BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Quality of Service QoS WiMAX
Broadband Wireless Access BWA standar yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and
Electronics Engineering IEEE, seperti standar 802.11 untuk jaringan Wi-Fi wireless Fidelity, dan 802.16 untuk jaringan WiMAX Worldwide Interoperability for
Microwave Access. Untuk masing-masing standar tersebut dikembangkan dengan varian-varian yang memiliki keunggulan pada penggunaan-penggunaan dalam kondisi
tertentu. WiMAX merupakan salah satu perkembangan dari teknologi jaringan komputer di bidang Broadband Wireless yang sebelumnya telah hadir jaringan
wireless Wi-Fi, serta Broadband di jaringan selular seperti 3G. WiMAX bila dibandingkan dengan Wi-Fi memiliki keunggulan didalam kapasitas, kecepatan dan
QoS, juga memiliki kemampuan untuk melengkapi dan memaksimalkan teknologi Wi-Fi serta selular backhaul.
Universitas Sumatera Utara
Quality of Service QoS atau Kualitas Layanan pada WiMAX merupakan k
emampuan dari suatu jaringan untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik kepada lalu-lintas traffic jaringan tertentu. Tujuan akhir dari QoS adalah memberikan
network service yang lebih baik dan terencana dengan bandwidth yang dapat diatur sesuai dengan aplikasi yang digunakan ataupun layanan yang diharapkan. QoS pada
WiMAX dijalankan melalui MAC address untuk berbagai kebutuhan bandwidth dan aplikasi. Misalkan user pada penggunaan voice dan video diperlukan latency yang
rendah, sedangkan untuk error data ditoleransi. Pada aplikasi lalu-lintas pengiriman dan penerimaan data berlaku sebaliknya, latency ditoleransi tetapi tidak dapat
mentoleransi untuk error data. Kemampuan mengalokasikan frekuensi-frekuensi yang tepat pada WiMAX dimungkinkan untuk menurunkan frekuensi dan meningkatkan
QoS.
Qos pada WiMAX menentukan bandwidth dan aplikasi yang digunakan. Cara menentukan bandwidth tersebut ditentukan oleh sistem duplex, yaitu FDD Frequency
Division Duplex dan TDD Time Division Duplex. Sistem FDD memiliki dua bagian yaitu continuous FDD, dimana sistem ini mampu menerima dan mengirim
sinyal secara langsung ke Subscriber Station, dan Burst FDD, tidak seperti sistem continuous FDD yang dapat melakukan pengiriman dan peneriman sinyal dengan
sendirinya, sistem ini hanya bisa melakukannya jika Subscriber Station mendukung
Universitas Sumatera Utara
sistem Full Duplex. Pada sistem duplex TDD pengalokasian bandwidth dilakukan secara dinamis sesuai kebutuhan traffic. Sistem duplex TDD inilah yang dapat
menerapkan QoS dalam menentukan profile dari brust single carrier-modulation. Misalnya pada pemilihan parameter transmisi, tipe modulasi dan coding yang dapat
dilakukan sendiri pada masing-masing Subscriber Stasion. Perubahan parameter QoS ini bisa diminta dan diatur oleh Subscriber Station SS ke Base Station BS dengan
sambungan masih tetap terjaga. Kemampuan ini memungkinkan WiMAX menjalankan layanan Bandwith on Demand BOD. Bedasarkan jenisnya, QoS pada
teknologi 802.16 dengan MAC ini terbagi menjadi empat jenis tipe pada QoS WiMAX.
3.2 Tipe-tipe QoS pada WiMAX