Bakteri Krim Tinjauan Pustaka 1. Tanaman asam gelugur

oranye-kekuningan, bentuknya bulat dan bersegi-segi Ridley, 1922. Buah muda berwarna hijau kekuningan, berdiameter 7-10 cm, beralur 12-16 Heyne, 1987. Gambar 1. Asam Gelugur Alsarhan, 2014 Garcinia atroviridis terbukti mengandung senyawa γ-lakton, atroviridin, atrovirisidone, atrovirinone, vitamin C, pentadekanoat, oktadekanoat, nonadekanoat, asam dodekanoat, beberapa asam organik Mackeen et al., 2002, flavonoid dan fenolik Hengsa, 2014. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa asam gelugur mempunyai aktivitas sebagai antibakteri. Buah asam gelugur dapat menghambat bakteri E. coli dan S. aureus, sedangkan akar pohon asam gelugur mempunyai daya hambat terhadap bakteri B. cereus dan S. aureus Tongboon et al., 2012. Hengsa 2014 membuktikan bahwa senyawa flavonoid dalam asam gelugur dapat menghambat bakteri S.aureus sedangkan senyawa flavonoid dan fenolik dalam asam gelugur dapat menghambatkan bakteri Shigella dysenteriae. Selain itu telah ditemukan bahwa asam gelugur menjadi sumber antinematoda, antitumor, antivirus Alsarhan, 2014 dan antioksidan MacKeen et al., 2012.

2. Bakteri

Klasifikasi Staphylococcus aureus adalah sebagai berikut: kingdom Prothophyta , divisio Protozoa, kelas Schizomycetes, bangsa Eubacteriates, suku Micrococcaceae, marga Staphylococcus dan jenis S. aureus Salle, 1961. Staphylococcus aureus Gambar 2 merupakan bakteri Gram positif, berbentuk bulat, koloni mikroskopik cenderung berbentuk seperti buah anggur. Menurut bahasa Yunani, Staphyle berarti anggur dan coccus berarti bulat atau bola. Salah satu spesies menghasilkan pigmen berwarna kuning emas sehingga dinamakan aureus. Bakteri ini dapat tumbuh dengan atau tanpa bantuan oksigen Radji, 2011. Diameter 0,8-1,0 mikron, tidak bergerak, dan tidak berspora Radji, 2011. Gambar 2. Staphylococcus aureus Kurniawan, 2012 Staphylococcus tumbuh dengan baik dalam kaldu pada suhu 37 o C. Kisaran suhu pertumbuhan adalah 15-40 o C dan suhu optimum adalah 35 o C. dalam lempeng agar biasanya tumbuh dengan suasana aerob pada suhu 37 o C, bakteri ini tidak menghasilkan pigmen Radji,2011. Staphylococcus aureus memfermentasi terhadap glukosa, laktosa, manitol, maltose, sukrosa Poeloengan, 2007. Pada media mannitol salt agar MSA akan terlihat sebagai pertumbuhan koloni berwarna kuning dikelilingi zona kuning keemasan karena kemampuan memfermentasi manitol Dewi, 2013

3. Krim

Krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi yang mengandung air tidak kurang dari 60 dan dimaksudkan untuk pemakaian luar Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979. Sifat umum sediaan krim ialah mampu melekat pada permukaan tempat pemakaian dalam waktu yang cukup lama. Krim mempunyai sifat mengkilap, berminyak, melembabkan, dan mudah tersebar merata, mudah berpenetrasi pada kulit, mudahsulit diusap, mudahsulit dicuci air Anwar, 2012. Jenis krim dibagi menjadi 2, yaitu : a. Krim tipe MA Krim tipe MA minyak dalam air merupakan tipe krim yang mudah dicuci dengan air. Apabila dioleskan pada kulit akan sedikit berminyak dan akan diabsorbsi lebih cepat sebab memiliki jumlah minyak yang sedikit, dan lebih mudah dibersihkan dari kulit. Apabila dioleskan pada kulit akan terjadi penguapan sehingga konsentrasi bahan obat akan naik dan mendorong penyerapannya ke dalam jaringan kulit Aulton, 2003. b. Krim tipe AM Krim tipe AM air dalam minyak mempunyai sifat yang lebih berminyak dan mempunyai viskositas yang lebih besar dibanding tipe MA Aulton, 2003. Pemerian bahan krim tipe AM : a.Cera alba Cera alba biasanya digunakan pada formulasi sediaan topikal, dengan konsentrasi 5-20 , sebagai bahan pengeras pada salep dan krim. Titik lebur 61- 65ºC, berat jenis 0,95-0,96 gcm3. Cera alba larut dalam kloroform, eter, minyak menguap, dan sedikit larut dalam etanol 95, praktis tidak larut dalam air Rowe et al. , 2006. b. Cetaceum Cetaceum berfungsi sebagai emolien, zat pengeras, biasanya digunakan pada salep, krim dan suppositoria. Cetaceum bersifat hidrofobik. Titik lebur 44- 52ºC. Cetaceum larut dalam kloroform, etanol 95 panas, eter, dan minyak menguap, praktis tidak larut dalam etanol 95 dan air Rowe et al., 2006. c.Na tetraborat Natrium tetraborat digunakan sebagai zat pengalkalis, pengawet anti mikroba, disinfektan, zat pengemulsi, zat penstabil. Na tetraborat biasanya digunakan sebagai astringen dan zat pengemulsi pada krim. Na tetraborat larut dalam 1:1 gliserin, 1:1 air panas, 1:16 akuades, praktis tidak larut dalam etanol 95 , etanol 99,5 , dan dietil eter Rowe et al., 2006. d.Paraffin cair Paraffin cair lebih sering digunakan sebagai basis pada formulasi sediaan topikal. Penambahan paraffin cair pada sediaan salep dapat menurunkan viskositasnya. Paraffin cair dapat bercampur dengan minyak yang mudah menguap kecuali castor oil Rowe et al., 2006.

4. Uji Kualitas Krim

Dokumen yang terkait

FORMULASI SEDIAAN SABUN PADAT EKSTRAK ETANOL BUAH ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff. et Anders) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus Formulasi Sediaan Sabun Padat Ekstrak Etanol Buah Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis Griff. Et Ander

0 4 11

PENDAHULUAN Formulasi Sediaan Sabun Padat Ekstrak Etanol Buah Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis Griff. Et Anders) Sebagai Antibakteri Terhadap Staphylococcus Aureus.

2 9 9

FORMULASI SEDIAAN SABUN PADAT EKSTRAK ETANOL BUAH ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff. et Anders) SEBAGAI Formulasi Sediaan Sabun Padat Ekstrak Etanol Buah Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis Griff. Et Anders) Sebagai Antibakteri Terhadap Staphylococ

8 47 15

FORMULASI SEDIAAN GEL TANGAN SANITIZER EKSTRAK ETANOL BUAH ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff. et Anders) Formulasi Sediaan Gel Tangan Sanitizer Ekstrak Etanol Buah Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff. et Anders) Sebagai Antibakteri Terhadap

7 11 15

FORMULASI SEDIAAN GEL TANGAN SANITIZER EKSTRAK ETANOL BUAH ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff. et Anders) Formulasi Sediaan Gel Tangan Sanitizer Ekstrak Etanol Buah Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff. et Anders) Sebagai Antibakteri Terhadap

0 2 12

PENDAHULUAN Formulasi Sediaan Gel Tangan Sanitizer Ekstrak Etanol Buah Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff. et Anders) Sebagai Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus.

0 5 5

FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff. et Anders) SEBAGAI Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Buah Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff. et Anders) Sebagai Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus.

0 2 15

FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff. et Anders) Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Buah Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff. et Anders) Sebagai Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus.

3 9 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff. et Anders) Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis Griff. Et Anders) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Shigella Dysenteriae Serta Bi

0 2 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff. et Anders) Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Asam Gelugur (Garcinia Atroviridis Griff. Et Anders) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Shigella Dysenteriae Serta Bi

0 2 15