commit to user
apabila perilaku senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Semakin banyak usaha
belajar yang dilakukan maka semakin baik dan semakin banyak perubahan yang diperoleh. Perubahan belajar yang bersifat aktif
berarti perubahan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha dari individu sendiri. Perubahan tingkah laku karena proses
kematangan yang terjadi dengan dirinya oleh dorongan dari dalam tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.
d Perubahan bersifat permanen
Perubahan yang terjadi karena belajar bersifat menetap atau permanen. Misalnya pengalaman seseorang anak dalam bermain sepeda setelah
belajar tidak akan hilang begitu saja, bahkan akan berkembang bila terus digunakan atau dilatih.
e Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Perubahan tingkah laku dalam belajar mensyaratkan adanya tujuan yang akan dicapai oleh pelaku belajar dan terarah pada perubahan
tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya, seseorang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang dapat dicapai
dengan belajar mengetik.
f Perubahan menyangkut semua aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui proses belajar, meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Perubahan dalam hal
sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.
c. Pengertian dan Batasan Belajar Gerak
Menurut Rusli Lutan 1999 : 57 bahwa belajar gerak meliputi tiga tahap. Pertama, tahap orientasi yakni penguasaan informasi. Kedua, tahap
pemantapan gerak melalui latihan berdasarkan informasi yang diperoleh.
commit to user
Ketiga, tahap otomatisasi yaitu keterampilan itu dapat dilakukan secara otomatis.
Menurut Schmidt dalam Amung Mamun dan Yudha M. Saputra, 2000 : 45, mengatakan bahwa belajar gerak adalah suatu rangkaian
proses yang berhubungan dengan latihan atau pengalaman yang mengarah pada terjadinya perubahan-perubahan yang relatif permanen dalam
kemampuan seseorang untuk menampilkan gerakan-gerakan yang terampil.
Menurut Gagne dalam Arie Asnaldi, 2008 mengatakan bahwa belajar gerak adalah sebagai tingkah laku atau perubahan kecakapan yang
mampu bertahan dalam jangka waktu tertentu, dan bukan berasal dari proses pertumbuhan. Lebih lanjut Weineck dalam Arie Asnaldi, 2008
mengatakan bahwa tugas utama dari belajar gerak adalah penerimaan segala informasi yang relevan tentang gerakan-gerakan yang dipelajari
kemudian mengolah dan menyusun informasi tersebut memungkinkan suatu realisasi secara optimal.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar gerak merupakan suatu proses yang di dalamnya terjadi penyampaian
informasi, pemberian latihan dan perubahan yang terjadi akibat latihan relatif permanen. Penyampaian informasi ini sebagai awal dari proses
belajar gerak atau sebagai dasar dari belajar gerak. Penyampai informasi dalam belajar gerak dapat berupa penjelasan dan pemberian contoh
gerakan. Proses selanjutnya dari belajar gerak adalah pemberian latihan,
dalam hal ini tidah jauh berbeda dengan belajar pada umumnya, karena dalam belajar pada umumnya pemberian pengalaman atau latihan lewat
latihan-latihan soal atau yang sifatnya teori, sedangkan pada belajar gerak prosesnya tidak jauh berbeda melainkan latihan-latihan yang digunakan
commit to user
berupa praktik atau yang berhubungan dengan gerak. Proses belajar gerak ini akan menuju pada keterampilan gerak atau penampilan geraknya akan
meningkat. Proses kematangan dan pertumbuhan dapat meningkatkan
kemampuan seseorang tanpa melalui latihan, misalnya keterampilan anak dalam berlari, tanpa berlatih dalam hal yang sebenarnya. Kemampuan
berlari akan berkembang dengan sendirinya karena adanya pengaruh kematangan. Perubahan keterampilan anak dalam hal ini bukan
merupakan belajat gerak karena perubahan tersebut bukan dari hasil latihan.
Perubahan yang terjadi relatif permanen. Pemberian latihan atau pengalaman gerak ini akan masuk pada sistem memori otak. Proses ini
akan menyebabkan perubahan yang relatif permanen. Kejadian semacam ini tidak dapat diamati secara langsung, akan tetapi perubahan-perubahan
yang terjadi lewat penampilan geraknya dapat diamati secara langsung. Kemampuan akibat latihan ini akan tersimpan dalam memori otak
sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan akan dapat digunakan.
4. Tinjauan Tentang Permainan