44
2.3 Kerangkan Pemikiran Teoritis
Provinsi Jawa Tengah memiliki karakteristik perekonomian yang sangat terbuka. Sebagai konsekuensi keterbukaan ekonomi tersebut, maka perkembangan
perekonomian nasional maupun internasional sangat berpengaruh terhadap kinerja perekonomian daerah. Mengingat kondisi tersebut, maka dalam upaya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mampu menciptakan lapangan kerja yang optimal, baik dari segi jumlah, produksi dan efisiensi maka diperlukan
kebijakan yang spesifik. Pengambilan kebijakan optimasi sektoral yang bersumber dari analisis beberapa indikator yang diangap penting.
Untuk dapat menganalisis pertumbuhan ekonomi di 35 kabupatenkota di Provinsi Jawa Tengah, kita dapat melihat faktor-faktor yang menyebabkan
7. Yoenanto Sinung
Noegroho dan Lana
Soelistianingsih 2007
“Analisis Disparitas
Pendapatan KabupatenKota
Di Provinsi Jawa Tengah dan
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi Regional”
Pertumbuhan ekonomi,
Kesenjangan daerah, inflasi,
Migrasi keluar, pengeluaran
pemerintah GROWTH =
β
1
THEILit + β
2
INFLASIit + β
3
LNMIGit + β
4
LNGOVTit + e Kesenjangan yang terjadi
relatif rendah.Tingkat inflasi regional memiliki
pengaruh negatif terhadap pertumbuhan
ekonomi regional di Provinsi Jawa Tengah.
Migrasi keluar memiliki pengaruh positif
signifikan. Pengeluaran pemerintah
kabupatenkota memiliki pengaruh positif
signifikan.
45 terjadinya pertumbuhan ekonomi, antara lain faktor tenaga kerja, tingkat
pendidikan, kepadatan penduduk dan rasio ketergantungan penduduk. Dari kondisi tersebut, kemudian diimplementasikan sehingga dapat
ditentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan masalah penggunaan tenaga kerja, kebijakan terhadap sektor pendidikan dan juga masalah kepadatan
penduduk dan rasio ketergantungan penduduk, serta masalah-masalah lain yang berkaitan dengan masalah ini. Secara skema kerangka pemikiran dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Tenaga Kerja
Tingkat Pertumbuhan
Penduduk Pertumbuhan
Ekonomi 35
KabKota diJawa
Tengah Kepadatan
Penduduk Rasio
Ketergantungan Penduduk
IPM
46
c. Hipotesis