sistem Full Duplex. Pada sistem duplex TDD pengalokasian bandwidth dilakukan secara dinamis sesuai kebutuhan traffic. Sistem duplex TDD inilah yang dapat
menerapkan QoS dalam menentukan profile dari brust single carrier-modulation. Misalnya pada pemilihan parameter transmisi, tipe modulasi dan coding yang dapat
dilakukan sendiri pada masing-masing Subscriber Stasion. Perubahan parameter QoS ini bisa diminta dan diatur oleh Subscriber Station SS ke Base Station BS dengan
sambungan masih tetap terjaga. Kemampuan ini memungkinkan WiMAX menjalankan layanan Bandwith on Demand BOD. Bedasarkan jenisnya, QoS pada
teknologi 802.16 dengan MAC ini terbagi menjadi empat jenis tipe pada QoS WiMAX.
3.2 Tipe-tipe QoS pada WiMAX
WiMAX dapat mengelola QoS dengan data rate, dimana hal ini ditentukan oleh analisis link antara Base Station dan Subscriber Station. Kuat sinyal antara Base
Station dengan Subscriber Station akan menetukan jumlah data rate yang mampu disampaikan ke sisi pelanggan. Besar kecilnya data rate ditentukan pada jenis
modulasi yang digunakan. Jika subscriber penerimauser semakin jauh dari Base Station, maka data ratenya semakin kecil. WiMAX juga dapat mengoptimalkan data
rate disisi subscriberuser dengan cara menentukan tipe modulasinya menggunakan
Universitas Sumatera Utara
64 QAM, 16 QAM atau QSPK atau secara otomatis dari tipe modulasinya tergantung dari kualitas link antara Base Station dengan Subscriber Station.
Selain dari penjelasan diatas, Tipe QoS juga dapat dibedakan dari sisi uplink maupun downlinknya dari setiap QoS berdasarkan aplikasi yang dipakai dan
keinginan yang diharapkan . Tipe-tipe QoS pada WiMAX secara umum ada empat, keempat tipe kualitas layanan QoS yang dimaksud adalah :
1. Unsolicited Grant Service UGS
a. UGS digunakan dalam layanan untuk penetuan hasil data transfer dengan prioritas
tinggi. Karakteristik UGS dapat memberikan transfer data secara periodik dalam ukuran yang sama, hal ini seperti pada mesin ATM. Karakteristik lainnya:
b.
Untuk layanan-layanan membutuhkan jaminan real-time.
c.
Maximum dan Minimum bandwidth yang ditawarkan sama.
Efektif unutk layanan yang sensitive terhadap throughput, latency dan
jitter, seperti pada aplikasi VoIP.
2. Real Time Polling Service RTPS
a. RTPS digunakan untuk layanan yang sensitive terhadap throughput dan latency
namun dengan toleransi yang lebih longgar. Kegunaannya adalah :
Untuk real-time service flows, contohnya mp4 video, video conference.
Universitas Sumatera Utara
b. Jaminan rate dan penentuan syarat delay.
3. Non-Real Time Pollong Service NRTPS
NRTPS efektif digunakan untuk yang membutuhkan throughput yang intensif dengan jaminan pada latency-nya. Kegunaannya :
a. Layanan dengan non-real time dengan regular variable size burst.
b. Layanan dapat diperluas sampai full bandwith namun dibatasi pada
kecepatan, misalnya pada aplikasi video dan audio streaming.
4. Best Effort BE
Digunakan untuk traffic data yang tidak membutuhkan jaminan kecepatan data., juga tidak adanya jaminan bagi rate atau delay-nya, misalnya pada aplikasi internet web
browsing, email.
3.3 Layanan WiMAX