RasioNPL = Total NPL Total Kredit x 100 Dari uraian rumus tersebut, maka perbandingan kinerjanya
dijelaskan sebagai berikut: a. Jika npl memenuhi target yang ditentukan, maka npl yang
diperoleh mencapai target. b. Jika npl tidak memenuhi target yang ditentukan, maka npl yang
diperoleh kurang dari target. c. Jika hasil npl melebihi target yang ditentukan, maka npl yang
diperoleh lebih dari target.
2.6 Kinerja
Menurut Rivai Basri 2004:14, Kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar
hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Kinerja mempunyai 3 komponen penting yaitu tujuan, ukuran dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi merupakan strategi untuk
meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap
personel. Yang kedua yaitu ukuran dibutuhkan untuk menentukan apakah seorang personel telah mencapai kinerja yang diharapkan. Yang ketiga yaitu penilaian atau
pengukuran kinerja secara regular yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan kinerja setiap personel. Tindakan ini akan membuat personel untuk
senantiasa berorientasi terhadap tujuan dan berperilaku kerja sesuai dan searah dengan tujuan yang ingin dicapai.
2.7 Pengukuran Kinerja
Menurut Rivai Basri 2004:17, Sistem pengukuran kinerja suatu perusahaan adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer menilai
pencapaian suatu strategi bisa melalui alat ukur finansial maupun non finansial. Sistem pengukuran kinerja dapat dijadikan sebagai alat pengendalian perusahaan
karena pengukuran kinerja dapat diperkuat dengan menetapkan sistem reward dan punishment
. Pengukuran kinerja dimaksudkan untuk membantu memperbaiki kinerja
perusahaan dimana ukuran kinerja ini nantinya dapat digunakan untuk membantu perusahaan berfokus pada tujuan dan sasaran program kerja dapat tercapai.
Ukuran kinerja suatu perusahaan digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan pembuat keputusan. Ukuran kinerja suatu perusahaan juga dimaksudkan untuk
mewujudkan pertanggungjawaban kepada atasan dan memperbaiki komunikasi. Menurut Maskell 1991:6, terdapat tujuh kriteria yang sebaiknya dipenuhi
oleh perusahaan dalam merancang sistem pengukuran kinerja yang baru agar dapat menjadi perusahaan kelas dunia. Ketujuh kriteria tersebut adalah:
1. Sistem pengukuran kinerja yang dirancang hendaknya berkaitan langsung dengan strategi yang diterapkan perusahaan.
2. Variabel-variabel sebaiknya diukur menggunakan ukuran-ukuran non finansial.
3. Sistem pengukuran kinerja yang dirancang harus fleksibel dan dapat bervariasi tergantung dari lokasi perusahaan. Bahkan untuk satu jenis perusahaan yang
terletak pada geografis yang berlainan, sistem pengukuran kinerja yang dirancang sebaiknya juga berbeda sesuai dengan konteksnya masing-masing.
4. Sistem pengukuran kinerja yang dirancang harus bersifat dinamis, selalu diperbarui seiring dengan perubahan waktu.
5. Sistem pengukuran kinerja yang dirancang harus sesederhana mungkin dan mudah dioperasikan.
6. Dalam sistem manajemen kinerja tersebut harus dimungkinkan adanya umpan balik feedback yang cepat bagi operator dan manajer yang bertanggung
jawab agar dapat diambil tindakan sesegera mungkin dalam pelaksanaan proses perbaikan.
7. Sistem pengukuran kinerja yang dirancang harus ditujukan pada proses perbaikan bukan sekedar pemantauan.
2.8 Definisi Sistem Informasi