Rumusan Hipotesa Manfaat PEMBAHASAN

1.2. Rumusan

Masalah Apakah ada hubungan linier antara tekanan vena sentral dan tekanan intraokuli menggunakan tonometer Schiotz pada pasien yang dirawat di ruangan perawatan intensif.

1.3. Hipotesa

Hipotesa dalam penelitian ini adalah ada hubungan linier antara peninggian tekanan vena sentral dan peninggian tekanan intraokuli menggunakan tonometer Shiotz

1.4. Tujuan

Penelitian

1.4.1. Tujuan

Umum ‐ Mengetahui korelasi antara nilai TIO dengan CVP.

1.4.2. Tujuan

Khusus ‐ Mendapatkan formula hubungan linier antara TIO dan CVP yang dapat digunakan untuk mengestimasi CVP ‐ Mendapatkan teknik sederhana dalam mengestimasi nilai CVP ‐ Mengetahui perbandingan TIO dan CVP dalam menilai kecukupan volume intravaskular.

1.5. Manfaat

Penelitian ‐ Mengenal dan mengetahui carateknik sederhana dalam mengestimasi tekanan vena sentral. ‐ Mengurangi beban biaya dalam melakukan estimasi kecukupan volume intravaskular. Universitas Sumatera Utara ‐ Mendapatkan alternatif lain dalam mengestimasi kecukupan volume intra vaskular dimana alat CVC tidak memungkinkan untuk dilakukan pemasangan. ‐ Menghindari resiko dan efek samping dari pemasangan CVC. ‐ Sebagai pedoman untuk penelitian selanjutnya. 1.6. Kerangka Konsep Prosesus siliar ↓ Akuos humor masuk kedalam bilik mata belakang melalui pupil ↓ Bilik mata depan Tekanan intra okuli Jalinan trabekula badan siliar ↓ ↓ Kanal skhlemm sirkulasi vena badan siliar Vena‐vena episklera koroid dan sklera Jalur trabekular jalur Uveoskleral 90 10 Selisih perbedaan tekanan ? sistem sirkulasi Tekanan vena sentral Vena cava superior Universitas Sumatera Utara Tekanan atrium kanan 5 Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Kateterisasi vena sentral 2.1.1 Definisi: Kateter vena sentral adalah sebuah kateter yang ditempatkan kedalam vena besar di leher vena jugular interna atau vena jugular eksterna, dada vena subclavian, lengan vena basilica atau paha vena femoralis. 11 2.1.2 Indikasi 11 : a. Monitoring Tekanan Vena sentral central venous pressure,CVP b. Pemberian antibiotic intravena jangka‐panjang c. Pemberian nutrisi parenteral jangka‐panjang d. Kemoterapi e. Pemberian obat yang cenderung menyebabkan phlebitis dalam vena perifer caustic, seperti: • Calcium chloride • Chemotherapy • Hypertonic saline • Potassium Chloride • Amiodarone f. Plasmapheresis g. Dialysis h. Transfusi darah berulang Universitas Sumatera Utara i. Kebutuhan akan akses intravena yang berulang atau terus menerus j. Kebutuhan akan therapy intravena saat akses vena perifer tidak dimungkinkan • Darah • Obat ‐obatan • Rehidrasi 2.1.3 Komplikasi a. Pneumothorax Terjadi pada keteter yang ditempatkan di dada; insiden tertinggi dijumpai pada keterisasi vena subclavia. Pada kateterisaasi vena jugular interna, resiko peneumotorax dapat diminimalisir dengan penggunaan bangtuan bimbingan ultrasound. 11,12 b. Infeksi Semua kateter dapat memasukkan bakteri kedalam aliran darah.mekanisme infeksi dapat berupa infeksi local saat insersi,yang masuk kedalam kateter atau kolonisasi yang diikuti oleh infeksi lewat rute intralumen atau hematogen. Bila dijumpai adanya tanda‐tanda infeksi maka dilakukan kultur darah yang diambil dari kateter dan vena. Jika kultur bakteri dari kateter lebih cepat 2 jam dari vena, maka sumber infeksi adalah kateter. The Institute for Healthcare Improvement merekomendasikan lima langkah untuk mengurangi infeksi kateterisasi vena sentral yaitu: Universitas Sumatera Utara • Kebersihan tangan, • Taat pada langkah‐langkah tindakan pencegahan, • Antiseptic chlorhexidine, • Pemilihan tempat kateterisasi • Melepas kateter secepatnya bila tidak dibutuhkan lagi c. Chylothorax d. Hemothorax e. Thrombosis f. Arterial puncture g. Malposition h. Arrhythmia , jika kawat menyentuh endokardium 11,12

2.2 Tekanan vena sentral

Dokumen yang terkait

Hubungan Obesitas dengan Peningkatan Tekanan Intraokuli pada Pasien di Poliklinik Mata Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

8 124 58

Hubungan Hipertensi Dengan Peningkatan Tekanan Intraokuli Pada Pasien Glaukoma Di Poliklinik Mata Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Periode Juli-Agustus 2012

26 164 65

Hubungan Diabetes Melitus dengan Peningkatan Tekanan Intraokuli pada Pasien Glaukoma di Poliklinik Mata RSUP Haji Adam Malik, Medan Periode Juli-Agustus 2011

2 34 59

Hubungan konsumsi kopi dengan tekanan darah pada pasien rawat jalan puskesmas Bogor Tengah

3 21 86

HUBUNGAN TEKANAN DARAH DENGAN TEKANAN INTRAOKULAR

0 4 50

HUBUNGAN ASUPAN KALIUM DAN KONSELING GIZI DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN Hubungan Asupan Kalium dan Konseling Gizi dengan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi di Surakarta.

0 2 18

HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN ASUPAN NATRIUM DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN Hubungan Tingkat Stres Dan Asupan Natrium Dengan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan Rsud Dr. Moewardi Di Surakarta.

0 1 19

PERBEDAAN HASIL PENGUKURAN TEKANAN INTRAOKULAR MENGGUNAKAN TONOMETER SCHIOTZ DENGAN NON CONTACT TONOMETER PADA PASIEN MATA DI SURAKARTA.

1 3 3

HUBUNGAN TEKANAN DARAH DENGAN PENINGKATAN TEKANAN INTRAOKULI PADA PASIEN GLAUKOMA DI RSUD.DR.H.ABUL MOELOEK TAHUN 2014 Ringgo Alfarisi

0 0 6

Hubungan Obesitas dengan Peningkatan Tekanan Intraokuli pada Pasien di Poliklinik Mata Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

0 0 14