commit to user
4. Daya yang dibutuhkan lebih kecil Nirwan, 2008
2.6 Bahasa Assembly MCS51
Bahasa pemrograman generasi kedua adalah bahasa assembly. Bahasa rakitan bahasa Inggris: assembly language adalah bahasa pemrograman komputer tingkat
rendah. Bahasa assembly merupakan notasi untuk bahasa mesin yang dapat dibaca oleh manusia dan berbeda-beda tergantung dari arsitektur komputer yang digunakan.
Berbeda dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, bahasa assembly atau rakitan biasanya memiliki hubungan 1-1 dengan instruksi bahasa mesin. Misalnya, tiap
julukan mnemonic yang ditulis di program dengan bahasa rakitan akan diterjemahkan menjadi tepat satu kode operasi yang dapat dimengerti langsung oleh
komputer. Pada bahasa tingkat tinggi, satu perintah dapat diterjemahkan menjadi beberapa kode operasi dalam bahasa mesin. Proses pengubahan bahasa rakitan ke
bahasa mesin dilakukan oleh assembler, dan proses balikannya dilakukan oleh disassembler. Setiap arsitektur komputer memiliki bahasa mesin yang berbeda-beda
sehingga bahasa
rakitannya pun
berbeda-beda. Pemrograman AT89S51 bahasa Assembly. Bahasa Assembly adalah bahasa
pemrograman tingkat rendah. Dalam pemrograman komputer dikenal dua jenis tingkatan bahasa, jenis yang pertama adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi high
level language dan jenis yang kedua adalah bahasa pemrograman tingkat rendah low
level language . Bahasa pemrograman tingkat tinggi lebih berorientasi kepada
manusia yaitu bagaimana agar pernyataan-pernyataan yang ada dalam program mudah ditulis dan dimengerti oleh manusia. Sedangkan bahasa tingkat rendah lebih
berorientasi ke mesin, yaitu bagaimana agar komputer dapat langsung mengintepretasikan pernyataan-pernyataan program.
Kelebihan Bahasa Assembly sebagai berikut : 1. Ketika di-compile lebih kecil ukuran
2. Lebih efisienhemat memori
commit to user
3. Lebih cepat dieksekusi Kesulitan Bahasa Assembly sebagai berikut :
1. Baris program relatif lebih panjang dibanding bahasa tingkat tinggi 2. Lebih sulit untuk dipahami terutama jika jumlah baris sudah terlalu banyak
3. Lebih sulit dalam melakukan pekerjaan rumit, misalnya operasi matematis Adit, 2011.
commit to user
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN
3.1 Perancangan Umum Sistem
Blok diagram sistem secara umum pada perancangan ini terdiri dari dua bagian utama yang terpisah, yaitu sisi mikrokontroler dan sisi penerima wireless FM. Pada
sisi mikrokontroler terdiri atas rangkaian mikrokontroler AT89S51, transduser pemancar dan penerima ultrasonik, penampil LCD, dan dua pemancar wireless FM.
Sedangkan pada sisi penerima wireless FM terdapat dua rangkaian penerima wireless FM, dan keluaran berupa dua belalarm dengan tiga level indikator ketinggian
permukaan air yaitu aman ,bahaya dan awasbanjir. Skema lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.
Pemancar 1 penerima 1
Bel 1
Pemancar 2 Penerima 2 Bel 2
Gambar 4.
Diagram Blok Umum Sistem Prinsip kerja umum sistem adalah sebagai berikut, yaitu pin P1.0 mikrokontroler
AT89S51 mengirimkan sinyal pulsa positif selama 3µs ke kaki SIG IO pin sensor Mikro
kontroler AT89S51
Tranduser Ultrasonik
SRF04 Sensor
LCD