Proporsi Ibu Penderita HIV Yang Melahirkan Bayi Yang Terinfeksi Dan Tidak Terinfeksi HIV Di RSUP Haji Adam Malik Medan 2008-2011

PROPORSI IBU PENDERITA HIV YANG MELAHIRKAN BAYI YANG TERINFEKSI DAN TIDAK TERINFEKSI HIV DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN 2008-2011
Oleh : WILDA KHAIRANI DALIMUNTHE
090100123
NIM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2012

PROPORSI IBU PENDERITA HIV YANG MELAHIRKAN BAYI YANG TERINFEKSI DAN TIDAK TERINFEKSI HIV DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN 2008-2011 KARYA TULIS ILMIAH Karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran
Oleh : WILDA KHAIRANI DALIMUNTHE
090100123
NIM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2012

LEMBAR PENGESAHAN

Judul

: Proporsi Ibu Penderita HIV yang Melahirkan Bayi yang Terinfeksi dan Tidak Terinfeksi HIV di RSUP Haji Adam Malik Medan 20082011

Nama : Wilda Khairani Dalimunthe Nim : 090100123


Pembimbing

Penguji 1

(dr.Tina Christina L Tobing. SpA (K)) NIP: 19610910 198712 2 001

(dr.Vita Camelia, Sp.KJ) NIP: 19780404 200501 2 002
Penguji 2

(dr. Rodiah Rahmawaty Lubis, SpM) NIP : 19760417 200501 2 002
Medan, Desember 2012 Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
(Prof.dr.Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH) NIP: 19540220 198011 1 001

ABSTRAK
Latar belakang: Infeksi HIV pada bayi dan anak semakin lama semakin meningkat sebagai akibat jumlah ibu usia subur yang menderita penyakit HIV semakin bertambah, hal ini menjadi masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius. Tujuan: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui proporsi ibu penderita HIV yang melahirkan bayi yang terinfeksi dan tidak terinfeksi HIV.Penelitian ini menggunakan desain penelitian retrospektif dengan mengobservasi rekam medis yang diperoleh dari bagian Pusyansus VCT RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2008-2011. Hasil: Hasil penelitian ditemukan bahwa ibu penderita HIV sebanyak 34 orang melahirkan 34 orang bayi yang tidak terinfeksi HIV dengan beberapa karakteristik. Diskusi: Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti lainnya, masyarakat, dan seluruh instansi yang terkait dengan penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia agar penyebaran HIV/AIDS terutama pada ibu hamil kepada bayinya dapat ditekan.
Kata Kunci: HIV/AIDS, Proporsi Penderita

ABSTRACT

Background: HIV infection in infants and children progressively increase as a result of the increasing number of women in the childbearing age which suffer from HIV disease. This has became a serious public health problem. Objective: This research is a descriptive study, which aims to determine the proportion of mothers with HIV who delivered either HIV-infected or HIV-uninfected infants. This study was done retrospectively by analyzing medical records obtained from the Pusyansus VCT RSUP Haji Adam Malik Medan in the year 2008-2011. Result: This research shows that amounts 34 mothers with HIV delivered 34 babies who are not HIV infected with several characteristic. Discussion: The results of this study are expected to be useful for other researchers, the public, and especially all the institutions associated with HIV / AIDS in Indonesia in order to suppress the spread of HIV / AIDS especially in pregnant women to their babies.
Keywords: HIV / AIDS, Proportion of Patients

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini sebagai salah satu syarat unuk memperoleh kelulusan sebagai Sarjana Kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Karya tulis ilmiah ini berjudul Proporsi Ibu Penderita HIV yang Melahirkan Bayi yang Terinfeksi dan Tidak Terinfeksi HIV di RSUP Haji Adam Malik Medan 2008-2011. Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan ucapan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof.dr.Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu dr.Tina Christina L Tobing. SpA (K) selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak member arahan dan masukan kepada penulis, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Ibu dr. Vita Camelia, Sp.KJ, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan petunjuk-petunjuk dan nasihat-nasihat untuk penyempurnaan penulisan karya tulis ilmiah ini
4. Ibu dr. Rodiah Rahmawaty Lubis, SpM, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan masukan-masukan untuk penyempurnaan penulisan karya tulis ilmiah ini
5. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
6. Kedua orang tua penulis yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang dan mendoakan serta memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan.

7. Saudara-saudara penulis, abang, dan kakak yang selalu memberi dukungan, doa, kasih sayang, dan keceriaan dalam hidupku.
8. Seluruh teman-teman stambuk 2009, terima kasih atas dukungan dan bantuannya. 9. Semua pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini. Untuk seluruh bantuan baik moril maupun materil yang telah diberikan
kepada penulis selama ini, penulis ucapkan terima kasih dan semoga Tuhan membalas dengan pahala yang sebesar-besarnya. Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.
Medan, Desember 2012 Penulis,
Wilda Khairani Dalimunthe 090100123

DAFTAR ISI


Halaman

Halaman Persetujuan .…………………………………………………….... Lembar Pengesahan ………………………………………………….. ……. Abstrak ………………………………………………………………………. Abstract ……………………………………………………………………… Kata Pengantar………………………………………………………………. Daftar Isi……………………………………………………………............... Daftar Tabel...................................................................................................... Daftar Gambar................................................................................................. Daftar Singkatan.............................................................................................. BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 1.4. Manfaat Penelitian .........................................................................

i ii iii iv v vii x xii xiii 1 1 3 3 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………........ 5

2.1. Definisi HIV…………………………………………………… 5 2.2. Etiologi HIV................................................................................. 5 2.3. Patofisiologi HIV ........................................................................ 5 2.4. Cara Penularan HIV dari Ibu ke Bayi .......................................... 7 2.5. Faktor Resiko Penularan HIV dari Ibu ke Bayi………………… 8 2.6. Gejala Infeksi HIV Pada Bayi………………………………….. 11 2.7. Stadium Klinis WHO Untuk Bayi dan Anak yang terinfeksi HIV 11 2.8. Diagnosis HIV pada Bayi……………………………………….. 14 2.9. Managemen Bayi dengan Ibu HIV……………………………… 16

2.9.1. Managemen Umum……………………………………….. 16 2.9.2. Managemen Khusus………………………………………. 16
2.9.2.1. Terapi Anti Retrovirus.. ......................................... 16 2.9.2.2. Persalinan Yang Aman…………………………… 18 2.9.2.3. Pemberian Minum.................................................. 19

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL…….. 3.1. Kerangka Konsep Penelitian........................................................ 3.2. Defenisi Operasional.................................................................... 3.3. Cara Ukur………………………………………………………. 3.4. Alat Ukur……………………………………………………… 3.5. Skala Pengukuran……………………………………………….

23 23 23 24 24 24

BAB 4 METODE PENELITIAN…………………………………………… 25 4.1. Jenis Penelitian............................................................................. 25 4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 25 4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 25 4.4. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 26 4.5. Pengolahan dan Analisis Data…………………………………… 26


BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………. 27 5.1. Hasil Penelitian…………………………………………………….. 27 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian………………………………...... 27 5.1.2. Deskripsi Karakteristik Individu……………………………. 27 5.2. Pembahasan…………………………………………………………. 32 5.2.1. Pembahasan proporsi ibu penderita HIV yang melahirkan bayi terinfeksi dan tidak terinfeksi HIV berdasarkan pemberian profilaksis ARV….. ….……………………………………... .. 32

5.2.2. Pembahasan proporsi ibu penderita HIV yang melahirkan bayi terinfeksi dan tidak terinfeksi HIV berdasarkan cara persalinan……………………………………………………. 32
5.2.3. Pembahasan Proporsi ibu penderita HIV yang melahirkan bayi terinfeksi dan tidak terinfeksi HIV berdasarkan nifas mendapat ARV………………………………………………………….. 33
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………. 34 6.1. Kesimpulan………………………………………………………….. 34 6.2. Saran………………………………………………………………… 35
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 36
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Nomor

Judul

Halaman

2.1 Faktor yang Meningkatkan Resiko Penularan HIV dari Ibu ke Bayi

10


2.2. Rekomendasi Terapi ARV pada Ibu hamil dengan HIV

17

2.3 Dosis Obat Antiretrovirus

18

2.4 Pilihan Persalinan dan Resiko Penularannya

19

5.1 Distribusi frekuensi ibu hamil penderita HIV berdasarkan Umur

28

5.2 Distribusi frekuensi ibu hamil penderita HIV berdasarkan jumlah pertahun sejak 2008 sampai 2011

28


5.3 Distribusi frekuensi ibu hamil penderita HIV yang menerima profilaksis ARV

29

5.4 Distribusi frekuensi cara persalinan ibu hamil penderita HIV

29

5.5 Distribusi frekuensi ibu penderita HIV yang mendapat ARV selama nifas

29

5.6 Proporsi ibu penderita HIV yang melahirkan bayi terinfeksi dan tidak terinfeksi HIV

30

5.7 Proporsi ibu penderita HIV yang melahirkan bayi terinfeksi dan tidak terinfeksi HIV berdasarkan pemberian profilaksis ARV

30


5.8 Proporsi ibu penderita HIV yang melahirkan bayi terinfeksi dan tidak terinfeksi HIV berdasarkan cara persalinan

31

5.9 Proporsi ibu penderita HIV yang melahirkan bayi terinfeksi dan tidak terinfeksi HIV berdasarkan nifas mendapat ARV

31

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar 1.

Judul
Algoritma uji HIV berdasarkan PCR DNA pada bayi dari ibu HIV+

Halaman 15

DAFTAR SINGKATAN
AFASS Acceptable, Feasible, Affordable,Sustainable and Safe AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome ART AntiretroviralTherapy ARV Antiretroviral ASI Air Susu Ibu AZT atau ZDV Zidovudine CD4 Cluster of Differentiation 4 DNA Deoxyribonucleic acid

EFV Evavirenz ELISA Enzyme-Linked Immunosorbent Assay FTC Emtricitabine HIV Human Immunodeficiency Virus IDAI Ikatan Dokter Anak Indonesia IMS Infeksi Menular Seksual IUD Intra Uterine Device NVP Nevirapine PCP Pneumonia pneumsistis RNA Ribonucleic Acid SC Seksio Sesarea TMP/SMX Kotrimoksazol UNAIDS United Nations Programme on HIV/AIDS WHO World Health Organization

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3
Lampiran 4 Lampiran 5

Daftar Riwayat Hidup Surat Persetujuan Izin Penelitian Lembar Persetujuan Komisi Etik tentang Pelaksanaan Penelitian Bidang Kesehatan Master Tabel Hasil Output dan Data Induk

ABSTRAK
Latar belakang: Infeksi HIV pada bayi dan anak semakin lama semakin meningkat sebagai akibat jumlah ibu usia subur yang menderita penyakit HIV semakin bertambah, hal ini menjadi masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius. Tujuan: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui proporsi ibu penderita HIV yang melahirkan bayi yang terinfeksi dan tidak terinfeksi HIV.Penelitian ini menggunakan desain penelitian retrospektif dengan mengobservasi rekam medis yang diperoleh dari bagian Pusyansus VCT RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2008-2011. Hasil: Hasil penelitian ditemukan bahwa ibu penderita HIV sebanyak 34 orang melahirkan 34 orang bayi yang tidak terinfeksi HIV dengan beberapa karakteristik. Diskusi: Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti lainnya, masyarakat, dan seluruh instansi yang terkait dengan penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia agar penyebaran HIV/AIDS terutama pada ibu hamil kepada bayinya dapat ditekan.
Kata Kunci: HIV/AIDS, Proporsi Penderita

ABSTRACT
Background: HIV infection in infants and children progressively increase as a result of the increasing number of women in the childbearing age which suffer from HIV disease. This has became a serious public health problem. Objective: This research is a descriptive study, which aims to determine the proportion of mothers with HIV who delivered either HIV-infected or HIV-uninfected infants. This study was done retrospectively by analyzing medical records obtained from the Pusyansus VCT RSUP Haji Adam Malik Medan in the year 2008-2011. Result: This research shows that amounts 34 mothers with HIV delivered 34 babies who are not HIV infected with several characteristic. Discussion: The results of this study are expected to be useful for other researchers, the public, and especially all the institutions associated with HIV / AIDS in Indonesia in order to suppress the spread of HIV / AIDS especially in pregnant women to their babies.
Keywords: HIV / AIDS, Proportion of Patients

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Infeksi HIV pada bayi dan anak merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

sangat serius karena jumlah penderita yang banyak dan selalu meningkat sebagai akibat jumlah ibu usia subur yang menderita penyakit HIV bertambah. (Setiawan, 2009)
Infeksi oleh virus penyebab defisiensi imun ini merupakan masalah yang relatif baru, terutama pada anak. Masalah ini pertama kali dilaporkan di Amerika pada tahun 1982 sebagai suatu sindrom defisiensi imun makin meningkat secara relatif cepat disertai angka kematian yang mencemaskan, maka dilakukanlah pengamatan dan penelitian yang intensif sehingga akhirnya penyebab defisiensi imun ini ditemukan. Penyebab defisiensi imun ini adalah suatu virus yang kemudian dikenal dengan nama human immunodeficiency virus tipe-1 (HIV-1), pada tahun 1985. (Soedarmo,2008)
Pada pengamatan selanjutnya, ternyata bahwa infeksi HIV-1 ini dapat menimbulkan rentangan gejala yang sangat luas, yaitu dari tanpa gejala hingga gejala yang sangat berat dan progresif, dan umumnya berakhir dengan kematian. Dengan meningkat dan menyebarnya kasus defisiensi imun oleh virus ini pada orang dewasa secara cepat di seluruh dunia, apabila kasus tersebut tidak mendapat perhatian dan penanganan yang memadai, dalam waktu dekat diperkirakan jumlah kasus defisiensi imun pada anak juga akan meningkat. (Soedarmo,2008)
Antara waktu pertama AIDS dilaporkan pada 1981 sampai tes HIV tersedia tahun 1985, sebagian dapat melawan peningkatan infeksi HIV pediatrik. Baik angka infeksi melalui transfusi maupun infeksi yang didapat dari ibu ke anak dapat dilawan secara efektif bahkan ketika status karier dari penjamu masih misteri. Dengan perkembangan dari tes infeksi HIV, penyakit melaui transfusi hampir secara lengkap dapat

diberantas, sehingga transmisi ibu ke anak tetap menjadi cara utama dari didapatnya infeksi HIV pada pediatrik. (Minkoff,2001)
Sebagian besar HIV pada anak (90%) diperoleh melalui transmisi vertikal yaitu penularan dari ibu ke bayi yang dikandungnya (mother to child transmission/MTCT). Proses transmisi dapat terjadi pada saat kehamilan ( 5-10%), proses persalinan (1020%), dan sesudah kelahiran melalui ASI (5-20%). (IDAI,2010).
Angka transmisi ini akan menurun sampai kurang dari 2% bila pasangan ibu dan anak menjalani program pencegahan/prevention of mother to child transmission (PMTCT) sejak saat kehamilan dengan penggunaan obat anti retroviral untuk ibu sampai dengan penanganan setelah kelahiran. (IDAI,2010)
WHO memperkirakan bahwa resiko transmisi hiv berkisar 15 hingga 30% pada populasi yang tidak menerima ASI dan 20 hingga 45% pada populasi yang menerima ASI.
Pada tahun 2005, secara global terdapat 700.000 penderita terinfeksi HIV setiap hari dan 200.000 di antaranya adalah anak yang berusia usia kurang dari 15 tahun dengan angka kematian terbanyak adalah mereka yang berusia usia kurang dari 1 tahun. Kebanyakan anak-anak ini mendapat infeksi pada saat perinatal. (ginsburg,2006).
Di ASIA diperkirakan jumlah anak yang terinfeksi HIV pada kelompok umur di bawah 15 tahun meningkat dari 140.000 pada tahun 2005 menjadi 160.000 pada tahun 2009. (UNAIDS,2010).
Sedangkan di Indonesia sendiri tercatat sebanyak 15.589 laporan kasus HIV pada tahun 2011 (Januari sampai September). Dilaporkan jumlah kasus hiv pada kelompok umur 18 bulan, tes virologi DNA atau RNA untuk umur < 18 bulan). (Depkes RI, 2008)
STADIUM 1 Tanpa gejala (asimtomatik) Limfadenopati generalisata persisten
STADIUM 2 Hepatosplenomegali persisten yang tidak dapat dijelaskan

Erupsi pruritik papular Dermatitis seboroik Infeksi jamur pada kuku Keilitis angularis Eritema Gingiva Linea Infeksi virus human papilloma (wart) yang luas atau moluskum kontagiosum (> 5% area tubuh) Luka di mulut atau sariawan yang berulang (2 atau lebih episode dalam 6 bulan) Pembesaran kelenjar parotis yang tidak dapat dijelaskan Herpes zoster Infeksi respiratorik bagian atas yang kronik atau berulang (otitis media,otorrhoea, sinusitis, 2 atau lebih episode dalam periode 6 bulan)
STADIUM 3 Gizi kurang yang tak dapat dijelaskan dan tidak bereaksi terhadap pengobatan baku Diare persisten yang tidak dapat dijelaskan (> 14 hari) Demam persisten yang tidak dapat dijelaskan (intermiten atau konstan, selama > 1 bulan) Kandidiasis oral (di luar masa 6-8 minggu pertama kehidupan) Oral hairy leukoplakia Tuberkulosis paru Pneumonia bakteria berat yang berulang (2 atau lebih episode dalam 6 bulan) Gingivitis atau stomatitis ulseratif nekrotikans akut LIP (lymphoid interstitial pneumonia) simtomatik Anemia yang tak dapat dijelaskan (< 8 g/dl), neutropenia (< 500/mm3) atau Trombositopenia (< 30.000/mm3) selama lebih dari 1 bulan

STADIUM 4 Sangat kurus (wasting) yang tidak dapat dijelaskan atau gizi buruk yang tidak bereaksi terhadap pengobatan baku Pneumonia pneumosistis Dicurigai infeksi bakteri berat atau berulang (2 atau lebih episode dalam 1 tahun, misalnya empiema, piomiositis, infeksi tulang atau sendi, meningitis, tidak termasuk pneumonia) Infeksi herpes simpleks kronik (orolabial atau kutaneous selama > 1 bulan atau viseralisdi lokasi manapun) Tuberkulosis ekstrapulmonal atau diseminata Sarkoma Kaposi Kandidiasis esophagus Anak < 18 bulan dengan symptomatic HIV seropositif dengan 2 atau lebih dari hal berikut: Oral thrush, +/– pneumonia berat, +/– gagal tumbuh, +/– sepsis berat Infeksi sitomegalovirus (CMV) retinitis atau pada organ lain dengan onset > 1 bulan Toksoplasmosis susunan syaraf pusat (di luar masa neonatus) Kriptokokosis termasuk meningitis Mikosis endemik diseminata (histoplasmosis, koksidiomikosis, penisiliosis) Kriptosporidiosis kronik atau isosporiasis (dengan diare > 1 bulan) Infeksi sitomegalovirus (onset pada umur >1 bulan pada organ selain hati, limpa atau kelenjar limfe) Penyakit mikobakterial diseminata selain tuberculosis Kandida pada trakea, bronkus atau paru Acquired HIV-related recto-vesico fistula Limfoma sel B non-Hodgkin’s atau limfoma serebral Progressive multifocal leukoencephalopathy (PML)


Ensefalopati HIV HIV-related cardiomyopathy HIV-related nephropathy
2.8. Diagnosis HIV pada bayi  Antibodi HIV maternal yang ditransfer secara pasif selama kehamilan, dapat
terdeteksi sampai umur anak 18 bulan, oleh karena itu interpretasi hasil positif uji antibodi HIV menjadi lebih sulit pada usia < 18 bulan.  Bayi yang terpajan HIV dan mempunyai hasil positif uji antibodi HIV pada usia 9-18 bulan dianggap berisiko tinggi mendapat infeksi HIV, namun diagnosis definitif menggunakan uji antibodi HIV hanya dapat dilakukan saat usia 18 bulan.  Untuk memastikan diagnosis HIV pada anak dengan usia < 18 bulan, dibutuhkan uji virologi HIV yang dapat memeriksa virus atau komponennya. Anak dengan hasil positif pada uji virologi HIV pada usia berapapun dikatakan terkena infeksi HIV.  Anak yang mendapat ASI akan terus berisiko terinfeksi HIV, sehingga infeksi HIV baru dapat disingkirkan bila pemeriksaan dilakukan setelah ASI dihentikan > 6 minggu. (Depkes RI, 2008)

Gambar 2.1. Algoritma uji HIV berdasarkan PCR DNA pada bayi dari ibu HIV+
Cara menegakkan diagnosis presumptif HIV pada bayi dan anak < 18 Bulan dan terdapat tanda atau gejala HIV yang berat : Bila ada 1 kriteria berikut:
PCP, meingitis kriptokokus, kandidiasis esophagus Toksoplasmosis Malnutrisi berat yang tidak membaik dengan pengobatan standar Atau Minimal 2 gejala berikut: Oral thrush Pneumonia berat Sepsis berat Kematian ibu yang berkaitan dengan HIV atau penyakit HIV yang lanjut pada ibu CD4+ < 20%

2.9. Manajemen Bayi dengan Ibu HIV 2.9.1 Manajemen Umum 1. Bayi yang dilahirkan ibu dengan HIV positif maka : a. Hormati kerahasiaan ibu dan keluarganya, dan lakukan konseling pada keluarga; b. Rawat bayi seperti bayi yang lain, dan perhatian khususnya pada pencegahan infeksi; c. Bayi tetap diberi imunisasi rutin, ada senter yang tidak langsung memberi BCG; d. Bila terdapat tanda klinis defisiensi imun yang berat, jangan diberi vaksin hidup (BCG, OPV, Campak, MMR). Pada waktu pulang, periksa DL, hitung limfosit T, serologi anti HIV, PCR DNA/RNA HIV. 2. Beri dukungan mental pada orang tuanya 3. Anjurkan suaminya memakai kondom, untuk pencegahan penularan infeksi
2.9.2 Manajemen Khusus Bayi dengan infeksi HIV mempunyai jumlah virus yang tinggi dan akan
menurun seiring dengan meningkatnya imunologinya. Saran dari beberapa senter di AS, terapi pada satu tahun pertama untuk anak yang dicurigai HIV, diharapkan tumbuh imunologi secara normal, karena bila terapi menunggu umur lebih dari satu tahun berdasarkan jumlah CD4+ dan Load Virus maka hal ini dikatakan kurang spesifik. Pengobatan harus dimulai pada bayi yang menunjukkan gejala simtomatis atau yang menunjukkan jumlah sel CD4+ yang rendah, tanpa melihat umur. (schechner, 2004)
2.9.2.1 Terapi Anti Retrovirus Tanpa pemberian Antiretrovirus, 25% bayi dengan ibu HIV positif akan
tertular sebelum dilahirkan atau pada waktu lahir, dan 15% tertular melalui ASI : a. Tentukan apakah ibu sedang mendapat pengobatan Antiretrovirus untuk HIV, atau mendapatkan pengobatan antiretroviral untuk mencegah transmisi dari ibu ke bayinya. Tujuan pemberian terapi antiretrovirus adalah untuk menekan HIV viral

load sampai tidak terdeteksi dan mempertahankan jumlah CD4+ sel sampai mencapai lebih dari 25%. (schechner, 2004)

Tabel 2.2. Rekomendasi Terapi ARV pada Ibu hamil dengan HIV (Depkes RI, 2006)

AZT + 3TC + NVP


Bisa diberikan sejak trimester 1

AZT + 3TC + EVP*

Jika ARV diberikan pada trimester 2

atau umur kehamilan ≥ 14 minggu

TDF + 3TC + NVP

Jika ibu anemia Hb