Pada tabel 4.8 uji F dapat dilihat bahwa nilai F sebesar 1.371 dengan probabilitas 0,041. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran dewan komisaris, komposisi dewan komisaris independen, ukuran perusahaan,
kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan konsentrasi secara bersama – sama berpengaruh terhadap manajemen
laba. Nilai F-tabel yang diperoleh dari Microsoft Excel dengan rumus FINV 0.05,6,62 yaitu 2.248 juga menunjukkan bahwa F-hitung F-
tabel 1.371 2.248, artinya bahwa secara simultan corporate governance ukuran dewan komisaris, komposisi dewan komisaris
independen, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan kepemilikan konsentrasi
tidak berpengaruh terhadap dilakukannya tindakan manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
b. Uji Koefisien Determinasi R2
Koefisien determinasi R2 mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas.
Koefisien determinasi dikatakan kuat jika nilainya lebih besar dari 0.5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Analisis Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .342
a
.117 .032
1.34998 1.959
a. Predictors: Constant, Kepemilikan Konsentrasi, Ukuran perusahaan, Kepemilikan Manajerial, Komposisi dewan komisaris, Kepemilikan Institusi, Ukuran dewan komisaris
b. Dependent Variable: LN_ManajemenLaba
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai dari koefisien korelasi R sebesar 0,342 yang berarti hubungan manajemen laba
dengan variabel independen yaitu ukuran dewan komisaris, komposisi dewan komisaris independen, ukuran perusahaan, kepemilikan
institusional, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan konsentrasi masih kurang kuat karena di bawah 0,5. Nilai R Square atau koefisien
determinasi adalah 0.117 diperoleh dari 0.342×0.342, yang berarti bahwa manajemen laba hanya bisa diterangkan oleh ukuran dewan
komisaris, komposisi dewan komisaris independen, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan
konsentrasi sebesar 11,7 saja, sedangkan 88.3 100 - 11.7 dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Pada penelitian Suryani 2010
adjusted R square memiliki nilai yang sangat rendah dimana a
djusted R
2
sebesar 0,091 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,343. Standard Error of the Estimate SEE adalah 1.34998, dan lebih kecil daripada standar
deviasi manajemen laba yaitu 0.5142103 lihat tabel 4.1. Hal ini berarti
Universitas Sumatera Utara
model regresi dapat digunakan. Semakin tinggi nilai SEE, semakin tinggi pula ketidaktepatan model regresi memprediksi variabel
dependennya.
c. Uji Parsial T test