khususnya pada buku bacaan yang menjadi pembahasan dan saling berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi.
2. Penelitian Literatur
Penelitian yang dilakukan dengan mempelajari serta memahami tutorial artikel- artikel yang membahas tentang subjek yang diteliti pada website-website atau
situs-situs di internet.
1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Untuk terciptanya hasil Tugas Akhir yang sesuai dengan keinginan, dibutuhkan pedoman dan bahan acuan dalam pembuatan laporan seperti sistematika penulisan
laporan. Adapun sistematika penulisan laporan tersebut adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang judul, latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian dan sistematika
penulisan pembuatan tugas akhir.
Universitas Sumatera Utara
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang penjelasan-penjelasan mengenai jaringan wireless, penjabaran mengenai Wi-Fi dan juga WiMAX serta
membandingkan kedua jaringan tersebut.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang Quality of Service pada jaringan WiMAX, dan tipe-tipe layanan pada WiMAX serta Aplikasi WiMAX yaitu Fixed
WiMAX dan Mobile WiMAX.
BAB IV PENUTUP
Bagian terakhir ini berisi kesimpulan dan saran dari penulisan tugas
akhir mengenai analisa kualitas layanan pada jaringan nirkabel WiMAX.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Perbandingan Jaringan Wi-Fi dengan WiMAX
2.1.1 Deskripsi umum Wi-Fi
Wi-Fi merupakan salah satu jenis jaringan komputer yang paling banyak digunakan dan dimanfaatkan serta menjadi trend gaya hidup manusia terutama di Indonesia.
Jaringan Wi-Fi merupakan penggabungan dari jaringan komputer lokal LAN Local Area Network dengan standart IEEE Institute of Electrical and Electronics
Engineers 802.11 yang memungkinkan efisiensi dalam implementasi dan pengembangan jaringan komputer, karena dapat meningkatkan ruang gerak pengguna
jaringan. Wi-Fi merupakan sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat jaringan internet yang bekerja di dalam jangkauan WLAN dan sudah
memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan. Wi-Fi juga menjadi suatu kebebasan dari keterbatasan akan teknologi jaringan yang selama ini hanya
ditentukan oleh media kabel.
Universitas Sumatera Utara
Wi-Fi memberikan beberapa kemudahan yang tidak ditawarkan oleh jaringan komputer sebelumnya diantaranya; mobilitas gerak berpindah. Yang dimaksudkan
dengan mobilitas, pengguna yang ingin terhubung dengan jaringan komputer tidak hanya tergantung dengan media kabel, hanya dengan menghubungkan komputer
handphone mereka ke gelombang Wi-Fi sekitar. Dengan begitu pengguna dapat mengakses mencari file, mengambil data serta terhubung dengan koneksi internet.
Jaringan Wi-Fi mudah dan efisien, jaringan nirkabel mudah untuk dirancang dan digunakan karena tidak memerlukan perangkat kabel yang kompleks, karena
kemudahan itulah jaringan nirkabel ini sangat efisien baik dari nilai materi juga waktu. Selain dari mobillitas serta mudah dan efisien, jaringan Wi-Fi juga mudah
untuk dilakukan pemeliharan. Jaringan wireless relatif lebih mudah untuk di dipelihara baik dari segi fisik maupun maupun keamanan jaringannya, Dimana
perubahan pengaturan dapat dilakukan secara fisik, misalnya jika ada penambahan pengguna maupun perubahan posisi pengguna.
2.1.2 Deskripsi umum WiMAX
WiMAX Worldwide Interoperability for Microwave Access adalah sebuah tanda sertifikasi produk yang lulus uji kelayakan dengan standar IEEE 802.16. WiMAX
merupakan teknologi wireless yang menyediakan hubungan jalur lebar broadband dalam jarak jauh dengan kecepatan akses tinggi. Teknologi WiMAX dapat melakukan
Universitas Sumatera Utara
komunikasi perangkat diantara beberapa vendorbrand yang berbeda, istilah ini disebut “open standart”. Standar WiMAX berawal pada rentang frekuensi 10 sampai
66 GHz. Standar terus mengalami pembaharuan ; Tahun 2004 menjadi 802.16-2004 802.16d dengan frekuensi 2 samapai 11 GHz dengan sebutan Fixed WIMAX. Tahun
2005 diperbaharui menjadi 802.16e dengan sebutan mobile WiMAX dan menggunakan Orthogonal Frequency-Division Multiplexing OFDM untuk keperluan
mobilitas pada sistem selular.
Dengan teknologi WiMAX melalui towernya yang dipasang dipusat akses internet hot spot di tengah kota metropolitan, seorang pemakai laptop, komputer,
handphone, dengan wireless card bisa koneksi dengan internet, bahkan di tengah sawah atau pedesaan yang masih dalam cakupan area 50 kilometer dengan syarat
perangkat terhubung dengan sinyal. Hal ini dapat terjadi karena teknologi WiMAX yang menggunakan standar baru IEEE 802.16 dengan kemampuan kecepatan dan
coverage area yang lebih cepat dan luas. Saat ini Wi-Fi menggunakan standar komunikasi IEEE 802.11. Yang paling banyak dipakai untuk sekarang adalah IEEE
802.11b dengan kecepatan 11 Mbps, hanya mencapai cakupan area tidak lebih dari ratusan meter saja. WiMAX merupakan saluran komunikasi radio yang
memungkinkan terjadinya jalur internet dua arah dari jarak puluhan kilometer.
Universitas Sumatera Utara
Dengan memanfaatkan gelombang radio, teknologi ini bisa dipakai dengan frekuensi berbeda, sesuai dengan kondisi dan peraturan pemakaian frekuensi di negara user.
Gambar 2.1 Topologi WiMAX di daerah Urban dan Desa
Dengan range frekuensi yang lebar, teknologi WiMAX dapat melayani pengguna mobile maupun fixed. Tanpa ada mengalami masalah, meski digunakan
berpindah-pindah tempat nomadic atau berada dalam satu ruangan. Sifat WiMAX yang fleksibel ini dapat diaplikasikan menjadi lost mile broadband connections, dan
juga Backhaul yaitu bandwidth tinggi, dan yang terakhir high-speed enterprise merupakan kecepatan mentransmisikan data. Dengan sifatnya demikian WiMAX
dapat berperan sebagai :
Universitas Sumatera Utara
1. Menghubungkan hotspot Wi-Fi antara satu dengan yang lainnya.
2. Jaringan wireless selain kabel dan DSL untuk akses broadband jarak jauh.
3. Pengganti kabel coaxial pada line telepon diperusahaan maupun personal.
4. Pengganti kabel sebagai penerima siaran TV melalui satelit.
5. Mendukung layanan mobile data berkecepatan tinggi dan layanan
telekomunikasi.
Gambar 2.2 WiMAX dalam berbagai Aplikasi
Universitas Sumatera Utara
Keunggulan lain dari teknologi WiMAX adalah jarak jangkauan yang mampu mencapai 50 Km tergantung dari frekuensi yang diimplementasikan dan mampu
menangani kecepatan data transmisi sampai 75 Mbps. Kanalisasi pemakaian spectrum frekuensi dapat dilakukan dari 1.7 MHz sampai dengan 20 MHz, memungkinkan
pengaturan yang fleksibel untuk mendapatkan efisiensi penggunaan spektrum frekuensi yang optimal sesuai peruntukannya.
Yang membedakan teknologi jaringan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang tergabung didalamnya. Wi-fi merupakan gabungan dari standar IEEE
802.11 dengan ESTI European Telecommunication Standars Institute HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok dengan keperluan WLAN, sedangkan WiMAX
penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ESTI HiperMAN. Perbedaan teknologi ini pun dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 2.1 Perbedaan teknologi Wi-Fi dengan WiMAX Wi-Fi
WiMAX Perbedaan Teknis
Jarak
Dibawah 9 Km. Hingga 50 Km.
Teknik 256 FFT sistem signaling menciptakan fitur
ini.
Coverage
Bagus jika didalam ruangan 100 m
Dirancang untuk kegunaan outdoor
≤ 50 Km dengan kondisi
NLOS. WiMAX memiliki sistem
yang lebih tinggi, mengakibatkan sinyal lebih
kebal terhadap halangan dalam jarak jauh.
Universitas Sumatera Utara
Skalabilitas Digunakan dengan
tingkat LAN,dan frekuensi kanal fix
20 MHz. Dapat
mendukung 100 user. Ukuran
frekuensi kanal bervariasi mukai
dari 1,5 sampai dengan 20 MHz.
Sistem TDMA dan pengaturan slot komunikasi,
sehingga semua frekuensi yang termasuk dalam range
IEEE 802.16 dapat dipakai serta jumlah pengguna dapat
bertambah.
Bit Rate
2,7 bpsHz hingga 54Mbps dalam
kanal 20 MHz. 5 bpsHz hingga
100 Mbps dalam kanal 20 MHz.
Teknik modulasi yang canggih dengan koreksi
error yang lebih fleksibel sehingga penggunaan
frekuensi kanal lebih efisien.
QoS Tidak mendukung.
QoS dibuat dalam layer MAC.
Adanya pengaturan secara otomatis terhadap slot-slot
TDMA, sehingga dimanfaatkan untuk
pengaturan QoS.
Teknologi WiMAX diciptakan untuk pemecahan masalah dalam jaringan yang terkoneksi secara outdoor dengan metode akses point-to-multipoint broadband
wireless, dan memungkinkan digunakan pada berbagai keperluan, diantaranya konektivitas jarak jauh untuk rumah-rumah, bisnis, dan backhaul wireless hotspot,
sehingga dapat membantu user yang sering mobile maupun nomadic. Berikut adalah variasi standart keluaran IEEE yang telah banyak digunakan didaerah asal maupun
diseluruh dunia.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Varian standar IEEE
2.2 Perbandingan Standar Wi-Fi dengan WiMAX
2.2.1 Standar WiFi IEEE 802.11
Jaringan lokal dengan metode nirkabel ini merupakan kumpulan standar dengan spesifikasi IEEE 802.11, lebih dikenal dengan Wi-Fi Wireless Fidelity. Sekarang ini
spesifikasi 802.11 Wi-Fi memiliki 3 tipe umum yaitu : 1.
802.11 b, DSS pada lapisan fisik dengan transfer data 5,5 – 11 Mbps. 2.
802.11 a, 5 GHz dengan teknologi OFDM. 3.
802.11 g, standar untuk penggunaan DSSS dengan transfer 20 Mbps dan OFDM 54 Mbps. Standar ini backward-compatible dengan 802.11b dan bisa
dikembangkan sampai lebih 20 Mbps.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Spesifikasi Wi-Fi
Perbedaan keempat tipe Wi-Fi ini adalah luas jangkauan covered area dan kecepatan dalam mentransfer data. Di beberapa negara, pengguna Wi-Fi tidak perlu
mendapatkan izin dari pengaturan lokal untuk mendapatkan frekuensi Wi-Fi. Jaringan Wi-Fi tidak hanya dapat bekerja di jangkauan WLAN tetepi juga dapat bekerja
dijaringan WMAN Wireless Metropolitan Area Network atau disebut juga WiMAX yang memiliki nilai standar 802.16. Biasanya 802.11a dan 802.16 bekerja di frekuensi
5 GHz sedangkan 802.11b hanya digunakan di frekuensi 2,4 GHz.
2.2.2 Standar WiMAX IEEE 802.16
Standarisasi WiMAX mengacu pada standar internasional BWA Broadband Wireless Access IEEE 802.16, dikembangkan oleh forum IT dengan perusahaan-
perusahaan mobile terkait yang lebih dikenal dengan WiMAX Forum. Forum ini Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikasi Kecepatan
Frekuensi Enable class
802.11b 11 Mbps
2.4 GHz b
802.11a 54 Mbps
5 GHz a
802.11g 54 Mbps
2.4 GHz b,g
802.11n 100 Mbps
2.4 GHz b,g,n
Universitas Sumatera Utara
membahas kemampuan interoperabilitas antar perangkat-perangkat BWA yang akan diproduksi oleh berbagai vendor. Kemampuan ini diharapkan dapat membawa standar
WiMAX untuk bisa menembus pasar komersial dengan kelebihan yang dimiliki untuk bersaing dengan produk-produk broadband lainnya. Varian standar WiMAX memiliki
kegunaan dan kemampuan tersendiri berdasarkan jenis standar yang dimiliknya. Tabel berikut menunjukkan perbandingan standar varian WiMAX.
Tabel 2.3 Perbandingan standar WiMAX IEEE 802.16a dan 802.16e IEEE 802.16
IEEE 802.16a IEEE 802.16e
Terstandarisasi Desember 2001
Perkiraan tahun 2004
Petengahan tahun 2005
Spektrum 10-66 GHz
2-11 GHz 6 GHz
Kondisi Hanya line of sight
Non-line of sight Non-light of sight
Bit Rate 32-134Mbps
dengan frekuensi kanal 28MHz
Mampu hingga 70 Mbps dengan
frkuensi 20 Mhz Mampu hingga 15
Mbps dengan frekuensi 5 Mhz
Mobilitas Perangkat wireless
tetap Fixed Fixed, dan Portable Nomadic
protability
Frekuensi Per Kanal
20,25 dan 28 Mhz 1,5 – 20 MHz
1,5 – 20 MHz dengan uplink
subchanels
Radius Per Canal 2 sampai 5 Km
7 -10 Km. jarak maksimal 50 Km
2 – 5 Km
2.2.2.1 Standar IEEE 802.16
Standar 802.16 bekerja pada frekuensi 2-11 GHz, mampu mengatasi keadaan NLOS dengan adaptive modulation dan teknologi OFDM. 802.16 juga telah menerapkan
Universitas Sumatera Utara
teknik error correction, power control, dan transmit-receive diversity, serta sistem penjaminan kualitas layanan, QoS. Varian selanjutnya yang akan digunakan untuk
komunikasi bergerak adalah 802.16e.
2.2.2.2 Standar IEEE 802.16a
Standar IEEE 802.16a merupakan standar yang berbasis 802.16-2004 dan 802.16 RevD dengan beberapa perbaikan. 802.16a-2004 diperuntukkan bagi layanan yang
bersifat fixed maupun nomadic. Terdapat dua opsi dalam transmisi pada 802.16, yaitu TDD Time Division Duplex maupun FDD Frequency Division Duplex. Sistem ini
menggunakan Orthogonal Frequency Division Multiplexing OFDM dengan jumlah carrier 256 dan mendukung untuk kondisi lingkungan line of Sight LOS dan Non-
Line of Sight, dimana standar ini bekerja pada rentang frekuensi 3,5 GHz dan 5,8 GHz.
2.2.2.3 Standar IEEE 802.16e
Standar WiMAX 802.16e mendukung untuk pengapllikasian di bidang portable dan mobilitas sehingga dikondisikan mampu hand-off dan roaming. Sistem ini
menggunakan teknik Scalable Orthogonal Frequency Division Multiplexing Access SOFDMA, teknik modulasi multcarrier yang menggunakan subchannelisasi. Standar
Universitas Sumatera Utara
802.16e juga bisa dimanfaatkan untuk mengcovered pelanggan yang bersifat fixed tetap. Kandidat terbesar pemanfaatan frekuensi 802.16 pada band frekuensi 2,3 GHz
dan 2,5 GHz.
2.3 Perbandingan Spread Spektrum Wi-Fi dengan WiMAX
2.3.1 Spread Spektrum Wi-Fi
Pada awalnya spread spektrum merupakan suatu teknik modulasi pada komunikasi tanpa kabel wireless. Teknik ini untuk pertama kalinya digunakan oleh kalangan
militer United State, yaitu pada perang dunia ke II, dan pada tahun 1980-an teknologi spread spectrum mulai diaplikasikan untuk keperluan komersial.
Dan pada tahun 1990 Federal Communications Commission FCC mengeluarkan lisensi pemakai teknologi ini pada daerah frekuensi 2,4 – 2,4835 Ghz.
Teknik modulasi spread spectrum yang sering digunakan pada komunikasi data untuk jaringan komputer wireless adalah Direct sequence dan Frekuensi Hoping. Dengan
mentransmisikan sinyal informasi pada bandwidth yang sangat lebar, spread spektrum memiliki dua kelebihan utama yaitu;
a. kecepatan daya spectral yang rendah yang mengakibatkan tidak terganggu
interferensi dengan sistem yang lain pada daerah yang sama.
Universitas Sumatera Utara
b. Memiliki redudansi, dimana terjadinya pada penerimaan informasi yang
dikirimkan berada pada frekuensi yang berbeda, sehingga apabila terjadi kesalahan penerimaan tetap dapat menerima informasi yang benar.
Keuntungan dari redudansi ini menyebabkan spread spectrum tidak akan terganggu oleh noise suara riuh dan interferensi.
Dengan kecepatan daya spektral rendah dan tahan terhadap gangguan tersebut memungkinkan spread spektrum sendiri menurut konsepnya dapat menjadi beberapa
jenis;
a. Direct Sequence DS
Sistem Direct Sequence adalah sistem spread spektrum yang meratakan interferensi sehingga disebar dalam band yang luas oleh spreading code. Kinerja yang perlu
ditinjau dari sistem spread spektrum adalah: i.
Efek multipath interferensi : jika rate dari code jauh lebih cepat dari pada sinyal multipath yang terdelay dari sinyal langsung, maka sinyal yang
terdelay akan dianggap sebagai interferensi dan akan dihilangkan karena mempunyai korelasi yang sangat kecil dengan urutan kode berikutnya.
ii. Low Probability Intercept LPI, karena demulator korelator dan power
yang disebar pada frekuensi yang lebar maka probabilitas untuk dideteksi akan sangat kecil.
Universitas Sumatera Utara
b. Frequency Hopping FH
Sistem Frequency Hopping adalah sistem spread spectrum yang memindahkan frekuensi pemancaran dalam band yang luas oleh spreading code. Kinerja yang perlu
ditinjau sistem FH ini adalah: i.
Efek multipath interferensi : Pada FHSS dimana setiap carrier yang dibangkitkan akan mengalami efek miltipath yang berbeda, kemudian efek
tersebut diratakan pada penerimanya, walau tidak sebaik pada DSS rejectionnya tetapi sudah lebih baik dibanding sistem biasa.
ii. LPI, walaupun power pada setiap carrier besar, sistem FHSS tetap sulit
terdeteksi oleh pihak lain.
2.3.2 Spread Spektrum WiMAX
WiMAX merupakan teknologi jaringan komputer dengan media wireless menggunakan frekuensi gelombang radio. Untuk itu teknologi ini bergantung pada
ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Dari rentang spektrum frekuensi 2-6 GHz yang distandarkan oleh WiMAX Forum untuk BWA broadband Wireless
Access sistem WiMAX mengenal dua jenis jalur frekuensi, yaitu Licensed Band dan Unlincensed Band.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2.1 Licensed Band
Lincensed band merupakan frekuensi WiMAX yang membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, dalam hal ini dimaksudkan adalah operator yang mempunyai
hak lisensi memberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam coverage area. Licensed frequency yang dikembangkan untuk teknologi WiMAX pada
tahap awal berada pada 2.5 GHz dan 3.5 GHz. Pengembangan di tahap berikutnya pada spektrum frekuensi 2.305 – 2.302 GHz, 2.345 – 2,360 GHz dan 3.300 – 3.400
GHz.
Permasalahan utama dalam hal pemakaian licensed frekuensi ini bila pada alokasi frekuensi akan digunakan untuk WiMAX maka akan timbul permasalahan
seperti:
1. Penggunaan jalur frekuensi secara bersamaan menurut advance tidak begitu
efektif, sering terjadinya saling gangguan interferensi antara layanan-layanan yang akan memakai pita frekuensi secara bersamaan.
2. Penggusuran pengguna jalur frekuensi yang lama tidak mudah untuk
dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan masalah tersebut regulator perlu membuat kebijakan dan perencanaan pengguanaan frekuensi di band 2.5 GHz termasuk standarisasi dan spesifikasi
perangkat serta mekanisme seleksi. Sedangkan pada penggunaan frekuensi 3.5 GHz, terdapat 25 kanal dengan masing masing kanal selebar 3.5 MHz, 5 kanal yaitu kanal 4
samapai dengan kanal ke 18. Penggunaan frekuensi 3.5 GHz untuk teknologi WiMAX juga memngalami sedikit masalah yaitu:
1. Ada gangguan frekuensi interferensi terhadap layanan satelit yang belum
dapat diatasi. 2.
Perlu investigasi yang mendalam mengenai penggunaan pita frekuensi 3.5 GHz terutama dengan munculnya WiMAX yang menggunakan jalur yang
sama.
2.3.2.2 Unlicensed Band
Unlicensed band merupakan frekuensi WiMAX yang tidak menggunakan atau membutuhkan lisensi dalam penggunaan, dalam hal ini setiap orang dapat
menggunakan frekuensi secara bebas di semua coverage area. Untuk unlicensed frekuensi, pertama kalinya dikembangkan spectrum 5.8 GHz yaitu pada band
frekuensi 5.725 – 5.850 GHz. Sedangkan pengembangan berikutnya direncanakan menggunakan bandjalur frekuensi yang juga digunakan untuk Wi-Fi standar
Universitas Sumatera Utara
802.11bg di 2.4 GHz dan standar 802.11a di 5.8 GHz. Penggunaan alokasi frekuensi ini akan menimbulkan masalah antara lain:
1. Banyak penggunaan perangkat Wi-Fi 5.8 GHz secara illegal akibat misi
interpretasi terhadap unlicensed band. 2.
Perlu peninjauan kembali tentang penggunaan pita frekuensi 5.8 GHz terutama dengan adanya Wi-Fi dan WiMAX yang menggunakan pitajalur yang sama.
2.4 Perbandingan Elemen Perangkat Wi-Fi dengan WiMAX
2.4.1 Elemen Perangkat Wi-Fi
Hal yang perlu diperhatikan dalam membeli peralatan jaringan wireless adalah teknologi anda sudah memenuhi persyaratan standar dari IEEE. Teknlogi jaringan
wireless merupakan teknologi yang murah dalam hal pemasangannya, dan digunakan juga oleh banyak vendor. Elemen Perangkat Wi-Fi secara umum terdiri dari :
1. Koneksi DSL Kabel Internet
2. DSL modem kabel Modem
3. Router yang dilengkapi dengan wireless akses point.
4. Wireless adapter untuk unit komputer yang akan terhubung.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Diagram jaringan Wi-Fi
Dengan menghubungkan setiap perangkat seperti skema diatas. Dengan menghubungkan kabel modem ke router menggunakan kabel UTP jaringan wireless
dapat tecipta. Selain itu anda juga bisa menghubungkan sebuah PC ke router dengan kabel UTP untuk konfigurasi awal router.
2.4.2 Elemen Perangkat WiMAX
Perangkat teknologi WiMAX secara umum terdiri dari BS Base Stasion sebagai center spot point dan CPE di sisi subscriberpelanggan. Selain dari itu perangkat
tambahan WiMAX lainnya seperti ; antena, kabel, dan perangkat lain.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2.1 Base Station BS
Base station atau yang sering disebut dengan tiang tower merupakan alat dengan sistem kerja transceiver transmited dan receiver yang diletakkan pada suatu lokasi
dengan jaringan Internet Protocol IP. Dari satu buah BS Tower dapat disambungkan dengan beberapa CPE dengan media gelombang radio yang mengikuti
regulasi bandwidth ditempat tersebut
2.4.2.2 Customer Premises Equipment CPE
CPE atau Subscriber Station terbagi Outdoor unit dan Indoor unit, diaman pernagkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antenna. Antenna
WiMAX bekerja untuk mengoptimalkan kinerja terhadap penerimaan sinyal.
Gambar 2.5 Antena WiMAX dengan Kebutuhan Berbeda
Universitas Sumatera Utara
Antena Omni Directional digunakan pada situasi ketika subscriber pelanggan yang banyak pada suatu Base station. Antena Sector berfungsi menyalurkan sinyal pada
sebuah area yang difokuskan, juga digunakan untuk mengcovered 360 service area.
Sedangkan Antena Panel dikonfigurasikan untuk memberikan aliran listrik melalui kabel Ethernet yang dikoneksikan ke radio antena.
2.5 Tantangan regulasi pada WiMAX
Tantangan teknologi jaringan WiMAX di Indonesia adalah mengenai regulasi frekuensi, baik dari alokasi penggunaan frekuensi, proses perizinan, distribusi
spectrum dan standaridisasi. Seperti yang terjadi dengan negara lain, pemerintah Indonesia juga belum menentukan frekuensi WiMAX yang akan digunakan. Vendor
pertama kali membuat perangkat WiMAX di frekuensi 3.5 GHz, sedangkan di Indonesia frekuensi itu digunakan dalam hal komunikasi satelit. Teknologi WiMAX
butuh ketergantungan pada pabrikan pembuatnya, walaupun bersifat open standard dengan operability tinggi. Tantangan yang timbul dalam pengaturan range frekuensi
dan implementasi WiMAX terbuka lebar, sehingga perlu pengaturan agar pengembangan meguntungkan semua pihak operator, regulator, user serta
manufaktur, aplikasi, dan konten.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Quality of Service QoS WiMAX