Pengaruh Likuiditas Terhadap Harga Saham

terhadap harga saham, hal tersebut dikarenakan Penilaian Solvabilitas menunjukkan bagaimana tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya untuk membayar hutang. Semakin besar Solvabilitas menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan dana yang disediakan oleh kreditur untuk menghasilkan laba. Pada penelitian yang sama telah dilakukan oleh Syahib Natarsyah 2000 dan Abduh Muhammad, 2010 mengemukakan bahwa dalam uji penelitiannya Solvabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu maka dapat dibangun hipotesis sebagai berikut: H2 : Solvabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham.

3. Pengaruh Likuiditas Terhadap Harga Saham

Penelitian yang dilakukan Made, 2013 mengemukakan bahwa Berdasarkan hasil dan pembahasannya, maka dapat ditarik kesimpulan likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jika likuiditas meningkat maka hal tersebut dapat memberikan sinyal positif kepada investor dikarenakan perusahaan dapat memenuhi kewajibannya akan tetapi Jika likuiditas perusahaan terlalu tinggi maka akan timbulnya dana-dana yang menganggur sehingga akan menghalangi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan, dan hal tersebut dapat menurunkan nilai perusahaan sehingga akan berdampak pada menurunnya minat investor untuk menanamkan modalnya ada perusahaan tersebut sehingga akan berdampak juga pada menurunnya harga saham. Kemudian adapun hasil yang berbeda dari penelitian terdahulu Susanto, 2011 dan Damanik, 2008 yang mengatakan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham Berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu maka dapat dibangun hipotesis sebagai berikut: H3 : Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. 4. Pengaruh Aktivitas Terhadap Harga Saham Menurut Wicaksono, 2013 Pengaruh Aktivitas terhadap harga saham aktivitas pada dasarnya merupakan mengukur efisiensi penggunaan aktiva untuk menghasilkan penjualan. Dalam hal ini, penggunaan dana perusahaan yang efisien diharapkan dapat menghasilkan penjualan. Aktivitas dapat menunjukkan seberapa efisiennya dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva perusahaan digunakan untuk mendapatkan penghasilan. Semakin cepat dan efisien perputaran aktiva, maka laba yang diperoleh akan semakin meningkat. Pada penelitian yang dilakukan oleh Azhari, 2016 bahwa aktifitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham dikarenakan Perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan, artinya kemampuan semua aktiva dalam menciptakan penjualan belum tentu dapat meningkatkan laba karena ada sebagian laba tersebut digunakan untuk membayar hutang perusahaan. Kemudian adapun hasil yang berbeda dari penelitian terdahulu yang mengatakan Wicaksono, 2013, Lusiana, 2011 dan Eviandari Elisa, 2015 menyatakan bahwa aktifitas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut dikarenakan perusahaan sudah mampu memanfaatkan aktivanya untuk meningkatkan penjualan. Tingkat penjualan yang semakin meningkat, laba yang diperoleh perusahaan pun juga akan meningkat. Dengan begitu, secara otomatis menunjukkan kinerja perusahaan tersebut baik, dan nantinya harga sahamnya pun juga akan tinggi. Hal ini tentunya akan menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya dalam bentuk saham dalam perusahaan yang bersangkutan. Menurut teori signal yakni dengan efektivitas penggunaan dan pemanfaatan aktiva tetap maka mampu meningkatkan perolehan laba perusahaan. Dan hal tersebut berdampak pada kenaikan laba, dan dapat menjadikan sinyal positif untuk investor dalam menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut sehingga dengan meningkatnya minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut akan berdampak pada kenaikan harga saham. Berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu maka dapat dibangun hipotesis sebagai berikut: H4 : Aktivitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. 5. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Ukuran perusahaan dalam penelitian ini merupakan cerminan besarkecilnya perusahaan yang Nampak dalam nilai total aktiva perusahaan. Dengan semakin besar ukuran perusahaan, maka ada kecenderungan lebih banyak investor yang menaruh perhatian pada perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena perusahaaan yang besar cenderung memiliki kondisi yang lebih stabil. Kestabilan tersebut menarik para investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Kondisi tersebut menjadi penyebab atas naiknya harga saham perusahaan di pasar modal. Adapun dari penelitian terdahulu hasil penelitian Mentari, 2015, Susanto, 2011, dan Ruriana, 2011 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham karena Semakin besar total aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan dikenal dalam masyarakat. Ukuran perusahaan dapat dihitung dari total asset atau total penjualan. Perusahaan besar memiliki tingkat penjualan atau tingkat asset yang besar pula, hal tersebut akan meningkatkan laba yang dapat dijadikan sinyal positf bagi investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut, sehingga semakin banyak investor tertarik pada perusahaan tersebut dan akan berdampak pada meningkatnya harga saham. Berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu maka dapat dibangun hipotesis sebagai berikut: H5 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

C. Model Penelitian