Uji Autokorelasi Uji Heterokedastisitas

variabel bebas yang signifikan mempengaruhi variabel terikat melalui uji t. Cara lainnya untuk mendeteksi multikolinieritas adalah kolerasi parsial menggunakan pairwaise correlation matrix. Sebagai rule of thumb, jika koefisien korelasi cukup tinggi di atas 0,8 maka diduga ada multikolinieritas di dalam model Gujarati, 2003. Pada penelitian ini, koefisien korelasi ada yang cukup tinggi namun masih di bawah dari 0,8 sehingga penelitian ini tidak ada multikolinieritas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t – 1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW-Test. Hasil pengolahan data adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Durbin-Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .342 a .117 .032 1.34998 1.959 a. Predictors: Constant, Kepemilikan Konsentrasi, Ukuran perusahaan, Kepemilikan Manajerial, Komposisi dewan komisaris, Kepemilikan Institusional, Ukuran dewan komisaris b. Dependent Variable: LN_Manajemen Laba Universitas Sumatera Utara Hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson adalah 1.959. Nilai ini akan kemudian diuji berdasarkan ketentuan ada tidaknya gejala autokorelasi, yakni jika nilai Durbin-Watson D-W ada pada batas du atas dan 4-du du D-W 4-du, model regresi tidak mengalami gejala autokorelasi. Nilai signifikansi yang digunakan adalah 5 dengan jumlah sampel 82 n=82 dan jumlah variabel independen sebanyak enam k=6, maka dari tabel data statistik Durbin-Watson diperoleh nilai batas bawah dl sebesar 1.433 dan nilai batas atas du sebesar 1.802. Nilai D-W 1.959 berada di antara du 1.802 dan 4-du 2.198 atau 1.802 1.959 2.198. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengalami gejala autokorelasi, sehingga pengujian dapat dilanjutkan.

d. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Pengujian heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat, dalam hal ini adalah manajemen laba ML, yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Grafik Plot Uji Heteroskedastisitas Grafik di atas menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak terdapat gejala heteroskedastisitas. Hal ini dapat dilihat dari persebaran titik-titik yang terjadi secara tidak teratur dan tidak membentuk pola tertentu, serta titik-titik tersebut menyebar di atas dan di bawah angka nol sumbu Y. Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dan pengujian dapat dilanjutkan. Universitas Sumatera Utara

3. Analisis regresi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 63 101

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 34

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, ENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 1 14

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Chapter III V

0 0 37

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16