Buku Seri Kesehatan Oral I: Bunga Rampai Kedokteran Gigi

(1)

(2)

FUNGSI JARINGAN PULPA DALAM MENJAGA VITALITAS GIGI

Sartika Puspita*

*

Pogram Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ABSTRAK

Pulpa memiliki fungsi yang penting dalam menjaga dan mempertahankan vitalitas gigi karena dalam jaringan pulpa terdiri dari beberapa komponen seluler yang memiliki fungsi merespon jejas yang mengenai gigi. Literatur review ini akan membahas fungsi jaringan pulpa dalam menjaga vitalitas gigi.

Kata kunci: jaringan pulpa, vitalitas gigi, komponen seluler

PENDAHULUAN

Pulpa gigi memiliki fungsi yang sangat penting yaitu menjaga vitalitas gigi. Beberapa fungsi pulpa dalam menjaga vitalitas gigi adalah sebagai berikut: (1) Fungsi induktif, yaitu berperan pada tahap awal pertumbuhan gigi. Pulpa dalam papilla dental berinteraksi dengan epitelium oral menginisiasi pembentukan gigi; (2) Fungsi formatif, sel dalam pulpa yaitu odontoblas berfungsi membentuk dentin yang mengelilingi dan memberikan perlindungan pada pulpa; (3) Fungsi protektif, yaitu pulpa bertangung jawab terhadap stimulus seperti rangsang panas, dingin, tekanan, maupun prosedur preparasi dengan membentuk dentin sklerotik; (4) Fungsi nutritif, yaitu pulpa membawa oksigen dan nutrisi untuk perkembangan dan berfungsinya gigi; (5) Fungsi reparatif, yaitu pulpa berfungsi merespon karies gigi maupun jejas pada gigi dengan membentuk dentin reaksioner ataupun dentin reparatif.1Jaringan pulpa dalam menjaga vitalitas gigi yaitu oleh peran beberapa komponen sel yang ada dalam pulpa. Dibawah ini akan dijelaskan masing-masing peran komponen sel dalam pulpa dalam menjaga vitalitas gigi.


(3)

JARINGAN PULPA GIGI

1. Gambaran histologis jaringan pulpa

Pulpa gigi merupakan jaringan ikat yang menyokong dentin, secara histologis pulpa gigi dapat dibagi menjadi 4 zona yaitu: (1) Zona odontoblas, yaitu bagian pulpa dengan sel-sel odontoblas yang terletak pada bagian tepi pulpa; (2) Cells free zone, zona yang terdapat dibawah zona odontoblas dengan jumlah sel yang relatif sedikit; (3) Zona cells rich, memiliki kepadatan sel yang tinggi dan dapat terlihat dengan jelas pada pulpa koronal gigi berdekatan dengan zona cells free; (4) Zona inti pulpa, merupakan zona yang letaknya paling dalam, bagian tengah pulpa serta terdapat banyak pembuluh darah dan syaraf.2

2. Sel-sel dalam pulpa gigi

Sel-sel utama pulpa meliputi: sel odontoblas, sel fibroblas, undifferentiated ectomesenchymal cells, makrofag dan sel-sel immunocompetent.2

a). Odontoblas

Odontoblas merupakan sel yang bertanggung jawab terhadap pembentukan dentin dan terletak pada perifer pulpa gigi.3 Odontoblas merupakan sel pembatas dari struktur keras gigi pada batas dentin terhadap pulpa, maka odontoblas merupakan sel pertama yang menghadapi mikroorganisme yang masuk kedalam dentin. Sel ini tidak hanya membentuk perlindungan fisik dengan memproduksi dentin tetapi juga menyediakan perlindungan imunitas alamiah untuk gigi.4

Odontoblas terbentuk dari sel ektomesenkim yang berasal dari migrasi sel neural crest selama awal pertumbuhan kraniofasial. Odontoblas yang mengalami diferensiasi berbentuk kolumner dengan inti sel berada pada kutub proksimal badan sel.3 Setiap odontoblas memiliki perluasan kedalam tubulus dentinalis, disebut sebagai prosesus odontoblas dan dihubungkan satu dengan yang lain oleh junctional complexes.5


(4)

Odontoblas membentuk dentin, kolagen yang termineralisasi, yaitu melalui sekresi komponen matrik organik yang dikontrol melalui proses mineralisasi.3 Sekresi yang dilakukan oleh sel odontoblas terdiri dari dua bagian, yaitu sekret yang dikeluarkan oleh badan sel dan bagian prosesus sel. Sekret yang dikeluarkan oleh badan sel yaitu untuk pembentukan dan pengendalian protein seluler dan ekstraseluler, sedangkan sekret yang dikeluarkan oleh bagian prosesus sel adalah untuk pengaturan sekresi.6 Pengaturan sekresi ini dilakukan oleh membran plasma yang berisi komponen sitoskeletal, salah satunya adalah nestin yang ditemukan di odontoblas. Odontoblas memproduksi sebagian besar komponen matrik ekstraseluler di dentin dan membutuhkan filamen intermedia sebagai penghubung kontak antar sel.6

b). Fibroblas

Fibroblas merupakan sel pada pulpa dengan jumlah paling banyak. Fibroblas berfungsi membentuk dan memelihara matrik pulpa, yaitu serabut kolagen dan substansi dasar. Fibroblas pada pulpa muda secara aktif mensekresi matrik sehingga pada sitoplasmanya terdapat banyak organela yang berfungsi untuk sintesa dan sekresi matrik pulpa. Sejalan dengan bertambahnya usia, sintesa matrik berkurang sehingga gambaran fibroblas sedikit tipis dan berbentuk spindle atau kumparan. Disamping berfungsi memelihara dan membentuk matriks pulpa, fibroblas juga mengatur turn-over matrik kolagen dengan kemampuannya mencerna dan mendegradasi kolagen.2

c). Undifferentiated ectomesenchymal cells

Undifferentiated ecto mesenchymal cells merupakan sumber dan asal sel jaringan ikat pada pulpa. Sel ini dapat berdiferensiasi menjadi odontoblas atau fibroblas berdasar pemicunya. Gambaran mikroskopis menggunakan mikroskop cahaya sel-sel ini berbentuk polihedral yang besar dengan nukleus berada ditengah. Sel-sel ini akan berkurang seiring dengan jumlah sel pada zona inti pulpa sehubungan dengan faktor usia, hal ini akan berdampak pada berkurangnya kemampuan regenerasi jaringan pulpa gigi.2


(5)

d). Makrofag

Makrofag terdapat pada bagian zona inti pulpa. Sel ini berbentuk oval besar dengan nukleus gelap dan terdapat lisosom yang besar dalam sitoplasmanya. Makrofag berfungsi menyingkirkan sel-sel mati dan berperan dalam turn over fibroblas.2

e). Sel-sel immunocompetent

Sel-sel immunocompetent dalam pulpa berperan dalam proses pertahanan terhadap jejas. Sel-sel ini meliputi limfosit T dan sel dendritik. Limfosit T berfungsi sebagai sistem imunitas alami terhadap agen asing, dan sel dendritik berfungsi mempresentasikan antigen sehingga disebut sebagai antigen-expresing dendritic cells. Sel ini pada gigi yang belum erupsi terdapat diantara sel-sel odontoblas dan pada gigi yang telah erupsi, sel ini terdapat dibawah zona odontoblas dengan prosesus dendritiknya meluas sampai diantara sel-sel odontoblas.2

3. Matrik pulpa

Matrik pulpa atau bagian ekstraseluler pulpa berisi serabut kolagen dan matrik substansi dasar. Serabut kolagen terdiri dari kolagen tipe I dan tipe III dengan perbandingan 55:45. Perbandingan ini konstan mulai gigi tersebut mengalami perkembangan sampai gigi tersebut mature. Serat kolagen tersebut tersebar diantara sel-sel pulpa.2

Matrik substansi dasar pulpa pada prinsipnya hampir sama dengan jaringan ikat lain yaitu terdiri dari glikosaminoglikan, glikoprotein dan air. Matrik ini berfungsi menyokong sel dan berperan membawa nutrisi dari sistem pembuluh darah ke sel dan membawa hasil metabolisme dari sel ke dalam sistem pembuluh darah.2

KESIMPULAN

Fungsi pulpa dalam menjaga vitalitas gigi yaitu melalui beberapa komponen seluler yang ada pada jaringan pulpa yaitu odontoblas yaitu sel yang


(6)

bertanggung jawab terhadap pembentukan dentin; fibroblas dengan membentuk dan memelihara matriks pulpa yaitu kolagen; undifferentiated ectomesenchimal cells sebagai sumber dan asal sel jaringan ikat pulpa gigi; makrofag yang berfungsi sebagai fagositosis; sel-sel immunocompetent memiliki fungsi sebagai imunitas alami bagi agen asing yang mengenai gigi; dan matrik pulpa sebagai penyokong sel, pembawa nutrisi dan hasil metabolisme, sehingga oleh peran sel-sel yang ada dalam pulpa gigi tersebut, vitalitas gigi dapat terjaga.

DAFTAR PUSTAKA 

1

Avery, J.K., Chiego, D.J., 2008, Essential of Oral Histology and Embriology, A Clinical Approach, 3rd ed, Mosby, USA

2

Cate, R.T., 1998, Oral Histology: development, structure and function, 5th ed, Mosby, USA

3

Chavez, V.E.A., Massa, L.F., Cells in focus, Odontoblast: the cells forming and maintaining dentine, IJBCB, 2004;36:1367-73

4

Haniastuti, T., Potential role of odontoblast in the innate immune response of the dental pulp,Dent.J., 2008;41(3):142-46

5

Mjör, I.A., 2002, Pulp Dentin Biology in Restorative Dentistry, Quintessence Pub Inc, China

6

Goldberg, M., Smith, A.J., Cells And Extracellular Matrices Of Dentin And Pulp: A Biological Basis For Repair And Tissue Engineering, Crit Rev Oral Biol Med, 2004;15(1):13-27


(7)

PROSES PENYEMBUHAN JEJAS PADA JARINGAN PULPA

Sartika Puspita*

*

Pogram Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ABSTRAK

Pulpa gigi dapat mengalami jejas oleh beberapa sebab diantaranya yaitu karies gigi, trauma maupun prosedur restorasi yang dapat mengakibatkan pulpa terbuka. Jaringan pulpa melakukan perlindungan terhadap jejas melalui beberapa tahap yaitu respon inflamasi, pembentukan kolagen dan pembentukan dentin tersier. Telaah pustaka ini bertujuan untuk membahas tentang proses penyembuhan pulpa yang mengalami jejas.

Kata kunci: jejas, penyembuhan, jaringan pulpa.

PENDAHULUAN

Proses penyembuhan jaringan pulpa yang terkena jejas diantaranya meliputi inflamasi, sintesa kolagen dan pembentukan dentin reparatif.1 Proses inflamasi merupakan respon pertahanan pulpa terhadap jejas dan mekanisme yang dibutuhkan untuk meningkatkan struktur dan fungsi jaringan pulpa, respon pertahanan ini ditandai dengan infiltrasi sel leukosit polimorfonuklear di tempat terjadinya jejas.1 Sintesa kolagen tipe I oleh odontoblas dan tipe III oleh fibroblas diperlukan untuk membentuk dentin dan pembentukan awal dentin reparatif ditandai dengan terbentuknya odontoblast like cells.2

PROSES PENYEMBUHAN JEJAS PADA PULPA

Proses penyembuhan pulpa yang mengalami jejas meliputi beberapa proses yaitu: inflamasi, sintesa kolagen, dan pembentukan dentin reparatif.1


(8)

1. Inflamasi

Inflamasi atau peradangan merupakan mekanisme penting yang dibutuhkan untuk meningkatkan struktur dan fungsi jaringan sebagai mekanisme perlindungan terhadap jejas. Inflamasi ditandai dengan aliran cairan, protein plasma, dan leukosit PMN kearah jaringan yang terkena jejas.1

Pulpitis merupakan radang pada pulpa, akibat proses karies lanjut yang mengakibatkan pulpa mengalami peradangan. Berdasarkan tanda klinis dan gambaran histopatologi, pulpitis dapat dibedakan menjadi pulpitis akut dan kronis. Kondisi radang pada pulpa sama dengan kondisi radang pada jaringan lain di seluruh tubuh manusia. Sel yang berhubungan dengan reaksi radang pada jaringan pulpa meliputi sel leukosit polimorfonuklear, limfosit, sel plasma, makrofag dan sel mast.2

2. Sintesa Kolagen

Kolagen merupakan komponen terbesar dalam pulpa.3 Kolagen terdapat pada matriks ekstraseluler pulpa dan mengelilingi sel-sel yang terdapat di dalamnya. Kolagen yang ada pada pulpa adalah kolagen tipe I dan tipe III. Kolagen tipe I disintesa oleh odontoblas karena tipe kolagen yang mengisi matrik pulpa sama dengan tipe kolagen yang ditemukan pada dentin, dimana dentin adalah jaringan yang diproduksi oleh sel odontoblas. Sintesa kolagen tipe III dilakukan oleh fibroblas yang terdapat pada zona cells rich pulpa.4

Kolagen tipe I merupakan tipe kolagen dengan jumlah paling banyak dan memberikan kontribusi besar pada jaringan pulpa, sisanya sebanyak 42,6% merupakan kolagen tipe III. Biosintesis kolagen melalui proses tahapan modifikasi postranslasi polipeptida yang unik. Tahapan tersebut melalui langkah-langkah sebagai berikut: (1) Pembentukan rantai polipeptida oleh retikulum endoplasma kasar dalam poliribosom; (2) Hidroksilasi residu prolin dan lisin; (3) Glikosilasi hidroksilisin; (4) Penyusunan rantai polipeptida dengan konfigurasi

triple helix untuk membentuk prokolagen; (5) Pengemasan molekul prokolagen dalam vesikel sekretori, di golgi kompleks; (6) Sekresi molekul prokolagen ke


(9)

ruangan ekstra seluler; (7) Proses agregasi molekul prokolagen menjadi kolagen fibril dan (8) Pembentukan struktur cross link dari kolagen fibril untuk meningkatkan struktur dan menjadikanserabut kolagen tersebut tidak dapat larut.3 3. Pembentukan dentin tersier

Dentin tersier dibentuk sebagai respon terhadap pengaruh luar yaitu karies gigi, keausan gigi karena pengunyahan, trauma, maupun jejas lain yang mengenai gigi. Dentin tersier diklasifikasikan menjadi dua yaitu dentin reaksioner dan dentin reparatif.3

a). Dentin reaksioner

Dentin reaksioner merupakan respon jaringan pulpa terhadap adanya kerusakan atau iritasi pada email atau dentin yang tidak mengakibatkan kematian sel odontoblas.5 Kerusakan ini biasanya ringan atau sedang seperti pada proses karies email yang aktif atau karies dentin yang berjalan lambat. Matrik dentin disekresikan oleh odontoblas primer yang dapat bertahan dari jejas yang mengenai gigi.6 Proses pembentukan dentin reaksioner terjadi pada saat kondisi odontoblas masih vital sehingga respon yang timbul tidak berupa pembaharuan sel, tetapi prosesnya hanya melibatkan pengaturan aktivitas odontoblas sebagai respon adanya kerusakan yang terjadi.7

Pembentukan dentin reaksioner diatur oleh pelepasan beberapa faktor pertumbuhan dari matrik dentin selama kerusakan berlangsung.7 Faktor pertumbuhan memiliki peran dalam mengatur proliferasi sel, menjaga homeostasis, berfungsi sebagai mediator diferensiasi odontoblas dan mineralisasi dentin serta perbaikan jaringan gigi setelah terjadi jejas.6

b). Dentin reparatif

Dentin reparatif dibentuk sebagai respon adanya kerusakan struktur gigi yang mengakibatkan kematian sel odontoblas, sebagai contohnya adalah proses karies yang cepat dan trauma pada gigi. Odontoblas merupakan post mitotic terminally differentiated cells yang tidak dapat repair setelah terkena jejas,


(10)

sehingga fungsi odontoblas primer dalam merespon jejas digantikan oleh

odontoblast like cells.6

Odontoblas like cells berasal dari progenitor sel pulpa yang mengalami diferensiasi.7 Sel progenitor ini menginduksi signal molekuler untuk menginduksi proliferasi, migrasi dan diferensiasi odontoblast like cells.8 Setelah odontoblas berdiferensiasi, terjadi pelepasan faktor pertumbuhan oleh matrik dentin yang merupakan signal molekuler bagi proses pembentukan dentin reparatif oleh

odontoblast like cells yang berdiferensiasi. Beberapa faktor pertumbuhan yaitu TGF–β secara langsung terlibat dalam sitodiferensiasi odontoblast like cells.9

Jaringan pulpa yang terbuka dalam proses repair mengalami mekanisme berupa interaksi antar molekul ekstra seluler, yaitu fibrodentin dan faktor pertumbuhan dengan menginduksi diferensiasi odontoblast like cell serta dentinogenesis. TGF-β1 dan TGF-β3 merupakan faktor pertumbuhan yang dapat mengatur pembentukan matrik dentin oleh odontoblas.9

KESIMPULAN

Proses penyembuhan pulpa yang terkena jejas meliputi: respon inflamasi, pembentukan kolagen dan pembentukan dentin tersier. Pembentukan dentin tersier yaitu dentin reaksioner atau dentin reparatif tergantung seberapa luas jejas yang mengenai pulpa.

DAFTAR PUSTAKA

1

Kunarti, S., Pulp tissue inflammation and angiogenesis after pulp capping with transforming growth factor β1, Dent J., 2008;41(2):88-90

2

Mjör, I.A., 2002, Pulp Dentin Biology in Restorative Dentistry, Quintessence Pub Inc, China

3

Hargreaves, K.M., Goodis, H.E., 2002, Seltzer and Bender’s: Dental Pulp,


(11)

4

Avery, J.K., Chiego, D.J., 2008, Essential of Oral Histology and Embriology, A Clinical Approach, 3rd ed, Mosby, USA

5

Tziafas, D., Basic Mechanism of Cytodifferentiatin and Dentinogenesis During Dental Pulp Repair, Int. J. Dev.Biol, 1995;39:281-90

6

Haniastuti, T., Potential role of odontoblast in the innate immune response of the dental pulp,Dent.J., 2008;41(3):142-46

7

Goldberg, M., Smith, A.J., Cells And Extracellular Matrices Of Dentin And Pulp: A Biological Basis For Repair And Tissue Engineering, Crit Rev Oral Biol Med, 2004;15(1):13-27

8

Kuratate M., Yoshiba, K., Shigetani Y, Yoshiba, N., Oshima, O., Okiji, T., 2008, Nestin, Immunohistochemical Analysis of Nestin, Osteopontin, and Proliferating Cells in The Reparative Proses of Exposed Dental Pulp Capped with Mineral Trioxide Agregate, JOE, 34(8);970-74

9

Smith, A.J., Vitality of The Dentin-Pulp Complex in Health and Disease: Growth Factor as Key Mediators, J Dental Edu, 2003;67:678-679


(1)

bertanggung jawab terhadap pembentukan dentin; fibroblas dengan membentuk dan memelihara matriks pulpa yaitu kolagen; undifferentiated ectomesenchimal cells sebagai sumber dan asal sel jaringan ikat pulpa gigi; makrofag yang berfungsi sebagai fagositosis; sel-sel immunocompetent memiliki fungsi sebagai imunitas alami bagi agen asing yang mengenai gigi; dan matrik pulpa sebagai penyokong sel, pembawa nutrisi dan hasil metabolisme, sehingga oleh peran sel-sel yang ada dalam pulpa gigi tersebut, vitalitas gigi dapat terjaga.

DAFTAR PUSTAKA 

1

Avery, J.K., Chiego, D.J., 2008, Essential of Oral Histology and Embriology, A Clinical Approach, 3rd ed, Mosby, USA

2

Cate, R.T., 1998, Oral Histology: development, structure and function, 5th ed, Mosby, USA

3

Chavez, V.E.A., Massa, L.F., Cells in focus, Odontoblast: the cells forming and maintaining dentine, IJBCB, 2004;36:1367-73

4

Haniastuti, T., Potential role of odontoblast in the innate immune response of the dental pulp,Dent.J., 2008;41(3):142-46

5

Mjör, I.A., 2002, Pulp Dentin Biology in Restorative Dentistry, Quintessence Pub Inc, China

6

Goldberg, M., Smith, A.J., Cells And Extracellular Matrices Of Dentin And Pulp: A Biological Basis For Repair And Tissue Engineering, Crit Rev Oral Biol Med, 2004;15(1):13-27


(2)

PROSES PENYEMBUHAN JEJAS PADA JARINGAN PULPA

Sartika Puspita*

*

Pogram Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ABSTRAK

Pulpa gigi dapat mengalami jejas oleh beberapa sebab diantaranya yaitu karies gigi, trauma maupun prosedur restorasi yang dapat mengakibatkan pulpa terbuka. Jaringan pulpa melakukan perlindungan terhadap jejas melalui beberapa tahap yaitu respon inflamasi, pembentukan kolagen dan pembentukan dentin tersier. Telaah pustaka ini bertujuan untuk membahas tentang proses penyembuhan pulpa yang mengalami jejas.

Kata kunci: jejas, penyembuhan, jaringan pulpa.

PENDAHULUAN

Proses penyembuhan jaringan pulpa yang terkena jejas diantaranya

meliputi inflamasi, sintesa kolagen dan pembentukan dentin reparatif.1 Proses

inflamasi merupakan respon pertahanan pulpa terhadap jejas dan mekanisme yang dibutuhkan untuk meningkatkan struktur dan fungsi jaringan pulpa, respon pertahanan ini ditandai dengan infiltrasi sel leukosit polimorfonuklear di tempat

terjadinya jejas.1 Sintesa kolagen tipe I oleh odontoblas dan tipe III oleh fibroblas

diperlukan untuk membentuk dentin dan pembentukan awal dentin reparatif

ditandai dengan terbentuknya odontoblast like cells.2

PROSES PENYEMBUHAN JEJAS PADA PULPA

Proses penyembuhan pulpa yang mengalami jejas meliputi beberapa


(3)

1. Inflamasi

Inflamasi atau peradangan merupakan mekanisme penting yang dibutuhkan untuk meningkatkan struktur dan fungsi jaringan sebagai mekanisme perlindungan terhadap jejas. Inflamasi ditandai dengan aliran cairan, protein

plasma, dan leukosit PMN kearah jaringan yang terkena jejas.1

Pulpitis merupakan radang pada pulpa, akibat proses karies lanjut yang mengakibatkan pulpa mengalami peradangan. Berdasarkan tanda klinis dan gambaran histopatologi, pulpitis dapat dibedakan menjadi pulpitis akut dan kronis. Kondisi radang pada pulpa sama dengan kondisi radang pada jaringan lain di seluruh tubuh manusia. Sel yang berhubungan dengan reaksi radang pada jaringan pulpa meliputi sel leukosit polimorfonuklear, limfosit, sel plasma,

makrofag dan sel mast.2

2. Sintesa Kolagen

Kolagen merupakan komponen terbesar dalam pulpa.3 Kolagen terdapat

pada matriks ekstraseluler pulpa dan mengelilingi sel-sel yang terdapat di dalamnya. Kolagen yang ada pada pulpa adalah kolagen tipe I dan tipe III. Kolagen tipe I disintesa oleh odontoblas karena tipe kolagen yang mengisi matrik pulpa sama dengan tipe kolagen yang ditemukan pada dentin, dimana dentin adalah jaringan yang diproduksi oleh sel odontoblas. Sintesa kolagen tipe III

dilakukan oleh fibroblas yang terdapat pada zona cells rich pulpa.4

Kolagen tipe I merupakan tipe kolagen dengan jumlah paling banyak dan

memberikan kontribusi besar pada jaringan pulpa, sisanya sebanyak 42,6% merupakan kolagen tipe III. Biosintesis kolagen melalui proses tahapan modifikasi postranslasi polipeptida yang unik. Tahapan tersebut melalui langkah-langkah sebagai berikut: (1) Pembentukan rantai polipeptida oleh retikulum endoplasma kasar dalam poliribosom; (2) Hidroksilasi residu prolin dan lisin; (3) Glikosilasi hidroksilisin; (4) Penyusunan rantai polipeptida dengan konfigurasi

triple helix untuk membentuk prokolagen; (5) Pengemasan molekul prokolagen dalam vesikel sekretori, di golgi kompleks; (6) Sekresi molekul prokolagen ke


(4)

ruangan ekstra seluler; (7) Proses agregasi molekul prokolagen menjadi kolagen

fibril dan (8) Pembentukan struktur cross link dari kolagen fibril untuk

meningkatkan struktur dan menjadikanserabut kolagen tersebut tidak dapat larut.3

3. Pembentukan dentin tersier

Dentin tersier dibentuk sebagai respon terhadap pengaruh luar yaitu karies

gigi, keausan gigi karena pengunyahan, trauma, maupun jejas lain yang mengenai gigi. Dentin tersier diklasifikasikan menjadi dua yaitu dentin reaksioner dan

dentin reparatif.3

a). Dentin reaksioner

Dentin reaksioner merupakan respon jaringan pulpa terhadap adanya kerusakan atau iritasi pada email atau dentin yang tidak mengakibatkan kematian

sel odontoblas.5 Kerusakan ini biasanya ringan atau sedang seperti pada proses

karies email yang aktif atau karies dentin yang berjalan lambat. Matrik dentin

disekresikan oleh odontoblas primer yang dapat bertahan dari jejas yang mengenai

gigi.6 Proses pembentukan dentin reaksioner terjadi pada saat kondisi odontoblas

masih vital sehingga respon yang timbul tidak berupa pembaharuan sel, tetapi prosesnya hanya melibatkan pengaturan aktivitas odontoblas sebagai respon

adanya kerusakan yang terjadi.7

Pembentukan dentin reaksioner diatur oleh pelepasan beberapa faktor

pertumbuhan dari matrik dentin selama kerusakan berlangsung.7 Faktor

pertumbuhan memiliki peran dalam mengatur proliferasi sel, menjaga homeostasis, berfungsi sebagai mediator diferensiasi odontoblas dan mineralisasi

dentin serta perbaikan jaringan gigi setelah terjadi jejas.6

b). Dentin reparatif

Dentin reparatif dibentuk sebagai respon adanya kerusakan struktur gigi yang mengakibatkan kematian sel odontoblas, sebagai contohnya adalah proses

karies yang cepat dan trauma pada gigi. Odontoblas merupakan post mitotic


(5)

sehingga fungsi odontoblas primer dalam merespon jejas digantikan oleh

odontoblast like cells.6

Odontoblas like cells berasal dari progenitor sel pulpa yang mengalami

diferensiasi.7 Sel progenitor ini menginduksi signal molekuler untuk menginduksi

proliferasi, migrasi dan diferensiasi odontoblast like cells.8 Setelah odontoblas

berdiferensiasi, terjadi pelepasan faktor pertumbuhan oleh matrik dentin yang

merupakan signal molekuler bagi proses pembentukan dentin reparatif oleh

odontoblast like cells yang berdiferensiasi. Beberapa faktor pertumbuhan yaitu

TGF–β secara langsung terlibat dalam sitodiferensiasi odontoblast like cells.9

Jaringan pulpa yang terbuka dalam proses repair mengalami mekanisme

berupa interaksi antar molekul ekstra seluler, yaitu fibrodentin dan faktor

pertumbuhan dengan menginduksi diferensiasi odontoblast like cell serta

dentinogenesis. TGF-β1 dan TGF-β3 merupakan faktor pertumbuhan yang dapat

mengatur pembentukan matrik dentin oleh odontoblas.9

KESIMPULAN

Proses penyembuhan pulpa yang terkena jejas meliputi: respon inflamasi,

pembentukan kolagen dan pembentukan dentin tersier. Pembentukan dentin tersier yaitu dentin reaksioner atau dentin reparatif tergantung seberapa luas jejas yang mengenai pulpa.

DAFTAR PUSTAKA 1

Kunarti, S., Pulp tissue inflammation and angiogenesis after pulp capping with

transforming growth factor β1, Dent J., 2008;41(2):88-90

2

Mjör, I.A., 2002, Pulp Dentin Biology in Restorative Dentistry, Quintessence Pub

Inc, China

3

Hargreaves, K.M., Goodis, H.E., 2002, Seltzer and Bender’s: Dental Pulp,


(6)

4

Avery, J.K., Chiego, D.J., 2008, Essential of Oral Histology and Embriology, A

Clinical Approach, 3rd ed, Mosby, USA

5

Tziafas, D., Basic Mechanism of Cytodifferentiatin and Dentinogenesis During

Dental Pulp Repair, Int. J. Dev.Biol, 1995;39:281-90

6

Haniastuti, T., Potential role of odontoblast in the innate immune response of the

dental pulp,Dent.J., 2008;41(3):142-46

7

Goldberg, M., Smith, A.J., Cells And Extracellular Matrices Of Dentin And Pulp:

A Biological Basis For Repair And Tissue Engineering, Crit Rev Oral Biol

Med, 2004;15(1):13-27

8

Kuratate M., Yoshiba, K., Shigetani Y, Yoshiba, N., Oshima, O., Okiji, T., 2008, Nestin, Immunohistochemical Analysis of Nestin, Osteopontin, and Proliferating Cells in The Reparative Proses of Exposed Dental Pulp

Capped with Mineral Trioxide Agregate, JOE, 34(8);970-74

9

Smith, A.J., Vitality of The Dentin-Pulp Complex in Health and Disease: Growth

Factor as Key Mediators, J Dental Edu, 2003;67:678-679