siswa yang lulus ΣN = jumlah seluruh siswa 4. Menghitung persentase keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science CLIS, yaitu Karlina, 2011: 51: Keterlaksanaan = x 100 Berdasarkan ketentuan sekolah, siswa dikatakan tuntas secara individual jika mendapatkan nilai sama dengan atau lebih besar dari KKM yang telah ditentukan. Sedangkan secara klasikal jika sebanyak 60 - 79 siswa mendapatkan nilai sama dengan atau lebih besar dari KKM, maka pembelajaran tuntas termasuk ke dalam kategori cukup, dan jika 80 - 100 siswa mendapatkan nilai sama dengan atau lebih besar dari KKM, maka pembelajaran tuntas termasuk dalam kategori baik. Pemahaman konsep merupakan salah satu bagian dari hasil belajar, sehingga untuk menentukan tuntas tidaknya siswa memahami sebuah konsep adalah seperti yang diuraikan Aqib 2009: 41, “... dikatakan berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa jika siswa mampu menyelesaikan paragraf dan memenuhi ketuntasan belajar yaitu minimal 75...”. Maka, penelitian ini akan dihentikan jika nilai siswa dan Tia Rianti Rahmawati, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ketuntasan belajar secara klasikal mengalami peningkatan dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar minimal 75. Tia Rianti Rahmawati, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini berkaitan dengan tiga hal yang menjadi jawaban dari rumusan masalah, yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan peningkatan pemahaman konsep siswa. Perencanaan pembelajaran IPA materi energi bunyi dengan menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science CLIS di kelas IV SDN 4 Cibodas disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang meliputi identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, karakter siswa yang diharapkan, materi ajar, model dan metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, sumber belajar media dan sumber pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Perencanaan pembelajaran pada setiap siklus mengalami perubahan-perubahan untuk memperbaiki kesalahan atau kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya, karena pada perencanaan ini siswa dituntut untuk memperoleh makna dari pembelajaran yang akan disampaikan serta siswa aktif dalam proses pembelajaran, perencanaan ini juga dijadikan acuan atau rambu-rambu selama penelitian berlangsung. Pelaksanaan pembelajaran IPA materi energi bunyi dengan menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science CLIS di kelas IV SDN 4 Cibodas berlangsung dengan cukup baik dan efektif walaupun terdapat sedikit kesulitan dalam proses pelaksanaannya. Pada pelaksanaan pembelajaran ini siswa mulai mengerti makna dari materi yang disampaikan, siswa juga terlihat lebih aktif dan mulai terbiasa melaksanakan pembelajaran dengan diskusi kelompok, siswa terlihat berani untuk maju ke depan mengikuti intruksi yang diberikan oleh guru, kemudian siswa juga sudah mulai terbiasa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak mereka mengerti. Tia Rianti Rahmawati, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA mengenai Energi Bunyi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hasil tes pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran IPA materi energi bunyi setelah menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science CLIS di kelas IV SDN 4 Cibodas mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan persentase kelulusan siswa dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditentukan oleh sekolah, yaitu 64. Pada pra siklus persentase kelulusan sebesar 25,93, pada siklus I sebesar 70,37, dan pada siklus II sebesar 100. Selain dari peningkatan persentase kelulusan peningkatan juga terlihat dari nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran IPA materi energi bunyi, diantaranya pada siklus I sebesar 68,59 dan pada siklus II sebesar 85,30.

B. Rekomendasi

Dalam penerapan model pembelajaran Children Learning in Science CLIS pada mata pelajaran IPA materi energi bunyi untuk meningkatan pemahaman konsep siswa di kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, peneliti mengajukan beberapa rekomendasi yang akan bermanfaat untuk keberhasilan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan peneliti lain, diantaranya sebagai berikut: 1. Bagi guru Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science CLIS adalah: a guru harus memberikan kejelasan dan arahan kepada siswa dalam melaksanakan kegiatan demonstrasi; b guru harus konsisten dan tegas dalam memberikan aturan pada siswa, baik ketika mengkondisikan siswa maupun pembagian kelompok; c guru harus menguasai kurikulum dan materi ajar agar dapat menyusun RPP sebaik mungkin; dan d mempersiapkan dan menyediakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. 2. Kepala Sekolah Hal-hal yang harus diperhatikan Kepala Sekolah adalah: a memberikan kesempatan kepada setiap guru untuk berkreasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran; b memberikan kebebasan kepada

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DALAM MATERI BILANGAN BULAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 4 SDN CODO 2 WAJAK

0 10 16

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)

0 12 65

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi Pada Siswa Kelas VIII.6 SMP Negeri I Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 38 171

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas X Semester Genap SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 37

FEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas X Semester Genap SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 5 49

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 20 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 10 52

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS V Ester Widi Sayuti

1 2 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 021 SAMARINDA UTARA

0 0 6

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN

0 0 6

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

0 2 6