Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2010-2015 )

(1)

1

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham

(Studi pada Perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di BEI periode

2010-2015 )

Analysis of Fundamental Factors Influence On The Stock Market

(Studies in Property & Real Estate Companies listed on the Stock Exchange

2010-2015)

Disusun Oleh:

SEPTIAN PUTRA

20130410030

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(2)

1

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham

(Studi pada Perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di BEI periode

2010-2015 )

Analysis of Fundamental Factors Influence On The Stock Market

(Studies in Property & Real Estate Companies listed on the Stock Exchange

2010-2015)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Studi Manajemen Univeristas

Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh:

SEPTIAN PUTRA

20130410030

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(3)

(4)

3 MOTTO

‘’Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka diaberada di jalan Allah ‘’

(HR.Tirmidzi)

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”

(QS. Al Mujadalah: 11)

“Ilmu itu lebih baik dari pada harta, ilmu itu menjagamu sedangkan kamu

menjaga harga. Ilmu itu hakim sedangkan harta dikenali hukum. Harta bisa

berkurang karena penggunaan, sedangkan ilmu akan bertambah bila digunakan”

(Ali Bin Abu Thalib)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakan dengan sesungguhnya (urusan) yang lain dan

hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap”

(Q.S. Al Insyiroh: 6-8)

“Dalam Ruh Pengabdian Kita Berjuang, Merajut kebaikan Untuk Menginspirasi Setiap Insan”.


(5)

4

PERSEMBAHAN

Skripsiku ini persembahan untuk :

Orang tua tercinta, Ibu yang sudah melahirkan, merawat dari kecil hingga sekarang dengan penuh kasih sayang, memberikan berbagai pelajaran tentang nilai-nilai kehidupan, dilatih untuk mandiri, motivator disegala kondisi, mengajarkanku tentang kesabaran, mengajarkanku tentang tujuan hidup, mengajarkanku untuk

melakukan yang terbaik dan selalu mendo’akanku agar menjadi orang yang shaleh

yang bertakwa kepada Allah dengan menjalankan segala sesuatu penuh dengan keikhlasan.

Untuk Bapak yang selalu bekerja keras tidak kenal lelah meskipun sampai larut malam diruangan kerjanya yang sepi dan senyap seorang diri dengan harapan mendapatkan sesuatu karya yang bermanfaat, mengajarkanku untuk selalu berjuang dalam hal apapun, kedisiplinan dalam melaksanakan segala sesuatu terutama melaksanakan shalat wajib, berfikir kreatif dengan memanfaatkan segala yang dimiliki, tidak mudah menyerah serta harapan terbesar beliau yaitu anaknya dapat memberikan manfaat yang besar bagi keluarga, masyarakat, bangsa negara dan juga agama.

Adik-adiku Sinta Nur Maulina, Alm. Muhammad Ismail dan Almh. Zahra Fatimah yang mempunyai mimpi yang mulia yaitu ingin menjadi dokter, mereka telah memberikan motivasi dan berbagi keceriaan

Keluarga besar UNIRES UMY dan Keluarga besar Usroh Ali Bin Abi Thalib yang memberikanku kesempatan yang sangat luarbiasa, serta pengalaman


(6)

5

yang didapatkan serta ilmu yang luarbiasa.dan memberikan motivasi tersendiri. Keceriaan, kebersamaan, kekompakan, kepercayaan, serta rasa saling berbagi dan saling memilki sehingga terasa hangat kekeluargaanya yang menjadi inspirasi serta kebahagiaan tersendiri bagi saya pribadi.

Sahabat-sahabatku Kelas Manajemen A 2013, Pak Bagus, Pak Eksan, Pak Idunk, Om Irul, Pak Danang, Mbok Dita, Destia, Zein, Anis, Didin, Hakim, Cahya, Eko, Lek Fahmi, teman-teman se-bimbingan skripsi dan semuanya pemuda pemudi indonesia, terimakasih telah mengajari saya tentang makna kehidupan, semoga tetap erat hubungannya.

Uutuk anak-anak kos AT-Tanwir dan temen-temen seperjuangan yang lainnya terimakasih telah mengajari saya tentang makna kehidupan yang sesungguhnya, semoga tetap erat hubungannya.

Untuk BEM UMY 2015-2016, SENAT MAHASISWA FEB UMY periode 2013-2015, FIES UMY dan KKN 81 UMY 2016 yang telah mengajarkan banyak hal, dan menjadi keluarga Baru.

Untuk semua orang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah


(7)

6

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, karunia

dan rahmat dalam penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Faktor Fundamental

Terhadap Harga Saham”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata-1 pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Selama penyelesaian skripsi ini, penulis mendapat arahan, bimbingan, petunjuk, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan dan rasa terimakasih yang mendalam kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Ir Gunawan Budiyanto, M.P, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Nano Prawoto, SE, M.Si.selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Ibu Retno Widowati, P.A, M. Si., Ph. D. selaku pimpinan Prodi Manajemen. 4. Ibu Dr. Arni Surwanti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah banyak mencurahkan tenaga, pikiran dan kesabaran dalam memberikan bimbingan dan pengarahan yang bermanfaat bagi penyusunan skripsi. 5. Bapak dan ibu Dosen Program Studi Manajemen UMY yang telah banyak

memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan selama menjalani proses kuliah.


(8)

7

6. Bapak dan Ibu serta keluarga besar yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis serta doa untuk keberhasilan penulis.

7. Seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Sebagai kata akhir, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran, dan pengembangan penelitian selanjutnya sangat diperlukan untuk kedalaman karya tulis dengan topik ini.

Yogyakarta, 25 Februari 2017


(9)

8 DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v

INTISARI ... viii

ABSTRAK ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Batasan Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. LANDASAN TEORI ... 8

a. Harga Saham ... 8

b. Proses Terbentuknya Harga Saham ... 10

c. Signaling Theory ... 12

d. Trade Off Theory ... 13

e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham ... 14

B. HIPOTESIS ... 20

C. MODEL PENELITIAN ... 27

BAB III METODA PENELITIAN ... 28

A. Obyek Penelitian ... 28


(10)

9

C. Teknik Pengambilan Sampel... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ... 29

E. Definisi Operasional variabel Penelitian ... 30

D. Analisis Data ... 35

E. Uji Hipotesis ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Statistik Deskriptif ... 42

B. Uji Asumsi Klasik ... 43

C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 48

D. Pembahasan (Interpretasi) ... 53

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN .... 60

A. Simpulan ... 60

B. Saran ... 62

C. Keterbatasan Penelitian ... 63 DAFTAR PUSTAKA


(11)

10 Daftar Tabel

Tabel 3.1 Proses Pengambilan Sampel ... 29

Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 42

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ... 44

Tabel 4.3 Uji Autokorelasi Model Pertama ... 45

Tabel 4.4 Uji Run Test Model Pertama ... 45

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas ... 46

Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 47

Tabel 4.7 Hasil Uji t ... 48

Tabel 4.8Hasil Uji F ... 52

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 52


(12)

11

Daftar Gambar


(13)

12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Perusahaan Property & Real Estate ... 69

Lampiran 2 Perusahaan Yang Memiliki Variabel Penelitian (2010) ... 71

Lampiran 3 Perusahaan Yang Memiliki Variabel Penelitian (2011) ... 72

Lampiran 4 Perusahaan Yang Memiliki Variabel Penelitian (2012) ... 73

Lampiran 5 Perusahaan Yang Memiliki Variabel Penelitian (2013) ... 74

Lampiran 6 Perusahaan Yang Memiliki Variabel Penelitian (2014) ... 75

Lampiran 7 Perusahaan Yang Memiliki Variabel Penelitian (2015) ... 76

Lampiran 8 Pergerakan Harga Saham Perusahaan Property & Real Estate ... 77

Lampiran 9 Tabel Perusahaan Property & Real Estate Yang memiliki Laba ... 78

Lampiran 10 Uji Normalitas ... 79

Lampiran 11 Uji Autokorelasi ... 80

Lampiran 12 Uji Mulitikolinearitas ... 81

Lampiran 13 Uji Heteroskedastisitas ... 82

Lampiran 14 Descriptive Statistics ... 83

Lampiran 15 UJI Nilai f ... 84


(14)

(15)

(16)

1 INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental terhadap harga saham. Data yang di analisis adalah laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2015. Jumlah sampel dalam penelitian ini terdiri dari 132 perusahaan periode 2010-2015, perusahaan yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah SPSS versi 22.0. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisi regresi berganda.

Profitabilitas diukur dengan Return On Equity, Solvabilitas diukur dengan

Debt to Equity Ratio, Likuiditas diukur dengan current Ratio, Aktivitas diukur dengan Fix Assets Turnover dan Ukuran Perusahaan perusahaan diukur dengan logaritma natural total aktiva serta harga saham diukur menggunakan harga penutupan (Closing Price) yang dilakukan secara perhitungan rata-rata harga saham dari bulan Januari sampai dengan bulan desember pada tiap tahun dalam periode penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukan bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. likuiditas berpengaruh negative dan signifikan terhadap harga saham, solvabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Serta aktivitas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham.

Kata Kunci: Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Aktivitas, Ukuran Perusahaan Dan Harga Saham.


(17)

2

ABSTRACK

This research aims to investigate the influence of fundamental factors on stock prices. data in the analysis is the annual report and financial statements of Property & Real Estate companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2010-2015. The number of samples in this study consisted of 132 companies the period 2010-2015, the companies selected using purposive sampling method. The analytical tool used was SPSS version 22.0. The statistical method used to test the hypothesis is multiple regression analysis.

Profitability is measured by return on equity, Solvency is measured by Debt to Equity Ratio, liquidity is measured by the current ratio, activity was measured with Fix Assets Turnover and company size company measured by the natural logarithm of total assets and share price are measured using the closing price (Closing Price) conducted in the calculation of average stock price from January to December of each year during the period of this study.

The results showed that the size of the company's profitability and positive and significant effect on stock prices. liquidity and significant negative effect on stock prices, solvency and no significant negative effect on stock prices. As well as activity and no significant positive effect on stock prices.


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi ini, pasar modal atau bursa merupakan pendanaan yang cukup penting. Pasar modal ini berfungsi untuk menghubungkan para investor, perusahaan dan institusi pemerintahan dengan melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang maupun jangka pendek. Pasar modal ini merupakan salah satu alternatif investasi bagi para investor jangka panjang maupun jangka pendek. Melalui pasar modal ini, para investor dapat melakukan investasinya di beberapa perusahaan melalui pembelian saham-saham yang diperdagangkan di pasar modal. Sementara itu, perusahaan juga dapat memperoleh pemasukan dana yang dibutuhkan perusahaan dengan menawarkan instrumen keuangan jangka panjang maupun jangka pendek kepada para investor. Adanya pasar modal memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang berkinerja baik. Penyebaran kepemilikan saham yang luas akan mendorong perkembangan perusahaan yang semakin transparan dalam pertumbuhan perusahaan. Ini tentu saja akan mendorong terwujudnya perusahaaan tata kelola yang baik atau good corporate governance.

Pasar modal ini mempunyai posisi yang sangat strategis dalam pembangunan perekonomian nasional. Pertumbuhan suatu pasar modal ini sangat tergantung pada kinerja perusahaan. Untuk dukungan modal, dukungan teknis, dan sumber daya manusia yang baik, diperlukan perkembangan Pasar Modal yang efektif. Perusahaan-perusahaan harus menjalin kerja sama yang baik untuk menciptakan pasar yang mampu menyediakan berbagai jenis macam produk dan alternatif investasi bagi para investor. Dengan keberadaan pasar modal, perusahaan (emiten) lebih mudah mendapatkan dana dari investor sehingga dapat menciptakan kesempatan kerja yang luas dan meningkatkan pendapatan


(19)

pajak dari pemerintah. Investor menginvestasikan dananya yang dimiliki dengan harapan akan memperoleh keuntungan berupa kepemilikan suatu perusahaan efek, capital gain

(keuntungan yang didapat dari hasil jual beli saham) atau dividen yang dibagikan kepada para investor.

Setiap perusahaan yang listing atau go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) pasti menerbitkan saham yang dapat dimiliki oleh setiap investor. Akan tetapi, harga saham itu sangatlah fluktuatif dan berubah-ubah, padahal pihak investor sangat ingin harga sahamnya itu selalu tinggi dan tidak pernah turun. Investor harus selalu pandai-pandai dalam menganalisis pergerakan harga saham tersebut karena jika salah dalam menganalisis harga saham, maka para investor akan mengalami kerugian. Sebelum berinvestasi,para investor biasanya mencari informasi suatu perusahaan terlebih dahulu sebelum mereka memutuskan untuk menginvestasikan modalnya didalam perusahaan tersebut atau tidak, baik dalam kepemilikan saham maupun dalam bentuk investasi lainnya. Investor untuk berinvestasi di pasar modal memerlukan pertimbangan yang matang. Informasi akurat yang diperlukan yaitu mengetahui sejauh mana eratnya hubungan variabel-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli. Tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kemakmuran pemiilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemilik modal menyerahkan pengelolaan lain yang bisa mempengaruhi harga saham (Deitiana, 2011).

Banyak variabel yang dapat mempengaruhi harga saham suatu perusahaan, baik yang datang dari lingkungan eksternal ataupun yang datangnya dari lingkungan internal perusahaan itu sendiri. Variabel yang datang dari internal perusahaan seperti profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, aktivitas,ukuran perusahaan atau ratio keuangan lain yang bisa mempengaruhi harga saham.


(20)

Menurut Susanto (2011) dalam penelitiannya yakni pengaruh likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap harga saham, menyimpulkan bahwa likuiditas, profitabilitas, solvabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham dan hanya ukuran perusahaan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh (Novasari, 2013) yakni pengaruh PER, EPS, ROA dan DER terhadap harga Saham menjelaskan bahwa PER, EPS tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham sedangkan pada variabel ROA dan DER memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham.

Menurut penelitian dari Indarti (2012), yang menggunakan variabel Earning Per Share, Debt to Equity Ratio,dan Return On Equity terhadap harga saham berkesimpulan bahwa hanya Earning Per Share memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan pada variabel Debt to Equity Ratio,dan Return On Equity tidak memiliki pengaruh sihnifikan terhadap harga saham Selanjutnya penelitian dari (Angantyo, 2013), pengaruh ROE, DER, EPS dan BV terhadap harga saham menjelaskan bahwa Variabel ROE, EPS dan BV berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel DER memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ROE, EPS dan BV perlu diperhatikan oleh para investor dalam berinvestasi. Variabel DER cenderung kurang diperhatikan oleh investor, karena investor melihat semakin besar nilai DER berarti menandakan bahwa struktur permodalan perusahaan lebih banyak memanfaatkan dana yang disediakan oleh kreditur daripada modal sendiri untuk menjalankan aktivitas usahanya.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, pada penelitian ini dilakukan pengujian lebih lanjut terhadap temuan-temuan empiris mengenai pengaruh terhadap harga saham. Penelitian ini merupakan replikasi ekstensi dari penelitian yang dilakukan oleh (Achmad Syaiful Susanto, 2011) yang berjudul “Pengaruh likuiditas,


(21)

profitabilitas, solvabilitas, dan ukuran perusahaan Terhadap Harga Saham Studi Pada Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007 – 2010”. Penelitian ini memiliki perbedaan dari penelitian sebelumnya dalam hal (1) periode waktu yang lebih baru yaitu 2010 – 2015, (2) Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tambahan dari variabel yang menurut penelitian sebelumnya paling berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yakni: Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Aktivitas,dan Ukuran Perusahaan (3) pada objek yang dibuat oleh penulis memiliki perbedaan dari sektor industrinya dan penelitian ini menggunakan sektor

Property & Real Estate dan hasil penelitiannya terdahulu belum konsisten.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham (Studi pada

Perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2010 2015).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada Property & Real Estate di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah Solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan

Property & Real Estate di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan

Property & Real Estate di Bursa Efek Indonesia?

4. Apakah Aktivitas berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan

Property & Real Estate di Bursa Efek Indonesia?

5. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Property & Real Estate di Bursa Efek Indonesia?


(22)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menguji pengaruh Profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan Property & Real Estate di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk menguji pengaruh Solvabilitas terhadap harga saham pada perusahaan Property & Real Estate di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk menguji pengaruh Likuiditas terhadap harga saham pada perusahaan Property & Real Estate di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk menguji pengaruh Aktivitas terhadap harga saham pada perusahaan Property & Real Estate di Bursa Efek Indonesia.

5. Untuk menguji pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap harga saham pada perusahaan

Property & Real Estate di Bursa Efek Indonesia.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis

a. Bagi investor dan calon investor, peneitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan investasi. Selain itu digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan keuntungan kepada investor.

b. Bagi pihak manajemen perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengendalikan kegiatan perusahaan. Sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun program kegiatan pada periode mendatang dan juga sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan untuk mengetahui kondisi perusahaan serta posisi keuangan perusahaan.


(23)

E. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan yang di bahas, maka penulis melakukan pembatasan masalah yaitu :

1. Perusahaan yang di teliti merupakan perusahaan sektor Property & Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015

2. Variabel-variabel yang di teliti dalam mempengaruhi harga saham adalah Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Aktivitas Dan Ukuran Perusahaan.


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Harga Saham

Pengertian harga adalah harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan olehpermintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar modal (Jogiyanto, 2008). Harga saham adalah harga per lembar saham yangberlaku dipasar modal Menurut (Husnan, 2003) hargasaham di pasar modal terdiri dari tiga kategori yaitu:

a. Harga Tertinggi (High Price). Harga tertinggi adalah harga paling tinggi yang terjadi pada hari bursa.

b. Harga Terendah (Low Price)Harga terendah adalah harga paling rendah yang terjadi pada hari bursa.

c. Harga Penutupan (Close Price)Harga penutupan merupakan harga yang diminta oleh penjual ataupembeli pada saat akhir hari bursa.

Dalam penilaian harga saham dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan fundamental dan pendekatan teknikal (Jogiyanto, 2008). Analisis fundamental meliputi analisis ekonomi, industri dan analisisperusahaan yang bisa dipakai oleh investor dalam pembuatan keputusan, sedangkan analisis teknikal mendasari diri pada pola-pola pergerakan saham dari waktu ke waktu (Jogiyanto, 2008).Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa harga saham akan terbentuk dari adanya transaksi yang terjadi di pasar modal yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Saham yang telah beredar di masyarakat dapat


(25)

berpindah tangan melalui pasar sekunder. Pasar sekunder di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia (BEI). Kekuatan pasar dapat menjadi tombak dalam penentuan nilai perusahaan, dimana jika pasar menilai bahwa perusahaan penerbit saham dalam kondisi baik, maka biasanya harga saham perusahaan akan naik. Demikian pula sebaliknya, jika perusahaan dinilai rendah oleh pasar maka harga saham perusahaan dinilai rendah oleh pasar sehingga akan berdampak pula pada harga saham perusahaan yang akan ikut menurun bahkan bisa lebih rendah dari harga di pasar perdana. Dengan demikian, kekuatan tawar menawar di pasar sekunder antara investor yang satu dengan investor yang lain sangat menentukan harga saham perusahaan. Harga saham akan meningkat jika perusahaan membayar kelebihan kas beban kepada pemegang saham. Sebaliknya, jika harga saham akan turun jika perusahaan tidak membagikan atau menginvestasikan kembali kelebihan kas tersebut. Laba selain dapat digunakan sebagai stabilitas harga saham, dapat pula digunakan untuk memprediksi laba satu tahun kedepannya.


(26)

2. Proses Terbentuknya Harga Saham

Menurut (Sharpe, 2000), proses terbentuknya harga saham dapat dibedakan menjadi 3,yaitu:

a. Demand to Buy Schedule

Investor yang hendak membeli saham akan datang ke pasar saham. Biasanya mereka akan memakai jasa para broker atau pialang saham. Investor dapat memilih saham mana yang akan dibeli dan bisa menetapkan standar harga bagi investor itu sendiri.

b. Supply to Sell Schedule

Investor juga dapat menjual saham ke pasar saham. Investor tersebut dapat menetapkan pada harga berapa saham yang mereka miliki akan dilepas ke pasaran. Biasanya harga yang tinggi akan lebih disukai para investor.

c. Interaction of Schedule

Pertemuan antara permintaan dan penawaran menciptakan suatu titik temu yang biasa disebut sebagai titik ekuilibrium harga. Pada awalnya perusahaan yang mengeluarkan saham akan menetapkan harga awal untuk sahamnya. Saham tersebut kemudian akan dijual ke pasar untuk diperdagangkan.. Saat di pasaran, harga saham tersebut akan berubah karena permintaan dari para investor. Ekspektasi harga yang dimiliki oleh buyer akan mempengaruhi pergerakan harga saham yang pada awalnya telah ditawarkan oleh pihak seller. Saat terjadi pertemuan harga yang ditawarkan oleh seller dan harga yang diminta oleh buyer,maka akan tercipta harga keseimbangan pasar modal.

Menurut (Husnan 2003), proses pembentukan harga saham dari segi pasar primer dan pasar sekunder adalah sebagai berikut:


(27)

a. Pasar Primer adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Pasar perdana ini sangat tenar dengan nama

initial public offering (IPO) atau go public. Dalam pasar perdana ini sesungguhnya hanya ada dua pihak yang melakukan kesepakatan, yakni calon emiten dan penjamin emisinya. Dalam pasar perdana, investor yang memesan saham akan mendapatkan sesuai dengan sistem penjatahan yang diterapkan oleh pihak penjamin emisi.

b. Pasar sekunder atau juga dikenal dengan istilah secondary market adalah pasar keuangan yang digunakan untuk memperdagangkan sekuritas yang telah diterbitkan dalampenawaran umum perdana. Pada saat suatu saham terdaftar di bursa efek maka investor danspekulan dapat dengan mudah melakukan transaksi perdagangan di bursa tersebut.

3. Teori Yang Mendukung Pada Penelitian Ini a. Signaling Theory

Menurut (Jama’an, 2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan


(28)

membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate.

Menurut (Immaculatta, 2006) kualitas keputusan investor dipengaruhi oleh kualitas informasi yang diungkapkan perusahaan dalam laporan keuangan. Kualitas informasi tersebut bertujuan untuk mengurangi asimetri informasi yang timbul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa mendatang dibanding pihak eksternal perusahaan. Informasi yang berupa pemberian peringkat obligasi perusahaan yang dipublikasikan diharapkan dapat menjadi sinyal kondisi keuangan perusahaan tertentu dan menggambarkan kemungkinan yang terjadi terkait dengan utang yang dimiliki. Teori signal juga dapat membantu pihak perusahaan (agent), pemilik (prinsipal), dan pihak luar perusahaan mengurangi asimetri informasi dengan menghasilkan kualitas atau integritas informasi laporan keuangan. Untuk memastikan pihak-pihak yang berkepentingan meyakini keandalan informasi keuangan yang disampaikan pihak perusahaan (agent), perlu mendapatkan opini dari pihak lain yang bebas memberikan pendapat tentang laporan

keuangan (Jama’an, 2008). b. Trade Off Theory

Menurut trade off theory yang diungkapkan oleh (Myers, 2001) “Perusahaan akan

berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, dimana penghematan pajak ( Tax Shields )

dari tambahan hutan sama dengan biaya kesulitan keuangan (financial distress).” Biaya

kesulitan keuangan adalah biaya kebangkrutan atau reorganization, dan biaya keagenan (agency costs) yang meningkat akibat dari turunnya kredibillitas suatu perusahaan. Trade off theory dalam menentukan struktur modal yang optimal memasukkan beberapa factor antara lain pajak, biaya keagenan dan biaya kesulitan keuangan tetapi tetap mempertahankan asumsi efisiensi pasar symmetric information sebagai imbangan dan manfaat penggunaan hutan. Tingkat hutang yang optimal tercapai ketika penghematan


(29)

pajak mencapai jumlah maksimal terhadap biaya kesulitan keuangan. Trade off theory mempunyai implikasi bahwa manajer akan berpikir dalam kerangka trade off antara penghematan pajak dan biaya kesulitan keuangan dalam penentuan struktur modal. Perusahaan – perusahaan dengan tingkaat profitabilitas yang tinggi tentu akan berusaha mengurangi pajaknya dengan cara meningkatkan rasio hutangnya, sehingga tambahan hutang tersebut akan mengurangi pajak. Hal ini berdampak dengan meningkatnya laba dikarenakan pembayaran pajak yang semakin kecil, meningkatnya laba akan meningkatkan minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut sehingga harga saham akan mengalami kenaikan.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham

Faktor-faktor fundamental yang mencerminkan terhadap kinerja keuangan pada suatu perusahaan dapat dianalisis dari kinerja laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik dan tercermin melalui rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan adalah perbandingan antara dua elemen laporan keuangan yang saling menunjukkan suatu indikator kesehatan keuangan pada waktu tertentu. Rasio keuangan menyederhanakan informasi yang mengambarkan hubungan antara elemen tertentu dengan elemen lainnya. Penilaian secara cepat hubungan antara elemen tadi kemudian membandingkannya dengan rasio lain sehingga diperoleh informasi untuk kemudian diberikan suatu penilaian, dapat dilakukan dengan penyederhanaan informasi ini (Ang, 1997).Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham dapat berasal dari internal maupun dari eksternal. Harga saham yang terjadi di pasar modal selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Fluktuasi harga saham tersebut akan ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Jika jumlah penawaran saham tersebut lebih besar dari jumlah permintaan, pada umumnya kurs harga saham akan turun. Sebaliknya jika jumlah permintaan saham tersebut lebih besar dari jumlah penawaran terhadap suatu efek maka harga saham cenderung akan naik.


(30)

a. Profitabilitas (PROF)

Profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba atau keuntungan melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti kegiatan perusahaan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Harahap, 2007). Rasio profitabilitas terbagi menjadi atas Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Asset, Return On Equity,Basic Earning Power, Earning Per Share dan Contibution Margin (Harahap, 2007). Profitabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat pengembalian yang akan diterima pemegang saham. Perusahaan yang produktif akan semakin meningkat dan memberikan sinyal positif bagi investor maupun calon investor. Nilai perusahaan juga akan semakin meningkat sehingga akan mempengaruhi harga saham yang juga akan meningkat (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Investor menginvestasikan dananya pada suatu perusahaan dengan harapan untuk mendapatkan

return, baik berupa pembagian dividen maupun capital gain. Semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, maka semakin besar tingkat pengembalian yang akan diterima pemegang saham sehingga nilai perusahaan juga akan semakin baik sehingga investor akan tertarik pada perusahaan tersebut.

b. Solvabilitas (SOL)

Solvabilitas adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh mana perusahaan dibelanjakan dengan menggunakan hutang/pinjaman dari pihak lain (Husnan, 2001). Leverage dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu Operating Leverage yakni penggunaan aktiva dengan biaya tetap dengan harapan bahwa revenue yang dihasilkan oleh penggunaan aktiva akan cukup untuk menutupi biaya tetap dan biaya variabel dan

Financial Leverage merupakan penggunaan dana dengan beban tetap itu adalah dengan harapan untuk memperbesar pendapatan per lembar saham biasa (Riyanto, 1997).Menurut


(31)

target struktur modalnya, yaitu pada posisi kesimbangan biaya dan keuntungan marginal dari pendanaan dengan hutang, sebab pada posisi itu nilai perusahaan menjadi

maksimum”. Berdasarkan teori ini, menggunakan semakin banyak hutang berarti

memperbesar resiko yang ditanggung pemegang saham dan juga memperkecil tingkat

return yang diharapkan, sehingga potensial mengurangi return saham. Solvabilitas digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat pembelanjaan oleh pemilik dibandingkan dengan pembelanjaan yang disediakan oleh kreditur dalam mendanai total aktiva perusahaan. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dalam perusahaan dengan menggunakan seluruh aset yang dimiliki perusahaan. Semakin besar Solvabilitas maka perusahaan tersebut menunjukan bahwa dana yang disediakan oleh para pemilik dalam membiayai investasi perusahaan tersebut semakin kecil, atau tingkat penggunaan hutang yang dilakukan perusahaan semakin besar (Rahmat, 2005).

c. Likuiditas (LIK)

Mengacu pada pendapat Munawir (2002) likuiditas, yaitu untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai operasi dan memenuhi kewajiban finansial pada saat ditagih.Pendapat lain (Tunggal 1995 : 157 dalam Yulifati Laoli, 2009)., makin tinggi likuiditas, maka makin baiklah posisi perusahaan di mata para kreditur. Oleh karena itu terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa perusahaan akan dapat membayar kewajibannya tepat pada waktunya. Di lain pihak dapat ditinjau dari segi sudut para pemegang saham, likuiditas yang tinggi tak selalu menguntungkan karena berpeluang menimbulkan dana-dana yang masih disimpan dan tidak terpakai sebenarnya dapat digunakan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang menguntungkan perusahaan sehingga harga saham menurun


(32)

d. Aktivitas (AKT)

Aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada pada perusahaan tersebut. Semua rasio aktivitas ini harus melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dengan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas ini menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan dan berbagai unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva tetap dan aktiva lainnya. Aktiva yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan sangat mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif. (Sawir,2009).Fixed Assets Turnover merupakan rasio antara jumlah aktiva tetap yang digunakan dalam operasi (Operating Assets) terhadap jumlah penjualan yang diperoleh selama periode tertentu. Perputaran aktiva tetap (Fixed Assets Turnover) merupakan ukuran tentang sampai seberapa jauh aktiva tetap ini telah dipergunakan didalam kegiatan perusahaan atau menunjukan berapa kali Operating Assets berputar dalam suatu periode tertentu. Menurut Sawir (2009) Perputaran aktiva tetap (Fixed Assets Turnover) adalah kecepatan berputarnya aktiva tetap dalam suatu periode tertentu. Sedangkan menurut Hanafi (2009) Perputaran aktiva tetap (Fixed Assets Turnover) adalah mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan efektifitas penggunaan aktiva tetap.

e. Ukuran Perusahaan (UK)

Salah satu tolak ukur yang menunjukan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki total aktiva yang besar menunjukan perusahaan tersebut telah mencapai kemapanan. Keadaan tersebut juga mencerminkan perusahaan relatif lebih stabil dibandingkan dengan perusahaan yang total aktivanya lebih kecil. (Susanto, 2011). Menurut (Tunggal 1995), ukuran perusahaan


(33)

mempunyai dampak yang signifikan terhadap kelemahan pengendalian internal. Kenyataannya, lebih sukar untuk menyusun pemisahan tugas yang memadai dalam perusahaan kecil. Tidaklah layak mengharapkan perusahaan kecil untuk mempunyai auditor internal. Tetapi, jika berbagai sub elemen struktur pengendalian diperhatikan, menjadi jelas bahwa kebanyakan dapat diterapkan bagi perusahaan besar dankecil. Meskipun tidak lazim untuk memformalkan kebijakan ke dalam bentuk pedoman, pasti dimungkinkan bagi perusahaan kecil untuk mempunyai pegawai yang kompeten dan dapat dipercaya dengan alur tanggung jawab yang jelas; prosedur otorisasi, pelaksanaan, dan pencatatan transaksi yang pantas, dokumen, catatan dan laporan yang memadai; pengawasan fisik atas aktiva dan catatan; dan sampai tingkat tertentu, pengecekan atas pelaksanaan.Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur pun akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki probabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan atau bertahan dalam industri. Pada sisi lain, perusahaan dengan skala kecil lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Perusahaan besar cenderung memiliki kelebihan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan pengendalian internal perusahaan. Sebaliknya, perusahaan kecil memiliki kesulitan dalam mengevaluasi pengendalian internal dikarenakan belum mempunyai struktur yang formal atau struktur yang baik dalam pengendalian internal mereka.

B. Hubungan Antar Variabel & Penurunan Hipotesis 1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham

Profitabiitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal atau penjualan. Untuk mengukur profitabilitas digunakan return on equity yang ditunjukkan dari


(34)

informasi seberapa besar modal atau ekuitas para pemegang saham yang digunakan untuk memperoleh laba bersih setelah pajak, dari laba bersih setelah pajak yaitu penghasilan bersih yang diperoleh perusahaan baik dari usaha pokok ataupun diluar usaha pokok perusahaan selama satu periode setelah dikurangi pajak penghasilan.

Adapun penelitian terdahulu hasil penelitian Menurut (Susanto, 2011), menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap harga saham karena Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut dan mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi. Dimana semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dihasilkan suatu perusahaan maka membuat harga sahamnya juga akan meningkat, begitu pula sebaliknya. Hal ini dapat terjadi karena bila nilai profitabilitasnya tinggi akan memberikan gambaran kepada investor bahwa perusahaan itu bekerja dengan baik dalam menghasilkan laba sehingga dapat menimbulkan minat investor untuk berinvestasi dalam perusahaan tersebut karena dengan berinvestasi pada perusahaan yang profitabilitasnya tinggi, para investor berharap akan memperoleh keuntungan dari capital gain bila harga sahamnya terus meningkat karena tingkat profitabilitasnya dianggap baik. Yang pada akhirnya akan dapat terus meningkatkan harga saham perusahaan. Penelitian tersebut didukung oleh (Rescyana, 2012) dan (Indarti, 2012) menunjukkan bahwa laba bersih yang meningkat akan menghasilkan tingkat return yang lebih tinggi bagi pemodal. Hal ini akan menarik minat pemodal untuk melakukan investasi pada perusahaan. Tingginya minat pemodal menyebabkan permintaan saham meningkat. Meningkatnya permintaan saham akan meningkatkan harga saham.

Kemudian adapun hasil yang berbeda dari penelitian terdahulu yang mengatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham penelitian (Rinati, 2008), (Husaini, 2012) dan (Rizal, 2013) dengan nilai koefisien positif tetapi tidak


(35)

signifikan. Meningkatnya laba perusahaan dapat menyebabkan kenaikan harga saham yang menjadi keuntungan bagi perusahaan, itu disebabkan karena semakin tinggi laba maka hal tersebut menggambarkan perusahaan memiliki kinerja yang baik dan juga dapat meningkatkan nilai perusahaan ketika nilai perusahaan meningkat maka hal tersebut perusahaan akan memberikan sinyal positif bagi para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut ketika minat investor meningkat maka akan terjadinya peningkatan harga saham. Berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu maka dapat dibangun hipotesis sebagai berikut:

H1 : Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. 2. Pengaruh Solvabilitas Terhadap Harga Saham

Penelitian yang dilakukan (Fara Dharmastuti, 2004) membuktikan solvabilitas berpengaruh negative dan signifikan terhadap harga saham. Solvabilitas merupakan analisis menggambarkan berapa besar hutang atau kewajiban jangka pendek atau jangka panjang dibandingkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan. Solvabilitas digunakan untuk mengukur seberapa besar modal sendiri dalam menjamin hutangnya. Menurut Trade off theory menyatakan bahwa ketika perusahaan berhutang maka hal tersebut akan terjadinya efisiensi pajak ketika perusahaan mengalami efisiensi pajak maka laba tetap meningkat dan nilai perusahaan juga meningkat maka hal tersebut dapat meningkatkan minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut sehingga akan berdampak pada meningkatnya harga saham. Akan tetapi ketika Perusahaan memiliki hutang yang terlalu tinggi maka perusahaan tersebut akan memiliki resiko yang besar, bahkan perusahaan bisa mengalami kebangkrutan sehingga investor tidak menginginkan untuk menanamkan modalnya dan menyebabkan harga saham menurun. Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Ika, Hermawati 2008), (Fadillah, 2011) dan (Susanto, 2011) mengemukakan bahwa dalam uji penelitiannya Solvabilitas tidak berpengaruh signifikan


(36)

terhadap harga saham, hal tersebut dikarenakan Penilaian Solvabilitas menunjukkan bagaimana tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya untuk membayar hutang. Semakin besar Solvabilitas menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan dana yang disediakan oleh kreditur untuk menghasilkan laba.

Pada penelitian yang sama telah dilakukan oleh Syahib Natarsyah (2000) dan (Abduh Muhammad, 2010) mengemukakan bahwa dalam uji penelitiannya Solvabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu maka dapat dibangun hipotesis sebagai berikut:

H2 : Solvabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. 3. Pengaruh Likuiditas Terhadap Harga Saham

Penelitian yang dilakukan (Made, 2013) mengemukakan bahwa Berdasarkan hasil dan pembahasannya, maka dapat ditarik kesimpulan likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jika likuiditas meningkat maka hal tersebut dapat memberikan sinyal positif kepada investor dikarenakan perusahaan dapat memenuhi kewajibannya akan tetapi Jika likuiditas perusahaan terlalu tinggi maka akan timbulnya dana-dana yang menganggur sehingga akan menghalangi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan, dan hal tersebut dapat menurunkan nilai perusahaan sehingga akan berdampak pada menurunnya minat investor untuk menanamkan modalnya ada perusahaan tersebut sehingga akan berdampak juga pada menurunnya harga saham.

Kemudian adapun hasil yang berbeda dari penelitian terdahulu (Susanto, 2011) dan (Damanik, 2008) yang mengatakan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham Berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu maka dapat dibangun hipotesis sebagai berikut:


(37)

H3 : Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham.

4. Pengaruh Aktivitas Terhadap Harga Saham

Menurut (Wicaksono, 2013) Pengaruh Aktivitasterhadap harga saham aktivitas pada dasarnya merupakan mengukur efisiensi penggunaan aktiva untuk menghasilkan penjualan. Dalam hal ini, penggunaan dana perusahaan yang efisien diharapkan dapat menghasilkan penjualan. Aktivitas dapat menunjukkan seberapa efisiennya dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva perusahaan digunakan untuk mendapatkan penghasilan. Semakin cepat dan efisien perputaran aktiva, maka laba yang diperoleh akan semakin meningkat. Pada penelitian yang dilakukan oleh (Azhari, 2016) bahwa aktifitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham dikarenakan Perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan, artinya kemampuan semua aktiva dalam menciptakan penjualan belum tentu dapat meningkatkan laba karena ada sebagian laba tersebut digunakan untuk membayar hutang perusahaan.

Kemudian adapun hasil yang berbeda dari penelitian terdahulu yang mengatakan (Wicaksono, 2013), (Lusiana, 2011) dan (Eviandari Elisa, 2015) menyatakan bahwa aktifitas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut dikarenakan perusahaan sudah mampu memanfaatkan aktivanya untuk meningkatkan penjualan. Tingkat penjualan yang semakin meningkat, laba yang diperoleh perusahaan pun juga akan meningkat. Dengan begitu, secara otomatis menunjukkan kinerja perusahaan tersebut baik, dan nantinya harga sahamnya pun juga akan tinggi. Hal ini tentunya akan menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya dalam bentuk saham dalam perusahaan yang bersangkutan. Menurut teori signal yakni dengan efektivitas penggunaan dan pemanfaatan aktiva tetap maka mampu meningkatkan perolehan laba perusahaan. Dan hal tersebut berdampak pada kenaikan laba, dan dapat menjadikan sinyal positif untuk investor dalam menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut sehingga


(38)

dengan meningkatnya minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut akan berdampak pada kenaikan harga saham. Berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu maka dapat dibangun hipotesis sebagai berikut:

H4 : Aktivitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

5. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini merupakan cerminan besarkecilnya perusahaan yang Nampak dalam nilai total aktiva perusahaan. Dengan semakin besar ukuran perusahaan, maka ada kecenderungan lebih banyak investor yang menaruh perhatian pada perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena perusahaaan yang besar cenderung memiliki kondisi yang lebih stabil. Kestabilan tersebut menarik para investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Kondisi tersebut menjadi penyebab atas naiknya harga saham perusahaan di pasar modal.

Adapun dari penelitian terdahulu hasil penelitian (Mentari, 2015), (Susanto, 2011), dan (Ruriana, 2011) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham karena Semakin besar total aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan dikenal dalam masyarakat. Ukuran perusahaan dapat dihitung dari total asset atau total penjualan. Perusahaan besar memiliki tingkat penjualan atau tingkat asset yang besar pula, hal tersebut akan meningkatkan laba yang dapat dijadikan sinyal positf bagi investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut, sehingga semakin banyak investor tertarik pada perusahaan tersebut dan akan berdampak pada meningkatnya harga saham. Berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu maka dapat dibangun hipotesis sebagai berikut:


(39)

H5 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

C. Model Penelitian

Gambar 2.1 Variabel Independen

Profitabilitas

Variabel Dependen

HargaSaham Solvabilitas

Likuiditas

Aktivitas

Ukuran Perusahaan


(40)

BAB III

METODA PENELITIAN

A.

Metode Penelitian

1. Obyek Penelitian

Peneliti ini menggunakan data sekunder, obyek penelitian menunjukkan data dari laporan keuangan tahunan perusahaan Property & Real Estate periode tahun 2010 – 2015 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

2. Jenis dan Sumber Data

Data ini yang berupa data kuantitatif yang di kelompokkan ke dalam sekunder. Melalui dari publikasi laporan keuangan tahunan perusahaan Property & Real Estate periode tahun 2010 – 2015 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Sumber data diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id

3. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan property & Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) karena perusahaan tersebut mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada pihak perusahaan, sehingga memungkinkan data laporan keuangan tahunan tersebut diperoleh dalam penellitian ini.jumlah populasi pada perusahaan Property & Real Estate di BEI ada 50 perusahaan. Adapun metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel ditarik sejumlah tertentu dari populasi emiten dengan menggunakan pertimbangan atau kriteria tertentu (Puspitasari dalam Herdaningtyas, 2009). Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan pada sektor Property & Real Estate yang


(41)

telah dihitung dengan rumus Slovin dan berdasarkan kriteria perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010 sampai dengan 2015.

Kriteria untuk pemilihan sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Proses Pengambilan Sample

NO URAIAN JUMLAH

PERUSAHAAN 1. Perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di

BEI selama periode 2010-2015

50 2. Perusahaan yang tidak aktif dalam perdagangan saham (24) 3. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan

pada tahun penelitian

0 4. Perusahaan yang memiliki Laba Bersih periode

2010-2015.

(4) Total perusahaan yang menjadi sampel penelitian 22

Total Observasi 22 X 6 132

4. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Untuk memperoleh data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini maka dilakukan proses pengumpulan data melalui data dokumenter data dokumenter adalah jenis data penelitian yang antara lain berupa: faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo atau dalam bentuk laporan program (Indriyantoro dan Supomo, 1999). Pengumpulan data sekunder yang berupa data kuantitatif dan laporan keuangan perusahaan Property & Real Estate tahunan diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu 2010 sampai dengan tahun 2015 yang telah dipublikasikan.

5. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu dilakukan untuk mengukur variabel itu.


(42)

a.Variabel Dependen 1) Harga saham

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Harga Saham (Y) yaitu harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan terhadap profit perusahaan. Dalam aktivitas di pasar modal, harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam melaksanakan investasi, karena harga saham menunjukkan nilai suatu perusahaan. Semakin tinggi nilai harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut dan juga sebaliknya. Harga saham di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar, yang berarti harga saham tergantung dari kekuatan permintaan dan penawaran. Kondisi permintaan atau penawaran atas saham yang fluktuatif tiap harinya akan membawa pola harga saham yang fluktuatif juga. Pada kondisi dimana permintaan saham lebih besar, maka harga saham akan cenderung naik, sedangkan pada kondisi dimana penawaran saham lebih banyak maka harga saham akan menurun (Saptadi, 2007). Di dalam penelitian ini harga Saham yang digunakan adalah harga saham pada perusahaan industri Property & Real Estate yang tercatat di BEI saat harga penutupan (Closing Price) yang dilakukan secara perhitungan rata-rata harga saham dari bulan Januari sampai dengan bulan desember pada tiap tahun dalam periode penelitian ini. Hal tersebut berpedoman pada penelitian terdahulu dari (Susanto, 2011), (Fadillah 2011), dan (Hendra, 2013). Perhitungan rata-rata harga saham:

Ket :

x̅ = rata-rata hitung

xi = nilai harga saham bulan ke-i n = jumlah bulan


(43)

b. Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Di dalam penelitian ini ada beberapa variabel independen yaitu:

1) Profitabilitas (PROF)

Menurut (Harahap, 2007) profitabiitas merupakan suatu indikator kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal atau penjualan.

Pada penelitian ini untuk mengukur profitabilitas yakni menggunakan return on equity

(ROE) yang ditunjukkan dari informasi seberapa besar modal atau ekuitas para pemegang saham yang digunakan untuk memperoleh laba bersih setelah pajak, dari laba bersih setelah pajak yaitu penghasilan bersih yang diperoleh perusahaan baik dari usaha pokok ataupun diluar usaha pokok perusahaan selama satu periode setelah dikurangi pajak penghasilan. Perhitungan Profitabiitas (Darsono, 2005:57) :

Return On Equity it = � ℎ �

� x 100%

2) Solvabilitas (SOL)

Menurut (Sartono, 2012), mengemukakan profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Pada penelitian ini untuk mengukur solvabilitas yakni menggunakan Debt to Equity Ratio

(DER) yang ditunjukkan dari perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Sehingga rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Menurut (Sawir, 2008:13) Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang memperlihatkan proposi antara


(44)

kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. Rasio ini dihitung dengan rumus:

3. Likuiditas (LIK)

Menurut (Sartono, 2012), likuiditas perusahaan menunjukan kemampuan untuk membayar kewajiban financial jangka pendek tepat pada waktunya.

Pada penelitian ini untuk mengukur Likuiditas yakni menggunakan Current Ratio (CR) yang ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang, perusahaan Likuiditas merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki, Likuiditas dapat dihitung dengan rumus :

Current Ratioit = � �

4. Aktivitas (AKT)

Aktivitas yang ditunjukkan mengukur intensitas perusahaan dalam menggunakan aktivanya. perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar aktivitas ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan. Menurut (Sawir, 2003:17). Pengukuran rasio aktivitas pada penelitian ini dapat dilakukan dengan menilai perputaran aktiva tetap (FixAssets Turnover) yang ditunjukkan dengan perbandingan antara jumlah penjualan dengan dengan aktiva tetap.Rasio ini berguna

Debt to Equity Ratio it = � � �


(45)

untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Jadi semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut. Aktivitas dapat dihitung dengan rumus:

Fix assets turnover it =

5.Ukuran Perusahaan (UK)

Ukuran perusahaan ini mengukur seberapa besar dan kecil suatu perusahaan, dengan melihat total asset pada laporan keuangan. Semakin besar ukuran suatu perusahaan sudah tidak diragukan lagi perusahaan tersebut unggul dalam segi kekayaan dan performance

bagus, sehingga akan memberikan daya tarik kepada investor untuk percaya dan mau menanamkan modalnya dengan membeli saham

Menurut (Sawir, 2004) secara umum biasanya size diproksi dengan total asset, karena nilai total asset biasanya sangat besar, maka dengan maksud mengurangi peluang heterokedastisitas, maka total asset diukur dengan menggunakan logaritma natural Ukuran perusahaan dapat dihitung dengan rumus:

Ukuran perusahaan (Firm size) it = ln (total aktiva) it

B. Analisis Data dan Uji Hipotesis 1. Analisis Data

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Alat regresi berganda adalah teknik analisis yang menjelaskan hubungan antara variabel dependen dengan beberapa variasi independen (Ghozali, 2005). Alat penelitian tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Aktivitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap harga saham perusahaan Property & Real Estate di Bursa


(46)

Efek Indonesia (BEI). Adapun alat regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut :

�� = α + PROF + SOL + LIK + AKT+ UK+ �� Dimana :

� : harga saham

: Konstanta

, , ,Ō : Koefisien regresi variabel independent PROF : Profitabilitas

SOL : Solvabilitas LIK : Likuiditas AKT : Aktivitas

UK : Ukuran Perusahaan

�� : Standar error

1. Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 22. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel tersebut berdistribusi normal atau tidak. Penelitian ini menggunakan uji kolmogorov smirnov test dengan tingkat signifikan 0,05. Apabila tingkat signifikan > 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal dan apabila tingkat signifikasi < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2005).


(47)

Multikolinieritas adalah keadaan dimana terdapat hubungan yang sempurna antar beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Model uji regresi yang baik, sebaiknya tidak terjadi Multikolinieritas. Untuk melihat ada tidaknya Multikolinieritas (Ghozali, 2005) yaitu :

1) Nilai VIF (Variance Inflation Factor) < angka 10 maka tidak terjadi Multikolinieritas.

2) Nilai tolerance > (0,10), maka tidak terjadi multikolinieritas.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residul dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homokedastisitas, jika varians berbeda disebut Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

Uji heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan menggunakan uji Glejser. Dalam uji

Glejser, model regresi linear yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk mendapatkan nilai residualnya. Kemudian nilai residual tersebut diabsolutkan dan dilakukan regresi dengan semua variabel independen, apabila terdapat variabel independen berpengaruh signifikan pada tingkat signifikansi 5 % terhadap residual absolut maka terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi ini.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier berganda terdapat korelasi antara penganggu (residual) pada periode t dengan residual periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari


(48)

autokorelasi (Ghozali, 2005). Untuk menguji keberadaan autocorrelation dalam penelitian ini digunakan metoda Durbin-Walson test.

Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: 1) Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan (4–du) maka

koefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi.

2) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl) maka koefisien autokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif.

3) Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi < 0, berarti ada autokorelasi negatif.

4) Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah diajukan. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 pengujian yaitu uji t dan uji F.

a. Uji signifikansi t value

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh nasing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, apakah pengaruh secara parsial atau tidak. Menurut Ghazali (2006) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (b1) sama dengan nol, atau :


(49)

Artinya suatu variabel independen tidak mempunyai yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau

Ha : b1 ≠ 0

Artinya variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Adapun cara melakukan uji hipotesis untuk mencari nilai t adalah sebagai berikut : Jika nilai signifikansi t > 0,05, maka variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha Diterima.

Jika nilai signifikansi t < 0,05, maka variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. . Hal ini menunjukkan bahwa Ha ditolak dan H0 Diterima.

b. Uji signifikansi F value

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (vaiabel bebas) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (variabel terikat).Menurut Ghazali (2006) uji statistic F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat.

Adapun beberapa langkah menguji hipotesis untuk mencari nilai f adalah sebagai berikut :

1) Menentukan Hipotesis

� = â = = = = 0

� = = = = ≠ 0


(50)

3) Menentukan kriteria pengujian

a) Apabila signifikansi < 0.05, maka � ditolak dan � diterima, berarti variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

b) Apabila signifikansi > 0.05, maka � diterima dan � ditolak, berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

c. Uji koefisien determinasi (AdjustedR2)

Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Karena penelitian ini menggunakan lebih dari satu variabel independen, maka penulis menggunakan Adjusted R Square (Adj

R2) seperti yang dinyatakan oleh Ghozali (2001). Kegunaan dari adjustedR2 adalah : 1) Sebagai ukuran ketepatan garis regresi yang diterpkan suatu kelompok dari hasil

survei. Semakin besar nilai adjustedR2, maka akan tepat suatu garis regresi, seballiknya semakin kecil adjusted R2, maka akan semakin tidak tepat garis regresi tersebut mewakili data hasil observasi.

2) Untuk mengukur besarnya proporsi atau persentase dari jumlah variasi dari variabel terikat, atau untuk mengukur sumbangan dari variabel bebar terhadap variabel terikat.


(51)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif digunakan untuk melihat hasil jumlah pengamatan, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi dari variabel dependen dan variabel independen. Hasil statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation HARGA SAHAM

132 5.600 1,630,000 124,860 233,929

PROFITABILITAS 132 0.02 52.43 12.4389 8.98724

SOLVABILITAS 132 0.07 0.92 0.4308 0.14796

LIKUIDITAS 132 0.28 9.79 2.2330 1.88989

AKTIVITAS 132 0.12 33.01 3.5119 5.05501

UKURAN PERUSAHAAN

132 25.98 31.35 29.2533 1.06891

Valid N (listwise) 132 Sumber: Lampiran 14

Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa hasil statistik deskriptif dengan jumlah data yang valid adalah 55 adalah sebagai berikut:

1. Variabel harga saham Closing Price memiliki nilai minimum Rp.5.600; nilai maksimum atau nilai yang terbesar didalam penelitian tersebut sebesar Rp.1,630,000; nilai rata-rata sebesar Rp 124.860 dan standar deviasi sebesar Rp 233,929;.

2. Variabel Profitabilitas (ROE) memiliki nilai minimum atau nilai terkecil di dalam populasi sample sebesar 0.02%; nilai maksimum atau nilai terbesar di dalam sample penelitian ini sebesar 52.43%; nilai rata-rata sebesar 12.4389%; standar deviasi sebesar 8.98724%.


(52)

3. Variabel Solvabilitas (DER) memiliki nilai minimum 0.07 atau 7% ; nilai maksimum 0.92 atau 92%; nilai rata-rata 0.4308 atau 43,08%; dan standar deviasi sebesar 0.14796 atau 14,796%;

4. Variabel Likuiditas (CR) memiliki nilai minimum 0.28 atau 28%; nilai maksimum 9.79 atau; nilai rata-rata 2.2330; dan standar deviasi sebesar 1.88989;

5. Variabel Aktivitas (FATO) memiliki nilai minimum 0.12 kali; nilai maksimum 33.01 kali; nilai rata-rata 3.5119 kali; standar deviasi sebesar 5.05501 kali;

6. Variabel Ukuran Perusahaan (UP) memiliki nilai minimum 25.98; nilai maksimum 31.35; nilai rata-rata 29.2533; standar deviasi sebesar 1.06891;

B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data diuji dengan menggunakan One-Sample Kolmogorof-Smirnov. Hasil pengujian normalitas disajikan pada tabel berikut:

TABEL 4.2 Hasil Uji Normalitas

Unstandardized Residual

N 132

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .99626172

Most Extreme Differences Absolute 0.069

Positive 0.069

Negative -0.066

Kolmogorov-Smirnov Z 0.794

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.555

Sumber: Lampiran 10

Menurut (Ghozali,2005) Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel tersebut berdistribusi normal atau tidak. Penelitian ini menggunakan uji kolmogorov smirnov test dengan tingkat signifikan 0,05. Apabila tingkat signifikan > 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal dan apabila tingkat signifikasi < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal Berdasarkan tabel 4.3 model pertama diketahui nilai Asymp. Sig.


(53)

(2-tailed) sebesar 0.555 > α (0,05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa data pada model pertama penelitian ini berdistribusi normal.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier berganda terdapat korelasi antara penganggu (residual) pada periode t dengan residual periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2005). Untuk menguji keberadaan autocorrelation dalam penelitian ini digunakan metoda Durbin-Walson test. Uji autokorelasi model pertama adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Uji Autokorelasi Model Pertama

Sumber: Lampiran 11

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa nilai DW sebesar 1,614 Nilai DW terletak di antara batas bawah atau lower bound (dl) sebesar (1,6220) dan batas atas atau upper bound

(du) sebesar (1,8116) berarti ada autokorelasi positif. untuk menghasilkan data yang tidak terkena autokorelasi maka uji autokorelasi harus diperbaiki menggunakan metode Run Test. Hasil uji autokorelasi setelah diperbaiki menggunakan metode Run Test dijelaskan sebagai berikut:

Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson


(54)

Tabel 4.4

Uji Run Test Model Pertama

Unstandardized Residual

Test Valuea -.13143

Cases < Test Value 66

Cases >= Test Value 66

Total Cases 132

Number of Runs 57

Z -1.747

Asymp. Sig. (2-tailed) .081

Sumber: Lampiran 11

Pada hasil output SPSS untuk uji runs test menunjukkan bahwa nilai asymtotic significant uji Run Test sebesar 0.081 > α (0,05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa data pada model pertama penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.

3. Uji Multikolinieritas

Menurut (Ghozali,2005) Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Hasil uji Multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan metode Variance Inflation Factors (VIF) yang dapat dilihat dalam tabel berikut:

TABEL 4.5

Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber: Lampiran 12 Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Profitabilitas 0.947 1.056

Solvabilitas 0.611 1.636

Likuiditas 0.638 1.567

Aktivitas 0.835 1.197


(1)

meningkatnya Ukuran Perusahaan maka hal tersebut dapat meningkatkan harga saham. Ukuran perusahaan ini mengukur seberapa besar dan kecil suatu perusahaan, dengan melihat total asset pada laporan keuangan. Semakin besar ukuran suatu perusahaan sudah tidak diragukan lagi perusahaan tersebut unggul dalam segi kekayaan dan performance yang bagus, sehingga akan memberikan daya tarik kepada investor untuk percaya dan mau menanamkan modalnya dengan membeli saham, hal ini menyebabkan harga saham semakin meningkat. Perusahaan besar memiliki tingkat asset yang besar pula, hal tersebut akan meningkatkan laba yang dapat dijadikan sinyal positf bagi investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut, sehingga semakin banyak investor tertarik pada perusahaan tersebut dan akan berdampak pada meningkatnya harga saham.

Penelitian ini terdukung secara tanda yang dilakukan oleh (Mentari, 2015), (Susanto, 2011), dan (Ruriana, 2011) yang menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan (UP) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

5. KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham. Dengan menggunakan variabel profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, aktivitas dan ukuran perusahaan Berdasarkan hasil dan analisis yang telah dilakukan dengan mengambil sample sebanyak 132 sampel perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2010-2015, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Pengujian Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham

Hasil pengujian hipotesis untuk H1 menunjukkan bahwa Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham dengan nilai koefisien sebesar 0.308 dan signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari pada alpha 0,05 dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan pengaruh profitabilitas terhadap harga saham diterima.

b. Pengujian Pengaruh Solvabilitas Terhadap Harga Saham

Hasil pengujian hipotesis untuk H2 menunjukkan bahwa Solvabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham dengan nilai koefisien sebesar -0,305 dan signifikasi sebesar 0, 217 > α (0,05) hasil penelitian ini terdukung secara tanda akan tetapi tidak signifikan dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan pengaruh solvabilitas terhadap harga saham ditolak..

c. Pengujian Pengaruh Likuiditas Terhadap Harga Saham

Hasil pengujian hipotesis untuk H3 menunjukkan bahwa Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham dengan nilai koefisien sebesar -0,253 dan signifikasi sebesar 0, 088 lebih kecil dari pada alpha 0,10 dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan pengaruh likuiditas terhadap harga saham diterima.


(2)

d. Pengujian Pengaruh Aktivitas Terhadap Harga Saham

Hasil pengujian hipotesis untuk H4 menunjukkan bahwa Aktivitas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham dengan nilai koefisien sebesar 0,004 dan signifikasi sebesar 0,964 > α (0,05) hasil penelitian ini terdukung secara tanda akan tetapi tidak signifikan dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan pengaruh aktivitas terhadap harga saham ditolak,. e. Pengujian Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham

Hasil pengujian hipotesis untuk H5 menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham dengan nilai koefisien sebesar 9,349 dan signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari pada alpha 0,05 dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan pengaruh ukuran perusahaan terhadap harga saham diterima.

Dengan melihat koefisien determinasi (Adjust R Square) yakni sebesar 18.8 % dan sisanya 81.2% mengindikasi bahwa perlu juga menganalisis indikator-indikator lainnya yang mempengaruhi harga saham.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, maka diajukan beberapa saran yang yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Investor

Bagi para investor, berdasarkan hasil pengujian dari penelitian ini bahwa variabel profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham, maka sebaiknya para investor dapat memperhatikan variabel profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan untuk menginvestasikan modalnya pada suatu perusahaan.

2. Bagi Peneliti Berikutnya

Berdasarkan hasil pengujian dari penelitian ini bahwa dengan melihat koefisien determinasi (Adjust R Square) yakni sebesar 18.8 % dan sisanya 81.2% maka disarankan untuk penelitian berikutnya dapat menggunakan variabel profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan, dan mengindikasi bahwa perlu juga menganalisis indikator-indikator lainnya yang mempengaruhi harga saham. Untuk penelitian selanjutnya agar menggunakan jenis sampel yang lebih luas agar dapat mewakili seluruh emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta menggunakan periode pengamatan lebih lama sehingga didapat hasil yang lebih baik.

C. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa keterbatasan penelitian. Antara lain adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang di teliti merupakan perusahaan sektor Property & Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015 2. Variabel-variabel yang di teliti dalam mempengaruhi harga saham

adalah Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Aktivitas Dan Ukuran Perusahaan.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Abduh, Moehammad (2010), Pengaruh factor fundamental terhadap harga saham perusahaan pertambangan, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Angantyo Adi (2013), Pengaruh ROE, DER, EPS dan BV Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Consumer Goods Industry yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2008 – 2011). Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Abduh, Moehammad (2010), Pengaruh factor fundamental terhadap harga saham perusahaan pertambangan, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Bastian, Indra dan Suhardjono., 2006. Akuntansi Perbankan, Salemba Empat, Jakarta.

Bursa Efek Indonesia (BEI)., 2015. Financial Accounting and Annual Report http://www.idx.co.id.

Darmadji, Tjiptono dan Hendry M. Fakhruddin., 2008. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab (Edisi 2). Jakarta : Salemba.

Dharmastuti, Fara, 2004. ”Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Keuangan Terhada

Harga Saham Perusahaan Go Pulbik di BEJ”. Jurnal Manajeman Vol 1

No.1. Jakarta Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya.

Damanik, Michael. 2008. Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Analisis fundamental terhadap harga saham (studi kasus pada sektor industri perdagangan retail). Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma.

Darsono dan Ashari, 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi, Yogyakarta.

Elisa, Eviandari 2015. Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas,Rasio Leverage dan Rasio Penilaian Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverages, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro, Semarang.

Fathakruddin, Henry,. 2004. Go Public (Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai Perusahaan). Alex Mediakom, Jakarta.

Ghozali, Imam., 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Rajawali Pers Jakarta.


(4)

Hasanah Deasy Rachmasari., 2010. Pengaruh ROA, ROE dan EPS Terhadap Harga Pasar Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Go Di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Fakultas Ekonomi UPN “Veteran”

Jawa Timur.

M Hanafi Mamduh., 2004. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Penerbit BPFE: Yogyakarta.

Hermawati, Eka, 2008 “ Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Argoindustri Yanfg Terdaftar Pada Indeks LQ45 Di

Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Universitas Gunadarma, Jakarta

Husaini Achmad (2012) Pengaruh ROA, ROE, NPM dan EPS Terhadap Harga Saham perusahaan Food and Beverages yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia. Administrasi Bisnis FIA Universitas Brawijaya.

http://www.firstasiacapital.com

http://www.kajianpustaka.com

http://www.kompas.co.id

http://www.sahamok.com

Indallah, Insi Kamilah, 2012. Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Subsektor Semen yang Terdaftar Dalam BEI. Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.

Indriana Novi., 2010. Pengaruh DER,BOPO,ROA, Dan EPS Terhadap Harga Saham Di BEI Pada Bank Devisa. Jurnal akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Depok.

Jaya, Made Surya Ambara, Luh Mei Wahyuni, dan I Made Dwi Wianjaya Putra,

2012, “Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, dan Aktivitas Terhadap

Financial Distress Pada Industri Pakaian Jadi dan Produk Tekstil Lainnya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2010”, Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 9, No. 1: hal. 56-67.

Jogiyanto., 2000. Teori Fortofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE.

Kusumawardani Angrawit (2010) pengaruh EPS, PER, ROE, FL, DER, CR, ROA pada harga saham dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI periode 2005-2009. Universitas Gunadarma. Depok.


(5)

Lasni Ledi (2012) Analisis Faktor Fundamental dan Resiko sistematik terhadap harga saham pada industry dasar dan kimia Di BEI Periode 2006-2008. Jurnal Akuntansi Falkultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Depok.

Lusiana (2011) “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas,Solvabilitas, Aktivitas, Dan

Profitabilitas Terhadap Price Earning Ratio Pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI)” Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

Liwang, Florencia Paramitha. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga

Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam LQ45 Periode Tahun 2006-2009. Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan.

Mentari Ruttanti Indah (2015) Dampak ROE , NPM, CSR, Ukuran Perusahaan,Terhadap Harga Saham perusahaan Yang Tercantum Dalam Indeks LQ45 BEI Periode 2010-2012

Munawir., 1990, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kelima, Liberty, Yogyakarta.

Natarsyah Syahib., 2000, Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham: Kasus Industri Barang Konsumsi yang Go Publik di Pasar Modal Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Semarang.

Novasari Ema (2013) “Pengaruh PER, EPS, ROA dan DER terhadap harga Saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Textile yang Go Public di Bursa

Efek Indonesia (BEI)”.Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang Nurfadillah, Mursidah., 2011. Analisis Pengaruh Earning Per Share, Debt To

Equity Ratio dan Return On Equity Terhadap Harga Saham PT. Unilever Indonesia Tbk. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Vol.12 No.1. STIE Muhammadiyah Samarinda.

P. D. Aristya Dewi dan I.G.N.A Suaryana., 2013. PENGARUH EPS, DER, DAN PBV TERHADAP HARGA SAHAM Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Bali.

Rinati, Ina. 2008. Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham pad Perusahaan yang Tercantum Indeks LQ45. Jurnal Ekonomi dan Manajemen. Universitas Gunadarma.

Rescyana Putri Hutami., 2012. Pengaruh DPS, ROE Dan NPM Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur Yang Tercatat Di BEI Periode 2006-2010. Jurnal Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.


(6)

Suciati Tri,2010. Pengaruh ROA, ROE, NPM Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Depok

Susanto, Syaiful Achmad, 2011. pengaruh likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap harga pasar saham pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI. Universitas Negeri Surabaya.

Stickney, C. P. 1996. Financial Reporting & Statement Analysis: A Strategic Approach. 3rd Edition. Orlando: The Dryden Press.

Syafri Mangkuprawira., 2003. Manajemen sumber daya manusia strategik . Ghalia Indonesia, Bogor.

Vonna,Sari Maulida, 2016. Pengaruh profitabilitas, aset tetap, pertumbuhan penjualan terhadap financial leverage serta dampaknya terhadap harga saham. dalam indeks LQ45 yang terdaftar di BEI (2010-2014). Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Wicaksono Adhitya, Hendra (2013), Pengaruh Current Ratio,Debt To Asset Ratio,Total Asset Turn Over, Return On Equity,Suku Bunga, Kurs Valuta Asing,Inflasi.dan Kas deviden Terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI Periode 2009-2011. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.