ANALISA DATA DAN INTERPRETASI

BAB IV ANALISA DATA DAN INTERPRETASI

Pada bab ini akan diuraikan gambaran umum subyek penelitian dan hasil penelitian yang berkaitan dengan analisis data penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang ingin dilihat dari penelitian ini. IV.A Gambaran Subjek Penelitian Subjek penelitian berjumlah 106 orang siswa, dimana laki-laki ada sebanyak 49 orang dan perempuan sebanyak 57 orang. Subjek ini diperoleh dari 3 kelas yaitu VII, VIII dan IX. Dari skala yang dibagikan kepada subjek, diperoleh hubungan mengenai sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP dan motivasi berprestasi. IV.A.1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin. Subjek dalam penelitian ini dibedakan jenis kelaminnya yaitu laki-laki dan perempuan, dengan penyebaran sebagai berikut : Tabel 6 Penyebaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin N dari total N Laki-laki 49 46 Perempuan 57 54 Total 106 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data pada tabel, dapat dilihat bahwa jumlah subjek laki-laki dan perempuan adalah tidak seimbang dimana jumlah subjek perempuan lebih banyak yang berjumlah sebanyak 57 orang dan laki-laki 49 orang. IV.A.2. Gambaran Subjek Penelitian berdasarkan Tingkatan Kelas Subjek dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan kelas yang tengah ditempuh yaitu Kelas VII, VIII, dan IX dengan penyebaran sebagai berikut : Tabel 7 Penyebaran Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkatan Kelas Tingkatan Kelas N of total N VII 23 21,69 VIII 54 50,94 IX 29 29 Total 106 100 Tabel menunjukkan bahwa subjek penelitian yang paling banyak menjadi subjek penelitian berdasarkan tingkatan kelas pendidikan adalah subjek dengan tingkatan kelas VIII sebanyak 59 orang, kemudian subjek tingkatan kelas IX sebanyak 29 orang, dan yang paling sedikit subjek dengan tingkatan kelas VII sebanyak 23 orang. Universitas Sumatera Utara IV.B Hasil Penelitian Utama IV. B. 1. Uji Asumsi IV.B.1.1. Uji Normalitas Uji normalitas sebaran dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel penelitian telah menyebar secara normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov Z yang dilakukan pada variabel sikap terhadap program pengembangan diri dalam KTSP menunjukkan sebaran normal dengan nilai Z =0.676 dengan p0.05 yang dapat dilihat pada tabel 8 dan pada variabel motivasi berprestasi menunjukkan sebaran normal dengan nilai Z =0.985 dengan p0.05 yang dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 8 Normalitas variabel Sikap Terhadap Program Pengembangan Diri dalam KTSP SIKAP N 106 Normal Parametersa,b Mean 140,9906 Std. Deviation 13,06358 Most Extreme Differences Absolute ,066 Positive ,049 Negative -,066 Kolmogorov-Smirnov Z ,676 Asymp. Sig. 2-tailed ,751 Universitas Sumatera Utara Tabel 9 Normalitas variabel Motivasi Berprestasi MOTIVASI N 106 Normal Parametersa,b Mean 91,2925 Std. Deviation 5,86185 Most Extreme Differences Absolute ,096 Positive ,096 Negative -,057 Kolmogorov-Smirnov Z ,985 Asymp. Sig. 2-tailed ,287 IV.B.1.2. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian, yaitu variabel bebas sikap siswa terhadap pengembangan diri dalam KTSP dan variabel tergantung motivasi berprestasi memiliki hubungan linear. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan scatterplot yang menunjukkan bahwa variabel sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP dengan motivasi berprestasi mempunyai hubungan linear Motivasi = 65.58 + 0.18 Sikap dengan R-Square = 0.17, yang artinya semakin positif sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP maka semakin tinggi pula motivasi berprestasi, demikian sebaliknya semakin negatif sikap siswa terhadap Universitas Sumatera Utara program pengembangan diri dalam KTSP maka semakin rendah motivasi berprestasi. IV.B.2. Hasil Utama Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat hubungan antara sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP dengan motivasi berprestasi, maka hipotesa dalam penelitian ini adalah “Ada hubungan positif antara sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP dengan motivasi berprestasi”. Semakin positif sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP maka motivasi berprestasinya semakin tinggi, demikian sebaliknya semakin negatif sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP maka semakin rendah motivasi berprestasi. Untuk pengujian statistik dilakukan perumusan hipotesa statistik, yaitu : 1. Ha Hipotesa Alternatif : p0, artinya ada hubungan positif antara sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP dengan motivasi berprestasi. 2. Ho Hipotesa Nihil : p0, artinya tidak ada hubungan antara sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP dengan motivasi berprestasi. Berdasarkan hasil pengujian statistik, didapat korelasi sebesar r= 0.406 dengan p=0.000. Hasil ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, dengan menunjukkan adanya korelasi positif antara sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP dengan motivasi berprestasi secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara sikap Universitas Sumatera Utara siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP dengan motivasi berprestasi. IV.B.2.1 Gambaran Skor Sikap Siswa terhadap Program Pengembangan Diri dalam KTSP Tabel 10 Statistik Data Sikap Siswa terhadap Program Pengembangan Diri dalam KTSP Sikap N Mean Std. Deviation Minimum Maximum 106 140,99 13,06 98,00 168,00 Berdasarkan data tabel 10, untuk gambaran umum skor sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP diperoleh  = 140.99 yang dibulatkan menjadi 141 dan standar deviasi = 13.06 yang dibulatkan menjadi 13, maka diperoleh kategorisasi sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP sebagai berikut : “  ≤ X  ” X 141 = negatif X ≥ 141 = positif Pada hasil pengisian skala sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP yang diisi oleh 106 subjek diperoleh bahwa subjek yang memiliki sikap positif terhadap program pengembangan diri dalam KTSP Universitas Sumatera Utara sebanyak 57 orang 53.8 dan subjek yang memiliki sikap negatif terhadap program pengembangan diri dalam KTSP sebanyak 49 orang 46.2 . Tabel 11 Rangkuman Gambaran Sikap Siswa terhadap Program Pengembangan Diri dalam KTSP IV.B.2.2. Gambaran Skor Motivasi Berprestasi Tabel 12 Statistik Data Motivasi Berprestasi N Mean Std. Deviation Minimum Maximum MOTIVASI 106 91,29 5,86 70,00 109,00 Berdasarkan data tabel 12, untuk gambaran umum skor motivasi berprestasi diperoleh  = 91.29 yang dibulatkan menjadi 91 dan standar deviasi = 5.86 yang dibulatkan menjadi 6, maka diperoleh kategorisasi motivasi berprestasi pada siswa sebagai berikut : “  ≤ X  ” X 91 = motivasi berprestasi rendah X ≥ 91 = motivasi berprestasi tinggi kategori 49 46,2 46,2 46,2 57 53,8 53,8 100,0 106 100,0 100,0 negatif positif Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Universitas Sumatera Utara Pada hasil pengisian skala motivasi berprestasi yang diisi oleh 106 subjek diperoleh bahwa subjek yang memiliki motivasi berprestasi tinggi sebanyak 56 orang 52.8 dan subjek yang memiliki motivasi berprestasi rendah sebanyak 50 orang 47.2 . Tabel 13 Rangkuman Gambaran Motivasi Berprestasi IV.C. Hasil Tambahan Setelah dilakukan pengujian statistik untuk data utama dalam penelitian ini maka diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP dengan motivasi berprestasi pada siswa SMP Negeri 1 Medan. Peneliti juga berkeinginan untuk melihat lebih jauh bagaimana hubungan tersebut pada setiap tingkatan kelas dan jenis kelamin. IV.C.1. Hubungan Sikap terhadap Program Pengembangan Diri dalam KTSP dengan Motivasi Berprestasi pada Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin Hubungan sikap terhadap program pengembangan diri dalam KTSP dengan motivasi berprestasi pada siswa berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 14 dibawah ini : kategori 50 47,2 47,2 47,2 56 52,8 52,8 100,0 106 100,0 100,0 rendah tinggi Total Valid Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Universitas Sumatera Utara Tabel 14 Rangkuman Zero Order Partial Correlation berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa hubungan sikap terhadap program pengembangan diri dalam KTSP dengan motivasi berprestasi pada siswa yang berjenis kelamin laki-laki adalah sebesar r =0.239 dengan nilai p =0.098. Hubungan sikap terhadap program pengembangan diri dalam KTSP dengan motivasi berprestasi pada siswa yang berjenis kelamin perempuan adalah sebesar r = 0.507 dengan nilai p = 0.000. IV.C.2. Hubungan Sikap terhadap Program Pengembangan Diri dalam KTSP dengan Motivasi Berprestasi pada Siswa Berdasarkan Tingkatan Kelas Hubungan sikap terhadap program pengembangan diri dalam KTSP dengan motivasi berprestasi pada siswa berdasarkan tingkatan kelas dapat di lihat pada tabel 15 di bawah ini : Jenis Kelamin R P Laki-laki 0.239 0.098 Perempuan 0.507 0.000 Universitas Sumatera Utara Tabel 15 Rangkuman Zero Order Partial Correlation berdasarkan tingkatan kelas Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa hubungan sikap terhadap program pengembangan diri dalam KTSP dengan motivasi berprestasi pada siswa yang berada pada tingkatan kelas VII adalah sebesar r =0.693 dengan nilai p =0.000, pada tingkatan kelas VIII adalah sebesar r = 0.596 dengan nilai p = 0.000, dan pada tingkatan kelas IX adalah sebesar r = 0.103 dengan nilai p = 0.597. IV.D. Interpretasi Data Berdasarkan hasil pengujian statistik, diperoleh korelasi sebesar r = 0.406 dengan p = 0.000. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan positif antara sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP dengan motivasi berprestasi secara signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP dengan motivasi berprestasi pada siswa SMP Negeri I Medan. Artinya bahwa, semakin positif sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP maka motivasi berprestasi semakin tinggi. Demikian sebaliknya semakin negatif Tingkatan kelas R P VII 0.693 0.000 VIII 0.596 0.000 IX 0.103 0.597 Universitas Sumatera Utara sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP maka motivasi berprestasi semakin rendah. Hubungan antara sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP dengan motivasi berprestasi berdasarkan jenis kelamin dari hasil pengujian statistik diperoleh hasil pada subjek laki-laki r = 0.239 dengan nilai p =0.098 dan pada subyek perempuan r = 0.507 dengan nilai p = 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi yang lebih kuat ditemukan pada subjek perempuan dibanding dengan subjek laki-laki. Hubungan antara sikap siswa terhadap program pengembangan diri dalam KTSP dengan motivasi berprestasi berdasarkan tingkatan kelas dari pengujian statistik didapatkan hasil pada tingkatan kelas VII r = 0.693 dengan nilai p = 0.000, pada tingkatan kelas VIII r = 0.596 dengan nilai p = 0.000, dan pada tingkatan kelas IX r = 0.103 dengan nilai p = 0.597. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa korelasi yang paling kuat ditemukan pada tingkatan kelas VII, kemudian diikuti kelas VIII , dan kelas IX secara berurutan. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN