Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added, dan Rasio Profitabilitas Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan yang Terdaftar Di BEI.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
SKRIPSI
PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED DAN RASIO PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP
RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI
OLEH :
NAMA : JHONATAN HASIHOLAN
NIM : 070503199
DEPARTEMEN : AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
(2)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :”Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added, dan Rasio Profitabilitas Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan yang Terdaftar Di BEI”, adalah benar hasil karya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi program reguler S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 4Februari 2011 Yang membuat pernyataan
Jhonatan Hasiholan NIM: 070503199
(3)
KATA PENGANTAR
Segala pujian, hormat juga syukur, kunaikkan kepadaMu Tuhan Yesus Kristus,
Juruselamat dan Allah pemilik kehidupanku. Trimakasih Tuhan buat hikmat dan
penyertaanMu, selama proses pengerjaan skrispi ini sehingga aku bisa menyelesaikan
nya dengan baik dan tepat waktu. Adapun skrispi ini berjudul : ”Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added, dan Rasio Profitabilitas Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan yang Terdaftar Di BEI”. Disusun guna memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Fakultas Ekonomi
Departemen Akuntansi, Universitas Sumatera Utara. Dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan
bimbingan, dukungan dan bantuan selama proses penyusunan skrispi ini.
1. Bapak Drs, Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Firman Syarif M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi
S-1 dan Ibu Dra.Mutia Ismail MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi
Akuntansi S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Iskandar MudaS.E., M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk
menyelesaikan skrispi ini.
4. Bapak Drs. Syahrul Rambe MM, Ak selaku dosen pembanding I dan Ibu Dra.
Mutia Ismail,MM, Ak selaku dosen pembanding II yang telah memberikan
(4)
5. Orangtua penulis yang terkasih, Ayahanda K.Siagian dan Ibunda S. Sinaga,
serta saudari penulis Dewi Agustina Siagian, terimakasih telah menjadi
motivator sehingga penulis tetap bersemangat mengerjakan skrispi ini.
Penulis juga menyadari bahwa skrispi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan kemampuan penulis, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik
yang membangun untuk perbaikan penulisan karya ilmiah kedepan. Akhir kata,
penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, 4 Februari 2011 Penulis,
(Jhonatan Hasiholan) NIM: 070503199
(5)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan hubungan economic value added, market value added dan rasio profitabilitas perusahaan terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2006 hingga tahun 2009.
Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Model analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa economic value added, market value added dan rasio profitabilitas perusahaan (return on assets dan return on equity) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Kata Kunci : economic value added, market value added, retun on assets, return on equity, return saham.
(6)
ABSTRACT
This research analyzed the influence of economic value added, market value added and profitability ratio to stock return at companies listed on Indonesia Stock Exchange between 2006 to 2009. Data that used in this research is financial statement and independent audit report from each company that published on website is purposive sampling method. Analysis model that used is multiple regression analysis.
The result of this research indicates that the economic value added, market value added and profitability ratio (return on assets and return on equity) haven’t significant influence toward stock return
Keyword : economic value added, market value added, return on assets, return on
(7)
DAFTAR ISI
PERNYATAAN………...i
Halaman KATA PENGANTAR………ii
ABSTRAK……….iv
ABSTRACT………v
DAFTAR ISI………..…vi
DAFTAR TABEL………...viii
DAFTAR GAMBAR……….ix
DAFTAR LAMPIRAN………..x
BAB I PENDAHULUAN………...1
A. Latar Belakang Masalah………1
B. Perumusan Masalah………...7
C. Tujuan Penelitian………...7
D. Manfaat Penelitian……….7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………...9
A. Tinjauan Teoritis………9
1. Laporan Keuangan………...9
2. Saham……….10
3. Return Saham………...11
4. Economic Value Added……….….12
5. Market Value Added………...19
6. Rasio Profitabilitas………...20
B. Tinjauan Peneliti Terdahulu……….22
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian………...24
1. Kerangka Konseptual……….24
2. Hipotesis Penelitian………26
BAB III METODE PENELITIAN………27
A. Desain Penelitian……….27
B. Populasi dan Sampel penelitian………...27
(8)
D. Teknik Pengumpulan Data……….…….32
E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel………..32
F. Metode Analisis Data………..36
G. Jadwal Penelitian……….41
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN………..42
A. Data Penelitian……….42
B. Analisis Hasil Penelitian………..44
C. Pembahasan Hasil Penelitian………...60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………66
A. Kesimpulan………..…66
B. Keterbatasan Penelitian………...66
C. Saran………67
DAFTAR PUSTAKA………...68 LAMPIRAN
(9)
DAFTAR TABEL Nomor Judul
Tabel 2.1 Tolak Ukur Penilaian EVA………...….14
Halaman Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu………23
Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria……….27
Tabel 3.2 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ………...27
Tabel 3.3 Identifikasi Variabel Penelitian….……….33
Tabel 3.4 Rencana Jadwal Penelitian……….39
Tabel 4.1 Sampel Perusahaan……….41
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian…..………...43
Tabel 4.3 Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi...45
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi ………...46
Tabel 4.5 Uji Multikolonieritas………..………48
Tabel 4.6 Koefisien Korelasi..………49
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi …...……….………...51
Tabel 4.8 Analisis Hasil Regresi………52
Tabel 4.9 Model Summary…...………..54
(10)
DAFTAR GAMBAR Nomor Judul
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual……….…25
Halaman
Gambar 4.1 Histogram………...…51
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot……….51
(11)
DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul
Lampiran i Daftar Sampel Perusahaan………..70
Halaman Lampiran ii Economic Value Added(EVA)………...72
Lampiran iii Market Value Added (MVA)………..74
Lampiran iv Return on Assets (ROA)……….76
Lampiran v Return on Equity (ROE)……….78
Lampiran vi Return Saham……….80
Lampiran vii Uji Normalitas Sebelum Transformasi……… ………...82
Lampiran viii Uji Normalitas Setelah Transformasi……….84
Lampiran ix Uji Multikolonieritas………..86
Lampiran x Uji Autokorelasi……….…87
Lampiran xi Uji Heterokedastisitas……….88
(12)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan hubungan economic value added, market value added dan rasio profitabilitas perusahaan terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2006 hingga tahun 2009.
Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Model analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa economic value added, market value added dan rasio profitabilitas perusahaan (return on assets dan return on equity) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Kata Kunci : economic value added, market value added, retun on assets, return on equity, return saham.
(13)
ABSTRACT
This research analyzed the influence of economic value added, market value added and profitability ratio to stock return at companies listed on Indonesia Stock Exchange between 2006 to 2009. Data that used in this research is financial statement and independent audit report from each company that published on website is purposive sampling method. Analysis model that used is multiple regression analysis.
The result of this research indicates that the economic value added, market value added and profitability ratio (return on assets and return on equity) haven’t significant influence toward stock return
Keyword : economic value added, market value added, return on assets, return on
(14)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bursa Efek Indonesia telah menjadi bagian penting dari berkembangnya perekonomian Indonesia. Pasar modal dapat menjadi alternatif pendanaan bagi semua sektor perusahaan di Indonesia selain melalui sektor perbankan. Dalam pasar modal memungkinkan para pemodal membuat pilihan atas investasi yang diinginkan sesuai dengan risiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan.
Ada dua hal yang menjadi perhatian investor dalam memutuskan pilihan investasinya, yaitu adanya risiko dan return. Umumnya risiko selalu terdapat pada setiap alternatif berinvestasi, akan tetapi besar kecilnya risiko tersebut tergantung pada jenis investasinya. Investasi pada saham dinilai mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan alternatif investasi yang lain yaitu obligasi.
Returnadalah tingkat keuntungan yang dinikmati pemodal atas investasi yang dilakukannya. Return atau imbal hasil yang diperoleh pemegang saham bisa berupa capital gain ataupun dividen. Capital gain diperoleh dari kegiatan jual beli saham. Capital gain akan tercipta apabila terjadi kenaikan harga saham, dan capital loss tercipta bila terjadi penurunan harga saham. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan terjadi di masa yang akan datang. (Jogiyanto,2000:107).
(15)
Imbal hasil (return) investasi saham selama 2006 – 2008 mencapai 93,37%.Angka itu jauh di atas imbal hasil dari obligasi, pasar uang, emas, valuta asing, maupun suku bunga deposito. Bila suku bunga deposito rata-rata 18,91% per tahun, dalam tiga tahun instrumen itu hanya menghasilkan keuntungan 56,74%.
Melonjaknya tingkat keuntungan investasi pada saham itu seiring dengan kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia yang mencapai 211,86%. Pada akhir Desember 2005, indeks berada pada posisi 1.232,32, sedangkan per akhir Desember 2009 menjadi 2.610,8. Untuk jangka waktu tiga tahun, saham masih memberikan return yang lebih baik. Pada kurun waktu sama, emas menjadi peraih return tertinggi kedua dengan imbal hasil 83,75%, diikuti pasar uang 36,25%, dan deposito 28,74%.
Selama tahun 2009, investasi di pasar saham memberi keuntungan cukup besar bagi investor. Dari 397 saham yang sudah tercatat lebih setahun di BEI, sebanyak 228 saham (57,43 %) mampu memberi keuntungan berupa capital gain selama setahun (30 Desember 2008 – 30 Desember 2009). Diantara 228 saham sebanyak 153saham menghasilkan capital gain diatas 100 %. Saham Astra Agro Lestari misalnya, pada 30 Desember 2008 diperdagangkan dengan harga Rp. 9.800, harga terus naik hingga menjadi Rp. 22.750 pada 30 Desember 2009, atau mencetak capital gain 132 %. Begitu juga dengan Indocement Tunggal Prakarsa, pada 30 Desember 2008 harganya tercatat Rp. 4.600 per saham. Setahun kemudian harganya naik menjadi Rp. 13.700 per saham. Berarti pemegang saham PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, mendapatkan keuntungan Rp. 9.100 per
(16)
saham atau 197,8 % apabila ia menjualnya pada saat itu. Fakta tersebut menunjukkan daya tarik pasar modal di Indonesia yang memberikan return berupa capital gain.
Namun tidak selamanya return saham memberikan nilai rupiah yang tinggi. Seperti yang terjadi pada tahun 2008, hampir seluruh perusahaan yang go public mengalami penurunan nilai saham. Harga saham yang rendah akan berdampak pada tingkat pengembaliannya (return) yaitu tidak setinggi return pada periode sebelumnya. Penurunan nilai saham ini terjadi karena krisis ekonomi global yang berdampak kepada Indonesia pada tahun 1998. Akibatnya banyak perusahaan yang terdaftar di BEI mengalami penurunan keuntungan, yang berakibat turunnya tingkat returnsahamnya.
Untuk mengetahui fluktuasi dari nilai saham suatu perusahaan, para investor harus melakukan penilaian kinerja perusahaan tersebut.Para investor membutuhkan suatu metode pengukuran kinerja keuangan suatu perusahaan di dalam mengambil keputusan investasi. Apabila kinerja keuangan perusahaan menunjukkan adanya prospek yang baik, maka saham tersebut akan diminati investor, sehingga harga saham akan meningkat dan nilai perusahaan akan meningkat. Analisis kinerja keuangan sangat dibutuhkan untuk memahami informasi laporan keuangan karena analisis kinerja keuangan adalah alternatif untuk menguji apakah informasi keuangan bermanfaat untuk melakukan klasifikasi atau prediksi terhadap harga saham. Ukuran kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), dan rasio profitabilitasperusahaan.
(17)
Secara matematis, EVA dihitung dari laba setelah pajak dikurangi dengan cost of capital tahunan. Jadi jika EVA positif, menunjukkan perusahaan telah mampu menciptakan kekayaan.Di Indonesia, penelitian EVA dalam kaitannya dengan return saham dilakukan oleh Dewanto (2005), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa EVA mempunyai hubungan positif dengan imbal hasil saham, tetapi secara statistik pengaruhnya tidak signifikan. Sementara itu, Mundaryatiningsih (2006) menunjukkan bahwa EVA ternyata mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap return saham.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan return dari sebuah investasi adalah adalah Market Value Added (MVA). Di Indonesia, penelitian MVA dalam kaitannya dengan return saham dilakukan oleh Rahayu (2007), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa MVA tidak mempunyai hubungan positif yang signifikan terhadap return saham. Sementara itu, Mochtasom (2009) menunjukkan secara parsial bahwa MVA tidak berpengaruh terhadap return saham.
EVA dan MVA yang positif menandakan perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pasar dan pemilik modal karena perusahaan dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat biaya modalnya. Hal ini sejalan dengan tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Sebaliknya, EVA dan MVA yang negatif menunjukkan nilai perusahaan yang menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal.
Analisis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk memperhitungkan tingkat pengembalian hasil (return) adalah rasio profitabilitas. Dalam penelitian
(18)
ini, rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on Assets (ROA)dan Return on Equity (ROE). ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki perusahaan (Sutrisno,2000:266). ROE digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri (Sutrisno,2000:267).
Di Indonesia, penelitian ROA dan ROE dalam kaitannya dengan return saham dilakukan oleh Wibowo (2005), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa ROA dan ROE tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Sementara itu, Mochtasom (2009) menunjukkan secara parsial bahwa ROA berpengaruh terhadap return saham.
Penelitian mengenai return saham telah pernah dilakukan oleh peneliti – peneliti terdahulu. Wibowo (2005), yang meneliti tentang pengaruh Economic Value Added dan Profitabilitas Perusahaan terhadap Return pemegang Saham. Hasil dari penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa Economic Value Added,ROA, ROEtidak berpengaruh signifikan terhadap returnsaham.
Rahayu (2007), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh EVA dan MVA Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa EVA dan MVA tidak mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham perusahaan yang termasuk dalam LQ 45.
(19)
Mochtasom (2009) , dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Economic Value Added ,Residual Income, Earnings, Arus Kas Operasi, Market Value Added, dan ROATerhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI. Hasil penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa EVA, Residual Income, Earnings, Arus Kas Operasi, MVA dan ROA secara simultan berpengaruh terhadap return saham, sedangkan secara parsial variabel Earnings, Arus Kas Operasi dan ROA berpengaruh terhadap return saham sedangkan variabel EVA, Residual Income, MVA tidak berpengaruh terhadapreturn saham.
Marshal (2009) , dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA) dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham. Hasil penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Arus Kas Operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Ketidakkonsistenan hasil – hasil penelitian terdahulu dalam mengukur kinerja keuangan, mendorong peneliti untuk meneliti kembali setiap variabel dari penelitian terdahulu yang telah disebutkan, dengan mengambil variabel independen yang sama, yang digunakan oleh masing – masing peneliti, namun memiliki hasil yang berbeda terhadap return saham.Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini mengamati seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)sehingga memiliki jumlah sampel yang lebih banyak dan jumlah pengamatan tahunnya yang lebih panjang yaitu empat tahun.
(20)
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudulpengaruh economic value added, market value added dan rasio profitabilitas perusahaan terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di BEI.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Apakah Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) berpengaruh secara parsial terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakaheconomic value added (MVA),market value added (MVA), return on assets (ROA), return on equity (ROE) berpengaruh secara parsial terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat, yaitu :
1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan peneliti sehubungan dengan rasio keuangan yang berpengaruh terhadap return saham,
(21)
2. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam membuat keputusan investasi pada perusahaan yang terdaftar di BEI,
3. Bagi manajemen perusahaan, sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan kinerjanya dengan naiknya return saham perusahaan,
4. bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai referensi dan dasar pengembangan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
(22)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis
1. Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan menurut PSAK No. 1, Paragraf 07 (SAK:2007) yaitu sebagai berikut :
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Menurut Munawir (2002:2) menyatakan bahwa “laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.” Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi atau suatu proses pengumpulan dan pengolahan data keuangan yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan. Dalam proses ini diidentifikasikan berbagai transaksi atau peristiwa yang merupakan aktivitas ekonomi perusahaan yang dilakukan melalui pengukuran, pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran sedemikian rupa sehingga hanya informasi yang relevan dan saling
(23)
berhubungan satu dengan yang lainnya mampu memberikan gambaran secara layak tentang keadaan keuangan perusahaan.
2. Saham
Saham adalah penyertaan dalam modal dasar suatu perseroan terbatas, sebagai tanda bukti penyertaan tersebut dikeluarkan surat kolektif kepada pemilik yaitu pemegang saham. Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Adapun jenis-jenis saham menurut Riyanto (1995: 241) adalah sebagai berikut:
a. Saham Biasa (Common Stock)
Pemegang saham biasa hanya akan mendapat dividen pada akhir tahun pembukuan, hanya kalau perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan. Apabila perusahaan tersebut mendapat kerugian, maka pemegang saham tidak akan mendapat dividen dan mengenai hal ini ada ketentuan hukumnya, yaitu suatu perusahaan yang menderita kerugian, selama kerugian itu belum dapat ditutup, maka selama itu perusahaan tidak diperbolehkan membayar dividen.
(24)
b. Saham Preferen (Prefered Stock)
Pemegang saham preferen mempunyai beberapa “preferensi“ tertentu dibandingkan dengan pemegang saham biasa.
3. Return Saham
Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati pemodal atas investasi yang dilakukannya. Dalam hal ini tujuan dari corporate finance adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Memaksimumkan nilai perusahaan berarti memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Kekayaan pemegang saham sangat dinilai dari return yang diterima pemegang saham atas investasi yang telah dilakukan di dalam perusahaan.
Return yang diterima pemegang saham dapat berupa penerimaan deviden tunai ataupun adanya perubahan harga saham pada suatu periode (Ross et al, 2002).
Return dapat berupa return realisasi (realized return) yaitu return yang telah terjadi dan return ekspektasi (expected return) yaitu return yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Jogiyanto (2000: 107) menyatakan bahwa return abnormal (abnormal return) merupakan selisih antara return ekspektasi dan return realisasi. Saham suatu perusahaan dapat dinilai dari pengembalian (return) yang diterima oleh pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan.
Return abnormal menjadi indikator untuk mengukur efisiensi suatu pasar modal. Apabila harga suatu instrumen investasi telah mencerminkan seluruh informasi yang ada maka return ekspektasi atas suatu harga saham relatif
(25)
akan sama dengan return realisasinya. Untuk melakukan investasi dalam bentuk saham diperlukan analisis untuk mengukur nilai saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
Tujuan analisis fundamental adalah menentukan apakah nilai saham berada pada posisi undervalue atau overvalue. Saham dikatakan undervalue bilamana return saham di pasar saham lebih kecil dari harga wajar atau nilai yang seharusnya, demikian juga sebaliknya. Dapat dikatakan bahwa untuk memperkirakan return saham dapat menggunakan analisis fundamental yang menganalisis kondisi keuangan dan ekonomi perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.
4. Economic Value Added (EVA)
a. Pengertian Economic Value Added (EVA)
Menurut Brigham & Houston (2006:68), “Economic Value Added (EVA) merupakan nilai yang ditambahkan oleh manajemen kepada pemegang saham selama suatu tahun tertentu.”
Menurut Steward III (1990:118), pencetus EVA pertama kali, mendefinisikan EVA sebagai berikut:
EVA is a residual income measure that substract the cost of capital from the operating profits generated in the business. It’s measure to account properly for all of the ways in which corporate value may be added or lost. EVA will increase if operating profit can be made to grow without trying up any more capital, if new capital is diverted or liquidated from business activities that do not cover their cost of capital.
(26)
Menurut Rudianto (2006:340), “EVA adalah suatu sistem manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercapai jika perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi (operating cost) dan biaya modal (cost ofcapital).” Hansen (2005:829) menyatakan bahwa “nilai tambah ekonomi (EVA) merupakan laba operasi setelah pajak dikurang total biaya modal.”
Economic Value Added (EVA) saat ini merupakan salah satu konsep manajemen yang cukup dikenal luas dikalangan dunia usaha, dimana dalam pengambilan keputusan berinvestasi melihat nilai perusahaan dari laporan keuangannya, penggunaan analisis rasio keuangan sebagai alat pengukur akuntansi memiliki kelemahan utama, yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil menciptakan nilai atau tidak. Untuk mengatasi kelemahan tersebut dikembangkan suatu konsep baru yaitu Economic Value Added (EVA) yang dipopulerkan oleh Stern & Steward.
b. Manfaat EVA
EVA sangat bermanfaat bagi penilai kinerja perusahaan di mana fokus penilaian kinerja adalah pada penciptaan nilai (value creation). Penilaian kinerja dengan menggunakan pendekatan EVA menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dengan EVA, para manajer akan berpikir dan juga bertindak seperti halnya pemegang saham, yaitu memilih investasi yang memaksimumkan
(27)
tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimumkan.
c. Tolak Ukur EVA
Menurut Gatot Wijayanto (1993) penilaian EVA dapat dinyatakan sebagai berikut:
1) Apabila EVA> 0, berarti nilai EVA positif yang menunjukkan telah terjadi proses nilai tambah pada perusahaan.
2) Apabila EVA = 0 menunjukkan posisi impas atau Break Event Point.
3) Apabila EVA< 0, yang berarti EVA negatif menunjukkan tidak terjadi proses nilai tambah.
Sehingga hal di atas akan lebih mudah diterjemahkan sebagai berikut:
Tabel 2.1
Tolak Ukur Penilaian EVA
Nilai EVA Pengertian Laba Perusahaan
EVA> 0
Ada nilai ekonomis lebih,
setelah perusahaan membayarkan semua kewajiban pada para penyandang dana atau
kreditur sesuai ekspektasinya.
Positif
EVA = 0
Tidak ada nilai ekonomis lebih, tetapi perusahaan mampu membayarkan semua kewajibannya pada para penyandang dana atau
kreditur sesuai ekspektasinya.
(28)
EVA< 0
Perusahaan tidak mampu membayarkan kewajiban pada para penyandang dana atau kreditur sebagimana nilai yang diharapkan ekspektasi return sahamtidak dapat tercapai.
Tidak dapat ditentukan, namun jika pun ada laba, tidak sesuai dengan yang diharapkan.
d. Keunggulan dan Kelemahan EVA
EVA memiliki beberapa keunggulan antara lain:
1) EVA memfokuskan penilaiannya pada nilai tambah dengan memperhitungkan beban biaya modal sebagai konsekuensi investasi.
2) Perhitungan EVA relatif mudah dilakukan hanya yang menjadi persoalan adalah perhitungan biaya modal yang memerlukan data yang lebih banyak dan analisis yang lebih mendalam.
3) EVA dapat digunakan secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding seperti standar industri atau perusahaan lain sebagaimana konsep penilaian dengan menggunakan analisisrasio.
Meskipun EVA memiliki beberapa keunggulan, namun teknik ini juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan EVA antara lain:
1) Sulit menentukan biaya modal secara obyektif. Hal ini disebabkan dana untuk investasi dapat berasal dari berbagai sumber dengan tingkat biaya modal yang berbeda - beda dan bahkan biaya modal mungkin merupakan biaya peluang.
(29)
2) EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham tertentu, padahal faktor – faktor lain terkadang justru lebih dominan.
3) Konsep ini sangat tergantung pada transparansi internal dalam perhitungan EVA secara akurat. Dalam kenyataannya seringkali perusahaan kurang transparan dalam mengemukakan kondisi internalnya.
4) EVA jarang dipakai dalam praktik
5) EVA hanya mengukur salah satu keberhasilan bisnis. e. Langkah – langkah dalam menentukan EVA
Menurut Brigham & Houston (2006:69), EVAditentukan dengan cara antara lain :
1) Menghitung laba bersih setelah pajak (Net Operating Profit After Tax / NOPAT)
Menurut Bringham dan Houston (2006 : 64), laba bersih tidaklah selalu mencerminkan kinerja yang sebenarnya dari operasi sebuah perusahaan atau keefektifan dari para manajer operasi dan karyawannya. Ukuran yang lebih baik untuk membandingkan kinerja diantara para manajer adalah laba operasi bersih setelah pajak, yang merupakan jumlah laba yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan jika tidak memiliki utang dan aktiva non operasi.
(30)
NOPATatau laba bersih setelah pajak ini dapat dihitung dengan rumus:
NOPAT = EBIT (1- Tax) Keterangan :
EBIT :Earning Before Interest and Tax atau laba sebelum bunga dan pajak
Tax :Tarif pajak 2) Menghitung Invested Capital
Invested capital adalah penjabaran dari modal, sebagai modal yang diinvestasikan yakni seluruh keuangan perusahaan yang sudah terlepas dari kewajiban jangka pendek yang tidak menanggung bunga. Total kewajiban dan ekuitas menunjukkan beberapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang. Pinjaman jangka pendek tanpa bunga merupakan pinjaman yang digunakan perusahaan yang pelunasan maupun pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, dan atas pinjaman itu tidak dikenai bunga, seperti hutang usaha/kewajiban segera, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, dan lain-lain.
Invested Capital = Total Kewajiban & Ekuitas – Kewajiban Jangka. Pendek
(31)
3) Menghitung WACC (Weighted Average Cost of Capital)
Menurut Young (2001:149) Weighted Average Cost of Capital(WACC) adalah biaya ekuitas dan biaya hutang masing – masing dikalikan dengan persentase ekuitas dan biaya hutang pada struktur modal perusahaan.
Dan rumus untuk menghitung WACC : WACC = {(D x rd) (1 – Tax) + (E x re)} Keterangan :
WACC :Weighted Average Cost of Capital atau biaya modal rata-rata tertimbang
D :Tingkat Modal rd :Biaya hutang
E : Tingkat modal dan ekuitas re : Biaya ekuitas
Tax : Beban Pajak Dimana :
Tingkat Modal (D) = ����� ���������
����� ��������� ���������� x 100 %
Cost of Debt (rd) = ����� �����
����� ��������� x 100 %
Tingkat Modal dan Ekuitas(E)= ����� �������
����� ��������� ���������� x100%
Cost of Equity (re) =���� ����� ℎ������ ℎ�����
(32)
4) Menghitung Capital Charges
Capital charges: biaya modal yang memperhitungkan biaya kewajiban yang harus dibayarkan kepada para kreditor, serta biaya ekuitas yang seharusnya dibayarkan kepada para pemegang saham.
Capital Charges = WACC x Invested Capital 5) Menghitung EVA
EVA dapat diukur dengan :
EVA = NOPAT –Capital Charges
5. Market Value Added (MVA)
Sasaran utama dari kebanyakan perusahaan adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Sasaran ini sudah pasti akan menguntungkan pemegang saham, tetapi juga akan membantu untuk memastikan bahwa sumber daya yang terbatas telah dialokasikan secara efisien, yang akan memberikan keuntungan pada ekonomi. Kekayaan pemegang saham akan dimaksimalkan dengan meminimalkan perbedaan antara nilai pasar dari saham perusahaan dan jumlah modal ekuitas yang telah diberikan oleh pemegang saham.
Menurut Brigham & Houston (2006:68), “perbedaan antara nilai pasar saham perusahaan dengan jumlah ekuitas modal investor yang telah diberikan disebut sebagai Market Value Added (MVA).” MVA digunakan untuk mengukur seluruh pengaruh kinerja manajerial sejak perusahaan berdiri hingga sekarang.
(33)
MVA = (Saham yang beredar x Harga saham) – Total ekuitas saham biasa
Semakin besar MVA, menunjukkan indikasi MVA semakin baik. Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bila MVA positif maka perusahaan telah berhasil meningkatkan nilai modal yang telah diinvestasikan, sedangkan bila nilai MVAnegatif maka perusahaan tidak berhasil mengubah investasi menjadi lebih besar, bahkan menurunkan nilai modal yang ditanamkan kepada investor.
6. Rasio Profitabilitas
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan (analisis fundamental perusahaan) karena laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang.
Dari sini permasalahannya menyangkut efektifitas manajemen dalam menggunakan total aktiva maupun aktiva bersih seperti yang tercatat dalam neraca. Efektifitas dinilai dengan menghubungkan laba bersih – yang didefinisikan dengan berbagai cara – terhadap aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba.
(34)
Hubungan seperti itu merupakan salah satu analisis yang memberikan gambaran lebih, walaupun sifat dan waktu dari nilai yang ditetapkan pada neraca cenderung menyimpangkan hasilnya. Bentuk paling mudah dari analisis profitabilitas adalah menghubungkan laba bersih (pendapatan bersih) yang dilaporkan terhadap total aktiva di neraca.
a. Return on Assets (ROA)
Return on Assets juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan (Sutrisno, 2000:266). ROA sering disebut sebagai rentabilitas ekonomi memberikan informasi seberapa efisien suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya. Rasio ini menunjukan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor (Riyanto, 1995). Rasio ini mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi ROA semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan nilai saham (Arifin 2002;65).
Return on Assets = ��������� ℎ
����� ������ � 100 %
b. Return on Equity (ROE)
Return on Equity merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga
(35)
ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri (Sutrisno 2000:267). Return on Equity merupakan alat analisis keuangan untuk mengukur profitabilitas. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan berdasarkan modal tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham (Hanafi&Halim, 1996:85). Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para pemegang saham, ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah angka ROE berhasil dicapai. Semakin besar ROEmencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham.
Return on Equity = ���� ����� ℎ
����� ������� � 100 %
B. Tinjauan Peneliti Terdahulu
Penelitian mengenai return saham telah pernah dilakukan oleh peneliti – peneliti terdahulu. Wibowo (2005), yang meneliti tentang pengaruh Economic Value Added dan Profitabilitas Perusahaan terhadap Return pemegang Saham. Hasil dari penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa Economic Value Added,ROA, ROEtidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Rahayu (2007), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh EVA dan MVA Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa EVA dan MVA
(36)
tidak mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham perusahaan yang termasuk dalam LQ 45.
Mochtasom (2009), dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Economic Value Added,Residual Income, Earnings, Arus Kas Operasi, Market Value Added, dan ROATerhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI. Hasil penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa EVA, Residual Income, Earnings, Arus Kas Operasi, MVA dan ROA secara simultan berpengaruh terhadap return saham, sedangkan secara parsial variabel Earnings, Arus Kas Operasi dan ROA berpengaruh terhadap return saham sedangkan variabel EVA, Residual Income, MVA tidak berpengaruh terhadap return saham.
Marshal (2009) , dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA) dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham. Hasil penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Arus Kas Operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Tabel 2.2
Ringkasan Penelitian Terdahulu NO Nama Peneliti, Tahun
dan Judul penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1. Lucky Bani Wibowo
(2005), “Pengaruh Economic Value Added dan
Profitabilitas Perusahaan
Terhadap Return
Pemegang Saham”.
Variabel Independen: Economic Value Added (EVA), Return on Assets (ROA) dan Return of Equity (ROE). Variabel Dependen: Return Saham.
EVA, ROA,ROEtidak
menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham.
2. Mariana Sri Rahayu (2007) “Analisis Pengaruh EVA dan MVA Terhadap Return
Variabel Independen: EVAdan MVA Variabel Dependen:
EVA dan MVA tidak mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap return of saham
(37)
Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Jakarta”.
Return Saham. perusahaan yang termasuk dalam LQ 45.
3. Mochammad Mochtasom (2009)
“Pengaruh Economic Value Added ,Residual Income, Earnings, Arus Kas Operasi, Market Value Added, dan ROATerhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI”.
Variabel Independen: Economic Value Added ,Residual Income, Earnings, Arus Kas Operasi, Market Value Added, dan ROA
Variabel Dependen: Return Saham
EVA, Residual Income, Earnings, Arus Kas Operasi,
MVA dan ROA secara simultan berpengaruh terhadap
return saham, sedangkan secara parsial variabel Earnings, Arus Kas Operasi dan
ROA berpengaruh terhadap return saham sedangkan variabel
EVA, Residual Income, MVA tidak berpengaruh
Terhadapreturn saham 4. Yogi Marshal (2009)
“Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA) dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham”.
Variabel Independen: Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Arus Kas Operasi
Variabel Dependen: ReturnSaham
Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Arus Kas Operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2011
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan teoritis yang telah diuraikan di awal maka kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1.
(38)
H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2007: 51). Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka konseptual yang diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :Economic Value Added (EVA),Market Value Added (MVA), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE)berpengaruh secara signifikan terhadap return saham
Economic Value Added (X1)
Market Value Added (X2)
Return on Asset (X3)
Return on Equity (X4)
Return Saham (Y)
(39)
BAB III
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain kausal. Menurut Sugiyono (2007 : 30) desain kausal adalah penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan sebab akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi). Penelitian ini menguji pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), rasio profitabilitas terhadap return sahamperusahaan.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2007:72). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar (listing) di BEI tahun 2006– 2009.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2007 : 73) dimana sampel yang diambil harus benar – benar representatif (mewakili). Sampel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,2007 : 78).
Kriteria – kriteria sampel yang ditentukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
(40)
1. Sampel yang diambil merupakan perusahaan yang tercatat dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit pada tahun 2006 – 2009.
2. Perusahaan tersebut memiliki laba positif dan membagikan deviden setiap tahunnya selama periode penelitian ini yaitu pada tahun 2006 – 2009
3. Perusahaan memiliki data – data yang diperlukan dalam penelitian ini. Tabel 3.1
Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria
No Kriteria Jumlah Akumulasi
1 Total perusahaan yang terdaftar di BEI 2006 - 2009 397 2 Sampel yang diambil merupakan perusahaan yang
tercatat dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit pada tahun 2006 – 2009.
(122) 275
3 Perusahaan tersebut memiliki laba positif dan membagikan deviden setiap tahunnya selama periode penelitian ini yaitu pada tahun 2006 – 2009
(199) 76
4 Perusahaan memiliki data – data yang diperlukan dalam penelitian ini.
(11) 60
Jumlah sampel total selama periode penelitian 60 Sumber : Data yang diolah penulis, 2011
Tabel 3.2
Perusahaan yang menjadi sampel penelitian
No Kode Nama Perusahaan
1 AALI PT. Astra Agro Lestari,Tbk 2 ADHI PT. Adhi Karya (Persero),Tbk
3 ADMF PT. Adira Dinamika Multi Finance,Tbk 4 AKRA PT. AKR Corporindo,Tbk
5 ASGR PT. Astra Graphia,Tbk 6 AUTO PT. Astra Otoparts,Tbk 7 BBCA PT. Bank Central Asia,Tbk 8 BBKP PT. Bank Bukopin,Tbk
(41)
9 BBLD PT. Buana Finance,Tbk
10 BBNI PT. Bank Negara Indonesia,Tbk 11 BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk 12 BFIN PT. BFI Finance Indonesia,Tbk 13 BMRI PT. Bank Mandiri,Tbk
14 BNBA PT. Bank Bumi Arta,Tbk 15 BNGA PT. Bank CIMB Niaga,Tbk 16 BUMI PT. Bumi Resources,Tbk 17 BRAM PT. Indo Kordsa, Tbk 18 BATA PT. Sepatu Bata, Tbk
19 BDMN PT. Bank Danamon Indonesia,Tbk 20 CTBN PT. Citra Tubindo,Tbk
21 FAST PT. Fast Food Indonesia,Tbk 22 GDYR PT. Goodyear Indonesia,Tbk
23 GMTD PT. Gowa Makassar Tourism Development,Tbk 24 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna,Tbk
25 IGAR PT. Kageo Igar Jaya,Tbk 26 IKBI PT. Sumi Indo Kabel, Tbk
27 INDF PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk 28 INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk 29 KAEF PT. Kimia Farma, Tbk
30 KREN PT. Kresna Graha Sekurindo,Tbk 31 LMSH PT. Lionmesh Prima, Tbk
32 MYOR PT. Mayora Indah, Tbk 33 MAIN PT. Malindo Feedmill,Tbk
34 MREI PT. Maskapai Reasuransi Indonesia,Tbk 35 MFIN PT. Mandala Multifinance,Tbk
36 MICE PT. Multi Indocitra,Tbk 37 MTDL PT. Metrodata Elektronik,Tbk 38 MERK PT. Merck,Tbk
39 PEGE PT. Panca Global Securities,Tbk
40 PTBA PT. Tambang Batubara Bukit Asam,Tbk 41 PANS PT. Panin Securities,Tbk
42 PGAS PT. Perusahaan Gas Negara,Tbk 43 PJAA PT. Pembangunan Jaya Ancol,Tbk 44 PNSE PT. Pudjiadi and Sons,Tbk
45 POOL PT. Pool Advista Indonesia,Tbk 46 RIGS PT. Rig Tenders Indonesia,Tbk 47 SCMA PT. Surya Citra Media,Tbk
48 SMAR PT. SMART,Tbk
49 SMGR PT. Semen Gresik,Tbk 50 SMRA PT. Summarecon Agung,Tbk 51 SMSM PT. Selamat Sempurna,Tbk
(42)
53 TGKA PT. Tigaraksa Satria,Tbk 54 TINS PT. Timah (Persero),Tbk 55 TOTL PT. Total Bangun Persada,Tbk 56 TOTO PT. Surya Toto Indonesia,Tbk 57 TRST PT. Trias Sentosa,Tbk
58 TURI PT. Tunas Ridean,Tbk 59 UNTR PT. United Tractors,Tbk
60 UNSP PT. Bakrie Sumatera Plantations,Tbk
Sumber
C. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain (Umar,2003 : 69). Data yang diperoleh adalah kombinasi antara data time series dengan data cross section (Pooled Data).
Data time series merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang di dapat dalam beberapa interval waktu tertentu misalnya dalam waktu minggua n, bulanan, atau tahunan. Sedangkan data cross section merupakan sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam suatu kurun waktu (Umar, 2003 :70).
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan studi dokumentasi, yaitu dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data sekunder yang terkait denga lingkup penelitian. Data tersebut diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 – 2009. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari media internet dengan
(43)
cara mengunduh melalui situs keuangan yang dibutuhkan dalam penelitian.
E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen.
1. Variabel Dependen (Y) : return saham
Return merupakan tingkat pengembalian hasil yang diharapkan oleh investor dari kegiatan investasi. Dalam Jogiyanto (2000:109), return diukur dengan rumus :
Return =��−��−1
��−1 + yield Return =��−��−1
��−1 +
�� ��−1
Pt = Harga investasi saham pada periode t Keterangan :
Pt -1 = Harga investasi saham penutupan sebelum periode t yield = Persentase deviden terhadap harga saham sebelumnya
2. Variabel Dependen (X) terdiri dari : a. Economic Value Added (EVA)
Economic Value Added adalah laba operasi bersih setelah pajak (NOPAT) selama satu tahun buku dan akan dikurangi oleh biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh modal (capital charge) yang didasarkan atas WACC dan dikalikan dengan Invested capital.
(44)
Langkah – langkah menghitung EVA :
1) Menghitung NOPAT (Net Operating Profit After Tax) NOPAT = EBIT (1-T)
Keterangan:
NOPAT : Net Operating Profit After Tax atau laba bersih setelah pajak
EBIT : Earning Before Interest and Tax atau laba sebelum bunga dan pajak
T : Tax atau pajak 2) Menghitung Invested Capital
Rumus :
Invested Capital = Total Kewajiban & Ekuitas – Kewajiban Jangka Pendek
3) Menghitung WACC (Weighted Average Cost of Capital) Rumus :
WACC = {(D x rd) (1 – Tax) + (E x re)} Dimana :
Tingkat Modal (D) = ����� ���������
����� ��������� ���������� x 100 %
Cost of Debt (rd) = ����� �����
����� ��������� x 100 %
Tingkat Modal dan Ekuitas(E)= ����� �������
����� ��������� ���������� x100%
Cost of Equity (re) =���� ����� ℎ������ ℎ�����
(45)
Setelah biaya utang dan biaya ekuitas diperoleh maka biaya modal rata-rata tertimbang dapat dicari dengan rumus :
WACC = [(D x rd)x(1 x Tax) + (E x re)]
WACC :Weighted Average Cost of Capital atau biaya modal rata-rata tertimbang
D :Tingkat Modal rd :Biaya hutang
E : Tingkat modal dan ekuitas re : Biaya ekuitas
Tax : Beban Pajak 4) Menghitung Capital Charges
Capital Charges = WACC x Invested Capital Keterangan:
Capital charges: biaya modal yang memperhitungkan biaya kewajiban yang harus dibayarkan kepada para kreditor, serta biaya ekuitas yang seharusnya dibayarkan kepada para pemegang saham.
5) Menghitung EVA
EVA dapat diukur dengan :
EVA = NOPAT –Capital Charges b. Market Value Added (MVA)
Market Value Added, adalah selisih nilai pasar perusahaan dikurang nilai buku perusahaan.MVAdihitung dengan rumus :
(46)
MVA = Nilai pasar saham – Ekuitas modal yang diberikan oleh pemegang saham
MVA= (saham beredar)(harga saham)–Total ekuitas saham biasa
c. Return On Asset (ROA)
Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menciptakan laba.
ROA dapat diukur dengan :
ROA =����������
�����������
d. Return on Equity (ROE)
Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan kontribusi pemilik dan/atau seberapa efektif perusahaan
menggunakan sumber – sumber lain untuk kepentingan pemilik. Menghitung ROE (Return on Equity):
ROE= ����������
�������������������������
Tabel 3.3
Identifikasi Variabel Penelitian
No Variabel Simbol Indikator Skala
1. Return Saham Y ��−��−1
��−1 +
��
��−1 Rasio
2. Economic Value
Added (EVA) X1 NOPAT – Capital Charges Rasio
3. Market Value
Added (MVA) X2
Nilai pasar saham – Ekuitas modal
(47)
4. Return On Assets
(ROA) X3
Laba Bersih
����������� Rasio
5. Return On Equity
(ROE) X4
���������ℎ
����������������������ℎ�� Rasio
F. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi berganda dan menggunakan software SPSS 18 (Statistik Product and Services Solution). Peneliti melakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.
1. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji ini digunakan dalam tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal digunakan uji parametik dan jika data tidak normal digunakan non parametik atau treatment agar data normal. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam bentuk distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data peneliti mengggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Apabila probabilitas > 0,05, maka distribusi data normal dan dapat digunakan regresi berganda. Apabila probabilitas < 0.05, maka distribusi data dikatakan tidak normal, untuk itu perlu dilakukan transformasi data atau menambah maupun mengurangi data. b. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Deteksi
(48)
multikolienaritas pasa suatu model dapat dilihat yaitu jika nilai variance inflation factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolienaritas. c. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, hal ini sering ditemukan pada time series. Pada data crossection, masalah autokorelasi relatif tidak terjadi.
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:
1) Bila nilai Durbin-Watson (DW) terletak antara batas atas atau Upper Bound (DU) da 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi.
2) Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau Lower Bound (DL), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positip.
3) Bila nilai DW lebih besar dari pada (4-DL), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi negatif.
(49)
4) Bila nilai DW terletak diantara batas atas (DU) dan batas bawah (DL) atau DW terletak antara (4-DU) dan (4-DL), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedasitas dan jika berbeda disebut heterokedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedasitas atau tidak terjadi heterokedasitas.
Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedasitas, menurut Ghozali (2005:105) dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heterokedasitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar maka tidak terjadi heterokedasitas.
Selain dengan melihat grafik Scatterplot, terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari uji statistik. Penelitian ini menggunakan Uji Glejser untuk mendeteksi terjadinya heteroskedastisitas. Uji Glejser ini mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signfikan secara statistik terhadap variabel dependen (signifikansi <0,05),
(50)
maka ada indikasi terjadi Heteroskedastisitas. Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik terhadap variabel dependen (siginifikansi > 0,05) maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.
2. Pengujian Hipotesis
Model penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda. Model regresi linier berganda adalah model regresi yang memiliki lebih dari satu variabel independen. Model regresi linier berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi- asumsi klasik statistik baik multikolinieritas, autokorelasi dan heterokedastisitas (Lubis, 2007: 45). Persamaan regresi linier berganda yaitu:
Y = α + β1X1 + β2X2 +β3X3+ β4X4
Ket :
+e
Y = return saham X1
X
= EVA
2
X
= MVA
3
X
= ROA
4
α = konstanta
= ROE
β1, β2, β3, β4
e = error
= koefisien regresi
Penelitian ini menggunakan uji statistik t. Menurut Ghozali (2005 : 84) “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/ independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Uji-t dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh
(51)
masing – masing variabel bebas terhadap variabel terikat, atau dengan kata lain untuk menguji pengaruh variabel independen dan variabel dependen secara parsial.
Hipotesis yang akan diuji adalah :
Ho=tidak semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.
Ha= semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan ketentuan :
Jika t-hitung< t-tabel,maka H0
Jika t-hitung>t-tabel,maka H
diterima dan Ha ditolak.
(52)
G. Jadwal Penelitian
Tabel 3.4
Rencana Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Sep 2010 Okt 2010 Nov 2010 Des 2010 Jan 2011 Feb 2011 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Proposal Skripsi Bimbingan Proposal Skripsi Seminar Proposal Skripsi Pengumpulan dan Pengolahan Data Bimbingan Skripsi Penyelesaian Skripsi Ujian Meja Hijau
(53)
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data penelitian
Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul. Data yang terkumpul tersebut berupa laporan keuangan dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009. Hasil pengolahan data berupa informasi untuk mengetahui hubungan antara economic value added, market value added dan profitabilitas perusahaan terhadap return saham. Sesuai dengan permasalahan dan perumusan model yang telah dikemukakan, serta kepentingan pengujian hipotesis, maka teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis statistik.
Analisis statistik merupakan analisis yamg mengacu pada perhitungan data penelitian yang berupa angka-angka yang dianalisis dengan bantuan computer melalui program SPSS. Data variabel penelitian akan disajikan pada lampiran yang menyajikan variabeleconomic value added, market value added, profitabilitas perusahaan, dan return saham.
Sampel yang memenuhi kriteria seperti yang diungkapkan dalam bab tiga diperoleh sebanyak 60 perusahaan. Adapun perusahaan yang menjadi sampel adalah :
(54)
Tabel 4.1 Sampel Perusahaan
No Kode Emiten Nama Perusahaan
1 AALI PT. Astra Agro Lestari,Tbk 2 ADHI PT. Adhi Karya (Persero),Tbk
3 ADMF PT. Adira Dinamika Multi Finance,Tbk 4 AKRA PT. AKR Corporindo,Tbk
5 ASGR PT. Astra Graphia,Tbk 6 AUTO PT. Astra Otoparts,Tbk 7 BBCA PT. Bank Central Asia,Tbk 8 BBKP PT. Bank Bukopin,Tbk 9 BBLD PT. Buana Finance,Tbk
10 BBNI PT. Bank Negara Indonesia,Tbk 11 BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk 12 BFIN PT. BFI Finance Indonesia,Tbk 13 BMRI PT. Bank Mandiri,Tbk
14 BNBA PT. Bank Bumi Arta,Tbk 15 BNGA PT. Bank CIMB Niaga,Tbk 16 BUMI PT. Bumi Resources,Tbk 17 BRAM PT. Indo Kordsa, Tbk 18 BATA PT. Sepatu Bata, Tbk
19 BDMN PT. Bank Danamon Indonesia,Tbk 20 CTBN PT. Citra Tubindo,Tbk
21 FAST PT. Fast Food Indonesia,Tbk 22 GDYR PT. Goodyear Indonesia,Tbk
23 GMTD PT. Gowa Makassar Tourism Development,Tbk 24 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna,Tbk
25 IGAR PT. Kageo Igar Jaya,Tbk 26 IKBI PT. Sumi Indo Kabel, Tbk
27 INDF PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk 28 INTP PT. Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk 29 KAEF PT. Kimia Farma, Tbk
30 KREN PT. Kresna Graha Sekurindo,Tbk 31 LMSH PT. Lionmesh Prima, Tbk
32 MYOR PT. Mayora Indah, Tbk 33 MAIN PT. Malindo Feedmill,Tbk
34 MREI PT. Maskapai Reasuransi Indonesia,Tbk 35 MFIN PT. Mandala Multifinance,Tbk
36 MICE PT. Multi Indocitra,Tbk 37 MTDL PT. Metrodata Elektronik,Tbk
38 MERK PT. Merck,Tbk
39 PEGE PT. Panca Global Securities,Tbk
(55)
41 PANS PT. Panin Securities,Tbk
42 PGAS PT. Perusahaan Gas Negara,Tbk 43 PJAA PT. Pembangunan Jaya Ancol,Tbk 44 PNSE PT. Pudjiadi and Sons,Tbk
45 POOL PT. Pool Advista Indonesia,Tbk 46 RIGS PT. Rig Tenders Indonesia,Tbk 47 SCMA PT. Surya Citra Media,Tbk
48 SMAR PT. SMART,Tbk
49 SMGR PT. Semen Gresik,Tbk 50 SMRA PT. Summarecon Agung,Tbk 51 SMSM PT. Selamat Sempurna,Tbk
52 TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk 53 TGKA PT. Tigaraksa Satria,Tbk
54 TINS PT. Timah (Persero),Tbk 55 TOTL PT. Total Bangun Persada,Tbk 56 TOTO PT. Surya Toto Indonesia,Tbk 57 TRST PT. Trias Sentosa,Tbk
58 TURI PT. Tunas Ridean,Tbk 59 UNTR PT. United Tractors,Tbk
60 UNSP PT. Bakrie Sumatera Plantations,Tbk Sumber
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2005:142). Deskripsi suatu data dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum. Berikut ini akan dijelaskan hasil statistik deskriptif data keuangan dan variabel penelitian tahun dari tahun 2006 - 2009.
(56)
Statistik deskriptif variabel penelitian dari sampel perusahaan selama periode pengamatan 2006 sampai dengan tahun 2009 disajikan pada tabel 4.2 berikut ini
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
EVA 240 -60227713 4530946 -71021.04 3989864.242
MVA 240 -153000 199584000 13257869.44 30389175.723
ROA 240 .000003 2.798462 .10464232 .203599663
ROE 240 .000015 3.217845 .23510833 .274703167
RETURN 240 -.956192 63.832231 .99588108 5.245484976 Valid N
(listwise)
240
Sumber : Data yang diolah penulis, 2011
Tabel 4.2 menunjukkan hasil ouput SPSS mengenai statistik deskriptif variabel penelitian tahun 2006-2009 dengan jumlah sampel keseluruhan sebanyak 240 (60 perusahaan selama 4 tahun). Dari tabel tersebut, dapat dijelaskan statistik deskriptif masing-masing variabel, bahwa ;
a. Variabelreturn saham memiliki nilai maksimum sebesar 63,832231, nilai minimum sebesar -0,956192, nilai rata-rata (mean) sebesar 0,99588108, dengan standar deviasi sebesar 5,245484976 dan jumlah sampel sebanyak 240 perusahaan.
b. Variabeleconomic value added memiliki nilai maksimum sebesar 4530946 nilai minimum sebesar -60227713, nilai rata-rata (mean) sebesar -71021,04, dengan standar deviasi sebesar 3989864,242 dan jumlah sampel sebanyak 240 perusahaan.
(57)
c. Variabelmarket value added memiliki nilai maksimum sebesar 199584000 nilai minimum sebesar -60227713, nilai rata-rata (mean) sebesar 13257869,44, dengan standar deviasi sebesar 30389175,723 dan jumlah sampel sebanyak 240 perusahaan.
d. Variabelreturn on assets memiliki nilai maksimum sebesar 2,798462 nilai minimum sebesar 0,000003, nilai rata-rata (mean) sebesar 0,10464232, dengan standar deviasi sebesar 0,203599663 dan jumlah sampel sebanyak 240 perusahaan.
e. Variabelreturn on equity memiliki nilai maksimum sebesar 3,217845 nilai minimum sebesar 0,000015, nilai rata-rata (mean) sebesar 0,23510833, dengan standar deviasi sebesar 0,274703167 dan jumlah sampel sebanyak 240 perusahaan.
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis :
H0 : data residual berdistribusi normal Ha : data residual tidak berdistribusi normal
Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak.
(58)
Tabel 4.3
Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi One Sample Kolmogorov – Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 240
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 5.17711550 Most Extreme
Differences
Absolute .354
Positive .354
Negative -.302
Kolmogorov-Smirnov Z 5.483
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data yang diolah penulis, 2011
Dari hasil pengolahan data tersebut, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 5,483 dan signifikan pada 0,000 maka disimpulkan data tidak terdistribusi secara normal karena p = 0,000 < 0,05.
Data yang tidak berdistribusi normal dapat disebabkan oleh adanya data yang outlier, yaitu data yang memiliki nilai yang sangat menyimpang dari nilai data lainnya. Menurut Ghozali (2005), beberapa cara mengatasi data outlier, yaitu :
i. melakukan transformasi data ke bentuk lainnya, ii. melakukan trimming, yaitu membuang data outlier,
iii. melakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai tertentu.
(59)
Dari ketiga cara di atas, penulis memutuskan untuk melakukan transformasi data terhadap semua variabel menjadi bentuk Logaritma natural (Ln), agar variabel-variabel dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. Setelah itu, dilakukan pengujian ulang dengan metode statistik.
Hasil output SPSS pengujian normalitas setelah transformasi data akan disajikan pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.4
Hasil uji normalitas setelah transformasi One – Sample Kolmogorov – Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 159
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.40605909 Most Extreme
Differences
Absolute .099
Positive .076
Negative -.099
Kolmogorov-Smirnov Z 1.253
Asymp. Sig. (2-tailed) .086
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data yang diolah penulis, 2011
Berdasarkan hasil pengujian K-S diatas, nilai K- S yang diperoleh adalah 1,253, dan signifikan pada 0,086, sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal dimana nilai p lebih besar dari 0,05 (p=0,086> 0,05). Dengan demikian secara keseluruhan bahwa nilai
(60)
observasi telah terdistribusi normal. Pada grafik histogram, dapat dilihat bahwa distribusi data tidak menceng (skewnes) ke kiri atau ke kanan.
Gambar 4.1 Histogram
Pada grafik normal plot, dapat dilihat titik – titik menyebar disekitar garis diagonal dan agak mendekati garis diagonal sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot
(61)
b. Uji Multikolonieritas
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gajala multikolonieritas adalah dengan melihat besaran korelasi anatara variabel independen dan besarnya tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir, yaitu Tolerance > 0,10 dan Variance Inflation Factor (VIF) < 10. Berikut disajikan tabel hasil pengujian:
Tabel 4.5
Uji multikolonieritas untuk
LN_RETURN=f(LN_EVA,LN_MVA,LN_ROA, LN_ROE) Coefficientsa
Model Collinearity
Statistics Tolerance VIF
1 LN_EVA .180 5.569
LN_MVA .228 4.394
LN_ROA .233 4.301
LN_ROE .262 3.818
a. Dependent Variabel: LN_RETURN Sumber : Data yang diolah penulis, 2011
Hasil pengujian menunjukkan angka tolerance untuk LN_EVA lebih besar dari 0,1 (0,180> 0,1), LN_MVA lebih besar dari 0,1 (0,228 > 0,1), LN_ROA lebih besar dari 0,1 (0,233 > 0,1), LN_ROE lebih besar dari 0,1 (0,262> 0,1). Angka VIF untuk LN_EVA lebih kecil dari 10 (5,569< 10), LN_MVA lebih kecil dari 10 (4,394 <10 ), LN_ROA lebih kecil dari 10 (4,301 < 10 ), LN_ROE lebih kecil dari 10 (3,818 < 10).
(62)
Berdasarkan hasil pengujian tersebut diperoleh kesimpulan tidak terdapat multikolonieritas.Hasil ini menunjukkan tidak ada hubungan antar variabel bebas (independen).
Tabel 4.6
Cofficient correlations Coefficient Correlationsa
Model LN_ROE LN_EVA LN_ROA LN_MVA
1 Correlations LN_ROE 1.000 -.524 -.853 .334
LN_EVA -.524 1.000 .618 -.867
LN_ROA -.853 .618 1.000 -.454
LN_MVA .334 -.867 -.454 1.000
Covariances LN_ROE .043 -.013 -.033 .007
LN_EVA -.013 .014 .014 -.010
LN_ROA -.033 .014 .035 -.008
LN_MVA .007 -.010 -.008 .009
a. Dependent Variabel: LN_RETURN
Sumber : Data yang diolah penulis, 2011
Dari tabel di atas dapat dilihat tingkat korelasi antar variabel bebas, yaitu : tingkat korelasi antar variabel bebas antara LN_EVA terhadap LN_MVA menunjukkan angka -0,867 atau -86,7%, tingkat ini masih jauh dibawah 95 %. Tingkat korelasi antara LN_EVA terhadap LN_ROA menunjukkan angka 0,618 atau 61,8 %. Tingkat korelasi antara LN_EVA terhadap LN_ROE menunjukkan angka -0,524 atau -52,4 %. Tingkat korelasi antara LN_MVA terhadap LN_ROA menunjukkan angka -0,454 atau -45,4 %. Tingkat korelasi antara LN_MVA terhadap LN_ROE menunjukkan angka 0,334 atau 33,4 %. Tingkat korelasi antara LN_ROA terhadap LN_ROE menunjukkan angka -0,853 atau -85,3 % Berdasarkan
(63)
hasil perhitungan tersebut dapat dibuktikan bahwa tidak terdapat korelasi antar variabel bebas atau tidak terdapat multikolonieritas.
c. Uji Heterokedastisitas
Untuk pengujian heteroskedastisitas, penulis menggunakan alat analisis grafik (Scatterplot). Pada analisis grafik Scatterplot,.deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat jika tidak ada pola tertentu pada grafik Scatterplot maka tidak terjadi heteroskedastisitas dengan kata lain homoskedastisitas. Hasil pengujian dapat ditunjukkan grafik scatterplot antara ZPRED dan SRESID sebagai berikut.Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada persamaan regresi.
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot
(64)
d. UjiAutokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan tingkat kesalahan pada periode t-1.Auto korelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, hal ini sering ditemukan pada time series. Metode yang digunakan penulis telah diungkapkan dalam bab tiga.
Hasil pengujian pada tabel memperlihatkan nilai statistik Durbin – Watson sebesar 2,006. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel Durbin – Watson dengan nilai signifikan 5 %, jumlah sampel =159, jumlah variabel independen 4 (k=4), maka di tabel Durbin – Watson akan didapat nilai dl = 1,6895 dan du = 1,7925. Nilai DW sebesar 2,006 terletak diatas batas atas du lebih kecil dari 2,2075 (4 – 1,7925), maka diperoleh kesimpulan tidak ada autokorelasi.
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokorelasi Model Summary Model
b
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .221a .049 .024 1.42420 2.006
a. Predictors: (Constant), LN_ROE, LN_EVA, LN_ROA, LN_MVA b. Dependent Variabel: LN_RETURN
Sumber : Data yang diolah penulis, 2011
3. Pengujian Hipotesis
Hasil uji asumsi klasik memperlihatkan data observasi tidak memenuhi asumsi normalitas, kemudian dilakukan transformasi ke dalam bentuk
(65)
logaritma natural (LN).Sehingga persamaan yang baru memenuhi asumsi klasik dan dapat dianalisis lebih lanjut untuk pengujian hipotesis. Penulis menggunakan analisis regresi berganda untuk melakukan pengujian hipotesis dengan bantuan program SPSS 18.
a. Persamaan regresi
Analisis Hasil Regresi Tabel 4.8 Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -2.119 .736 -2.880 .005
LN_EVA -.079 .119 -.124 -.669 .505 .180 5.569
LN_MVA .174 .095 .301 1.829 .069 .228 4.394
LN_ROA .028 .186 .024 .150 .881 .233 4.301
LN_ROE .034 .208 .025 .163 .871 .262 3.818
a. Dependent Variable: LN_RETURN
Sumber : Data yang diolah penulis, 2011
Berdasarkan tabel di atas, di dapatlah persamaan regresi sebagai berikut : LN_RETURN = - 2,119 – 0,79 LN_EVA + 0,174 LN_MVA + 0,028
LN_ROA + 0,034 LN_ROE Keterangan :
1) Konstanta sebesar -2,119 menunjukkan bahwa apabila tidak ada
variabel independen (EVA, MVA, ROA, ROE) maka tingkat return
saham sebesar -2.119.
2) β1 sebesar -0,079 menunjukkan bahwa setiap penambahan economic
value added sebesar 1% akan diikuti oleh penurunan return saham
(66)
3) β2 sebesar 0,174 menunjukkan bahwa setiap penambahan market value
addedsebesar 1% akan diikuti oleh kenaikanreturn saham sebesar 17,4
% dengan asumsi variabel lain tetap.
4) β3 sebesar 0,028 menunjukkan bahwa setiap penambahan return on
assetssebesar 1% akan diikuti oleh kenaikanreturn saham sebesar 2,8%
dengan asumsi variabel lain tetap.
5) β4 sebesar 0,034 menunjukkan bahwa setiap penambahan return on
equitysebesar 1% akan diikuti oleh kenaikanreturn saham sebesar 3,4%
dengan asumsi variabel lain tetap.
b. Analisis koefisien korelasi
Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau
hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.
Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan
mendekati 1. Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar
variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square
adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati
satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya,
semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel
(67)
Tabel 4.9 Model Summary Model Summary Model
b
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .221a .049 .024 1.42420 2.006
a. Predictors: (Constant), LN_ROE, LN_EVA, LN_ROA, LN_MVA b. Dependent Variabel: LN_RETURN
Sumber : Data yang diolah penulis, 2011
Pada tampilan ouput SPSS model summary , nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,049 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara EVA, MVA, ROA, dan ROE (variabel independen) terhadap return saham (variabel dependen) lemah. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada diatas 0,5 dan mendekati 1. Angka adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah 0,024. Hal ini berarti 2,4% variasi atau perubahan dalam variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan sisanya 97,6 % dijelaskan oleh faktor – faktor lain. Standar Error of Estimate (SEE) adalah 1,42420, semakin kecil nilai SEE maka akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
c. Pengujian secara parsial
Uji – t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Hasil pengolahan dapat dilihat pada tabel 4.10.
(68)
Table 4.10 Hasil uji – t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.119 .736 -2.880 .005
LN_EVA -.079 .119 -.124 -.669 .505
LN_MVA .174 .095 .301 1.829 .069
LN_ROA .028 .186 .024 .150 .881
LN_ROE .034 .208 .025 .163 .871
a. Dependent Variabel: LN_RETURN Sumber : Data yang diolah penulis, 2011
Dari tabel hasil pengolahan SPSS dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel EVA sebesar -0,669 dengan nilai signifikan 0,505. Hasil uji tersebut dapat menunjukkan t hitung adalah lebih kecil dari t tabel (-0,669<1,97549). Dilihat signifikansinya, nilai signifikansi EVA adalah sebesar 0,505, lebih besar dari nilai signifikan sebesar 0,05. Hasil perhitungan baik melalui t hitung maupun nilai signifikannya, menunjukkan EVA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadapvariabel return saham. Nilai t tabel, dimana level of significance
(α) = 0,05 (5%) dan derajat kebebasan (df) = (n – k – 1) atau (159 – 4 – 1).
Nilai t hitung untuk variabel MVA adalah 1,829 dengan nilai signifikan 0,069. Hasil uji tersebut dapat menunjukkan t hitung adalah lebih kecil dari t tabel (1,829 < 1,97549). Dilihat signifikansinya, nilai signifikansi MVA adalah sebesar 0,069 lebih besar dari nilai signifikan
(69)
sebesar 0,05. Hasil perhitungan baik melalui t hitung maupun nilai signifikannya, menunjukkan MVA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadapvariabel return saham.
Nilai t hitung untuk variabel ROA adalah 0,15 dengan nilai signifikan 0,881. Hasil uji tersebut dapat menunjukkan t hitung adalah lebih kecil dari t tabel (0,15< 1,97549). Dilihat signifikansinya, nilai signifikansi ROA adalah sebesar 0,881 lebih besar dari nilai signifikan sebesar 0,05. Hasil perhitungan baik melalui t hitung maupun nilai signifikannya, menunjukkan ROAtidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadapvariabel return saham.
Nilai t hitung untuk variabel ROE adalah 0,163 dengan nilai signifikan 0,871. Hasil uji tersebut dapat menunjukkan t hitung adalah lebih kecil dari t tabel (0,163 < 1,97549). Dilihat signifikansinya, nilai signifikansi ROE adalah sebesar 0,871 lebih besar dari nilai signifikan sebesar 0,05. Hasil perhitungan baik melalui t hitung maupun nilai signifikannya, menunjukkan ROE tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel return saham.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,024. Hal ini berarti bahwa 2,4 % variasi atau perubahan dalam harga saham dapat dijelaskan oleh variasi EVA, MVA dan ROA, dan ROE, sedangkan sisanya sebesar 97,6 % dijelaskan oleh sebab – sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
(70)
Berdasarkan hasil pengujian diketahui secara parsial , economic value addedtidak mempunyai pengaruh yangsignifikan dan memiliki pengaruh ke arah negatif terhadap return saham, sedangkan market value added,return on assets dan return on equitytidak mempunyai pengaruh yang signifikan dan memiliki pengaruh ke arah positif terhadap return saham.
Dari hasil pengujian tersebut, maka hipotesis dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap return saham
Dari penjelasan uji t diatas diketahui bahwa Economic Value Added memiliki koefisien regresi yang negatif, yaitu sebesar sebesar -0,079 yang mana setiap perubahan Economic Value Added sebesar 1% akan diikuti oleh penurunan return saham sebesar 7,9 % dengan asumsi variabel lain tetap. Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan, diketahui bahwa Economic Value Addedberpengaruh negatif tidak signifikan terhadap return saham. Artinya, setiap perubahan Economic Value Addedakan mempengaruhi perubahan pada return saham tapi tidak siginifikan. Hasil ini sesuai dengan hasil yang diperoleh Wibowo (2005),Marshal (2009), dan Rahayu (2007) dimana variabel EVA memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap return saham.
2. Pengaruh Market Value Added (MVA) terhadap return saham
Dari penjelasan uji t diatas diketahui bahwa Market Value Added memiliki koefisien regresi yang positif, yaitu sebesar sebesar 0,174 yang mana setiap perubahan Market Value Added sebesar 1% akan diikuti oleh
(1)
Lampiran viii SETELAH TRANSFORMASI
Hasil uji normalitas setelah transformasi One – Sample Kolmogorov – Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 159
Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.40605909 Most Extreme
Differences
Absolute .099
Positive .076
Negative -.099
Kolmogorov-Smirnov Z 1.253
Asymp. Sig. (2-tailed) .086
a. Test distribution is Normal.
(2)
(3)
Lampiran ix Uji multikolonieritas
LN_RETURN=f(LN_EVA,LN_MVA,LN_ROA, LN_ROE) Coefficientsa
Model Collinearity
Statistics Tolerance VIF
1 LN_EVA .180 5.569
LN_MVA .228 4.394 LN_ROA .233 4.301 LN_ROE .262 3.818 a. Dependent Variabel: LN_RETURN
Cofficient correlations Coefficient Correlationsa
Model LN_ROE LN_EVA LN_ROA LN_MVA
1 Correlations LN_ROE 1.000 -.524 -.853 .334 LN_EVA -.524 1.000 .618 -.867 LN_ROA -.853 .618 1.000 -.454 LN_MVA .334 -.867 -.454 1.000 Covariances LN_ROE .043 -.013 -.033 .007
LN_EVA -.013 .014 .014 -.010
LN_ROA -.033 .014 .035 -.008
LN_MVA .007 -.010 -.008 .009
a. Dependent Variabel: LN_RETURN
(4)
Uji Autokorelasi
Model Summary Model
b
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .221a .049 .024 1.42420 2.006
a. Predictors: (Constant), LN_ROE, LN_EVA, LN_ROA, LN_MVA b. Dependent Variabel: LN_RETURN
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -2.119 .736 -2.880 .005
LN_EVA -.079 .119 -.124 -.669 .505 .180 5.569
LN_MVA .174 .095 .301 1.829 .069 .228 4.394
LN_ROA .028 .186 .024 .150 .881 .233 4.301
LN_ROE .034 .208 .025 .163 .871 .262 3.818
(5)
Lampiran xi Uji Heterokedastisitas
(6)
Hasil Uji t Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.119 .736 -2.880 .005
LN_EVA -.079 .119 -.124 -.669 .505
LN_MVA .174 .095 .301 1.829 .069
LN_ROA .028 .186 .024 .150 .881
LN_ROE .034 .208 .025 .163 .871