commit to user
ping. Pemicuan oleh mikrokontroler ini, menyebabkan sensor ping akan memancarkan gelombang suara 40 KHz ultrasonik, yang kemudian merambat melalui air.
Gelombang suara ini akan menghasilkan pantulan setelah mengenai permukaan air dan kembali ke sensor. Selama waktu pemancaran sinyal suara ini, kita lakukan
penundaan pada mikrokontroler agar tidak langsung menerima interferensi sinyal yang dipancarkan, sekaligus menyiapkan mikrokontroler untuk menerima sinyal informasi
pantulan dari sensor. Selanjutnya bila sensor menerima sinyal pantulan, maka ia akan mengirimkan
pulsa rendah melalui kaki SIG IO pin ke pin P1.1 mikrokontroler. Mikrokontroler akan menghitung, selang waktu antara pemancaran dan pantulan sinyal ini, kemudian
dikalikan dengan nilai cepat rambat suara di air, guna memperoleh jarak dasar air dari sensor tersebut ketinggian air. Hasilnya ditampilkan pada penampil LCD di lapangan
dan juga dikirimkan melalui pemancar wireless FM lalu diterima oleh penerima wireless
FM data diolah sehingga menjadi keluaran berupa belalarm 1, belalarm 2 dan 1-2 secara bersamaan.
Jika belalarm 1 berbunyi menandakan ketinggian permukaan air dalam keadaan aman mengeluarkan suara level 1, Jika belalarm 2 berbunyi menandakan ketinggian
air bahaya mengeluarkan suara level 2 dan jika belalarm 1-2 mengeluarkan suara level 3 yaitu berbunyi secara bersamaan dan ketinggian air sudah sudah melebihi batas
normal sebagai peringatan dini akan terjadi banjir.
3.2 Komponen Perangkat Keras
Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang komponen perangkat keras yang digunakan dalam perancangan sistem ini. Perangkat keras ini merupakan bagian dari
tiap-tiap blok diagram sistem yang saling mendukung satu dengan yang lainnya.
3.2.1 Rangkaian power supply
Rangkaian power supply digunakan untuk menurunkan tegangan yang masuk,
yaitu jika ada tegangan yang lebih besar dari keperluan sistem maka akan diturunkan
commit to user
menjadi tegangan yang dibutuhkan. Terdapat regulator yang berfungsi agar tegangan menjadi stabil dan transformator yang berfungsi sebagai pengubah tegangan dari AC
ke DC. Power supply ini mengubah tegangan dari 220 VAC ke 5 V DC dan 9 V DC serta menstabilkan tegangan yang ada. Diagram blok power supply ditunjukkan
pada Gambar 5.
Gambar 5. Diagram Power supply
3.2.2 Rangkaian Mikrokontroler
AT89S51 merupakan komponen utama yang digunakan sebagai pemicu sensor ping untuk membangkitkan gelombang ultrasonik, pengolah data jarak yang diukur,
mengontrol tampilan lcd dan pengiriman data oleh wireless FM. Pada rangkaian ini terdapat sebuah osilator dan dua buah kapasitor yang berfungsi untuk menstabilkan
frekuensi. Untuk mengaktifkan clock mikro ke CPU harus dipasang sebuah resonator kristal diantara kaki-kaki X1 dan X2 pada mikrokontroler dan dua buah kapasitor
yang dihubungkan ke ground Mikrokontroler AT89S51 memiliki 32 buah port IO. Dalam perancangan ini port-port yang digunakan adalah port P0.0 – P0.7 dan P2.5 –
P2.7 yang dihubungkan ke rangkaian penampil lcd, port P2.0 – P2.2 terhubung ke rangkaian pembeda suara busser, kemudian port P1.0 mikrokontroler terhubung pada
trigger sensor dan P1.1 mikrokontroler sebagai keluaran dari sensor SRF04 pemancar dan penerima gelombang ultrasonik. Pin reset terhubung ke rangkaian reset sistem.
Tegangan 5 V DC
Tegangan 9 V DC
Pengubah AC - DC
Penyearah Penyearah
Penyetabil Penyetabil
commit to user
Rangkaian ini menggunakan osilator kristal 12 MHz yang berfungsi membangkitkan sinyal clock internal. Jadi setiap satu instruksi MCS-51 akan dilaksanakan dalam
waktu 1 mikro detik. SRF04
Gambar 6. Diagram Mikrokontroler
3.3.3 Sensor SRF04