Gambaran Kasus HIV pada Ibu Hamil dan Luaran Bayi di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2008-2015

6

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Defenisi HIV/AIDS
Human Immunodefeciency Virus (HIV) adalah virus yang berasal dari
lentivirus primata. Virus ini merupakan agen penyebab dari AIDS. HIV pertama
kali ditemukan pada tahun 1981. HIV merupakan retrovirus, anggota genus
Lentivirus, dan menunjukkan banyak gambaran fisikokimia yang merupakan ciri
khas famili. HIV memiliki karakteristik morfologi yang unik yaitu nukleoid
berbentuk silinder di dalam virion matur. Pada penggunaan mikroskop elektron di
dalam partikel ekstraseluler yang dipotong maka akan terlihat nukleoid berbentuk
batang dan ini merupakan tanda untuk diagnostik (Brooks, Butel, Morse, 2001).
Virus ini menginduksi penurunan sistem imun sehingga ketika seseorang
terinfeksi HIV dapat mengakibatkan infeksi oportunistik yang fatal. Virus tersebut
akan menginfeksi sel-sel dari sistem kekebalan tubuh yaitu sel CD+4, sel T dan
makrofag dengan cara menghancurkan atau merusak fungsinya.
Berdasarkan Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke
Anak (PPIA) 2012, AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency
Syndrome. Dengan penjabaran :

Acquired - berarti bahwa penyakit ini tidak diturunkan secara herediter,
tetapi berkembang setelah lahir dari kontak dengan penyakit sebagai agen
penyebab (dalam hal ini, HIV)
Immunodeficiency – berarti bahwa penyakit ini ditandai oleh melemahnya
sisten kekebalan tubuh
Syndrome – mengacu pada sekelompok gejala yang secara kolektif
mengindikasikan atau menandakan suatu penyakit. Dalam kasus AIDS ini
dapat mencakup pengembangan infeksi tertentu dan / atau kanker, serta
penurunan jumlah sel-sel tertentu dalam sistem kekebalan tubuh seseorang

Universitas Sumatera Utara

7

AIDS atau Sindrom Kehilangan Kekebalan Tubuh adalah sekumpulan
gejala penyakit yang menyerang sistem tubuh manusia sesudah sistem
kekebalannya dirusak oleh virus HIV. Setelah kehilangan kekebalan tubuh maka
penderita AIDS akan mudah terkena infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus
tertentu yang bersifat oportunistik. Selain itu penderita AIDS juga sering sekali
menderita keganasan (Djuanda, 2011).


2.2. Epidemiologi
Kasus AIDS pertama kali dilaporkan di Los Angeles oleh Dr. Gottlib pada
musim semi tahun 1981 yaitu lima remaja homoseksual yang semuanya aktif
seksual dengan gejala yang sama yaitu penurunan imunitas dan infeksi
Pneumocystis carinii pneumonia (PCP). Semenjak 1 Juni 1981 hingga September
1982, CDC menerima laporan sejumlah 593 kasus sarkoma Kaposi, pneumonia
Pneumocystis caarinii dan lain-lain infeksi oportunistik yang membahayakan jiwa
penderitanya. Usia penderita pada umumnya berumur 15-60 tahun namun tidak
disertai penyakit imunodefisiensi maupun mendapat terapi obat imunosupresi.
Sebanyak 243 penderita dinyatakan telah meninggal dunia. Jumlah penderita
meningkat begitu cepat sampai bulan Mei 1985 diperkirakan sudah mencapai
12.000 kasus (Hutapea, 1995)
Sementara di seluruh dunia pada tahun 2013 terdapat 35 juta orang hidup
dengan HIV yang meliputi 16 juta perempuan dan 3,2 juta anak berusia