Pemrograman Mikrokontroler AT89S51

commit to user

3.3 Perancangan Software

Perancangan perangkat lunak software dalam penelitian ini diperlukan agar sistem yang direncanakan dapat bekerja dengan baik. Dalam penelitian ini diperlukan program yang akan diinputkan pada mikrokontroler, guna mengontrol pemancaran dan penerimaan gelombang ultrasonic pada sensor SRF04, perhitungan ketinggian air berdasarkan informasi dari sensor, menampilkan hasilnya pada lcd, dan mengirimkan informasinya dari pemancar wireless FM ke penerima wireless FM dengan output berupa belalarm. Program ini dibuat dengan bahasa assembly MCS-51 dan dimasukkan ke dalam mikrokontroler. Diagram Alir Program MCS-51 yang diinputkan pada Mikrokontroler AT89S51 dapat dilihat pada gambar 11. Menggunakan software ASM51 yaitu program compiler berbasis windows untuk mikrokontroler keluarga ATMEL.

3.3.1 Pemrograman Mikrokontroler AT89S51

Pemrograman dilakukan setelah semua komponen elektronika dan komponen mikrokontroler terpasang dengan benar. Pemrograman dilakukan dengan menggunakan bahasa Assembler. Listing program ditulis dengan menggunakan program Notepad dan file disimpan dengan ekstensi “.asm”. Kemudian file “.asm” tersebut di- load dengan program compiler ASM51 untuk dirubah menjadi file “.hex”. Setelah file dirubah menjadi file “.hex” kemudian di-load dengan menggunakan program compiler AEC ISP. Tujuannya adalah untuk memasukkan program mikro ke dalam downloader mikrokontroler AT89S51. commit to user Gambar 11. Diagram Alir cara Kerja Sensor Ketinggian Air commit to user

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA

Bab ini berisi penjelasan tentang metode dan prosedur pengujian yang dilakukan serta hasil yang diperoleh dari masing-masing blok sistem tersebut. Pengujian dan pembahasan dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara perancangan awal sistem terhadap alat yang akan dihasilkan, dapat bekerja dengan baik atau tidak. Pengujian yang dilakukan secara bertahap per blok-blok sistem dari keseluruhannya. Pengujian dimulai dengan memastikan setiap komponen yang digunakan dalam kondisi bagus dapat bekerja dengan baik, kemudian mengecek setiap jalur yang terhubung dengan komponen yang digunakan diatas papan PCB telah terkoneksi, dimana rangkaiannya disesuaikan dengan gambar skematiknya. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian catu daya, sistem minimum AT89S51, pengujian pemancar dan penerima wireless FM dan pengujian sistem secara keseluruhan.

4.1 Pengujian Catu Daya

Pengujian rangkaian catu daya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Panel penunjuk multimeter diarahkan pada Volt DC. 2. Multimeter diatur nilainya sesuai dengan tegangan yang akan diukur. 3. Kabel merah pada multimeter dihubungkan dengan kutub positif trafo dan kabel hitam dihubungkan dengan kutub negatif trafo. 4. Jika jarum pada multimeter menunjukkan nilai yang tepat maka trafo dalam keadaan baik. Pada rangkaian ini menggunakan trafo step down. Tegangan listrik rumah sebesar 220 Volt diubah menjadi 5 Volt dan 9 Volt. Tegangan 5 Volt untuk kebutuhan rangkaian mikrokontroler, lcd dan sensor, sedangkan 9 Volt tegangan yang dibutuhkan oleh rangkaian pemancar dan penerima wireless FM. Besaran tegangan yang dihasilkan trafo tersebut masih merupakan tegangan AC dan kemudian diubah