The economic and non economic value of wife housework

NILAI EKONOMI DAN NON-EKONOMI
PEKERJAAN RUMAHTANGGA ISTRI

MEDA WAHINI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

NILAI EKONOMI DAN NON-EKONOMI
PEKERJAAN RUMAHTANGGA ISTRI

MEDA WAHINI
A561020011

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012


PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI
DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Disertasi Nilai Ekonomi dan NonEkonomi Pekerjaan Rumahtangga Istri adalah karya saya sendiri dengan arahan
dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Disertasi ini.

Bogor, Pebruari 2012

Meda Wahini
NRP A561020011

ABSTRACT
MEDA WAHINI. The Economic and Non-Economic Value of Wife Housework.
Supervised by SJAFRI MANGKUPRAWIRA, SUPRIHATIN GUHARDJA,
DRAJAT MARTIANTO, and ASEP SAEFUDDIN.
In a certain society some people do not appreciate to housework as an activity of
domestic sector, because they have a perception that this housework do

womens’work and responsibility. The aim of this research is to analyze the
economic and non-economic of housework including providing of food
consumption, maintaining of clothing and housing, and caring of pre schoolers,
school age, and adolescent, and factors that affecting the value of which attended
the housework time allocation of wife. Mangkuprawira formulation was used to
measure the real and unreal time allocation of housework, while opportunity cost
and replacement cost with housework load were used to value the housework
activity of home wife. The result showed that the highest economic value of
housework using replacement cost and opportunity cost was caring of school age,
and the lowest value of housework using replacement cost was maintaining of
housing and opportunity cost was caring of pre schoolers. Family who lives in the
city or village psychologically feels like with the result with housework has done.
Because the value what they feel on something, that’s the result what they want
and expect to of each family will be different and there’s no real standard.
Key words: housework, replacement cost, opportunity cost, housework load, noneconomic value,

RINGKASAN
MEDA WAHINI. Nilai Ekonomi dan Non-Ekonomi Pekerjaan Rumahtangga
Istri. Dibimbing oleh SJAFRI MANGKUPRAWIRA, SUPRIHATIN
GUHARDJA, DRAJAT MARTIANTO, dan ASEP SAEFUDDIN.

Pekerjaan rumahtangga sebagai pekerjaan sektor domestik kurang mendapat
perhatian dan apresiasi dari berbagai pihak, baik masyarakat maupun pemerintah.
Pada sebagian budaya masyarakat pekerjaan rumahtangga dipandang sebagai
pekerjaan yang tidak produktif dan kurang berharga, karena tidak menghasilkan
uang dan identik dengan pekerjaan kaum perempuan. Studi tentang pekerjaan
rumahtangga di negara maju telah banyak dilakukan yang mengungkap bahwa
pekerjaan rumahtangga memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan berkontribusi
signifikan terhadap GDP. Negara Indonesia khususnya dan beberapa negara
berkembang studi ini belum banyak dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai ekonomi dan non-ekonomi
pekerjaan rumahtangga yang dilaksanakan oleh istri di perkotaan dan di
perdesaan. Perhatian lebih khusus diberikan pada persepsi istri tentang pekerjaan
rumahtangga, pengambilan keputusan istri-suami dalam tugas pekerjaan
rumahtangga, alokasi waktu pekerjaan rumahtangga istri, nilai ekonomi dan nonekonomi pekerjaan rumahtangga istri, serta faktor-faktor yang mempengaruhi
nilai penggunaan waktu istri dalam pekerjaan rumahtangga.
Kebaruan penelitian ini dibandingkan dengan studi yang telah ada, terletak
pada topik dan metode. Topik terkait dengan nilai ekonomi dan non-ekonomi
penggunaan waktu pekerjaan rumahtangga yang tidak dibayar pada aktivitas
penyediaan konsumsi makanan, perawatan rumah, perawatan pakaian, perawatan
anak usia balita, perawatan anak usia sekolah, perawatan anak usia remaja) yang

dilakukan oleh istri, dan yang tidak dilakukan pada studi lainnya. Metode terkait
dengan penilaian penggunaan waktu pekerjaan rumahtangga istri dengan
pembobotan pada setiap jenis pekerjaan rumahtangga dan indikator pekerjaan
rumahtangga menjadi matriks bobot (nilai tertimbang) pekerjaan rumahtangga
dengan perhitungan opportunity cost dan replacement cost.
Desain penelitian ini merupakan studi cross-sectional dengan menggunakan
metode survai. Data primer berasal dari penggunaan waktu yang dilakukan istri
untuk penyediaan konsumsi makanan, perawatan pakaian, perawatan rumah,
perawatan anak usia balita, perawatan anak usia sekolah, perawatan anak usia
remaja dan nilai penggunaan waktu pekerjaan rumahtangga istri berdasarkan
tipologi wilayah. Data sekunder meliputi keadaan umum lokasi penelitian.
Pengambilan contoh dilakukan secara sengaja di kabupaten Sidoarjo, dengan
jumlah 585 contoh yang diambil secara acak sederhana. Metode penilaian
pekerjaan rumahtangga dilakukan dengan cara, replacement cost yakni upah
pekerja di pasar kerja yang bertugas melayani pekerjaan sama dengan tugas-tugas
rumahtangga yang berlaku di kabupaten Sidoarjo dengan pengali waktu yang
digunakan dan matriks bobot (nilai tertimbang), dan opportunity cost yaitu upah
minimum pekerja pasar per jam dengan pengali waktu dan nilai tertimbang;
sebagai perhitungan nilai ekonomi. Nilai non-ekonomi digunakan uji nilai tengah
tentang hasil yang dirasakan (perceived).


Data yang diperoleh dikategorikan dan dianalisis secara statistik. Kategori
ini digunakan untuk keperluan tabulasi. Pengelompokkan kategori dilakukan
berdasar nilai skor. Cara penskoran dilakukan pada usia istri dan suami, lama
pendidikan istri dan suami, pekerjaan istri dan suami, kehadiran anak, pendapatan
per kapita keluarga, besar keluarga, status pekerjaan istri, status ekonomi
keluarga, pandangan peran gender, dukungan sosial, persepsi istri tentang
pekerjaan rumahtangga, pengambilan keputusan istri-suami dalam tugas pekerjaan
rumahtangga
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan inferensia ditemukan bahwa
kebanyakan istri berusia dewasa muda dengan proporsi lebih banyak di perkotaan,
sedangkan usia suami lebih banyak dewasa madya yang proporsinya lebih besar di
perdesaan. Anak kebanyakan berusia lima tahun ke atas dengan proporsi lebih
besar di perdesaan. Pendidikan istri dan suami kebanyakan SMA dengan proporsi
lebih besar di perkotaan. Sebagian besar keluarga termasuk dalam keluarga kecil,
karena rata-rata jumlah anggota keluarga tidak lebih dari lima orang. Sebagian
istri tidak bekerja, sedangkan suami sebagian bekerja sebagai pegawai swasta.
Pendapatan per kapita keluarga kebanyakan di atas Rp1.298.337 dengan nilai
rata-rata lebih tinggi di perkotaan. Seluruh istri berpandangan tradisional, artinya
suami diposisikan sebagai kepala keluarga. Istri kebanyakan memperoleh

dukungan sosial yang baik dengan proporsi lebih besar di perkotaan.
Sebagian besar istri mempunyai persepsi netral, yang maknanya istri
memandang positif sekaligus negatif terhadap pekerjaan rumahtangga, dengan
proporsi lebih besar di perdesaan. Pekerjaan rumahtangga dipersepsikan positif
karena dirasakan menyenangkan, mulia, berharga dan dapat memberikan
kepuasan bagi anggota keluarganya; dan dipersepsikan negatif karena dirasakan
melelahkan, membosankan dan juga terjadi pengulangan pekerjaan yang sama.
Pengambilan keputusan untuk penyediaan konsumsi makanan, perawatan
pakaian, perawatan rumah, perawatan anak usia balita, perawatan anak usia
sekolah, perawatan anak usia remaja, lebih banyak diputuskan oleh istri saja.
Pembagian tugas pekerjaan rumahtangga antara istri dan suami menjadi tidak
seimbang, yang ditunjukkan lebih banyak oleh istri di perdesaan
Waktu istri untuk pekerjaan rumahtangga dialokasikan kurang dari tujuh
jam per hari, atau seperempat dari total waktu per hari untuk aktivitas lainnya
seperti aktivitas publik, sosial atau pribadi. Alokasi waktu istri di perdesaan lebih
besar dibandingkan istri di perkotaan. Waktu istri dialokasikan paling banyak
untuk penyediaan konsumsi makanan dan paling sedikit untuk perawatan anak
usia remaja.
Nilai ekonomi pekerjaan rumahtangga berdasarkan replacement cost ratarata Rp48.142,62,- per hari, dengan nilai lebih tinggi di perkotaan; sedangkan
berdasarkan opportunity cost Rp3.155,03,- per hari dengan nilai lebih tinggi di

perdesaan. Nilai ekonomi pekerjaan rumahtangga istri berdasarkan replacement
cost tertinggi pada aktivitas perawatan anak usia sekolah, dan terendah pada
aktivitas perawatan rumah. Nilai ekonomi pekerjaan rumahtangga istri
berdasarkan opportunity cost paling tinggi untuk aktivitas perawatan anak usia
sekolah dan paling rendah pada aktivitas perawatan anak usia balita. Sebagian
besar istri di perkotaan dan di perdesaan merasa produk dari aktivitas berbelanja,
memasak, mencuci peralatan maupun pakaian, menyetrika pakaian,

membersihkan rumah dan mengasuh anak sudah cocok dan sesuai dengan
keinginan dan harapannya (perceived intangible outcome).
Faktor peubah dukungan sosial, jumlah anggota keluarga, status pekerjaan
istri, alokasi waktu pekerjaan rumahtangga istri berpengaruh nyata terhadap nilai
penggunaan waktu pekerjaan rumahtangga istri. Model regresi cobb douglas
hanya dapat menjelaskan 22 persen peubah bebas, 78 persen dijelaskan oleh
peubah lain yang tidak terkontrol.
Kata kunci: pekerjaan rumahtangga, replacement cost, opportunity cost, matriks
bobot, nilai non-ekonomi,

© Hak Cipta milik IPB, Tahun 2012
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

NILAI EKONOMI DAN NON-EKONOMI
PEKERJAAN RUMAHTANGGA ISTRI

MEDA WAHINI

Disertasi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor
pada
Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR
2012

Penguji Luar Sidang Tertutup :
1. Dr. Ir. Herien Puspitawati, MSc. MSc
2. Dr. Ir. Hartoyo MSc
Penguji Luar Sidang Terbuka:
1. Prof. Dr. Ir. Aida Vitayala, S. Hubeis.
2. Dr. Ir. Hartoyo MSc.

Judul Disertasi
Nama

: Nilai Ekonomi dan
Rumahtangga Istri
: Meda Wahini

NIM

: A561020011


Non-Ekonomi

Pekerjaan

Disetujui,
Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Tb. Sjafri Mangkuprawira.
Ketua

Dr. Ir. Suprihatin Guhardja, MS.

Dr. Ir. Drajat Martianto, MS.

Anggota

Anggota

Dr. Ir. Asep Saefuddin, MSc.

Anggota

Diketahui,
Ketua Program Studi GMK

Dekan Sekolah Pascasarjana

drh. M. Rizal Martua Damanik, MRep.Sc, Ph.D.

Dr. Ir. Dahrul Syah, MSc. Agr.

Tanggal Ujian Terbuka: 24 Januari 2012

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga disertasi ini dapat diselesaikan. Disertasi dengan tema alokasi waktu
pekerjaan rumahtangga dan produksi yang dihasilkan, disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Doktor.
Disertasi ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis
sampaikan kepada:
1.

Prof. Dr. Ir. Tb. Sjafri Mangkuprawira. selaku ketua komisi pembimbing atas
sumbangan materi Household Economic dan Labor Economic, perhatian,
pengertian, ketulusan, keihlasan, kesabaran, toleransi, dukungan semangat
dan motivasi yang tidak pernah putus ditunjukkan kepada penulis sejak
penyusunan proposal, pelaksanaan penelitian hingga selesainya disertasi ini.

2.

Dr. Ir. Suprihatin Guhardja, MS. selaku anggota komisi pembimbing atas
sumbangan materi Manajemen Sumberdaya Keluarga, pengertian, perhatian,
dan bimbingan sejak penyusunan proposal hingga selesainya disertasi ini.

3.

Dr. Ir. Drajat Martianto, MS. selaku anggota komisi pembimbing atas
sumbangan materi ekonomi pembangunan, perhatian dan bimbingan sejak
penyusunan proposal hingga selesainya disertasi ini.

4.

Dr. Ir. Asep Saefuddin, MSc. selaku anggota komisi pembimbing atas
sumbangan materi Statistik, pengertian, perhatian dan bimbingan sejak
penyusunan proposal hingga selesainya disertasi ini.

5.

Dr. Ir. Herien, P., MSc, MSc. selaku dosen penguji luar komisi pada Sidang
Tertutup yang telah banyak memberikan masukan dan koreksi atas disertasi.

6.

Dr. Ir. Hartoyo, MSc. selaku dosen penguji luar komisi pada Sidang Tertutup
dan Sidang Terbuka dan selaku pakar Ekonomi Keluarga yang telah banyak
memberikan masukan dan koreksi atas disertasi.

7.

Prof. Dr. Ir. Aida Vitayala, S.Hubeis. selaku dosen penguji luar komisi pada
Sidang Terbuka yang telah banyak memberikan masukan dan koreksi atas
disertasi.

8.

Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MSc. sebagai pemimpin sidang pada Sidang
Tertutup.

9.

Dr. Ir. Euis Sunarti, MS. sebagai dosen penguji luar komisi pada prelim lisan
atas masukan bagi perbaikan proposal penelitian.

10. Dr. Ir. Dwi Hastuti, MSc. selaku pembahas pada kolokium yang telah banyak
memberikan masukan dan koresi atas proposal penelitian.
11. Prof. Dr. Dadang Sukandar, MSc. atas koreksi dan masukan disertasi.
12. Pengelola Beasiswa BPPS–IPB DIKTI atas beasiswa dan bantuan biaya
penyelesaian kuliah dan disertasi yang telah diberikan.
13. Dekan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor dan Ketua Program
Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, yang telah memberi
kesempatan bagi penulis untuk melanjutkan pendidikan.
14. Rektor Universitas Negeri Surabaya dan Dekan FPTK Universitas Negeri
Surabaya yang telah memberikan izin untuk melanjutkan pendidikan.
15. Ketua Jurusan beserta seluruh staf jurusan PKK-Universitas Negeri Surabaya
yang telah memberikan kesempatan, dukungan, dan perhatian bagi penulis.
16. Bapak Camat Sidoarjo, Bapak Camat Krembung, Kepala Desa Jati, Lurah
Gebang, Kepala Desa Kandangan dan Kepala Desa Balong Garut-Kabupaten
Sidoarjo.
17. Kedua orang tua, R. Moekadi dan Hj. Bandijah (alm), Mbak Gini dan Kak
Budi, Mbak Anon dan Kak Momon dan adik-adik Junun dan Ijah, Giri dan
Rohayati, Bayu dan Yuli, Kepi dan Danni, Widi, serta keponakan tercinta;
Ratih dan Herdi, Haonisa, Ben dan Lia, Anjari, Aussie, Yoga, Tinut, Dita,
Agam, Adit, Ajeng, Fibi, Aliyyah, Fatih, Putri, atas segala do’a dan
dukungannya.
18. Ibu Hj Mimin Hamidah atas doa yang tidak pernah putus diberikan.
19. Ratih Maria Dhewi, SS, MM. dan Hino SSi, MSi. atas bantuan moril dan
materiil selama penyusunan disertasi.
20. Dr. Uke Rasalwati, Dr. Lilik Noor, Dr. Istiqlaliyah M, dan Dr. Partomo, atas
dukungan dan bantuannya selama ini
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang terbaik. Amin.

Bogor, Pebruari 2012
Meda Wahini

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 22 Agustus 1961 sebagai anak
ketiga dari delapan bersaudara. Penulis terlahir dari pasangan R. Moekadi dan Hj.
Bandiyah (Alm).
Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar Negeri Teladan Papandayan I Bogor
pada tahun 1974, Sekolah Menengah Pertama Negeri III Bogor pada tahun 1977,
dan Pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri I Bogor penulis selesaikan pada
tahun 1981. Pada tahun 1981 penulis terdaftar sebagai mahasiswi Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta (IKIP, sekarang Universitas Negeri
Jakarta) Jurusan Tata Boga – Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, dan
mendapat gelar Sarjana Pendidikan Tata Boga pada tahun 1985.
Penulis mengikuti program Pra-Pasca Institut Pertanian Bogor pada tahun
1997/1998. Program ini bertujuan untuk membantu mahasiswa lulusan IKIP seIndonesia, dengan nilai Indeks Prestasi Akademik sebagai satu syarat yang
digunakan untuk melanjutkan ke Program Pascasarjana Reguler tahun 1998.
Penulis menamatkan Program S2-Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga
pada tahun 2001. Penulis mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan Program
Doktor pada tahun 2002 dengan Beasiswa Pendidikan BPS-IPB dan selanjutnya
biaya sendiri.
Penulis saat ini bekerja sebagai tenaga pengajar pada Universitas Negeri
Surabaya (UNESA) Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Jurusan
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga sejak tahun 1986. Mata ajaran yang menjadi
tanggungjawab penulis adalah Praktek Industri Lapang, Pendidikan Konsumen,
Pengolahan Makanan Asia dan Eropa, Pengolahan Kue dan Roti, Bahasa Inggris
Bidang Studi Tata Boga, Pengelolaan Usaha Boga, Food and Beverage, Catering
Management dan Ilmu Kesejahteraan Keluarga.

I Dedicate to my parents,
to all of my sisters & brothers,
to all of my nephews and cousins, and my grandchild,
and somebody who encourage me and love me.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xxi
PENDAHULUAN
Latar Belakang .......................................................................................................
Tujuan Penelitian ...................................................................................................
Kegunaan Penelitian ..............................................................................................
Batasan Penelitian ..................................................................................................

1
5
6
6

TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Teoritis ....................................................................................................
Persepsi Pekerjaan rumahtangga ........................................................................
Konsep Pekerjaan Rumahtangga .....................................................................
Konsep Persepsi ..............................................................................................
Pengambilan Keputusan dalam Keluarga berdasarkan Gender .........................
Keluarga dan Pendekatan Teori Struktural-Fungsional ..................................
Konsep Pengambilan Keputusan .....................................................................
Alokasi Waktu Pekerjaan Rumahtangga ............................................................
Pendekatan Produksi Rumahtangga ................................................................
Nilai Penggunaan Waktu ...................................................................................
Waktu dan Penggunaanya ...............................................................................
Konsep Nilai ...................................................................................................
Penilaian Waktu Aktivitas Pekerjaan di Rumah .............................................
Konsep Kegiatan Bekerja dalam Keluarga ............................................................
Tinjauan Pengamatan Empiris ...............................................................................
Tinjauan Analitik: Nilai Pekerjaan Rumahtangga .................................................

7
7
7
9
12
12
14
17
17
26
26
28
30
32
32
40

KERANGKA BERPIKIR
Kerangka Konseptual Kegiatan Bekerja dalam Keluarga .................................. 45
Kerangka Operasional Pekerjaan Rumahtangga dalam Keluarga ..................... 47
METODE PENELITIAN
Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................
Desain Penelitian .............................................................................................
Lokasi Penelitian .............................................................................................
Waktu Penelitian .............................................................................................
Cara Penarikan Contoh ......................................................................................
Jenis dan Cara Pengambilan Data ......................................................................

51
51
51
51
52
54

xiv
Instrumen dan Pengukuran .............................................................................. 55
Pengolahan dan Analisis Data ............................................................................ 56
Pengolahan Data .............................................................................................. 57
Pembobotan Pekerjaan Rumahtangga ............................................................. 59
Analisis Data ...................................................................................................... 60
Definisi Operasional Variabel ................................................................................ 63
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ...................................................................................................................... 67
Gambaran Umum Daerah Penelitian .................................................................. 67
Kecamatan Sidoarjo ......................................................................................... 67
Kecamatan Krembung ..................................................................................... 69
Karakteristik Keluarga ........................................................................................ 72
Karakteristik Sosial Ekonomi Keluarga .......................................................... 72
Usia Istri dan Suami ...................................................................................... 72
Kehadiran Anak ............................................................................................ 73
Pendidikan Istri dan Suami ........................................................................ 74
Besar Keluarga .......................................................................................... 76
Pekerjaan Istri dan Suami .......................................................................... 76
Pendapatan Keluarga ................................................................................. 78
Status Pekerjaan Istri ................................................................................. 78
Karakteristik Lingkungan ............................................................................. 79
Pandangan Peran Gender ........................................................................... 79
Dukungan Sosial ........................................................................................ 82
Stratifikasi Keluarga .................................................................................. 86
Persepsi Istri tentang Pekerjaan Rumahtangga .................................................. 86
Pengambilan Keputusan Istri dan Suami dalam Tugas
Pekerjaan Rumahtangga ................................................................................... 91
Alokasi Waktu Pekerjaan Rumahtangga Istri .................................................... 96
Nilai Ekonomi dan Nilai Non-Ekonomi Pekerjaan Rumahtangga Istri ............ 102
Nilai Ekonomi Pekerjaan Rumahtangga Istri .............................................. 103
Nilai Non-ekonomi Pekerjaan Rumahtangga Istri ...................................... 108
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Nilai Penggunaan Waktu Pekerjaan
Rumahtangga Istri .............................................................................................. 112
Pembahasan ............................................................................................................ 116
Implikasi Penelitian ................................................................................................ 127
SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN, DAN SARAN
Simpulan ................................................................................................................. 129
Implikasi Kebijakan ................................................................................................ 130
Saran ....................................................................................................................... 131

xv
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 133
LAMPIRAN ........................................................................................................... 143

xvi

xvii

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Halaman
Jenis dan cara Pengambilan data .................................................................. 54
Pengolahan data ............................................................................................ 57
Total bobot pekerjaan rumahtangga ............................................................. 59
Luas wilayah tiap desa di kecamatan Sidoarjo ............................................. 67
Penggunaan tanah di Kecamatan Sidoarjo .................................................... 68
Perincian jumlah penduduk di Kecamatan Sidoarjo ..................................... 69
Luas wilayah tiap desa di Kecamatan Krembung ......................................... 70
Penggunaan tanah di Kecamatan Krembung ................................................ 71
Perincian jumlah dan kepadatan penduduk Kecamatan Krembung ............. 71
Sebaran contoh berdasarkan kategori usia istri dan usia suami di perkotaan
dan di perdesaan ............................................................................................ 73
Sebaran contoh berdasarkan kehadiran anak di perkotaan dan di
perdesaaan ..................................................................................................... 74
Sebaran contoh berdasarkan pendidikan istri dan pendidikan suami di
perkotaan dan di perdesaan ........................................................................... 75
Sebaran contoh berdasarkan besar keluarga di perkotaan dan di perdesaan 76
Sebaran contoh berdasarkan pekerjaan istri dan pekerjaan suami di
perkotaan dan di perdesaan ........................................................................... 77
Sebaran contoh berdasarkan pendapatan (per kapita) keluarga di perkotaan
dan di perdesaan ............................................................................................ 78
Sebaran contoh berdasarkan status pekerjaan istri di perkotaan dan di
perdesaan ...................................................................................................... 79
Sebaran contoh berdasarkan pandangan istri terhadap peran gender di
perkotaan dan di perdesaan ........................................................................... 79
Sebaran contoh berdasarkan kategori pandangan peran gender di perkotaan
dan di perdesaan ............................................................................................ 81
Sebaran contoh berdasarkan kategori dukungan sosial istri di perkotaan
dan di perdesaan ............................................................................................ 84
Sebaran contoh berdasarkan kategori dukungan sosial istri di perkotaan
dan di perdesaan ............................................................................................ 85
Sebaran contoh berdasarkan stratifikasi keluarga di perkotaan dan di
perdesaan ...................................................................................................... 86
Sebaran contoh berdasarkan persepsi istri terhadap pekerjaan rumahtangga
di perkotaan dan di perdesaan ....................................................................... 88
Sebaran contoh berdasarkan kategori persepsi istri terhadap pekerjaan
rumahtangga di perkotaan dan di perdesaan ................................................. 89
Peran istri dan suami dalam pengambilan keputusan untuk pekerjaan
rumahtangga di perkotaan ............................................................................. 91

xviii
25 Peran istri dan suami dalam pengambilan keputusan untuk pekerjaan
rumahtangga di perdesaan ............................................................................. 91
26 Kategori tugas pekerjaan rumahtangga di perkotaan dan di perdesaan ........ 93
27 Alokasi waktu pekerjaan rumahtangga istri di perkotaan dan di perdesaan . 97
28 Nilai ekonomi pekerjaan rumahtangga istri replacement cost di perkotaan
dan di perdesaan (rupiah) .............................................................................. 104
29 Nilai ekonomi pekerjaan rumahtangga istri opportunity cost di perkotaan
dan di perdesaan (rupiah) .............................................................................. 105
30 Nilai non-ekonomi pekerjaan rumahtangga istri di perkotaan ...................... 108
31 Nilai non-ekonomi pererjaan rumahtangga istri di perdesaan ...................... 109
32 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai ekonomi pekerjaan
rumahtangga istri ........................................................................................... 113

xix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Grafik preferensi rumahtangga terhadap barang dan waktu ............................. 20
2 Grafik preferensi rumahtangga terhadap barang dan waktu bekerja di
rumahtangga ...................................................................................................... 22
3 Grafik preferensi rumahtangga terhadap barang dan waktu luang ................... 22
4 Grafik preferensi rumahtangga terhadap barang dan waktu bekerja dengan
kendala anggaran ............................................................................................... 23
5 Kerangka konseptual kegiatan bekerja dalam keluarga .................................... 47
6 Kerangka operasional pekerjaan rumahtangga dalam keluarga ........................ 49
7 Bagan penarikan contoh .................................................................................... 53

xx

xxi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Matriks bobot pekerjaan rumahtangga ............................................................. 143
2. Sebaran contoh berdasarkan pengambilan keputusan di perkotaan dan
di perdesaan (%) ............................................................................................... 146
3. Sebaran contoh berdasarkan pelaksanaan pekerjaan rumahtangga di
perkotaan dan di perdesaan (%) ........................................................................ 148
4. Alokasi waktu pekerjaan rumahtangga istri berdasarkan tipologi
wilayah (menit) ................................................................................................ 150
5. Alokasi waktu pekerjaan rumahtangga istri berdasarkan status
pekerjaan istri (menit) ...................................................................................... 152
6. Alokasi waktu pekerjaan rumahtangga istri berdasarkan kehadiran
anak (menit) .................................................................................................... 154
7. Alokasi waktu pekerjaan rumahtangga istri berdasarkan stratifikasi
keluarga (menit) ............................................................................................... 156
8. Nilai ekonomi pekerjaan rumahtangga istri (replacement cost)
berdasarkan tipologi wilayah (Rp) ................................................................... 158
9. Nilai ekonomi pekerjaan rumahtangga istri (replacement cost)
berdasarkan status pekerjaan istri (Rp) ............................................................ 160
10. Nilai ekonomi pekerjaan rumahtangga istri (replacement cost)
berdasarkan kehadiran anak (Rp) .................................................................... 162
11. Nilai ekonomi pekerjaan rumahtangga istri (replacement cost)
berdasarkan stratifikasi keluarga (Rp) ............................................................. 164
12. Nilai ekonomi pekerjaan rumahtangga istri (opportunity cost)
berdasarkan tipologi wilayah (Rp) ................................................................... 166
13. Nilai ekonomi pekerjaan rumahtangga istri (opportunity cost)
berdasarkan status pekerjaan istri (Rp) ............................................................ 168
14. Nilai ekonomi pekerjaan rumahtangga istri (opportunity cost)
berdasarkan kehadiran anak (Rp) ..................................................................... 170
15. Nilai ekonomi pekerjaan rumahtangga istri (opportunity cost)
berdasarkan stratifikasi keluarga (Rp) ............................................................. 172
16. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai ekonomi pekerjaan
rumahtangga istri (penyediaan konsumsi makanan .......................................... 174
17. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai ekonomi
pekerjaan rumahtangga istri (perawatan pakaian) ............................................ 175
18. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai ekonomi pekerjaan
rumahtangga istri (perawatan rumah) .............................................................. 176
19. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai ekonomi pekerjaan
rumahtangga istri (perawatan anak usia balita ................................................. 177
20. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai ekonomi pekerjaan
rumahtangga istri (perawatan anak usia sekolah) ............................................ 178

xxii
21. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai ekonomi pekerjaan
rumahtangga istri (perawatan anak usia remaja) .............................................. 179
22. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai non-ekonomi pekerjaan
rumahtangga istri .............................................................................................. 180
23. Validitas dan reliabilitas kuisioner ................................................................... 181

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian
Isu tentang peran perempuan Indonesia dalam pembangunan nasional
dewasa ini menjadi semakin penting dan menarik. Peran perempuan Indonesia
dalam pembangunan nasional sejak tahun 1978 telah dijadikan isu nasional,
dengan tujuan untuk memacu terjadinya pemberagaman dalam peran perempuan
di kancah nasional. Fakta empiris menunjukkan bahwa perempuan melakukan dua
pekerjaan sekaligus yaitu, pekerjaan publik yang menghasilkan pendapatan dan
pekerjaan domestik. Fenomena ini sangat umum ditemui, baik di daerah
perdesaan maupun di perkotaan. Perempuan memiliki peran nyata dalam
memberikan kontribusi ekonomi dan membawanya pada status yang setara
dengan pria (Vitayala 2010).
Pekerjaan domestik atau pekerjaan rumahtangga dalam struktur sosial
bermula dan bersamaan dengan berlangsungnya peradaban kehidupan manusia.
Pada semua anggota masyarakat dengan budayanya, sebagian besar orang hidup
terikat dalam hubungan kekeluargaan terkait dengan kewajiban dan hak setiap
individu yang berlangsung di dalamnya. Tugas-tugas kekeluargaan seperti
kegiatan ekonomis dan produktif merupakan tanggungjawab langsung setiap
pribadi laki-laki dan perempuan dalam masyarakat untuk menjamin kelangsungan
hidup.
Laki-laki dan perempuan yang terikat pernikahan mempunyai kewajiban
untuk melaksanakan tugas kekeluargaan sesuai peran dan fungsinya. Becker
(1965) menyatakan bahwa tanggungjawab utama perempuan menikah dalam
pandangan tradisional adalah pengasuhan dan pekerjaan domestik lain, sedangkan
suami bertanggungjawab pada wilayah publik. Suami dan istri melaksanakan
tugas yang berbeda, tetapi sebagai pasangan mereka bekerja sama dalam menata
rumahtangga dan menata kehidupan (Newman & Grauerholz 2002).
Penatalaksanaan rumahtangga yang mencakup tugas-tugas rumahtangga
dan pengasuhan anak semula ditangani langsung oleh keluarga, namun bersamaan
dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat penanganan jasa rumahtangga
berpindah pada pihak lain. Pelayanan jasa rumahtangga berkembang secara

2

komersial karena didukung oleh adanya pergeseran peran dalam keluarga yang
mendorong perempuan bekerja di ranah publik. Meskipun tingkat partisipasi
angkatan kerja (TPAK) perempuan relatif rendah (52.5%) dibandingkan dengan
laki-laki yang mencapai 83.3 persen, perempuan kebanyakan masih bertahan
dalam lingkup domestik (ILO 2011). Hal ini menggambarkan bahwa pekerjaan di
rumah masih digeluti kaum perempuan sampai sekarang, dengan alokasi waktu
lebih besar daripada laki-laki.
Pernyataan ini didukung oleh hasil studi terkait yang dilakukan di Indonesia
maupun di Barat. Studi tentang alokasi waktu dan kontribusi kerja anggota
keluarga dan kegiatan ekonomi rumahtangga di Kabupaten Sukabumi, Provinsi
Jawa Barat menunjukan bahwa perempuan mengalokasikan waktu untuk
pekerjaan rumahtangga antara 39.1 jam sampai 41.3 jam/minggu, sedangkan
waktu yang dialokasikan laki-laki untuk pekerjaan rumahtangga antara 1.9 jam
sampai 9.6 jam/minggu (Mangkuprawira 1985).
Studi tentang weekly position pada 50 pasangan menikah (separuhnya ibu
bekerja) yang dilakukan Fletchers seperti yang dikutip Birks (1994) menunjukkan
bahwa kontribusi waktu perempuan untuk pekerjaan dibayar lebih rendah,
dibandingkan dengan kontribusi waktu untuk pekerjaan tidak dibayar. Istri bekerja
melaksanakan 65 persen dari jam pekerjaan rumahtangga dan perawatan anak,
rata-rata 1,8 jam lebih besar dari suaminya. Istri sebagai ibu rumahtangga
melaksanakan 76 persen dari jam pekerjaan rumahtangga dan perawatan anak,
rata-rata bekerja 11-61 jam per minggu lebih sedikit dari suami.
Pembagian kerja dengan domain berbeda antara laki-laki dan perempuan
terpisah secara jelas dalam keluarga dengan kultur patriarki. Laki-laki melakukan
pekerjaan yang menghasilkan uang dan perempuan melakukan serangkaian tugas
domestik. Perubahan tenaga kerja laki-laki dan perempuan yang didasarkan pada
wilayah publik dan domestik terjadi karena industrialisasi (Newman &
Grauerholz 2002). Namun demikian, perempuan tetap mendapat bagian pekerjaan
di rumah dengan porsi yang paling besar (Rowatt & Rowatt 1990). Rata-rata
waktu kerja di rumah untuk perempuan menikah pada tahun 1900an di Amerika
mencapai 12 jam per hari (Bryant 1990).

3

Streotipi pada perempuan terkait dengan jenis pekerjaan perempuan yang
lebih aman bekerja di rumah, pada saat bersamaan didefinisikan sebagai bukan
pekerjaan karena berada dalam lingkup domestik dan bersifat informal. Pekerjaan
rumahtangga dinilai tidak produktif, sebaliknya sektor publik diletakkan sebagai
fungsi yang bernilai tinggi dibanding sektor domestik karena lebih produktif
menghasilkan kapital. Tugas domestik dianggap sebagai pekerjaan yang tidak
produktif secara ekonomi (LBH Perempuan 1993 dalam OPI 2006). Pekerjaan
domestik dalam keluarga tradisional dianggap sebagai tugas dan tanggungjawab
utama perempuan.
Sidoarjo yang sangat kental dengan nilai tradisonal, merupakan salah satu
kabupaten yang terletak di daerah Jawa Timur dengan karakteristik yang khas.
Kabupaten Sidoarjo dikenal sebagai daerah industri dengan tenaga kerja (buruh)
kebanyakan perempuan, dan merupakan daerah segitiga emas yang diapit oleh
kota Surabaya, Mojokerto dan Malang. Sebagian besar penduduk Sidoarjo
merupakan pendatang dari berbagai daerah di Jawa Timur. Kegiatan ekonomi di
kabupaten Sidoarjo lebih banyak didominasi oleh usaha kecil menengah yang
dikembangkan dalam skala rumahtangga, antara lain usaha pembuatan tempe,
kerupuk, juadah, telur asin, jamu beras kencur dan budidaya jangkrik. Sektor
pertanian di kabupaten Sidoarjo lebih banyak perkebunan tebu dan perikanan
tambak. Berdasarkan karakteristik yang khas tersebut, Sidoarjo dijadikan
pertimbangan peneliti sebagai tempat untuk mengkaji kegiatan rumahtangga yang
difokuskan pada aktivitas pekerjaan rumahtangga atau aktivitas sektor domestik.

Perumusan Masalah
Rumahtangga sebagai sistem unit produksi menghasilkan barang dan jasa
dengan menggunakan kombinasi sumberdaya. Satu diantara sumberdaya yang
menjadi kendala bagi rumahtangga adalah waktu. Pengalokasian waktu dapat
dipengaruhi oleh preferensi anggota rumahtangga (Thomas & Frankenberg 1999).
Preferensi yang dimaksud adalah pilihan yang dilakukan anggota rumahtangga
berdasarkan hubungan antara waktu luang dengan kuantitas barang dan jasa yang
dihasilkan (Bryant 1990). Menurut Mangkuprawira (1985), setiap anggota

4

rumahtangga berusia kerja mempunyai pilihan untuk melakukan kegiatan, apakah
bekerja mencari nafkah atau bekerja di rumah.
Pekerjaan rumahtangga sebagai pekerjaan sektor domestik kurang
mendapat perhatian dari masyarakat maupun pemerintah. Pada sebagian budaya
masyarakat pekerjaan ini dipandang kurang berharga, karena dianggap sebagai
pekerjaan kaum perempuan dan tidak pantas dikerjakan laki-laki. Menurut
Sumardjo (1988), kebanyakan perempuan di Klaten-Jawa Tengah diposisikan
seperti pembantu keluarga, karena mereka mencurahkan tenaga dan waktunya
lebih banyak di rumah untuk mengurus dan melayani suami serta anaknya.
Pada masa sekarang perubahan yang sangat jelas terlihat ialah perempuan
yang semula bekerja di dalam rumah, bekerja pula di luar rumah. Meskipun
perempuan bekerja di publik, semua hal yang berhubungan dengan penata
laksanaan rumahtangga masih tetap menjadi tanggung jawabnya. Hal ini sejalan
dengan penelitian Hyman & Baldry (2003) yang menyatakan bahwa perempuan
yang bekerja baik penuh maupun paruh waktu di sektor publik, masih bersedia
mengerjakan tugas-tugas rumahtangga dan pengasuhan anak.
Faktor pendorong perempuan bekerja di luar rumah adalah alasan ekonomi
dan non ekonomi, sedangkan di sisi lain laki-laki melaksanakan tugas
rumahtangga karena sosialisasi budaya. Pekerjaan rumahtangga secara kultural
masih dianggap porsi perempuan, dan sebagian laki-laki beranggapan
mengerjakan pekerjaan rumahtangga dapat menurunkan tingkat maskulinitas.
Sebagian kaum laki-laki menganggap bahwa pekerjaan yang dilakukan ibu
di rumah bukanlah pekerjaan yang menghasilkan sehingga seringkali dinilai
secara sepihak. Anggapan tersebut mempunyai kesan negatif terhadap peran atau
tugas ibu dan pekerjaan itu sendiri, padahal pekerjaan di rumah cenderung dapat
terbengkalai tanpa peran ibu dan tidak terhitung berapa banyak uang yang harus
dikeluarkan untuk menggantikan tugas ibu di rumah, seperti membersihkan
rumah, menyiapkan pakaian, memasak, menyiapkan makanan atau mengasuh
anak. Hal terpenting lain yakni kebutuhan perhatian, cinta dan kasih sayang
seorang ibu kepada anak-anaknya yang tidak bisa tergantikan dan digantikan,
selain kebahagiaan yang dirasakan ibu dengan memiliki anak dan merawatnya
penuh kasih.

5

Pekerjaan rumahtangga seharusnya dinilai berharga, baik secara ekonomi
maupun secara psikologis. Hasil studi di Amerika menunjukkan bahwa secara
ekonomi pekerjaan rumahtangga menyumbang pendapatan negara cukup besar,
yaitu sekitar 9 persen-35.6 persen dari GNP yang disumbang oleh perempuan.
(Murphy 1982, Robeyns 2000, Champ & Brown 2003). Pekerjaan ini secara
psikologis dapat memberikan kepuasan dalam bentuk penghargaan diri.
Studi tentang kontribusi pekerjaan rumahtangga secara ekonomi di
Indonesia belum mendapatkan perhatian yang besar. Hal ini terlihat dari
terbatasnya data-data kuantitatif yang mendukung studi tersebut. Beberapa hasil
kajian studi yang ada mengungkap lebih pada aspek sosio budaya, yang
ditemukan terutama di daerah perdesaan Jawa.
Berdasarkan pemaparan tersebut, beberapa permasalahan yang akan
dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pandangan istri tentang pekerjaan rumahtangga, apakah pekerjaan
yang dikerjakan secara rutin dalam rumah dinilai positif?
2. Siapa sebenarnya yang mengambil keputusan dalam keluarga untuk tugas
pekerjaan rumahtangga, apakah diputuskan oleh istri saja, suami saja atau istri
dan suami setara?
3. Berapa banyak waktu yang dicurahkan istri untuk pekerjaan rumahtangga?
4. Berapa besar nilai pekerjaan rumahtangga yang dihasilkan istri?
5. Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap nilai penggunaan waktu istri dalam
pekerjaan rumahtangga?

Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai ekonomi
dan non-ekonomi pekerjaan rumahtangga yang didasarkan pada perbedaan
tipologi wilayah (perkotaan dan perdesaan). Perhatian lebih khusus diberikan pada
analisis:
1. Persepsi istri tentang pekerjaan rumahtangga.
2. Pengambilan keputusan istri-suami dalam tugas pekerjaan rumahtangga.
3. Curahan waktu istri dalam pekerjaan rumahtangga.
4. Nilai ekonomi dan non-ekonomi pekerjaan rumahtangga istri

6

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai penggunaan waktu istri dalam
pekerjaan rumahtangga.

Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk segi akademis dan implikasi
praktis sebagai berikut:
1. Segi akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan
perbendaharaan teori ekonomi keluarga khususnya tentang nilai ekonomi dan
non-ekonomi pekerjaan rumahtangga.
2. Segi implikasi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
para penentu kebijakan terkait dengan pengupahan tenaga kerja sektor jasa
yang tidak dibayar.

Batasan Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada penggunaan waktu untuk pekerjaan
rumahtangga dan produksi yang dihasilkan. Penelitian ini memiliki keterbatasan
sebagai berikut:
1. Lokasi perkotaan dan perdesaan ditentukan hanya pada dua kecamatan dari
delapan belas kecamatan yang terdapat di Kabupaten Sidoarjo. Penentuan dua
kecamatan yaitu Sidoarjo sebagai lokasi perkotaan dan Krembung sebagai
lokasi perdesaan karena dua kecamatan tersebut secara arbitari (jarak dari
kecamatan ke pusat kota), tata ruang atau luas lahan dan jumlah penduduk
memenuhi persyaratan sebagai tipe kota dan desa, sebagaimana yang dirujuk
dari narasumber di Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Sidoarjo.
2. Penggunaan instrumen penelitian ditanyakan hanya pada istri yang dianggap
dapat merepresentasikan keluarga, karena istri sekaligus ibu dianggap orang
yang paling mengetahui dan memahami kebutuhan anggota keluarganya.
Meskipun idealnya kuisioner juga ditanyakan pada suami atau anak sebagai
anggota keluarga.
3. Pembobotan dilakukan pada setiap jenis pekerjaan rumahtangga dan indikator
pekerjaan

rumahtangga dengan

menggunakan matriks bobot (rataaan

tertimbang. Unsur subjektivitas peneliti berpengaruh terhadap besaran bobot.

7

TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Teoretis
Persepsi Pekerjaan Rumahtangga
Konsep Pekerjaan Rumahtangga.
Rumahtangga sering ditafsirkan sebagai keluarga, padahal rumahtangga
memiliki pengertian yang lebih luas daripada keluarga. Keluarga adalah unit
sosial terkecil yang anggotanya terikat hubungan darah atau hukum, yang
melakukan berbagai kegiatan untuk memenuhi fungsi dan hidup dalam satuan unit
yang disebut rumahtangga (Burgess & Locke 1960). Rumahtangga terdiri atas
keluarga dan bukan keluarga yang semua anggota di dalamnya hidup dalam satu
unit tempat tinggal.
Rumahtangga dalam teori ekonomi klasik menyelenggarakan kegiatan yang
menghasilkan barang dan jasa, namun menurut teori ekonomi baru The New
Household Economy rumahtangga dianggap sekaligus sebagai pengguna barang
dan jasa. Rumahtangga seperti pabrik yang mengkombinasikan barang pasar dan
waktu untuk menghasilkan komoditi (Becker 1965). Konsep rumahtangga yang
dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada arti unit satuan keluarga yang
melakukan aktivitas untuk memproduksi sekaligus menggunakan barang dan jasa.
Aktivitas produksi dan konsumsi barang atau jasa rumahtangga termasuk
dalam pekerjaan tidak dibayar, dikenal juga sebagai aktivitas produksi
rumahtangga (Pylkkanen 2002). Produksi rumahtangga adalah produksi barang
atau jasa untuk dikonsumsi sendiri dengan menggunakan kombinasi modal sendiri
dan tenaga kerja sendiri yang tidak dibayar (Ironmonger 2001, United Nations
Economic Commissions for Africa 2005).
Barang atau jasa seperti penataan rumah dan halaman, penyiapan hidangan,
pencucian pakaian atau perawatan anak, dihasilkan dari pelaksanaan sejumlah
pekerjaan di rumahtangga (Robeyns 2000). Pekerjaan rumahtangga yang
dilakukan dalam keluarga biasanya tidak dibayar, dikerjakan lebih banyak oleh
perempuan, hasil tidak terlihat, terjadi pengulangan dan seringkali bersambung,
tidak ada batasan waktu, tidak berharga/tidak bernilai ekonomi (Ironmonger
2001). Menurut Green (2003), pekerjaan rumahtangga tidak dibayar yang

8

dilakukan oleh anggota keluarga dapat digantikan pasar jika didukung ekonomi
tanpa merubah utilitas yang dihasilkan.
Pekerjaan rumahtangga terbatas pada kegiatan yang dilakukan oleh satu
atau lebih anggota keluarga, atau dengan cara membayar orang lain yang bukan
anggota keluarga untuk menghasilkan utilitas langsung (Chadeau 1983). Gates
dan Murphy (1982) menyatakan bahwa pekerjaan rumahtangga adalah aktivitas
yang dapat memberikan kepuasan dari barang dan jasa yang dibeli di pasar, atau
aktivitas yang dilakukan oleh orang lain tanpa mengurangi utilitas dari setiap
anggota keluarga.
Pengertian tersebut menjelaskan bahwa pekerjaan rumahtangga yang
dilakukan oleh, dari, dan untuk anggota keluarga dapat disubtitusi pekerjaan pasar
dengan utilitas sama. Pekerjaan rumahtangga adalah aktivitas yang menghasilkan
barang atau jasa, yang dapat dikerjakan oleh anggota keluarga, tidak dibayar,
dapat didelegasikan kepada orang lain dengan imbalan upah yang dapat
memberikan kepuasan sama bagi setiap anggotanya (Robeyns 2000).
Pekerjaan rumahtangga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
pekerjaan yang dilakukan oleh seorang anggota keluarga untuk menghasilkan
produk barang atau jasa yang akan dikonsumsi langsung. Pekerjaan tersebut
meliputi penyediaan konsumsi makanan, perawatan pakaian, perawatan rumah
seperti menyapu dan mengepel lantai, dan perawatan anak usia balita, perawatan
anak usia sekolah dan perawatan anak usia remaja.
Sebagian besar literatur menyebutkan bahwa semua jenis pekerjaan
perawatan termasuk dalam pekerjaan rumahtangga. Aktivitas perawatan
khususnya anak, biasanya dilakukan bersamaan dengan tugas rumahtangga
lainnya. Pada kebanyakan keluarga, cara orang tua memperlakukan anak
khususnya dalam memberi perhatian, cinta dan kasih sayang sebagai kebutuhan
sosial psikologis kadang terabaikan, karena kebutuhan pertumbuhan fisik kadang
kala dianggap lebih penting dalam masa pertumbuhan dan perkembangan