Pengaruh Rasio Keuangan Debitur Dalam Pemberian Kredit Pada PT Bank Rakyat Indonesia(persero), Tbk Cabang Binjai

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

SKRIPSI

PENGARUH RASIO KEUANGAN DEBITUR TERHADAP

PEMBERIAN KREDIT PADA PT BANK RAKYAT

INDONESIA (PERSERO), Tbk

CABANG BINJAI

OLEH

NAMA

: NIA NATALIANA SINULINGGA

NIM

: 060503096

DEPARTEMEN

: AKUNTANSI S1

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Rasio

Keuangan Debitur Dalam Pemberian Kredit Pada PT Bank Rakyat

Indonesia(persero), Tbk Cabang Binjai” adalah benar hasil karya saya sendiri dan

judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa

lain dalam konteks penulisan skripsi program S-1 Departemen Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang

diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas dan benar apa adanya. Apabila

dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang

ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 16 September 2010

Yang membuat pernyataan

Nia Nataliana Sinulingga

NIM. 060503096


(3)

KATA PENGANTAR

Syukur, hormat, dan terima kasih yang terbesar kepada Bapa yang di surga

untuk segala kasih, kemurahan, kebaikan pertolongannya yang tak terselami

kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan pendidikan pada Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi. Judul skripsi ini adalah “Pengaruh Rasio Keuangan

Debitur Dalam Pemberian Kredit Pada PT Bank Rakyat Indonesia(persero), Tbk

Cabang Binjai”

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini, baik dari segi isi maupun penyajiannya. Hal ini disebabkan

keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis masih dan akan

terus belajar untuk meningkatkan kemampuan dan memperbaiki diri lebih baik

lagi dimasa yang akan datang. Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak

mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak berupa dukungan moril,

materil, spiritual, maupun administrasi. Selanjutnya, penulis juga ingin

menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan

yaitu:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Ketua Departemen


(4)

Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Salbiah, MSi, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

4. Bapak Drs. Sucipto, MM, Ak dan Bapak Drs. Chairul Nazwar, Ak selaku

Dosen Pembanding I dan Pembanding II yang telah banyak membantu penulis

melalui saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Kepada Pemimpin PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Binjai,

Pemimpin Seksi Kredit lainnya, dan seluruh Staff yang telah membantu saya

dalam penelitian ini. Saya ucapkan terima kasih atas izin dan dukungan untuk

meneliti di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Binjai, serta

bantuan yang telah diberikan hingga memudahkan penyelesaian skripsi ini.

6. Kepada orang tua saya, Jhon Simon Sinulingga, dan Cinta Muli Br. Bangun

serta adik-adik saya David dan Era Terima kasih untuk semua kasih sayang,

doa yang tak pernah putus, pengorbanan, materil serta dukungan yang sangat

besar untuk saya.

Medan,16 September 2010 Penulis

Nia Nataliana Sinulingga


(5)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan debitur baik secara simultan maupun secara parsial terhadap pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai. Penelitian dilakukan terhadap 30 sampel debitur yang menerima pinjaman kredit modal kerja jangka pendek pada tahun 2009. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder yaitu laporan keuangan debitur tahun 2008.

Pemberian kredit dalam hal ini diperoleh melalui perhitungan kebutuhan modal kerja dari debitur-debitur yang digunakan sebagai variabel dependen. Rasio keuangan debitur yang digunakan yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Pada rasio likuiditas parameternya adalah current ratio,quick ratio, rasio aktivitas parameternya adalah total asset turnover, rasio leverage parameternya adalah debt to total asset ratio serta rasio rentabilitas parameternya adalah net profit margin. Kelima parameter tersebut merupakan variabel independen dalam penelitian ini.

Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan metode analisis data, kemudian dilakukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis menggunakan regresi linier berganda, dengan uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi. Hasil analisis secara simultan menunjukkan bahwa rasio keuangan tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit. Hasil analisis secara parsial menunjukkan bahwa current ratio, quick ratio,total asset turnover, debt to total asset ratio, tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit, sedangkan net profit margin berpengaruh terhadap pemberian kredit.

Kata kunci : Pemberian Kredit (KMK), Rasio-rasio Keuangan (current ratio, quick ratio, total asset turnover, debt to total asset ratio, net profit margin.)


(6)

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of financial ratios debtor either simultaneously or partially to the granting of credit at PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai. The study was conducted on 30 samples of debtors who receive a loan of short term working capital loans in the year 2009. In this study, the data used are secondary data, namely the financial statements of borrowers in 2008.

The extension of credit in this case was obtained through the calculation of working capital needs of the debtors used as the dependent variable. Financial ratios of borrowers who used liquidity ratios, activity ratios, solvability ratios and profitability ratios. On the liquidity ratio is the ratio current,quick ratio parameters, the ratio of the activity parameter is the total asset turnover, the leverage parameter is ratio of debt to total asset ratio, as well as the profitability ratio parameter is the net profit margin. The five parameters are independent variables in this study.

Data were analyzed with the method of data analysis, then testing the classical assumption before testing the hypothesis. Testing hypotheses using multiple linear regression, with t test, F test, and test the coefficient of determination. Results show that simultaneous analysis of financial ratios does not influence the granting of loans. Partial analysis results show that the current ratio, quick ratio, total asset turnover, debt to total ratio does not affect the granting of loans, while the net profit margin has partially influenced to the granting of loans.

Keywords: Delivery of Credit (KMK), Financial ratios (current ratio, quick ratio, total asset turnover, debt to total asset ratio, net profit margin)


(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian...4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ... 6

1. Rasio Keuangan ... 6

a. Pengertian Rasio Keuangan ...6

b. Jenis-Jenis Rasio Keuangan ...6

2. Kredit ... 8


(8)

b. Tujuan dan Fungsi Kredit ... 9

c. Jenis-Jenis Kredit ... 10

d. Aspek Penilaian Kredit...12

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 17

C. Kerangka Konseptual ... 18

1. Kerangka Konseptual...18

2. Hipotesis Penelitian...20

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 20

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 20

C. Jenis dan Sumber Data ... 22

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 22

E. Teknik Analisis Data ... 24

1. Pengujian Asumsi Klasik ... 24

2. Koefisien Determinasi ... 26

3. Pengujian Hipotesis………... 26

F. Lokasi dan Jadwal Penelitian ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. BRI Cabang Umum ... 30

1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 30


(9)

3. Jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh Bank Rakyat

Indonesia………... ……40

B. Data Penelitian ... 42

1. Statistik Deskriptif ... 42

2. Uji Asumsi Klasik...44

a. Uji Normalitas...44

b. Uji Multikolinearitas ...48

c. Uji Heterokedastisitas...50

d. Uji Autokorelasi...51

3. Koefisien Determinasi...52

4. Pengujian Hipotesis...53

C. Pembahasan Hasil Statistik………..60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64

B. Keterbatasan ... 65

C. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68 LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu………. 16

Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian... 21

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian... 29

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif... 43

Tabel 4.2 Uji Kolmogorov Smirnov...48

Tabel 4.3 Uji Multikolineritas... 49

Tabel 4.4 Uji Autokorelasi ... 51

Tabel 4.5 Model Summary... 53

Tabel 4.6 Koefisien Regresi... 54

Tabel 4.7 Uji Statistik t... 56


(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual... 17

Gambar 4.1 Grafik Histogram... 46

Gambar 4.2 Normal Probability Plot ... 47


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Nama Judul

Lampiran i Daftar Sampel Penelitian

Lampiran ii Rasio-rasio Keuangan dan Kebutuhan Modal

Kerja Rata-rata

Lampiran iii Kredit Modal Kerja (KMK) Tahun 2009

PT BRI Cabang Binjai


(13)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan debitur baik secara simultan maupun secara parsial terhadap pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai. Penelitian dilakukan terhadap 30 sampel debitur yang menerima pinjaman kredit modal kerja jangka pendek pada tahun 2009. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder yaitu laporan keuangan debitur tahun 2008.

Pemberian kredit dalam hal ini diperoleh melalui perhitungan kebutuhan modal kerja dari debitur-debitur yang digunakan sebagai variabel dependen. Rasio keuangan debitur yang digunakan yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Pada rasio likuiditas parameternya adalah current ratio,quick ratio, rasio aktivitas parameternya adalah total asset turnover, rasio leverage parameternya adalah debt to total asset ratio serta rasio rentabilitas parameternya adalah net profit margin. Kelima parameter tersebut merupakan variabel independen dalam penelitian ini.

Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan metode analisis data, kemudian dilakukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis menggunakan regresi linier berganda, dengan uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi. Hasil analisis secara simultan menunjukkan bahwa rasio keuangan tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit. Hasil analisis secara parsial menunjukkan bahwa current ratio, quick ratio,total asset turnover, debt to total asset ratio, tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit, sedangkan net profit margin berpengaruh terhadap pemberian kredit.

Kata kunci : Pemberian Kredit (KMK), Rasio-rasio Keuangan (current ratio, quick ratio, total asset turnover, debt to total asset ratio, net profit margin.)


(14)

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of financial ratios debtor either simultaneously or partially to the granting of credit at PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai. The study was conducted on 30 samples of debtors who receive a loan of short term working capital loans in the year 2009. In this study, the data used are secondary data, namely the financial statements of borrowers in 2008.

The extension of credit in this case was obtained through the calculation of working capital needs of the debtors used as the dependent variable. Financial ratios of borrowers who used liquidity ratios, activity ratios, solvability ratios and profitability ratios. On the liquidity ratio is the ratio current,quick ratio parameters, the ratio of the activity parameter is the total asset turnover, the leverage parameter is ratio of debt to total asset ratio, as well as the profitability ratio parameter is the net profit margin. The five parameters are independent variables in this study.

Data were analyzed with the method of data analysis, then testing the classical assumption before testing the hypothesis. Testing hypotheses using multiple linear regression, with t test, F test, and test the coefficient of determination. Results show that simultaneous analysis of financial ratios does not influence the granting of loans. Partial analysis results show that the current ratio, quick ratio, total asset turnover, debt to total ratio does not affect the granting of loans, while the net profit margin has partially influenced to the granting of loans.

Keywords: Delivery of Credit (KMK), Financial ratios (current ratio, quick ratio, total asset turnover, debt to total asset ratio, net profit margin)


(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan dunia perbankan dalam dasawarsa terakhir ini sangatlah pesat.

Masing-masing kelompok dunia usaha berupaya untuk memacu kendali bisnisnya

ke bidang finansial, dan bank sebagai wujud objektivitas usaha yang

menghasilkan likuiditas seolah merupakan jasa dan mesin uang yang baik untuk

pemeliharaan usaha jangka panjang.

Perbankan merupakan lembaga keuangan, alat penggerak dan pertumbuhan

ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari pembangunan. Kegiatan

perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan oleh bank, dapat membantu

masyarakat mengatasi kekurangan modal dalam mengelola, membiayai

operasional, dan menggembangkan usaha sehingga mampu meningkatkan

efisiensi, produktivitas, dan daya saing. Pemberian kredit merupakan aktivitas

pokok dari perbankan, hal tersebut merupakan fungsi intermediasi bank yaitu

menghimpun dana dari masyarakat kemudian menyalurkan kembali dana tersebut

kepada masyarakat, namun resikonya juga relatif besar. Sebagai antisipasinya

manajemen bank harus mengelolanya dengan prinsip kehati-hatian (prudential

banking)

Pemberian pinjaman (kredit) merupakan salah satu layanan yang sangat

banyak menarik minat masyarakat dan merupakan aktivitas paling pokok dari


(16)

kenyataannya, tujuan pemberian kredit sering tidak tercapai karena munculnya

kendala seperti kredit bermasalah atau diistilahkan kredit macet. Kredit di dalam

fungsi usaha bank sebagai jantung dan urat nadi bagi kesehatan usaha bank

tersebut. Pemilihan usaha nasabah yang benar-benar qualified di dalam penyaluran

kredit dan dana masyarakat akan sangat menunjang kelancaran fungsi usaha kedua

belah pihak.

Kredit merupakan bisnis yang berisiko, dimana ada kemungkinan kredit

yang diberikan tidak dapat tertagih atau tidak lancarnya pembayaran kembali

kredit dengan kata lain Non Performing Loan (NPL) yang akan mempengaruhi

kinerja bank. Kualitas kredit dinilai berdasarkan kolektibilitas, yang pada

prinsipnya berdasarkan pada kontinuitas pembayaran kembali oleh debitur,

berdasarkan peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 Tgl 27 November 2005

tentang Kualitas Aktiva Produktif, kualitas kredit dapat digolongkan menjadi

lancar (pass), perhatian khusus (special mention), kurang lancar (substandard),

diragukan (douftfull), dan macet (loss).

Bank yang menjadi objek penelitian dalam skripsi ini adalah PT. Bank

Rakyat Indonesia Cabang Binjai. Pada tahun 2009, Bank BRI memiliki tingkat

NPL sebesar 0,03 %. Tingkat NPL ini masih berada dibawah NPL maksimum

yang ditetapkan oleh bank Indonesia sebesar 5 % (www.bi.go.id.). Kendati

demikian, pihak bank diharapkan tetap selektif dalam melakukan penilaian kredit.

Selektifitas ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko terjadinya kredit macet


(17)

Bank seharusnya hanya memberi kredit kepada debitur yang layak. Bank

harus dapat mengendalikan resiko kredit yang diberikannya. Bank

mengembangkan suatu proses seleksi atas seluruh proposal kredit yang

diterimanya, hal ini dilakukan untuk menjaga agar kredit yang disalurkannya

adalah kredit yang layak. Rasio keuangan debitur merupakan penilaian kelayakan

pemberian kredit yang dilakukan oleh bank dalam penelitian ini.

Produk kredit yang menjadi fokus dari penelitian ini adalah kredit modal

kerja jangka pendek. Kredit modal kerja adalah kredit yang digunakan untuk

keperluan modal kerja. Kredit modal kerja cukup banyak diminati oleh

masyarakat seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat

akhir-akhir ini. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh

rasio keuangan debitur terhadap pemberian kredit. Untuk itu peneliti melakukan

penelitian di PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, Cabang Binjai.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka permasalahan

yang diangkat dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah current ratio berpengaruh secara parsial terhadap pemberian kredit

pada PT Bank Rakyat Indonesia(persero) Tbk, Cabang Binjai?

2. Apakah quick ratio berpengaruh secara parsial terhadap pemberian kredit pada

PT Bank Rakyat Indonesia(persero) Tbk, Cabang Binjai?

3. Apakah total assets turnover berpengaruh secara parsial terhadap pemberian


(18)

4. Apakah debt to total assets ratio berpengaruh secara parsial terhadap

pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia(persero) Tbk, Cabang

Binjai?

5. Apakah net profit margin berpengaruh secara parsial terhadap pemberian

kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia(persero) Tbk, Cabang Binjai?

6. Apakah current ratio, quick ratio, total assets turnover, debt to total assets

ratio, net profit margin berpengaruh secara simultan terhadap pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia(persero) Tbk, Cabang Binjai?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh current ratio secara parsial terhadap pemberian

kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, Cabang Binjai.

2. Untuk mengetahui pengaruh quick ratio secara parsial terhadap pemberian

kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, Cabang Binjai.

3. Untuk mengetahui pengaruh total assets turnover secara parsial terhadap

pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, Cabang

Binjai.

4. Untuk mengetahui pengaruh debt to total assets ratio secara parsial terhadap

pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, Cabang


(19)

5. Untuk mengetahui pengaruh net profit margin secara parsial terhadap

pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, Cabang

Binjai.

6. Apakah current ratio, quick ratio, total assets turnover, debt to total assets

ratio, net profit margin berpengaruh secara simultan terhadap pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia(persero) Tbk, Cabang Binjai?

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

memperluas pola pikir secara ilmiah dalam bidang akuntansi terutama di

bidang perbankan yaitu mengenai perkreditan,

2. bagi pihak bank, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan

yang mungkin berguna bagi manajemen perbankan, khususnya dalam

keputusan pemberian kredit,

3. bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis

1. Rasio Keuangan

a. Pengertian Rasio Keuangan

Menurut Kasmir (2008:104), “rasio keuangan merupakan kegiatan

membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan

cara membagi satu angka dengan angka lainnya”. Hasil rasio keuangan

digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah

mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Rasio keuangan juga dapat

menilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya

perusahaan secara efektif. Menurut Brigham dan Houston (2006:119),

”kegunaan rasio keuangan terbagi dalam tiga kelompok utama pemakai

laporan keuangan yaitu manajer, analis kredit, dan analis saham”.

b. Jenis-jenis Rasio Keuangan

Rasio-rasio keuangan dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis

kelompok rasio keuangan yaitu likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan

profitabilitas.

1) Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban/utang jangka pendek.

Kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan


(21)

quick ratio, cash ratio, inventory to net working capital, dan rasio perputaran kas.

2) Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.

Rasio ini juga digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi

pemanfaatan sumber daya perusahaan, misalnya di bidang penjualan,

persediaan, penagihan piutang dan bidang lainnya. Jenis-jenis rasio

keuangan menurut Kasmir (2008) adalah accounts receivable turn

over, days of accounts receivable, inventory turn over, days of inventory, working capital turn over, fixed assets turn over, dan assets turn over.

3) Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang, artinya berapa

besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan

aktivanya. Jenis-jenis rasio ini menurut Kasmir (2008) adalah debt to

assets ratio, debt to equity ratio, long term debt to equity ratio, tangiable assets debt coverage, current liabilities to net worth, times interest earned, fixed charge coverage.

4) Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan


(22)

rasio ini menurut Kasmir (2008) adalah ratio profit margin, net profit

margin, return on assets, return on equity.

2. Kredit

a. Pengertian Kredit

Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun

1998, “kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

pemberian bunga”. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004:31.4), “kredit

adalah pinjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank

dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau

pembagian hasil keuntungan”.

Berdasarkan pengertian kredit, dapat diketahui bahwa kredit

mempunyai tujuh unsur yaitu sebagai berikut:

1) adanya dua pihak yaitu pemberi kredit dan penerima kredit,

2) adanya kerja sama pemberi kredit kepada penerima kredit bahwa kredit

yang diberikan akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu


(23)

3) adanya persetujuan berupa kesepakatan pada kreditur dengan pihak

lainnya yang berjanji akan membayar dari penerima kredit kepada

pemberi kredit,

4) adanya penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi kredit kepada

penerima kredit,

5) adanya unsur waktu yaitu mencakup masa pengembalian kredit yang

telah disepakati,

6) adanya unsur resiko (degree of risk) baik di pihak pemberi kredit

maupun di pihak penerima kredit,

7) adanya unsur bunga sebagai kompensasi kepada pemberi kredit.

b. Tujuan dan Fungsi Kredit

Berikut ini peneliti akan menyajikan tiga tujuan kredit.

1) Mencari keuntungan, keuntungan diperoleh dalam bentuk bunga yang

diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang

dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting untuk

kelangsungan hidup bank dan memperluas usaha bank.

2) Membantu usaha nasabah, bank memberikan fasilitas kredit untuk

membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana untuk

investasi maupun dana untuk modal kerja. Bank maupun nasabah

sama-sama diuntungkan di mana bank memperoleh bunga dan nasabah dapat


(24)

3) Membantu pemerintah, pemerintah menerima pajak dari keuntungan

yang diperoleh nasabah dan bank, meningkatkan devisa negara apabila

produk dari kredit yang dibiayai untuk keperluan ekspor, dan membuka

kesempatan kerja bila kredit yang diberikan digunakan untuk membuka

usaha baru.

Menurut Sastradipoera (2004:169) ada enam fungsi kredit dalam

perekonomian modern.

a) Kredit dapat meningkatkan efisiensi penggunaan uang atau modal dengan meningkatkan produktivitas perusahaan.

b) Kredit dapat meningkatkan efisiensi penggunaan barang karena kredit dapat membantu proses produksi dari bahan mentah menjadi bahan jadi dan sekaligus membantu proses pemindahan barang dari produsen kepada konsumen dalam proses marketing.

c) Kredit dapat meningkatkan arus peredaran lalu lintas uang, misalnya melalui penggunaan cek, giro, wesel, promes, dan kartu kredit yang diterbitkan oleh bank.

d) Kredit dapat menjadi alat stabilitas moneter yang dilakukan melalui kebijaksanaan ekspansi dan kontraksi kredit.

e) Kredit dapat berfungsi sebagai “jembatan” untuk meningkatkan pendapatan nasional suatu negara.

f) Kredit dapat menciptakan daya beli baru bagi para debitur, meskipun debitur-debitur tersebut tidak memiliki uang tunai dalam saldo neracanya.

c. Jenis-jenis Kredit

Jenis-jenis kredit dapat diklasifikasikan dari berbagai segi yaitu dari

segi kegunaan, tujuan, jangka waktu, jaminan, dan sektor usaha.

1) Segi kegunaan

Jenis-jenis kredit dari segi kegunaan yaitu kredit investasi dan kredit


(25)

a) Kredit investasi merupakan kredit yang diberikan untuk keperluan

investasi, biasanya diberikan untuk waktu jangka panjang.

b) Kredit modal kerja merupakan kredit yang diberikan untuk keperluan

modal kerja. Kredit modal kerja biasanya diberikan dalam waktu yang

relatif pendek dan satu kali siklus operasi.

2) Segi tujuan

Jenis-jenis kredit dari segi tujuan yaitu kredit produktif, kredit

konsumtif, dan kredit perdagangan.

a) Kredit produktif merupakan kredit yang diberikan untuk

menghasilkan sesuatu (proses produksi) baik barang maupun jasa.

b) Kredit konsumtif merupakan kredit yang diberikan untuk digunakan

secara pribadi atau dipakai sendiri.

c) Kredit perdagangan merupakan kredit yang diberikan kepada para

pedagang.

3) Segi jangka waktu

Jenis-jenis kredit dari segi jangka waktu yaitu kredit jangka pendek,

kredit jangka menengah, dan kredit jangka panjang.

a) Kredit jangka pendek merupakan kredit yang memiliki jangka waktu

maskimal 1 tahun atau kurang dari 1 tahun.

b) Kredit jangka menengah merupakan kredit yang memiliki jangka

waktu satu sampai tiga tahun, namun dewasa ini banyak bank yang


(26)

c) Kredit jangka panjang merupakan kredit yang memiliki jangka waktu

lebih dari satu atau tiga tahun.

4) Segi jaminan

Jenis-jenis kredit dari segi jaminan yaitu kredit dengan jaminan dan

kredit tanpa jaminan.

a) Kredit dengan jaminan merupakan kredit yang syarat untuk

memperolehnya harus memiliki jaminan tertentu, baik harta bergerak,

tidak bergerak, atau jaminan lainnya.

b) Kredit tanpa jaminan merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan

apa pun secara riil, namun sebenarnya meskipun tidak ada jaminan,

dalam praktiknya ada jaminan kemampuan membayar dari nasabah,

misalnya pegawai tetap yang memiliki penghasilan tertentu.

5) Segi sektor usaha

Berbagai sektor usaha yaitu kredit pertanian, kredit industri, kredit

pertambangan, kredit pendidikan, kredit perumahan, dan sektor-sektor

usaha lainnya.

d. Aspek Penilaian Kredit

Aspek penilaian kredit yang diperlukan perbankan sebagai bahan

pertimbangan dalam pemberian kredit yaitu dengan 5 of C dan studi

kelayakan.


(27)

Aspek penilaian kredit dengan 5 of C yaitu karakter (character),

kapasitas (capacity), modal (capital), kondisi (condition), dan

jaminan (collateral).

a) Karakter (character), analisis ini untuk mengetahui sifat atau

watak calon nasabah. Watak dapat dilihat dari masa lalu nasabah

melalui pengamatan, pengalaman, riwayat hidup, maupun hasil

wawancara.

b) Kapasitas (capacity), analisis yang digunakan untuk melihat

kemampuan nasabah dalam membayar kredit. Kemampuan

nasabah dapat dinilai dari dokumen yang dimiliki, hasil

konfirmasi dengan pihak yang memiliki kewenangan

mengeluarkan surat tertentu misalnya penghasilan seseorang,

hasil wawancara atau melalui perhitungan rasio keuangan.

c) Modal (capital), untuk menilai modal yang dimiliki oleh nasabah

untuk membiayai kredit. Bank tidak akan membiayai kredit

tersebut 100%, artinya harus ada modal dari nasabah. Tujuannya

adalah jika nasabah juga ikut memiliki modal yang ditanamkan

pada kegiatan tersebut, nasabah juga akan merasa memiliki

sehingga termotivasi untuk bekerja sungguh-sungguh agar usaha

tersebut berhasil dan mampu membayar kewajiban kreditnya.

d) Kondisi (condition), yaitu kondisi umum saat ini dan yang akan


(28)

ekonomi saat ini, apakah layak untuk membiayai kredit untuk

sektor tertentu.

e) Jaminan (collateral), merupakan jaminan yang diberikan nasabah

kepada bank dalam rangka pembiayaan kredit yang diajukannya.

Jaminan ini digunakan sebagai alternatif terakhir bagi bank untuk

berjaga-jaga kalau terjadi kemacetan terhadap kredit yang

dibiayai.

2) Aspek penilaian kredit dengan studi kelayakan

Aspek penilaian kredit dengan studi kelayakan yaitu aspek hukum,

aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis, dan aspek organisasi

dan manajemen.

a) Aspek hukum, yaitu penilaian yang ditujukan untuk menilai

kelengkapan dari surat-surat atau dokumen yang dimiliki.

b) Aspek pemasaran, dilakukan untuk menilai prospek pasar yang

akan dimasuki, seberapa besar pasar dan peluang pasar yang ada.

c) Aspek keuangan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sumber

dana yang akan diperoleh untuk membiayai usaha, kemudian

bagaimana kebutuhan biaya investasi secara rinci.

d) Aspek teknis, dikaitkan dengan penentuan lokasi usaha, tata

letak, teknologi yang digunakan dan metode persediaan


(29)

e) Aspek organisasi dan manajemen, merupakan aspek untuk

menilai organisasi perusahaan seperti struktur organisasi yang

dimiliki.

Penelitian ini lebih terfokus pada penilaian aspek keuangan dengan

menggunakan beberapa variabel yaitu Current Ratio, Quick Ratio, Total

Assets Turnover, Debt to Total Assets Ratio, Net Profit Margin.

(1) Current ratio merupakan rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek yang segera

jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Rasio ini dapat pula

dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan suatu

perusahaan. Rasio yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan

kurang modal untuk membayar utang, akan tetapi apabila rasio tinggi

belum tentu kondisi perusahaan sedang baik. (Kasmir:2008).

Current Ratio =

(2) Quick ratio menunjukan likuiditas perusahaan yang diukur

menggunakan unsur-unsur aktiva lancar yang likuid. Melalui

penilaian rasio likuiditas ini, akan menambah keyakinan bank kepada

calon debitur untuk pembayaran kembali kreditnya sehingga dapat

mempengaruhi penyaluran kredit oleh kreditur. (Kasmir:2008).

Quick Ratio

=

(3) Total Assets Turnover menunjukkan sejauh mana tingkat kemampuan


(30)

menghasilkan penjualan. Rasio ini menunjukkan hubungan antara

penjualan bersih dengan total aktiva. Melalui rasio ini, bank dapat

menilai salah satu aspek penilaian sC’s yaitu capacity yang dimiliki

oleh calon debitur.(Kasmir:2008).

Total Assets Turnover =

(4) Debt to Total Asset Ratio digunakan untuk melihat seberapa besar

total aktiva perusahaan yang didanai oleh utang/pinjaman dari pihak

lain. Semakin besar rasio ini, berarti semakin besar peranan dana dari

luar untuk membelanjai aktiva dan semakin besar risiko kreditor

sehingga akan mempengaruhi penyaluran kredit. Melalui rasio ini,

bank dapat menilai salah satu aspek penilaian sC’s yaitu capital yang

dimiliki oleh calon debitur. Penilaian atas besarnya modal sendiri

merupakan hal yang penting mengingat kredit bank hanya sebagai

tambahan pembiayaan dan bukan untuk membiayai seluruh modal

yang diperlukan.

Debt to Total Assets Ratio =

(5) Net profit margin merupakan ukuran keuntungan dengan

membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualaan. Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan bersih yang diperoleh dari bisnis (setelah dikurangi dengan segala biaya-biaya). (Kasmir:2008).


(31)

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilaksanakan merujuk pada penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya.

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Variabel Hasil

1 Nasution (2008)

Variabel independen : current ratio, debt to equity ratio,net profit margin, return on asset, return on equity.

Variabel dependen : pemberian kredit.

Current ratio, debt to equity ratio,net profit margin, return on asset, return on equity secara parsial dapat mengidentifikasi kelayakan kredit yang diajukan calon debitur, dan secara menyeluruh rasio-rasio tersebut memang dapat mengidentifikasi kelayakan kredit yang diajukan sesuai dengan laporan keuangan debitur. Variabel-variabel independen dapat mengidentifikasi kelayakan kredit se besar 85,9%, sedangkan 14,1%lainnya

diidentifikasi oleh variabel lain.

2 Sebayang

(2006)

Variabel independen : current ratio, inventory turn over, debt to equity ratio, profit margin ratio, return on investment.

Variabel dependen : pemberian kredit modal kerja.

- current ratio, inventory turn over, debt to equity ratio, profit marginratio, dan return on investment

secara menyeluruh berpengaruh terhadap pemberian kredit

-pengujian secara individu (parsial) menunujukkan hasil bahwa hanya inventory turnover dan profit margin ratio secara individu berpengaruh terhadap pemberian kredit. Sedangkan current ratio, debt to equityratio, dan return on investment secara individu tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit.

Penelitian ini merupakan replika dari penelitian sebelumnya. Penelitian

Nasution (2008) menggunakan lima variabel independen yaitu current ratio, debt

to equity ratio, net profit margin, return on asset, dan return on investment. Penelitian Sebayang (2006) menggunakan lima variabel independen yaitu current

ratio, inventory turn over, debt to equity ratio, profit margin ratio, dan return on investment. Penelitian ini juga menggunakan lima variabel independen yaitu current ratio, quick ratio ,total assets turnover, debt to total assets ratio, dan net profit margin. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu peneliti menggunakan quick ratio ,total assets turnover, dept to total assets


(32)

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

lima variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan

yaitu Current Ratio, Quick Ratio, Total Assets Turnover, Debt to Total Assets

Ratio, Net Profit Margin, dan variabel terikat yang digunakan adalah pemberian kredit modal kerja.

Current Ratio (X1)

Quick Ratio (X2)

Total Assets Turnover

(X3)

Debt to Total Assets Ratio

(X4)

Net Profit Margin (X5)

Pemberian

Kredit

(Y) H1

H3

H4

H5

H2


(33)

Current Ratio merupakan rasio yang paling banyak dipakai untuk mengukur likuiditas perusahaan. Current Ratio digunakan untuk melihat sejauh mana aktiva

lancar menutupi kewajiban–kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva

lancar dengan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi

kewajiban jangka pendeknya.

Quick Ratio menunjukkan likuiditas perusahaan yang diukur menggunakan unsur-unsur aktiva lancar yang likuid. Melalui penilaian rasio likuiditas ini, akan

menambah keyakinan bank kepada calon debitur untuk pembayaran kembali

kreditnya sehingga dapat mempengaruhi penyaluran kredit oleh kreditur.

Total Assets Turnover menunjukkan sejauh mana tingkat kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan

penjualan. Rasio ini menunjukkan hubungan antara penjualan bersih dengan total

aktiva. Melalui rasio ini, bank dapat menilai salah satu aspek penilaian sC’s yaitu

capacity yang dimiliki oleh calon debitur.

Debt to Total Asset Ratio digunakan untuk melihat seberapa besar total aktiva perusahaan yang didanai oleh utang/pinjaman dari pihak lain. Semakin besar rasio

ini, berarti semakin besar peranan dana dari luar untuk membelanjai aktiva dan

semakin besar risiko kreditor sehingga akan mempengaruhi penyaluran kredit.

Melalui rasio ini, bank dapat menilai salah satu aspek penilaian sC’s yaitu capital

yang dimiliki oleh calon debitur. Penilaian atas besarnya modal sendiri

merupakan hal yang penting mengingat kredit bank hanya sebagai tambahan


(34)

Net Profit Margin menunjukkan berapa besar pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena

dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.

Kegunaan dari penilaian ini untuk mengukur sejauh mana calon nasabah mampu

untuk mengembalikan atau melunasi utang-utangnya secara tepat waktu dari

usaha yang diperolehnya. Melalui rasio ini, bank dapat memperoleh keyakinan

bahwa calon debitur telah memenuhi salah satu aspek penilaian 5C’s yaitu

capacity. Oleh karena itu, rasio ini juga turut mempengaruhi penyaluran kredit.

2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan proporsi keilmuan yang disimpulkan dari kerangka

konseptual dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti

yang dapat diuji berdasarkan fakta empiris. Berdasarkan latar belakang masalah

perumusan masalah, maka yang menjadi hipotesis adalah :

H0 : Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Total Asset Turnover (TATO),

Debt to Total Asset Ratio (DTAR), Net Profit Margin (NPM) tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit modal kerja secara parsial dan

simultan.

H1 : Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Total Asset Turnover (TATO),

Debt to Total Asset Ratio (DTAR), Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap penyaluran kredit modal kerja secara parsial dan


(35)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan cara yang sistematis dan obyektif untuk

mengumpulkan data. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode

penelitian sebagai berikut :

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah desain kausal, yaitu untuk menganalisis

hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana

suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. (Umar : 2003).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2006:55), “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.” Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang

mengajukan permohonan kredit modal kerja jangka pendek ke PT Bank Rakyat

Indonesia(persero) Tbk, Cabang Binjai dan disetujui pada tahun 2009. Debitur

yang menjadi populasi dalam penelitian ini berjumlah 155 Debitur.

Menurut Sugiyono (2006:56), “sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Penelitian ini menggunakan


(36)

bertujuan (purposive sampling), yaitu teknik pengambilan sampel dari populasi

berdasarkan suatu kriteria tertentu. (Jogiyanto:2004). Beberapa kriteria yang

digunakan untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu:

1) debitur yang diteliti adalah debitur yang menerima pinjaman Kredit Modal

Kerja (KMK) jangka pendek dengan batas maksimal Rp. 500.000.000,00;

2) debitur merupakan perusahaan dagang dan manufaktur;

3) usaha debitur masih tetap berjalan dan masih melakukan pembayaran kredit

hingga akhir 2010.

Berdasarkan kriteria yang digunakan dalam penelitian, sampel yang dapat diambil

sebanyak 30 debitur.

Tabel 3.1

Daftar Sampel Penelitian

No Debitur Jenis Usaha

1 AF Perdagangan Sembako

2 DS Perdagangan Pakaian

3 KL Grosir

4 LO Perdagangan Emas

5 MF Perdagangan Pakaian

6 KK Perdagangan Alat-Alat Elektronik

7 GH Perdagangan Aksesoris Handphone

8 KS Perdagangan Sepatu

9 BBT Grosir

10 AN Perdagangan Meubel

11 OP Grosir

12 DE Perdagangan Hasil Bumi

13 ER Perdagangan Aksesoris Mobil

14 SP Industri Pengolahan

15 IP Grosir

16 LC Perdagangan Kain

17 HO Grosir

18 RW Perdagangan Makanan dan Minuman

19 ARS Perdagangan Voucher dan Aksesori Hp


(37)

22 AM Perdagangan Sparepart Motor

23 JG Perdagangan Alat Komunikasi

24 MN Perdagangan Hasil Bumi

25 MJH Grosir

26 GK Perdagangan Cat

27 FKJ Perdagangan Pakaian

28 PD Perdagangan Perabot Rumah Tangga

29 RO Perdagangan Alat Komunikasi

30 PU Perdagangan Bahan-Bahan Bangunan

Sumber: BRI cabang Binjai

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data-data

pendukung yang bersumber dari perusahaan yang diteliti seperti laporan keuangan

debitur, sejarah singkat, struktur organisasi, www.bri.com, www.bi.go.id,

buku-buku serta sumber kepustakaan lainnya yang mendukung penelitian.

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel penelitian ini pada dasarnya adalah segala sesuatu hal yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut Jogiyanto (2004:62), ”definisi operasional menjelaskan karakteristik dari

objek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep

dapat diukur dan dioperasionalisasikan dalam riset”.

Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Variabel Independen

Variabel Independen atau bebas adalah variabel yang menjadi sebab


(38)

pengujiannya, penelitian ini menggunakan rasio–rasio keuangan untuk melihat

kondisi keuangan debitur sebagai variabel independennya. Rasio–rasio

keuangan tersebut terdiri dari :

a) Current Ratio (X1)

Rasio ini menunjukkan kemampuan melunasi kewajiban jangka

pendeknya dari aktiva lancarnya.

Current Ratio = current assets current liabilities

b) Quick Ratio (X2)

Rasio ini menunjukkan likuiditas perusahaan yang diukur menggunakan

unsur-unsur aktiva lancar yang likuid.

Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan Utang Lancar

c) Total Assets Turnover (X3)

Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan total aktiva untuk

menghasilkan penjualan.

Total Assets Turnover = Penjualan Bersih

Total aktiva

d) Debt to Total Assets Ratio (X4)

Rasio ini digunakan untuk mengukur jumlah aktiva yang dibiayai oleh

utang.


(39)

e) Net Profit Margin (X5)

Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan bersih yang diperoleh dari

bisnis (setelah dikurangi dengan segala biaya–biaya ).

Net Profit Margin = Laba bersih setelah pajak Penjualan bersih

2) Variabel Independen

Variabel dependen (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2006:3).

Penelitian ini menggunakan pemberian kredit sebagai variabel dependen.

Pemberian kredit dalam hal ini diukur dari besarnya modal yang diberikan

kepada debitur sesuai dengan keputusan kredit yang ditentukan oleh pihak

bank.

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, hipotesis diuji dengan menggunakan alat bantu program

SPSS versi 16.0. Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan setelah

melakukan pengujian asumsi klasik.

1. Pengujian Asumsi Klasik

Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika

model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari

asumsi-asumsi klasik statistik, baik itu multikolineritas, heteroskedastisitas, maupun


(40)

a. Uji Normalitas Data

Pengujian tahap awal yang dilakukan dalam metode penelitian analisis

data. Melalui pengujian ini, dapat diambil tindak lanjut untuk menggunakan

statistik parametrik atau tidak. Menurut Gozali (2005:110), “tujuan uji

normalitas adalah untuk mengujii apakah variabel independen dan variabel

dependen berdistribusi normal”. Data yang baik dan layak digunakan dalam

penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Gozali (2005:91), ”uji multikolineritas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen)”. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen”. Pengujian multikolinearitas

dilakukan dengan melihat nilai VIF antar variabel independen. Jika nilai

VIF < 10 atau sama dengan nilai Tolerance < 0,10, maka terjadi

multikolinearitas di antara variabel independen.

c. Uji Heterokedastisitas

Menurut Gozali (2005:105), “uji heterokedastisitas bertujuan menguji

apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain”. Jika varians dari residual satu


(41)

adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Deteksi ada tidaknya gejala

heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu. Jika

membentuk pola tertentu maka telah terjadi gejala heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Menurut Gozali (2005:95), “uji autokorelasi bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada perioe t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya)”. Suatu model regresi yang baik apabila tidak terdapat

autokorelasi.

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk melihat seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model analisis

regresi linier berganda. Menurut Sugiyono (2006 : 250), “analisis regresi

linier berganda digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan


(42)

dua atau lebih variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi atau

dinaik-turunkan nilainya”. Peneliti akan menyajikan model persamaan

regresi linier berganda.

Y = α + β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4+ β5X5 + e

Berikut ini keterangan dari model persamaan regresi berganda.

Y = Pemberian Kredit

X1 = Current Ratio (CR)

X2 = Accounts Receivable Turn Over (ARTO)

X3 = Debt to Equity Turn Over (DER)

X4 = Net Profit Margin (NPM)

X5 = Return on Assets (ROA) α = Konstanta

β1, β2, β3, β4, β5= Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan

atau penurunan variabel dependen berdasarkan pada variabel

independen

e = Error

Hipotesis akan diuji dengan menggunakan uji t-test dan F-test.

1) Uji Signifikansi Parsial (t-test)

Uji t dilakukan untuk mengetahui masing–masing pengaruh variabel bebas


(43)

parsial. Peneliti akan melakukan perbandingan t hitung dengan t tabel

dengan dua ketentuan.

a) H0 diterima dan H1ditolak jika t hitung < t tabel untuk α = 5%.

b) H0 ditolak dan H1diterima jika t hitung > t tabel untuk α = 5%.

2) Uji Signifikansi Simultan (F-test)

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen

secara simultan terhadap variabel dependen dengan menggunakan analisis

regresi berganda. Peneliti akan melakukan perbandingan F hitung dengan F

tabel dengan dua ketentuan.

a) H0 diterima dan H1ditolak jika F hitung < F tabel untuk α =5%.

b) H0 ditolak dan H1diterima jika F hitung > F tabel untuk α =5%.

F. Jadwal dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dimulai peneliti pada bulan Februari 2010 dengan lokasi objek

penelitian adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO), Tbk cabang Binjai, Jl.

Letjan Jamin Ginting No. 20 Binjai.


(44)

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Tahapan

Penelitian

Feb ‘10

Maret ‘10

April ‘10

Juli ‘10

Sept ‘10

Nov ‘10 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

Pencarian

data awal

Pengajuan

Proposal

Bimbingan

Seminar

proposal

Pengumpulan dan

pengelolaan akhir

Pelaporan


(45)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum PT. Bank Rakyat Indonesia 1. Sejarah Singkat Perusahaan

Tuan Doktorandus RUDJITO, lahir di klaten, pada tanggal 9 juli seribu

Sembilanratus empatpuluh enam (9-7-1946), Direktur Utama PT. BANK

RAKYAT INDONESIA (PERSERO), bertempat di Jakarta, Jalan Hangtuah

Raya No 17, Rukun tetangga 002, Rukun Warga 006, Kelurahan Gunung,

Kecamatan Kebayoran Baru, Pemegang Kartu Tanda Penduduk tertanggal 3

April dua ribu satu (3-4-2001) nomor 09.5306.090746.0125, Warga Negara

Indonesia. Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam jabatannya

tersebut karenanya sah mewakili Direksi Dari dan untuk atas nama Perusahaan

Perseroan (Persero) PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO),

Berkedudukan di Jakarta, yang perubahan seluruh anggaran dasarnya dimuat

dalam akta tertanggal 4 september 1999) No 7, di buat dihadapan Notaris dan

telah di umumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 26

Oktober 1999 nomor 86, tambahan nomor 7216 beserta

perubahan-perubahannya berturut-turut dibuat dalam Akta tertanggal 25 juli 2001 nomor

25, dibuat dihadapan FATHIAH HELMI Sarjana Hukum notaris di Jakarta

dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tertangal 16

April 2002 no 31. Tambahan no 3714, Akta tertanggal 25 juli 2001 no 26,


(46)

telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 23 april

2002 nomor 33, tambahan no 282.

Sedangkan susunan Direksi dan Komisaris terakhir dimuat dalam

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tertanggal 17 Juli 2000.

Nomor 290/KMK.01/2000 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan

Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. BANK

RAKYAT INDONESIA. Penghadap yaitu Notaris, bertindak sebagaimana

tersebut di atas oleh karena itu untuk dan atas nama PT. BANK RAKYAT

INDONESIA (PERSERO), berkedudukan di Jakarta, selanjutnya disebut juga

BANK dengan ini member kuasa kepada :

- Pemimpin Cabang BANK atau

- Pemangku Jabatan Pemimpin Cabang BANK atau - Pejabat Pengganti Sementara Pemimpin Cabang BANK

Untuk mewakili dan menandatangani atas nama BANK yaitu guna

menjalankan, menyelengarakan, dan melaksanakan urusan-urusan Bank dan

untuk itu melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :

1) Memberikan dan menghentikan pemberian pinjaman (uang muka) dan

kredit, mengadakan, memasang pengikatan jaminan perseorangan

(persoonlijke zekerheid) maupun jaminan kebendaan (zakelijke

zekekrheeid) sebagai tanggungan atau tagihan-tagihan BANK baik yang telah ada sekarang maupun yang akan timbul dikemudian hari, termasuk


(47)

tanggungan /hipotik/creditverband atau tanggungan secara adat, fidusia,

gadai (pand), penyerahan atau pemindahan (cessie) piutang dan

pengalihan hak tanggungan, borg (borgtocht), menjual dengan hak

membeli kembali dan lain-lain jaminan hutang apapun juga,

menuntut/menagih dan menerima pembayaran yang menjadi hak BANK

baik mengadakan tindakan lelang sita maupun atas dasar pemberian kuasa

menjual dengan mengadakan penjualan didepan lelang terhadap benda

yang dijaminkan/ditanggungkan atau diserahkan dan dipindahkan kepada

BANK, menerima pembayaran atas tagihan yang ditangguhkan atau

diserahkan (cessie) kepada BANK, membeli, menjual lagi, membebani

benda tidak bergerak atau benda bergerak, yang di dapat dari pelaksanaan

jaminan atau yang di dapat secara lain dari pembayaran hutangkepada

BANK, dengan penjualan benda-benda tidak bergerak dan benda bergerak,

termasuk untuk melakukan pembalikan nama berhubung dengan

tindakan-tindakan tersebut.

2) Menerima baik atau menolak, menghentikan dan menyuruh bayar

simpanan di bank, mengerjakan giro dan mengerjakan pemindahan serta

pengiriman uang (transfer), pembelian dan penjualan surat-surat

perdagangan atau surat-surat berharga lainnya.

3) Menjalankan tindakan-tindakan hokum lain yang tidak dinyatakan diatas,

bersangkutan dengan usaha BANK yang aktif maupun yang pasif serta

dengan usaha BANK pada umumnya termasuk juga usaha devisa, atau


(48)

atau persetujuan, atau berdasarkan atas peraturan atau ketentuan lain dari

Bank.

4) Menjalankan, menyelenggarakan dan melaksanakan urusan-urusan logistik

yang berkaitan dengan kepentingan BANK, dan untuk itu melakukan

tindakan-tindakan sebagai berikut :

a. Melaksanakan pembelian dan penjualan benda-benda bergerak dan

tidak bergerak serta pembalikan nama sehubungan dengan tindakan

tersebut

b. Menjalankan tindakan-tindakan hukum lain yang bersangkutan dengan

kepentingan BANK dibidang logistik pada umumnya.

5) Menjalankan segala sesuatu guna membalik nama benda-benda bergerak

atau tidak bergerak, termasuk hak-hak atas tanah berikut atau tidak berikut

atau tidak berikut bangunan serta kapal-kapal yang dahulu dimiliki oleh

BANK RAKYAT INDONESIA menjadi atas BANK.

6) Bertindak baik sebagai penggugat maupun tergugat, dimuka hakim

tunggal atau majelis pengadilan/Badan penyelesaian.

7) Untuk menjalankan tugas-tugas dan kuasa-kuasa tersebut, penerima kuasa

diberi kuasa dan wewenang untuk menghadap di hadapan

pengadilan-pengadilan, perwaaitan, dan badan-badan/pejabat-pejabat yang

berweenang memeriksa dan memutuskan perkara membuat, menyuruh

buat, menandatangani dan mengajukan segala jenis akta dan surat dan


(49)

Demikian akta ini dibuat dan diselesaikan dijakarta, pada hari rabu

tanggal 12 Juni 2002 dengan dihadiri oleh :

1) Tuan MUDJIHARNO Sarjana Hukum, Lex Legibus Magister, Pejabat

Pengganti Sementara Kepala Desk Hukum Kantor Pusat PT. BANK

RAKYAT INDONESIA (PERSERO)

2) Nyonya PRATIWI HANDAYANI Sarjana Hukum , pegawai kantor

Notaris.

Kedua-duanya bertempat tinggal di Jakarta, sebagai saksi Notaris

membacakan akta ini kepada penghadap dan para saksi, maka segera

penghadap, saksi dan notaris menandatangi akta ini.

- Dibuat dengan tanpa coretan, gantian maupun tambahan.

- Minuta akta ini telah ditandatangi dengan sempurna.

2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan menunjukkan bahwa pimpinan perusahaan

maupun bawahannya akan mengetahui dengan jelas sampai di mana

kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan. Batas-batas yang harus dilakukan dan kepada

siapa harus bertanggung jawab. Berhasil tidaknya suatu struktur organisasi

perusahaan dalam pencapaian tujuannya banyak dibantu dengan adanya

struktur perusahaan.

Berikut ini akan dijelaskan tugas dan tanggung jawab dari setiap

departemen yang ada pada struktur organisasi.


(50)

Mengawasi dan mengkoordinir pembinaan, pengembangan dan

pengelolaan usaha-usaha BRI terutama yang berada dicabangnya.

Memonitor dan membina pengembangan kantor unit yang berada di

cabangnya mengidentifikasi potensi-potensi bisnis mikro, ritel dan

menengah dicabangnya.

b) AMO (Asisten Manajer Operasional)

Mengawasi jalannya seluruh kegiatan operasional kantor cabang.

Menyelesaikan kendala-kendala operasional seperti dalam hal

melayani nasabah, termasuk permasalahan perangkat computer.

c) AMBM (Asisten Manajer Bisnis Mikro)

Mengkoordinir seluruh kegiatan operasional anministrasi kantor unit.

d) Supervisor Administrasi Kredit

Mengawasi administrasi yang berhubungan dengan seluruh pinjaman.

Bertanggung jawab terhadap legal aspek (aspek hukum yang harus

dipenuhi oleh bank dan nasabah).

e) Supervisor Pelayanan Intern

Mengawasi seluruh aspek fisik kantor cabang dan kantor unit seperti

gedung, kendaraan, inventaris dan lain-lain. Mengawasi pekerjaan

yang dilakukan oleh supervisor lainnya dalam hal kebutuhan tenaga

kerja.


(51)

Mengawasi teller tunai. Menjembatani antara teller tunai dengan

asisten manager operasional, khusus untuk tambahan kas maupun

setoran kebutuhan kas teler tunai.

g) Supervisor Administrasi

Mengawasi kegiatan administrasi dan rekonsiliasi kantor unit.

h) Account Officer Komersil

Melayani nasabah pinjaman di luar PNS dan Pensiunan dan dana

pinjaman. Memasarkan produk BRI lainnya.

i) Account Officer Kostumer

Melayani nasabah-nasabah kepada PNS dan Pensiunan.

j) Account Officer Program.

Melayani pinjaman-pinjaman yang dananya berasal dari pemerintah

pusat dan daerah.

k) Administrasi Kredit Komersial

Melayani calon nasabah pinjaman unit selain PNS dan Pensiunan.

Membuat laporan-laporan yang berhubungan dengan pinjaman

tersebut.

l) Administrasi Kredit Konsumtif.

Melayani nasabah pinjaman PNS dan Pensiunan. Membuat laporan

yang berhubungan dengana pinjaman tersebut.

m) Sekretaris

Membantu pimpinan sesuai dengan perintah. Menjembatani antara


(52)

n) SDM

Memenuhi kebutuhan dan permintaan seluruh pegawai. Mengurus

perjalanan dinas maupun biaya-biaya yang berhubungan dengn

penugasan pegawai. Mengurus administrasi cuti. Pembayaran gaji

pegawai.

o) Logistik

Memenuhi seluruh kebutuhan atau perlengkapan operasional kantor

cabang dan kantor unit.

p) LAIM

Membuat laporan perubahan angka-angka yang berhubungan dengan

kantor cabang. Menyiapkan data perkembangan neraca yang dicetak

setiap hari.

q) Teller Tunai

Melakukan pembukuan transaksi yang merupakan uang tunai baik

setoran maupun pengambilan.

r) Teller Over Booking

Membukukan transaksi-transaksi over booking ke dalam komputer

pembukuan berdasarkan bukti pembukuan over booking yang dibuat

oleh masing-masing seksi.

s) Kliring

Membukukan warkat kliring berupa bilyet giro, wesel, tagihan lainnya


(53)

t) Tim Kurir Kas

Membantu kantor cabang ataupun unit dalam hal memenuhi kebutuhan

kas fisik (uang).

u) UPN (Unit Pelayanan Nasabah)

Memberikan informasi kepada nasabah dan masyarakat lainnya

mengenai seluruh produk bank serta ikut membantu melayani nasabah.

v) DJB (Dana Jasa Bank)

Melayani nasabah yang membuka rekening simpanan atau dana dan

nasabah dan memerlukan pelayanan mengirim uang. Membuat

laporan-laporan yang berhubungan dengan pengumpulan dana dan jasa

bank lainya.

w) PAU (Petugas Administrasi Unit)

Membuat laporan-laporan ysng berhubungan dengan operasional unit.

x) PRU (Petugas Rekonsiliasi Unit)

Menerima dan mengirim/meregistrasi nota-nota pembukuan antara

cabang dan unit.

y) Penilik

Mengawasi operasional kantor unit. Mensupport serta ikut mengatasi


(54)

Keterangan :

AO : Account Officer ADK : Administrasi Kredit SDM : Sumber Daya Manusia LAIM : Laporan dan Informasi OB : Over Booking

TKK : Tim Kurir Kas DJB : Dana Jasa Bank

PAU : Petugas Administrasi Unit AMO : Asisten Manajer Operasional AMBM : Asisten Manajer Bisnis Mikro UPN : Unit Pelayanan Nasabah

Pimpinan Cabang AO Komersil AO Konsumer AO Program Supervisor ADK ADK Komersil ADK Konsumtif Supervisor PEL Intern Sekretaris SDM Logistik LAIM AMO Supervisor Pelayanan Teller Tunai Teller OB Kliring TKK UPN DJB AMBM Supervisor ADM Unit PAU PRU BRI UNIT Penilik


(55)

3. Jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh Bank Rakyat Indonesia

Jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh Bank Rakyat Indonesia yaitu kredit

umum, kredit SPK, kredit pensiunan, kredit angsuran lainnya, kredit

bendaharawan/kredit multi guna, kredit peduli usaha mikro, kredit

kepemilikan rumah.

a) Kredit umum.

Kredit umum adalah kredit dengan sistem rekening koran yang

diberikan kepada perorangan atau badan usaha untuk menambah

modal kerja usaha yang layak dibiayai oleh bank.

b) Kredit SPK

Kredit SPK adalah kredit modal kerja dalam bentuk rekening koran

untuk membantu pengusaha dalam pembiayaan melaksanakan

pekerjaan/proyek dari pemerintah dan swasta.

c) Kredit pensiunan

Kredit Pensiun adalah produk kredit yang diberikan secara

perseorangan kepada para penerima pensiun yang terdiri dari para

pensiun sendiri dan pensiunan janda atau duda yang uang pensiunnya

dikelola dan disalurkan oleh PT. Tabungan Asuransi Pegawai Negeri

(PT. Taspen). Pengembalian Kredit Pensiun dilakukan dengan

pembayaran angsuran pokok dan bunga setiap bulan dari uang pensiun


(56)

d) Kredit angsuran lainnya

Kredit angsuran lainnya adalah kredit angsuran yang diberikan kepada

perorangan atau badan usaha yang bertujuan untuk membiayai :

1) membangun/membeli/merehab rumah tempat tinggal,

2) membangun/membeli/merehab tempat usaha,

3) membeli tanah tapak perumahan,

4) membeli kendaraan,

5) membeli peralatan/perlengkapan usaha,

6) membiayai pendidikan anak,

7) usaha lain yang layak dibiayai termasuk agribisnis.

e) Kredit bendaharawan (Kredit Multi Guna)

Kredit multi guna adalah fasilitas kredit yang diberikan secara

perorangan kepada pegawai yang sumber pengembaliannya dari

penghasilan tetap dan pemberiannya melalui Dinas / Instansi /

Koperasi / Pegawai / Lembaga / Perusahaan tempat yang bersangkutan

bekerja dengan tujuan membiayai keperluan yang bersifat konsumtif,

investasi dan modal kerja. Penerima kredit adalah pegawai yang masih

aktif (tidak termasuk pegawai PT Bank BRI), dari Dinas / Instansi /

Koperasi / Pegawai / Lembaga / Perusahaan yang telah melakukan

perjanjian kerja sama dengan bank.


(57)

Kredit peduli usaha mikro adalah kredit tanpa agunan dengan sisitem

angsuran tetap yang diberikan kepada pemilik usaha mikro dalam

rangka meningkatkan kemampuannya untuk menggembangkan usaha.

g) Kredit pemilikan rumah

Ditujukan untuk kebutuhan pembelian baik berupa rumah tinggal,

apartemen, rumah toko (ruko) maupun rumah kantor (rukan) di

lokasi-lokasi yang sudah ditentukan oleh bank, yang dijual melalui

pengembang atau bukan pengembang.

C. Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari PT Bank BRI

Cabang Binjai. Data yang digunakan adalah laporan keuangan debitur yaitu

neraca dan laporan laba rugi selama tahun 2009.

1) Statistik Deskriptif

Statistik dekriptif adalah statistik yang mendeskripsikan karakteristik dari

data–data yang digunakan dalam penelitian, mulai dari nilai minimum,

maksimum, rata-rata, standar deviasi, dan variance yang akan dijelaskan pada


(58)

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Current Ratio 30 1.40 8.75 4.1957 1.67699 Quick Ratio 30 .27 6.45 1.6639 1.40924 Total Asset Turn Over 30 .02 8.45 1.5306 1.68316 Debt To Total Asset

Ratio 30 .04 .48 .1262 .08168

Net Profit Margin 30 .01 .61 .0833 .11662 Kredit Modal Kerja 30 1.27 7.91 3.3333 2.03048 Valid N (listwise) 30

Sumber : diolah dengan SPSS, 2010

Berdasarkan informasi pada tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa :

1. variabel CR perusahaan yang mendapatkan Kredit Modal Kerja

memiliki nilai rata-rata 4.1957 dan nilai standar deviasi variabel ini

adalah sebesar 1,67699 yang tergolong kecil sehingga data yang

digunakan mengelompok di sekitar nilai rata-rata, dengan jumlah data

yang digunakan adalah sebanyak 30;

2. variabel QR perusahaan yang mendapatkan Kredit Modal Kerja

memiliki nilai rata-ratanya 1.6639dan nilai standar deviasi variabel ini

adalah sebesar 1.40924 yang tergolong kecil sehingga data yang

digunakan mengelompok di sekitar nilai rata-rata, dengan jumlah data

yang digunakan adalah sebanyak 30;

3. variabel TATO perusahaan yang mendapatkan Kredit Modal Kerja


(59)

digunakan mengelompok di sekitar nilai rata-rata, dengan jumlah data

yang digunakan adalah sebanyak 30;

4. variabel DTAR perusahaan yang mendapatkan Kredit Modal Kerja

memiliki nilai rata-rata 0,1282 dan nilai standar deviasi variabel ini

adalah sebesar 0.08168 yang tergolong kecil sehingga data yang

digunakan mengelompok di sekitar nilai rata-rata, dengan jumlah data

yang digunakan adalah sebanyak 30;

5. variabel NPM perusahaan yang mendapatkan Kredit Modal Kerja

memiliki nilai rata-rata 0.0833 dan nilai standar deviasi variabel ini

adalah sebesar 0.11662 yang tergolong kecil sehingga data yang

digunakan mengelompok di sekitar nilai rata-rata, dengan jumlah data

yang digunakan adalah sebanyak 30;

6. variabel KMK yang disalurkan perbankan memiliki nilai rata-rata 3.3333

standar deviasi variabel sebesar 2.03048 dengan jumlah data yang

digunakan adalah sebanyak 30.

2. Uji Asumsi Klasik

Suatu model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik

jika model tersebut memenuhi uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik

dalam penelitian ini mencakup uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji

heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

a) Uji Normalitas

Pengujian tahap awal yang dilakukan dalam metode penelitian analisis


(60)

menggunakan statistik parametrik atau tidak. Menurut Gozali (2005:110)

“tujuan uji normalitas adalah untuk mengujii apakah variabel independen

dan variabel dependen berdistribusi normal”. Data yang baik dan layak

digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal.

Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak

ada dua, yaitu analisis grafik dan analisis statistik. Normalitas dapat

dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dan

grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan

keputusannya adalah:

1) jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola berdistribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan data berdistribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Hasil uji normalitas data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

variabel independendan variabel dependen berdistribusi normal. Hal ini

dapat dilihat dari grafik histogram dan normal probability plot yang


(61)

Gambar 4.1 Grafik Histogram

Sumber : diolah dengan SPSS, 2010

Grafik histogram di atas menunjukkan bahwa data telah terdistribusi

secara normal. Hal ini dapat dilihat dari grafik histogram yang

menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng

(skewness) kiri maupun menceng ke kanan. Hal ini juga didukung dengan


(62)

Gambar 4.2

Normal Probability Plot

Sumber : diolah dengan SPSS, 2010

Dari grafik normal probability plot menggambarkan titik-titik yang

menyebar mendekati garis diagonal, sehingga data dikatakan normal. Pada

grafik PP Plots di atas terlihat titik-titik menyebar di sekitar/mengikut i

garis diagonal, yang menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Kedua

grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan karena

memenuhi uji normalitas data.

Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji apakah residual

berdistribusi normal adalah uji statistik non parametrik Kolmogorov–

Smirnov. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka data residual berdistribusi normal. Namun, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05,


(63)

maka data residual tidak berdistribusi normal. Berikut ini uji Kologorov

Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Uji Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa

Mean .0000000

Std. Deviation 1.78559503 Most Extreme

Differences

Absolute .170

Positive .170

Negative -.088

Kolmogorov-Smirnov Z .929

Asymp. Sig. (2-tailed) .354

a. Test distribution is Normal.

Sumber : diolah dengan SPSS, 2010

Dari hasil uji Kolmogorov Smirnov, dapat dilihat bahwa p-value pada

kolom Asimp. Sig(2-tailed) memiliki nilai 0,354 nilai ini > 0,05 (level of

significant). Hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi normal. b) Uji Multikolineritas

Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Pengujian

multikolinearitas dilakukan dengan melihat VIF antar variabel independen.


(64)

multikolinearitas. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas variabel yang

digunakan dalam penelitian

Tabel 4.3 Uji Multikolineritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 1.564 1.413 1.106 .280

Current Ratio .138 .258 .114 .535 .598 .712 1.405 Quick Ratio -.010 .312 -.007 -.031 .976 .687 1.455 Total Asset Turn

Over -.103 .232 -.085 -.444 .661 .871 1.148 Debt To Total

Asset Ratio 6.195 4.816 .249 1.286 .211 .859 1.165 Net Profit Margin 7.007 3.318 .402 2.112 .045 .887 1.127 a. Dependent Variable: KMK

Sumber : diolah dengan SPSS, 2010

Tabel 4.3 diatas memperlihatkan bahwa variabel CR memiliki nilai

VIF 1,405 (<10) dan nilai Tolerance 0.712 (>0,1). Variable QR memiliki nilai VIF 1,455 (<10) dan nilai Tolerance 0,687 (>0,1). Variable TATO

memiliki nilai VIF 1,148 (<10) dan nilai Tolerance 0,871 (>0,1). Variabel

DTAR memiliki nilai VIF 1,165 (<10) dan nilai Tolerance 0,859 (>0,1).

Variable NPM memiliki nilai VIF 1,127(<10) dan nilai Tolerance 0,887

(>0,1). Hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh variabel terbebas dari


(65)

c) Uji Heterokedastisitas

Tujuan dilakukannya uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji

apakah dalam suatu model regresi terdapat ketidaksamaan pengganggu

antara satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Berikut disajikan hasil

dari uji heteroskedastisitas yang ditunjukkan dalam grafik scatterplot pada

gambar 4.3.

Gambar 4. 3 Grafik Scatterplot

Hasil uji grafik Scatterplot menunjukkan tidak terjadinya

heteroskedastisitas pada model regresi. Hal ini terlihat dari titik-titik yang

menyebar secara acak yang terdapat diatas maupun dibawah angka 0 pada

sumbu Y, titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah


(66)

d) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode dengan kesalahan pada

periode t-1 (sebelumnya), jika terjadi korelasi maka dinamakan ada

problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas

dari autokorelasi. Deteksi autokorelasi dengan melihat besaran

Durbin-Watson. Secara umum bisa diambil patokan :

1) angka D – W di bawah – 2, berarti ada autokorelasi posistif,

2) angka D – W diantara – 2 sampai + 2, berarti tidak ada autokorelasi,

3) angka D – W di atas + 2, berarti ada autokorelasi negatif.

Tabel 4.4 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .476a .227 .066 1.96280 2.165

a. Predictors: (Constant), Net Profit Margin, Total Asset Turn Over, Debt To Total Asset Ratio, Current Ratio, Quick Ratio

b. Dependent Variable: Rata-rata KMK

Sumber : diolah dengan SPSS, 2010

Tabel 4.4 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 2.165 berada pada


(67)

4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R Square (R2 = Koefisien determinasi)

menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel

dependennya. Nilai R Square (R2 ) berada diantara 0 dan 1. Nilai R2 yang

kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi

variabel dependen sangat terbatas. Sedangkan apabila R2 nilai semakin

mendekati satu, maka variabel-variabel independen dapat memberikan semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Dari

hasil pengolahan regresi berganda pada tabel 4.5, dapat diketahui bahwa nilai

R adalah 0,476 atau 47,6% yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara

variabel Kredit Modal Kerja dengan variabel independennya (CR, QR, TATO,

DTAR, NPM) tidak kuat. Defenisi korelasi ini tidak kuat didasarkan pada nilai

R yang berada dibawah 0.5.

Angka koefisien determinasi (Adjusted R Square) adalah 0.66. Hal ini

berarti 66% menunjukkan bahwa variabel independen CR, QR, TATO,

DTAR, NPM, hanya mampu menjelaskan 66% perubahan KMK. Sisanya

sebesar 34% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model


(68)

Tabel 4.5 Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .476a .227 .066 1.96280 2.165

a. Predictors: (Constant), Net Profit Margin, Total Asset Turn Over, Debt To Total Asset Ratio, Current Ratio, Quick Ratio

b. Dependent Variable: Rata-rata KMK

Sumber : diolah dengan SPSS, 2010

5. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang akan dilakukan didahului oleh analisis regresi.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk pengujian

statistiknya. Model regresi berganda yang akan diuji dapat dilihat berikut ini.

Y = α + β1x1+ β2x2+ β3x3+ β4x4+ β55 + e

Keterangan :

Y = Kredit Modal Kerja (KMK)

X1 = Current Ratio (CR)

X2 = Quick Ratio (QR)

X3 = Total Asset Turnover (TATO)

X4 = Debt To Total Asset Ratio (DTAR)

X5 = Net Profit Margin (NPM)

α = Konstanta

β1, β2, β3, β4, β5 = Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan

atau penurunan variabel dependen berdasarkan pada variabel


(1)

Lampiran iii

Kredit Modal Kerja (KMK) Tahun 2009

PT Bank Rakyat Indonesia

Cabang Binjai

No

Debitur

Jumlah KMK

KMK

1

AF

150,000,000

2.3727

2

DS

80,000,000

1.2654

3

KL

100,000,000

1.5818

4

LO

500,000,000

7.9089

5

MF

95,000,000

1.5027

6

KK

475,000,000

7.5134

7

GH

145,000,000

2.2936

8

KS

95,000,000

1.5027

9

BBT

100,000,000

1.5818

10

AN

500,000,000

7.9089

11

OP

200,000,000

3.1636

12

DE

100,000,000

1.5818

13

ER

200,000,000

3.1636

14

SP

165,000,000

2.6099

15

IP

175,000,000

2.7681

16

LC

152,000,000

2.4043

17

HO

148,000,000

2.3410

18

RW

118,000,000

1.8665

19

ARS

155,000,000

2.4518

20

RG

198,000,000

3.1319

21

JS

256,000,000

4.0494

22

AM

250,000,000

3.9544

23

JG

195,000,000

3.0845

24

MN

185,000,000

2.9263

25

MJH

285,000,000

4.5081

26

GK

200,000,000

3.1636

27

FKJ

150,000,000

2.3727

28

PD

350,000,000

5.5362

29

RO

100,000,000

1.5818

30

PU

500,000,000

7.9089


(2)

Lampiran ii

Hasil Olahan SPSS

1.

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Current Ratio 30 7.2584 1.2517 8.5101 4.163330E0 1.6865490

Quick Ratio 30 5.7868 .2668 6.0536 1.663860E0 1.3292475

Total Asset Turn Over 30 8.6659 .0232 8.6891 1.601027E0 1.7799045

Debt To Total Asset Ratio 30 .4582 .0399 .4981 .130603 .0816757

Net Profit Margin 30 .5916 .0106 .6022 .080957 .1166430

Rata-rata KMK 30 6.6435 1.2654 7.9089 3.333343E0 2.0304787

Valid N (listwise) 30

2.

Uji Normalitas

a.

Histogram


(3)

b.

P-Plot

c.

Uji Kolmogrov – Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa

Mean .0000000

Std. Deviation 1.81784640

Most Extreme Differences

Absolute .187

Positive .187

Negative -.089

Kolmogorov-Smirnov Z 1.023

Asymp. Sig. (2-tailed) .246


(4)

3.

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.083 1.413 1.475 .153

Current Ratio .084 .266 .070 .316 .755 .683 1.463

Quick Ratio -.027 .348 -.017 -.077 .939 .645 1.551

Total Asset Turn

Over -.119 .227 -.105 -.527 .603 .847 1.181

Debt To Total

Asset Ratio 4.403 4.810 .177 .915 .369 .892 1.121

Net Profit Margin 6.926 3.392 .398 2.078 .042 .880 1.137


(5)

5.

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .446a .198 .031 1.9982534 2.207

a. Predictors: (Constant), Net Profit Margin, Total Asset Turn Over, Debt To Total Asset Ratio, Current Ratio, Quick Ratio

b. Dependent Variable: Rata-rata KMK

6.

Koefisien Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.083 1.413 1.475 .153

Current Ratio .084 .266 .070 .316 .755 .683 1.463

Quick Ratio -.027 .348 -.017 -.077 .939 .645 1.551

Total Asset Turn

Over -.119 .227 -.105 -.527 .603 .847 1.181

Debt To Total

Asset Ratio 4.403 4.810 .177 .915 .369 .892 1.121

Net Profit Margin 6.926 3.392 .398 2.078 .042 .880 1.137

a. Dependent Variable: Rata-rata KMK


(6)

7.

Uji Statistik t

Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.083 1.413 1.475 .153

Current Ratio .084 .266 .070 .316 .755 .683 1.463

Quick Ratio -.027 .348 -.017 -.077 .939 .645 1.551

Total Asset Turn

Over -.119 .227 -.105 -.527 .603 .847 1.181

Debt To Total

Asset Ratio 4.403 4.810 .177 .915 .369 .892 1.121

Net Profit Margin 6.926 3.392 .398 2.078 .042 .880 1.137

8.

Uji Statistik F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 23.730 5 4.746 1.189 .344a

Residual 95.832 24 3.993

Total 119.562 29

a. Predictors: (Constant), Net Profit Margin, Total Asset Turn Over, Debt To Total Asset Ratio, Current Ratio, Quick Ratio