Analisis Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI
ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP
RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG
TERDAFTAR DI BEI
OLEH : NURSWENDO L S
090503152
PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan penulisan etika ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi saya, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Juli 2013 Yang membuat pernyataan,
Nurswendo L S NIM : 090503152
(3)
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP RETURN
SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG
TERDAFTAR DI BEI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh economic value added, market value added dan rasio profitabilitas(ROA) terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini memiliki jumlah sampel 9 perusahaan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009-2011.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan yang dipublikasikan melalui websit yang digunakan adalah regresi linier berganda yang dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS versi 19.0 .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa economic value added, market value added dan return on asset secara simultan tidak berpengaruh terhadap return saham. Secara parsial economic value added, market value added dan return on asset tidak berpengaruh terhadap return saham.
Kata kunci: Economic Value Added, Market Value Added, Return On Asset dan Return Saham
(4)
ABSTRACT
AN ANALYSIS TOWARDS THE INFLUENCE OF ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED AND PROFITABILITY RATIOS
TOWARDS THE STOCK RETURN ON MANUFACTURING COMPANIES FOOD AND BEVERAGE INDUSTRIES
LISTED ON BEI
This research is carried out in order to find out the influences of economic value added, market value added and profitability ratios (ROA) on the stock return towards food and beverage industries which are listed on Indoensian Stock Exchange. This research took into consideration 9 companies food and beverage which were listed on Indonesian Stock Exchange from 2009-2011.
The samples selection was made by applying the purposive sampling method. The data used in this research was using secondary data collected from the published monetary reports on the Internet, through the website regressions which were done using the computer application called SPSS 19.0.
The research comes up with results confirming that economic value added, market value added and return on asset variable simultaneously haven’t significant influence towards the stock return. Partially, economic value added, market value added and return on asset haven’t significant influence towards the stock return
Keywords : Economic Value Added, Market Value Added, Return On Asset and Stock Return
(5)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added, dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di BEI”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi serta doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Teristimewa untuk kedua oarang tua saya yang sangat saya sayangi dan kagumi, M.Sihombing dan M.Silaban yang tidak pernah lelah memberikan kasih sayang, doa, nasehat serta semangat yang tulus hingga saat ini.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E., M.Ec., Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syarifuddin Ginting Sugihen, MAFIS, selaku Ketua Departemen dan bapak Drs.Hotmal Ja’far, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. Firman Syarif, MSi, Ak, selaku Ketua Program Studi S-1
Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong, MSi, Ak selaku Dosen Pembimbing
saya yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan perbaikan dalam menyelesaikan skripsi ini.
(6)
5. Bapak yang telah meluangkan waktu dan memberikan perbaikan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Yang sangat saya sayangi dan kasihi abang, kakak dan adik saya Luther Jaya Sihombing, Retno Sihombing, Triono Sihombing, Canro Sihombing, Ubed Sihombing dan Sriwati Sihombing yang selalu memberikan doa, semangat serta kasih sayang yang tulus selama ini. Teman-teman angkatan 2009 teristimewa Juli Oxiana Manik, Heddina Silalahi dan Ria Sihombing yang tidak pernah letih memberikan kasih sayang, semangat dan bantuan sepanjang masa perkuliahan saya. Serta semua keluarga dan pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan selama ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini juga masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juli 2013 Penulis,
Nurswendo L S NIM : 090503152
(7)
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ...i
ABSTRAK ...ii
ABSTRACT ...iii
KATA PENGANTAR ...iv
DAFTAR ISI ...vi
DAFTAR TABEL ...viii
DAFTAR GAMBAR ...ix
DAFTAR LAMPIRAN ...x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah ...1
1.2 Rumusan masalah ...6
1.3 Tujuan penelitian ...6
1.4 Manfaat penelitian ...7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Return Saham ...8
2.2 Economic Value Added ...9
2.2.1 Pengertian Economic Value Added ...9
2.2.2 Manfaat Economic Value Added ...10
2.2.3 Tolak Ukur Economic Value Added ...11
2.2.4 Keunggulan dan Kelemahan EVA ...11
2.2.5 Langkah-Langkah dalam Menentukan EVA ...13
2.3 Market Value Added (MVA) ...16
2.4 Rasio Profitabilitas ...17
2.5 Penelitian Terdahulu ...18
2.6 Kerangka Konseptual ...26
2.7 Hipotesis Penelitian ...22
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ...23
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian ...23
3.3 Jenis Data ...25
3.4 Metode Pengumpulan Data ...26
3.5 Definisi Operasional Dan Pengukuran Varibel ...26
3.5.1 Variabel Dependen ...26
3.5.2 Variabel Independen ...27
3.6 Metode Analisis Data ...30
3.6.1 Uji Asumsi Klasik ...30
3.6.1.1 Uji Normalitas Data ...30
3.6.1.2 Uji Multikolinearitas ...31
(8)
3.6.1.4 Uji Autokorelasi ...32
3.6.2 Pengujian Hipotesis ...33
3.6.2.1 Koefisien Determinasi (�2 ) ...34
3.6.2.2 Uji F ...35
3.6.2.3 Uji t ...36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian ... 37
4.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 37
4.3 Pengujian Asumsi Klasik ... 39
4.3.1 Uji Normalitas ... 39
4.3.2 Uji Multikolinearitas ... 45
4.3.3 Uji Heterokedastisitas ... 47
4.3.4 Uji Autokorelasi ... 48
4.4 Pengujian Hipotesis ... 49
4.4.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 50
4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji-f) ... 52
4.4.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi (�2) ... 53
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 54
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 57
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 57
DAFTAR PUSTAKA ...60
(9)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Tolak Ukur Penilaian EVA... 12
2.2 Peneliti Terdahulu... 22
3.1 Pemilihan Sampel ... 24
3.2 Operasional Variabel Penelitian ... .. 27
4.1 Descriptif Statistic ... 38
4.2 Pengujian Normalitas Sebelum ditransformasi... 40
4.3 Hasil Uji Normalitas Setelah ditransformasi... 43
4.4 Uji Multikolinieritas ... 46
4.5 Cefficient Correlations... 47
4.6 Hasil Uji Autokorelasi... 49
4.7 Hasil Uji-t ... 50
4.8 Hasil Uji-f... 52
(10)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ...24
4.1 Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi ...41
4.2 Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi ... 42
4.3 Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi... 44
4.4 Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi ... 45
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Populasi dan Sampel penelitian ... 62
Lampiran 2 Daftar Variabel Penelitian ... 63
Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 64
Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas Sebelum Ditransformasi ... 64
Lampiran 5 Hasil Uji Normalitas Setelah Ditransformasi ... 67
Lampiran 6 Hasil Uji Multikolinieritas ... 68
Lampiran 7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 69
Lampiran 8 Hasil Uji Autokorelasi ... 69
(12)
(13)
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP RETURN
SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG
TERDAFTAR DI BEI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh economic value added, market value added dan rasio profitabilitas(ROA) terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini memiliki jumlah sampel 9 perusahaan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009-2011.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan yang dipublikasikan melalui websit yang digunakan adalah regresi linier berganda yang dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS versi 19.0 .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa economic value added, market value added dan return on asset secara simultan tidak berpengaruh terhadap return saham. Secara parsial economic value added, market value added dan return on asset tidak berpengaruh terhadap return saham.
Kata kunci: Economic Value Added, Market Value Added, Return On Asset dan Return Saham
(14)
ABSTRACT
AN ANALYSIS TOWARDS THE INFLUENCE OF ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED AND PROFITABILITY RATIOS
TOWARDS THE STOCK RETURN ON MANUFACTURING COMPANIES FOOD AND BEVERAGE INDUSTRIES
LISTED ON BEI
This research is carried out in order to find out the influences of economic value added, market value added and profitability ratios (ROA) on the stock return towards food and beverage industries which are listed on Indoensian Stock Exchange. This research took into consideration 9 companies food and beverage which were listed on Indonesian Stock Exchange from 2009-2011.
The samples selection was made by applying the purposive sampling method. The data used in this research was using secondary data collected from the published monetary reports on the Internet, through the website regressions which were done using the computer application called SPSS 19.0.
The research comes up with results confirming that economic value added, market value added and return on asset variable simultaneously haven’t significant influence towards the stock return. Partially, economic value added, market value added and return on asset haven’t significant influence towards the stock return
Keywords : Economic Value Added, Market Value Added, Return On Asset and Stock Return
(15)
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Dalam dunia perekonomian saat ini, pengaruh perubahan kondisi sosial dan ekonomi serta persaingan yang ketat merupakan tantangan tersendiri yang tidak mungkin dapat dihindari oleh perusahaan. Suatu perusahaan harus mampu mengambil langkah-langkah strategis untuk memenangkan pasar. Perusahaan sebagai salah satu unit ekonomi bertujuan mengejar keuntungan yang maksimal dengan mengelola semua kegiatan sebaik-baiknya.
Strategi yang tidak kalah penting dalam suatu perusahaan adalah bagaimana mengelola sumber-sumber dana dari kondisi keuangan perusahaan. Perusahaan harus bisa mengoptimalkan berapa jumlah dana yang harus didapat, dari mana sumber dananya dan bagaimana mengalokasikan dananya secara efektif dan efisien. Efektif berarti dana tertanam dalam bentuk alokasi yang tepat, sedangkan efisien berarti adanya perimbangan antara biaya dan laba. Pengelolaan yang profesional ditunjang dengan modal yang memadai disertai dengan strategi yang tepat.
Bursa Efek Indonesia telah menjadi bagian penting dari berkembangnya perekonomian Indonesia. Pasar modal dapat menjadi alternatif pendanaan bagi semua sektor perusahaan di Indonesia selain melalui sektor perbankan. Dalam pasar modal memungkinkan para pemodal membuat pilihan atas investasi yang diinginkan sesuai dengan risiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan.
(16)
Ada dua hal yang menjadi perhatian investor dalam memutuskan pilihan investasinya, yaitu adanya risiko dan return. Umumnya risiko selalu terdapat pada setiap alternatif berinvestasi, akan tetapi besar kecilnya risiko tersebut tergantung pada jenis investasinya. Investasi pada saham dinilai mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan alternatif investasi yang lain yaitu obligasi. Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati pemodal atas investasi yang dilakukannya. Return atau imbal hasil yang diperoleh pemegang saham bisa berupa capital gain ataupun dividen. Capital gain diperoleh dari kegiatan jual beli saham. Capital gain akan tercipta apabila terjadi kenaikan harga saham dan capital loss tercipta bila terjadi penurunan harga saham. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan terjadi di masa yang akan datang (Jogiyanto, 2000:107).
Untuk mengetahui fluktuasi dari nilai saham suatu perusahaan, para investor harus melakukan penilaian kinerja perusahaan tersebut. Para investor membutuhkan suatu metode pengukuran kinerja keuangan suatu perusahaan di dalam mengambil keputusan investasi. Apabila kinerja keuangan perusahaan menunjukkan adanya prospek yang baik, maka saham tersebut akan diminati investor, sehingga harga saham akan meningkat dan nilai perusahaan akan meningkat. Analisis kinerja keuangan sangat dibutuhkan untuk memahami informasi laporan keuangan karena analisis kinerja keuangan adalah alternatif untuk menguji apakah informasi keuangan bermanfaat untuk melakukan
(17)
digunakan dalam penelitian ini adalah Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), dan rasio profitabilitas perusahaan.
Economic Value Added (EVA) merupakan estimasi laba ekonomi usaha yang sebenarnya untuk tahun tertentu dan sangat berbeda jauh dengan laba bersih akuntansi, karena laba akuntansi ridak dikurangi dengan biaya ekuitas (Ade Fatma, 2012:130). Secara matematis, EVA dihitung dari laba setelah pajak dikurangi dengan cost of capital tahunan. Jadi jika EVA positif, menunjukkan perusahaan telah mampu menciptakan kekayaan. Penelitian EVA dalam kaitannya dengan return saham dilakukan oleh Dewanto (2005), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa EVA mempunyai hubungan positif dengan imbal hasil saham, tetapi secara statistik pengaruhnya tidak signifikan. Sementara itu, Mundaryatiningsih (2006) menunjukkan bahwa EVA ternyata mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap return saham.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan return dari sebuah investasi adalah adalah Market Value Added (MVA). Perbedaan antara nilai pasar saham perusahaan dengan jumlah ekuitas modal investor yang telah diberikan disebut sebagai Market Value Added (Brigham & Houston 2006:68) Di Indonesia, penelitian MVA dalam kaitannya dengan return saham dilakukan oleh Rahayu (2007), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa MVA tidak mempunyai hubungan positif yang signifikan terhadap return saham. Sementara itu, Mochtasom (2009) menunjukkan secara parsial bahwa MVA tidak berpengaruh terhadap return saham.
(18)
EVA dan MVA yang positif menandakan perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pasar dan pemilik modal karena perusahaan dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat biaya modalnya. Hal ini sejalan dengan tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Sebaliknya, EVA dan MVA yang negatif menunjukkan nilai perusahaan yang menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal.
Analisis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk memperhitungkan tingkat pengembalian hasil (return) adalah rasio profitabilitas. Dalam penelitian ini, rasio profitabilitas di proksikan dengan ROA. ROA merupakan rasio yang paling sering digunakan untuk menilai hasil kerja manajemen secara keseluruhan. Rasio ini mengukur bagaimana perusahaan menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya dalam menghasilkan keuntungan. Jika ROA suatu perusahaan tinggi tentu keuntungan yang diperoleh tinggi dan mencerminkan kinerja keuangan yang baik. Hasil tersebut akan menarik minat investor dalam berinvestasi sehingga harga saham meningkat. Harga saham yang tinggi menunjukkan nilai perusahaan tinggi. ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki perusahaan (Sutrisno, 2000:266).
Penelitian mengenai return saham telah pernah dilakukan oleh peneliti – peneliti terdahulu. Wibowo (2005), yang meneliti tentang pengaruh Economic Value Added dan Profitabilitas Perusahaan terhadap Return pemegang Saham. Hasil dari penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa Economic Value
(19)
Rahayu (2007), dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh EVA dan MVA Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. Hasil penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa EVA dan MVA tidak mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham perusahaan yang termasuk dalam LQ 45.
Mochtasom (2009) , dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Economic Value Added , Residual Income, Earnings, Arus Kas Operasi, Market Value Added dan ROA Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI”. Hasil penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa EVA, Residual Income, Earnings, Arus Kas Operasi, MVA dan ROA secara simultan berpengaruh terhadap return saham, sedangkan secara parsial variabel Earnings, Arus Kas Operasi dan ROA berpengaruh terhadap return saham sedangkan variabel EVA, Residual Income, MVA tidak berpengaruh terhadap return saham.
Marshal (2009) , dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA) dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham”. Hasil penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Arus Kas Operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Dalam penelitian ini objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur dibidang industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Perusahaan manufaktur memiliki sifat yang lebih kompleks dibandingkan dengan perusahaan dagang dan perusahaan jasa. Perusahaan manufaktur juga mendominasi perusahaan – perusahaan lain yang terdaftar di BEI. Oleh karena itu
(20)
diharapkan hasil penelitian pada perusahaan manufaktur dapat diterapkan pada seluruh sektor industri.
Dilatarbelakangi oleh permasalahan perusahaan yang muncul belakangan ini dan kesenjangan hasil penelitian terdahulu dengan teori dan peneliti lainnya, maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian berjudul “ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED, DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI”
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah apakahEconomic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), dan Rasio Profitabilitas berpengaruh terhadap return saham baik secara simultan maupun parsial.
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah economic value added , market value added , dan rasio profitabilitas mempengaruhi return saham pada prusahaan manufaktur industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2009-2011.
(21)
1.4Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1) Bagi peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti sehubungan dengan rasio keuangan yang berpengaruh terhadap return saham.
2) Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat sebagai dasar pertimbangan dalam membantu para investor untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
3) Bagi Manajemen Perusahaan Manufaktur
Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi para manajer perusahaan manufaktur dalam meningkatkan kinerjanya dengan naiknya return saham perusahaan.
4) Bagi Peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya dalam meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi return saham.
(22)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Return Saham
Saham adalah penyertaan dalam modal dasar suatu perseroan terbatas, sebagai tanda bukti pernyataan tersebut dikeluarkan surat kolektif kepada pemegang saham. Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati pemodal atas investasi yang dilakukannya. Dalam hal ini tujuan dari corporate finance adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Memaksimumkan nilai perusahaan berarti memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Kekayaan pemegang saham sangat dinilai dari return yang diterima pemegang saham atas investasi yang telah dilakukan di dalam perusahaan.
Return dapat berupa return realisasi (realized return) yaitu return yang telah terjadi dan return ekspektasi (expected return) yaitu return yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Jogiyanto (2000: 107) menyatakan bahwa return abnormal (abnormal return) merupakan selisih antara return ekspektasi dan return realisasi. Saham suatu perusahaan dapat dinilai dari pengembalian (return) yang diterima oleh pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan.
Return abnormal menjadi indikator untuk mengukur efisiensi suatu pasar modal. Apabila harga suatu instrumen investasi telah mencerminkan seluruh informasi yang ada maka return ekspektasi atas suatu harga saham relatif akan sama dengan return realisasinya. Untuk melakukan investasi dalam bentuk saham
(23)
diperlukan analisis untuk mengukur nilai saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
Tujuan analisis fundamental adalah menentukan apakah nilai saham berada pada posisi undervalue atau overvalue. Saham dikatakan undervalue bilamana return saham di pasar saham lebih kecil dari harga wajar atau nilai yang seharusnya, demikian juga sebaliknya. Dapat dikatakan bahwa untuk memperkirakan return saham dapat menggunakan analisis fundamental yang menganalisis kondisi keuangan dan ekonomi perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.
2.2 Economic Value Added (EVA)
2.2.1 Pengertian Economic Value Added (EVA)
Menurut Brigham & Houston (2006:68), “Economic Value Added (EVA) merupakan nilai yang ditambahkan oleh manajemen kepada pemegang saham selama suatu tahun tertentu.”
Menurut Steward III (1990:118), pencetus EVA pertama kali, mendefinisikan EVA sebagai berikut:
EVA is a residual income measure that substract the cost of capital from the operating profits generated in the business. It’s measure to account properly for all of the ways in which corporate value may be added or lost. EVA will increase if operating profit can be made to grow without trying up any more capital, if new capital is diverted or liquidated from business activities that do not cover their cost of capital.
Menurut Rudianto (2006:340): “EVA adalah suatu sistem manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu
(24)
perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercapai jika perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi (operating cost) dan biaya modal (cost of capital)”. Hansen (2005:829) menyatakan bahwa “nilai tambah ekonomi (EVA) merupakan laba operasi setelah pajak dikurang total biaya modal”.
Economic Value Added (EVA) saat ini merupakan salah satu konsep manajemen yang cukup dikenal luas dikalangan dunia usaha, dimana dalam pengambilan keputusan berinvestasi melihat nilai perusahaan dari laporan keuangannya. Penggunaan analisis rasio keuangan sebagai alat pengukur akuntansi memiliki kelemahan utama, yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil menciptakan nilai atau tidak. Untuk mengatasi kelemahan tersebut dikembangkan suatu konsep baru yaitu Economic Value Added (EVA) yang dipopulerkan oleh Stern & Steward.
2.2.2 Manfaat Economic Value Added
EVA sangat bermanfaat bagi penilai kinerja perusahaan di mana fokus penilaian kinerja adalah pada penciptaan nilai (value creation). Penilaian kinerja dengan menggunakan pendekatan EVA menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dengan EVA, para manajer akan berpikir dan juga bertindak seperti halnya pemegang saham, yaitu memilih investasi yang memaksimumkan
(25)
tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan maksimum.
2.2.3 Tolak Ukur Economic Value Added Tabel 2.1
Tolak Ukur Penilaian EVA Nilai
EVA
Pengertian Laba
Perusahaan
EVA > 0
Ada nilai ekonomis lebih, setelah perusahaan membayarkan semua kewajiban pada para penyandang dana atau kreditur sesuai ekspektasinya.
Positif
EVA = 0
Tidak ada nilai ekonomis lebih, tetapi perusahaan mampu membayarkan semua kewajibannya pada para penyandang dana atau kreditur sesuai ekspektasinya.
Positif
EVA < 0
Perusahaan tidak mampu membayarkan kewajiban pada para penyandang dana atau kreditur sebagaimana nilai yang diharapkan ekspektasi return saham tidak tercapai
Tidak dapat ditentukan,
namun jika laba ada, tidak sesuai dengan yang diharapkan
2.2.4 Keunggulan dan Kelemahan EVA
EVA memiliki beberapa keunggulan antara lain:
1) EVA memfokuskan penilaiannya pada nilai tambah dengan memperhitungkan beban biaya modal sebagai konsekuensi investasi.
(26)
2) Perhitungan EVA relatif mudah dilakukan hanya yang menjadi persoalan adalah perhitungan biaya modal yang memerlukan data yang lebih banyak dan analisis yang lebih mendalam. 3) EVA dapat digunakan secara mandiri tanpa memerlukan data
pembanding seperti standar industri atau perusahaan lain sebagaimana konsep penilaian dengan menggunakan analisis rasio.
Meskipun EVA memiliki beberapa keunggulan, namun teknik ini juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan EVA antara lain:
1) Sulit menentukan biaya modal secara obyektif. Hal ini disebabkan dana untuk investasi dapat berasal dari berbagai sumber dengan tingkat biaya modal yang berbeda - beda dan bahkan biaya modal mungkin merupakan biaya peluang.
2) EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham tertentu, padahal faktor – faktor lain terkadang justru lebih dominan.
3) Konsep ini sangat tergantung pada transparansi internal dalam perhitungan EVA secara akurat. Dalam kenyataannya seringkali perusahaan kurang transparan dalam mengemukakan kondisi internalnya.
(27)
5) EVA hanya mengukur salah satu keberhasilan bisnis.
2.2.5 Langkah- Langkah dalam Menentukan EVA
Menurut Brigham & Houston (2006:69), EVAditentukan dengan cara antara lain :
1) Menghitung laba bersih setelah pajak (Net Operating Profit After Tax / NOPAT)
Menurut Bringham dan Houston (2006 : 64), laba bersih tidaklah selalu mencerminkan kinerja yang sebenarnya dari operasi sebuah perusahaan atau keefektifan dari para manajer operasi dan karyawannya. Ukuran yang lebih baik untuk membandingkan kinerja diantara para manajer adalah laba operasi bersih setelah pajak, yang merupakan jumlah laba yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan jika tidak memiliki utang dan aktiva non operasi.
NOPAT atau laba bersih setelah pajak ini dapat dihitung dengan rumus:
NOPAT = EBIT (1- Tax) Keterangan :
EBIT : Earning Before Interest and Tax atau laba sebelum bunga dan pajak
Tax : Tarif pajak
(28)
Invested capital adalah penjabaran dari modal, sebagai modal yang diinvestasikan yakni seluruh keuangan perusahaan yang sudah terlepas dari kewajiban jangka pendek yang tidak menanggung bunga. Total kewajiban dan ekuitas menunjukkan beberapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang. Pinjaman jangka pendek tanpa bunga merupakan pinjaman yang digunakan perusahaan yang pelunasan maupun pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, dan atas pinjaman itu tidak dikenai bunga, seperti hutang usaha/kewajiban segera, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, dan lain-lain.
Invested Capital = Total Kewajiban & Ekuitas – Kewajiban Jangka. Pendek
3) Menghitung WACC (Weighted Average Cost of Capital)
Menurut Young (2001:149) Weighted Average Cost of Capital (WACC) adalah biaya ekuitas dan biaya hutang masing – masing dikalikan dengan persentase ekuitas dan biaya hutang pada struktur modal perusahaan. Secara sistematis WACC dihitung dengan:
(29)
Dimana :
Tingkat Modal (D) = ����� ���������
����� ��������� ��� ������� × 100%
Cost of Debt (rd) = ����� �����
����� ��������� × 100%
Tingkat Modal dan Ekuitas (E) = ����� �������
����� ��������� ��� ������� × 100%
Cost of Equity (re) = ��������� ℎ������ ℎ�����
������������ × 100%
Keterangan :
WACC = Weighted Average Cost of Capital atau biaya modal rata-rata tertimbang
D = Tingkat modal
Rd = Biaya hutang
E = Tingkat modal dan ekuitas
Re = Biaya ekuitas
Tax = Beban pajak
4) Menghitung Capital Charges
Capital charges adalah biaya modal yang
(30)
para kreditor, serta biaya ekuitas yang seharusnya dibayarkan kepada para pemegang saham.
Capital Charges = WACC x Invested Capital 5) Menghitung EVA
EVA dapat diukur dengan :
EVA = NOPAT –Capital Charges
2.3 Market Value Added (MVA)
Sasaran utama dari kebanyakan perusahaan adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Sasaran ini sudah pasti akan menguntungkan pemegang saham, tetapi juga akan membantu untuk memastikan bahwa sumber daya yang terbatas telah dialokasikan secara efisien, yang akan memberikan keuntungan pada ekonomi. Kekayaan pemegang saham akan dimaksimalkan dengan meminimalkan perbedaan antara nilai pasar dari saham perusahaan dan jumlah modal ekuitas yang telah diberikan oleh pemegang saham.
Menurut Brigham & Houston (2006:68), “perbedaan antara nilai pasar saham perusahaan dengan jumlah ekuitas modal investor yang telah diberikan disebut sebagai Market Value Added (MVA).” MVA digunakan untuk mengukur seluruh pengaruh kinerja manajerial sejak perusahaan berdiri hingga sekarang.
MVA = (Saham yang beredar x Harga saham) – Total ekuitas saham biasa
(31)
Semakin besar MVA, menunjukkan indikasi MVA semakin baik. Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bila MVA positif maka perusahaan telah berhasil meningkatkan nilai modal yang telah diinvestasikan, sedangkan bila nilai MVAnegatif maka perusahaan tidak berhasil mengubah investasi menjadi lebih besar, bahkan menurunkan nilai modal yang ditanamkan kepada investor.
2.4 Rasio Profitabilitas
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan (analisis fundamental perusahaan) karena laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaannilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Efektifitas manajemen dalam menggunakan total aktiva maupun aktiva bersih seperti yang tercatat dalam neraca. Efektifitas dinilai dengan menghubungkan laba bersih – yang didefinisikan dengan berbagai cara – terhadap aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba. Hubungan seperti itu merupakan salah satu analisis yang memberikan gambaran lebih, walaupun sifat dan waktu dari nilai yang ditetapkan pada neraca cenderung menyimpangkan hasilnya.
Bentuk paling mudah dari analisis profitabilitas adalah menghubungkan laba bersih (pendapatan bersih) yang dilaporkan terhadap total aktiva di neraca. Rasio prifitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset (ROA). Return on Asset juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis
(32)
merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan (Sutrisno, 2000:266).
ROA sering disebut sebagai rentabilitas ekonomi memberikan informasi seberapa efisien suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya. Rasio ini menunjukan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor (Riyanto, 1995). Rasio ini mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi ROA semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan nilai saham (Arifin, 2002:65).
Return on Assets = ���� ����� ℎ
����� ������ ×100 %
2.5 Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan return saham perusahaan antara lain penelitian yang dilakukan oleh Marshal (2009) , dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA) dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham. Hasil penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Arus Kas Operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
(33)
Mochtasom (2009), dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earnings, Arus Kas Operasi, Market Value Added, dan ROA Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI. Hasil penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa EVA, Residual Income, Earnings, Arus Kas Operasi, MVA dan ROA secara simultan berpengaruh terhadap return saham, sedangkan secara parsial variabel Earnings, Arus Kas Operasi dan ROA berpengaruh terhadap return saham sedangkan variabel EVA, Residual Income, MVA tidak berpengaruh terhadap return saham.
Wibowo (2005), yang meneliti tentang pengaruh Economic Value Added dan Profitabilitas Perusahaan terhadap Return pemegang Saham. Hasil dari penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa Economic Value Added, ROA, ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Rahayu (2007), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh EVA dan MVA Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa EVA dan MVA tidak mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham perusahaan yang termasuk dalam LQ 45.
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu Nama dan
Tahun
Judul Variabel yang digunakan Hasil penelitian Yogi Marshall (2009) “Pengaruh Economic Value Added, Market Value Variabel independen: Economic Value Added (EVA), Market
EVA tidak berpengarug signifikan terhadap
return saham dan
(34)
Nama dan Tahun
Judul Variabel yang digunakan
Hasil penelitian
Added dan
Arus Koperasi Terhadap Return Saham”
Value Added (MVA), Arus Kas Operasi
Variabel dependen:
Return Saham
yang negatif, sedangkan MVA dan arus koperasi tidak berpengaruh signifikan dan memiliki arah positif terhadap return saham. Secara simultan EVA, MVA, Arus Kas Operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Mochammd Mochtasom (2009) “Pengaruh Economic Value Added ,Residual Income, Earnings, Arus Kas Operasi, Market Value
Added, dan
ROATerhadap
Return Saham
Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI”
Variabel independen:
Economic Value Added ,Residual Income, Earnings, Arus Kas Operasi, Market Value Added, dan ROA
Variabel dependen:
Return Saham
EVA, Residual Income, Earnings, Arus Kas Operasi, MVA dan ROA secara simultan berpengaruh terhadap
return saham,
sedangkan secara parsial variabel Earnings, Arus Kas Operasi dan ROA berpengaruh terhadap
return saham
sedangkan variabel EVA, Residual Income,
MVA tidak berpengaruh terhadap
return saham. Mariana Sri Rahayu (2007) “Analisis Pengaruh EVA dan MVA Terhadap
Return Saham
Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. Variabel
independen: EVA dan MVA
Variabel dependen:
Return Saham.
EVA dan MVA tidak mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham
perusahaan yang termasuk dalam LQ 45.
(35)
Nama dan Tahun
Judul Variabel yang digunakan Hasil penelitian Lucky Bani Wibowo (2005) “Pengaruh Economic Value Added dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Return Pemegang Saham”. Variabel Independen: Economic Value Added (EVA), Return on Assets (ROA) dan Return of Equity (ROE).
Variabel Dependen:
Return Saham.
EVA, ROA, ROE tidak menunjukkan pengaruh
yang signifikan terhadap Return Saham.
2.6 Kerangka konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan teoritis yang telah diuraikan di awal maka kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat seperti berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Return Saham (Y)
Economic Value Added (X1)
Market Value Added (X2)
(36)
EVA positif berarti perusahaan telah mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham. Nilai tersebut diperoleh dalam bentuk return saham berupa deviden atau capital gain. MVA digunakan untuk mengukur seluruh pengaruh kinerja manajerial sejak perusahaan berdiri hingga sekarang. Semakin besar MVA, menunjukkan indikasi MVA semakin baik. MVA positif maka perusahaan telah berhasil meningkatkan nilai modal yang telah diinvestasikan, sedangkan bila nilai MVAnegatif maka perusahaan tidak berhasil mengubah investasi menjadi lebih besar, bahkan menurunkan nilai modal yang ditanamkan kepada investor. ROA yang tinggi (besar) berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan nilai saham (Arifin 2002;65).
2.7Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan suatu jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan uraian kerangka konseptual dan teori tersebut , hipotesis penelitian ini adalah Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), dan Rasio Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap return saham baik secara simultan maupun parsial.
(37)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain kausal atau hubungan sebab akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi). Desain penelitian kausal ini bertujuan untuk menguji hipotesis dan merupakan penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengidentifikasikan hubungan sebab akibat antara berbagai variabel (Erlina 2008:21). Penelitian ini menguji pengaruh economic value added, market value added dan rasio profitabilitas terhadap return saham perusahaan.
3.2Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, suatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Penelitian populasi dapat dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil dan elemen dari populasi tersebut agak berbeda satu dengan yang lainnya (Erlina 2008:75). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2009 sampai dengan 2011 yaitu sebanyak 16 perusahaan.
(38)
Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Erlina 2008:75). Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling. Menurut Sopiah dan Etta (2010:189) adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu dengan tidak memberikan peluang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Adapun kriteria tertentu tersebut, antara lain :
1. Perusahaan Manufaktur industri Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009 sampai 2011.
2. Perusahaan tersebut tidak delisting dari BEI selama periode pengamatan (tahun2009-2011).
3. Perusahaan memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap dari variabel yang diteliti dan perusahaan tersebut melaporkan laba yang positif selama tahun 2009-2011.
Berdasarkan kriteria tersebut, penulis menetapkan sebanyak 9 sampel perusahaan. Daftar nama perusahaan yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini disajikan pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1 Pemilihan Sampel
No Nama Perusahaan Kode
Kriteria
Sampel 1 2 3
1 Akasha Wira International Tbk. ADES Sampel 1 2 PT Aqua Golden Mississippi Tbk. AQUA × × × -
(39)
3 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA Sampel 2
4 Cahaya Kalbar Tbk. CEKA Sampel 3
5 Davomas Abadi Tbk. DAVO
×
-
6 Delta Jakarta Tbk. DLTA Sampel 4
7 Fast Food Indonesia Tbk FAST × -
8 Indofood CBP Sukses ICBP × × -
9 Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF Sampel 5 10 Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI Sampel 6
11 Mayora Indah Tbk. MYOR Sampel 7
12 Prasidha Aneka Niaga Tbk. PSDN × -
13 Nippon Indosari Corporindo Tbk. ROTI × × -
14 Sekar Laut Tbk. SKLT × -
15 Siantar Top Tbk. STTP Sampel 8
16 Ultra Jaya Milk Tbk. ULTJ Sampel 9
3.3 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data itu telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya (Erlina 2008:36).
Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalan penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari internet diolah dan dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dalam hal ini data keuangan
(40)
dari tahun 2009-2011. Data yang diperoleh adalah data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka dan bilangan. Sifat data ini adalah data pooling, yaitu kombinasi dari data time series dan data cross section. Penelitian ini mengambil data dari 16 perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman selama periode 3 tahun, yaitu tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan strategi arsip (archival). Menurut Jogiyanto (2005:81), “Straregi arsip (archival), yaitu data dikumpulkan dari catatan atauatau basis data yang sudah ada.” Sumber data strategi arsip yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari internet dengan mendownload laporan keuangan dari situs resmi
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.5.1 Variabel Dependen
Varabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabrl independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham.
Return merupakan tingkat pengembalian hasil yang diharapkan oleh investor dari kegiatan investasi berupa deviden maupun capital gain. Return diukur dengan satuan persen (%). Penggunaan satuan persen
(41)
,dimana setiap saham-saham tersebut memiliki harga yang berbeda-beda. Secara sistematis return diukur dengan rumus (Jogiyanto 2000:109) :
Return = Pt −Pt−1
��−1 + yield
Return = Pt −Pt−1
��−1 + Dt Pt−1
3.5.2 Variabel Independen
Variabel independen adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah EVA, MVA, dan ROA.
1. Economic Value Added (EVA)
Economic Value Added adalah laba operasi bersih setelah pajak (NOPAT) selama satu tahun buku dan dikurangi oleh biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh modal (capital charge) yang didasarkan atas WACC dan dikalikan dengan invested capital. EVA diukur dengan satuan Rupiah per lembar saham.
EVA dapat diukur dengan :
(42)
2. Market Value Added (MVA)
Market Value Added adalah selisih nilai pasar perusahaan dikurang nilai buku perusahaan. MVA iukur dengan satuan Rupiah per lembar saham. Market Value Added dihitung dengan rumus:
MVA = Nilai pasar saham− ekuitas modal yang diberikan oleh pemegang saham
MVA = (saham beredar) (harga saham)−total ekuitas saham biasa
3. Return On Asset (ROA)
Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menciptakan laba. ROA menggunakan pengukuran ordinal. ROA dapat dihitung dengan rumus:
ROA = ���� ����� ℎ
(43)
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi
Operasional Parameter Skala
Dependen
Return Saham
(Y)
Return Saham adalah tingkat pengembalian hasil yang diharapkan oleh investor dari kegiatan investasi
Pt −Pt−1
��−1 + Dt Pt−1 Rasio Independen Economic Value Added (X1)
EVA adalah laba operasi bersih setelah pajak selama satu tahun buku dan dikurangi oleh biaya-biayayang dikeluarkan untuk memperoleh modal yang didasarkan atas capital chargers
NOPAT −Capital Chargers
Rasio
Independen
Market Value Added (X2)
MVA adalah besaran yang langsung mengukur penciptaan nilai perusahaan berupa selisih antara nilai pasar saham dengan ekuitas
Nilai pasar saham – Ekuitas modal yang diberikan oleh pemegang saham
Rasio
Independen
Return On Asset
(X3)
ROA adalah rasio laba bersih tarhadap total aktiva untuk mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan sumber ekonomi dalam menciptakan laba ���������ℎ ����������� Rasio
(44)
3.6 Metode Analis Data
Metode analisi digunakan untuk mendapatkan hasil yang pasti dalam mengolah data sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Setelah data dikumpulkan, maka dilakukanlah analisis dari data tersebut. Data tersebut diolah dan diinterpretasikan untuk memperoleh hasil yang yang lebih rinci dalam menjawab permasalahan yang timbul dalam penelitian ini.
Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.
3.6.1.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variable pengganggu atau residual distribusi normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Untuk meningkatkan hasil uji normalitas data, maka peneliti menggunakan uji
(45)
Kolmogorov-1. Nilai Sig. atau signifikansi atau probabilitas < 0,05 maka distribusi data tidak normal
2. Nilai Sig. atau signifikansi atau probabilitas > 0,05 maka distribusi data normal
3.6.1.2 Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF dan nilai tolerance di antara variabel independen, dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jika nilai VIF lebih kecil dari 10 maka menunjukkan tidak adanya multikolinieritas di antara variabel independen.
2. Nilai tolerance lebih besar dari 0,10 menunjukkan tidak adanya multikolinearitas di antara variabel independen.
3.7.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu
(46)
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Deteksi adanya heteroskedastisitas, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Dasar pengambilan keputusan yang dilakukan adalah dengan melihat pola yang dibentuk oleh titik-titik yang terdapat pada grafik scatterplot. 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.6.1.4 Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Uji autokorelasi ini menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 ataupun sebelumya. Autokorelasi ini muncul karena
(47)
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokolerasi adalah sebagai berikut:
1) Bila nilai Durbin-Watson (DW) terletak antara batas atas atau Upper Bound (DU) da 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi.
2) Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau Lower Bound (DL), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positip.
3) Bila nilai DW lebih besar dari pada (4-DL), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi negatif.
4) Bila nilai DW terletak diantara batas atas (DU) dan batas bawah (DL) atau DW terletak antara (4-DU) dan (4-DL), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
3.6.2 Pengujian Hipotesis
Analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi terhadap suatu variabel numerik berdasarkan nilai dari satu atau lebih variabel yang lain. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model regresi berganda. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
(48)
independen terhadap variabel dependen. Model yang digunakan sebagi berikut :
Y = α + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Keterangan:
Y = Return Saham
α = Konstanta
bi = Koefisien regresi variabel independen X1 = Economic Value Added (EVA)
X2 = Market Value Added (MVA) X3 = Return On Asset (ROA)
e = error
Pengujian hipotesis secara statistik yang digunakan meliputi uji koefisien determinasi (R2), uji signifikansi simultan (F-test) dan uji signifikansi parsial (T-test).
3.6.2.1Uji koefisien determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen atau dengan kata lain untuk menguji goodness-fit dari model regresi. Nilai R2 koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Nilai R2 dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1. Nilai R2 sama dengan nol (R2=0) menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel
(49)
mendekati 1 menunjukkan semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R2 semakin kecil mendekati nol menunjukkan semakin kecil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
3.6.2.2Uji signifikansi simultan (f-test)
Uji signifikan simultan atau uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama–sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005 : 84). Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan variabel independen yaitu EVA, MVA, dan ROA terhadap variabel dependen yaitu return saham. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
Ho : b1 = b2 = b3 = 0, artinya EVA, MVA, dan ROA secara simultan
tidak berpengaruh terhadap Return Saham.
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya EVA, MVA, dan ROA secara simultan
berpengaruh terhadap Return Saham.
Kriteria pengambilan keputusan untuk menguji hipotesis dengan uji F, adalah sebagai berikut:
• Quick Look : bila nilai F lebih besar dari 4 maka Ho dapat ditolak dan Ha diterima pada derajat kepercayaan 5%.
(50)
• Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai Fhitung lebih besar daripada nilai Ftabel (Fh > Ft), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.6.2.3Uji signifikansi parsial (t-test)
Uji statistik t atau uji signifikan parameter individual atau uji parsial yaitu untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005 : 84). Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial variabel independen yaitu EVA, MVA, dan ROA terhadap variabel dependen yaitu Return Saham. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
Ho : b1, b2, b3, = 0, artinya EVA, MVA, dan ROA secara parsial tidak
berpengaruh terhadap Return Saham.
Ha : b1, b2, b3, ≠ 0, artinya EVA, MVA, dan ROA secara parsial
berpengaruh terhadap Return Saham.
Kriteria pengambilan keputusan untuk menguji hipotesis dengan uji t adalah sebagai berikut:
• Quick Look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaannya (α) sebesar 5%, maka Ho dapat ditolak dan Ha diterima,bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). • Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Bila
(51)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman serta yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2011. Perusahaan yang dijadikan sampel berjumlah 9 perusahaan yang telah memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian jumlah sampel secara keseluruhan yang diteliti adalah 27 perusahaan untuk 3 tahun dari tahun 2009-2011.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan microsoft excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan aplikasi statistik.
4.2 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya. Statistik deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data dan sama sekali tidak digunakan untuk menarik kesimpulan apapun. Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai
(52)
maksimum, nilai rata-rata (mean), serta standar deviasi data dari penelitian, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.1 Descriptive Statistic
Descriptive Statistic
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Return Saham 27 -,3765 2,9473 ,797427 ,9891998
EVA 27 13.742.000.000,00 4.882.893.000.000,00 575.653.222.222,2224 1.236.263.648.652,80000
MVA 27 -212.236.284.000,00 41.926.536.540.000,00 6.139.631.657.311,1110 11.658.557.227.575,86500
ROA 27 3,89 55,74 15,8756 14,51917
Valid N (listwise)
27
Dari table 4.2 diatas dapat dijelaskan bahwa:
a. Variabel return saham memiliki nilai minimum sebesar -0,3765, nilai maksimum sebesar 2,9473, nilai rata-rata (mean) sebesar 0,797427 dengan standar deviasi sebesar 0,9891998 dan jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 27.
b. Variabel economic value added memiliki nilai minimum sebesar 13.742.000.000,00, nilai maksimum sebesar 4.882.893.000.000,00 , nilai rata-rata (mean) sebesar 575.653.222.222,2224 dengan standar deviasi sebesar 1.236.263.648.652,80000 dan jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 27. c. Variabel market value added memiliki nilai minimum sebesar -212.236.284.000,00, nilai maksimum sebesar 41.926.536.540.000,00, nilai rata-rata (mean) sebesar 6.139.631.657.311,1110 dengan standar deviasi sebesar 11.658.557.227.575,86500 dan jumlah data yang digunakan adalah
(53)
d. Variabel return on asset memiliki nilai minimum sebesar 3,89, nilai maksimum sebesar 55,74, nilai rata-rata (mean) sebesar 15,8756 dengan standar deviasi sebesar 14,51917 dan jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 27.
4.3 Pengujian Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Uji normalitas ini menjadi hal yang penting karena salah satu syarat dalam pengujian parametic-test (uji parametik) adalah data harus memiliki distribusi normal. Pengujian ini menggunakan analisis statistik dan analisis grafik.
1. Analisis Statistik
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis :
H0 : data residual berdistribusi normal Ha : data residual tidak berdistribusi normal
Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak.
(54)
Tabel 4.2
Pengujian Normalitas Sebelum Ditransformasi One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test
Berdasarkan hasil pengujian K-S diatas, nilai K- S yang diperoleh adalah 1,036, dan signifikan pada 0,233, sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal dimana nilai p lebih besar dari 0,05 (p=0,233 > 0,05). Dengan demikian secara keseluruhan bahwa nilai observasi telah terdistribusi normal.
2. Analisis Grafik
Analisis grafik dilakukan dengan grafik histogram dan grafik P-P of regression standarlized residual yang digambarkan sebagai berikut:
Unstandardize d Residual
N 27
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .96321109 Most Extreme
Differences
Absolute .199
Positive .199
Negative -.130
Kolmogorov-Smirnov Z 1.036
Asymp. Sig. (2-tailed) .233
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(55)
Gambar 4.1
Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang menceng ke kiri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data tidak normal.
(56)
Gambar4.2
Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi
Pengujian normalitas dengan menggunakan grafik P-P of regression standarlized residual, terlihat titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya agak menjauh dari garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal.
Data yang tidak berdistribusi normal dapat disebabkan oleh adanya data yang outlier, yaitu data yang memiliki nilai yang sangat menyimpang dari nilai data lainnya. Beberapa cara mengatasi data outlier, yaitu :
a. melakukan transformasi data ke bentuk lainnya, b. melakukan trimming, yaitu membuang data outlier,
c. melakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai tertentu.
(57)
Dari ketiga cara di atas, penulis memutuskan untuk melakukan transformasi data terhadap semua variabel menjadi bentuk Logaritma natural (Ln), agar variabel-variabel dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. Setelah itu, dilakukan pengujian ulang dengan metode statistik.
Hasil output SPSS pengujian normalitas setelah transformasi data akan disajikan pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3
Hasil uji normalitas setelah transformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 18
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,81859715 Most Extreme
Differences
Absolute ,082
Positive ,064
Negative -,082
Kolmogorov-Smirnov Z ,350
Asymp. Sig. (2-tailed) 1,000
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari tabel tersebut, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,350 dan signifikansi pada 1,000 . Nilai ini lebih besar dari 0,05 (1,000 > 0,05) maka HO diterima dan dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal.
(58)
Gambar 4.3
Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi
Grafik histogram setelah transformasi pada gambar diatas dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal karena grafik tidak menceng (skewnes) ke kiri atau ke kanan.
(59)
Gambar 4.4
Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi
Dari grafik P-P of regression standarlized residual pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat penyebaran data yang merata dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi normal.
4.3.2 Uji Multikolinearitas
Multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai VIF dan nilai tolerance. Apabila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance >0,10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikoliniaritas diantara variabel.
(60)
Tabel 4.4
Uji multikolonieritas untuk
LN_RETURN=f(LN_EVA,LN_MVA,LN_ROA) Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF
1 LN_EVA ,176 5,674
LN_MVA ,182 5,498
LN_ROA ,811 1,233
a. Dependent Variable: LN_Return saham
Hasil pengujian menunjukkan angka tolerance untuk LN_EVA lebih besar dari 0,1 (0,176 > 0,1), LN_MVA lebih besar dari 0,1 (0,182 > 0,1), dan LN_ROA lebih besar dari 0,1 (0,811 > 0,1). Angka VIF untuk LN_EVA lebih kecil dari 10 (5,674 < 10), LN_MVA lebih kecil dari 10 (5,498 < 10 ), dan LN_ROA lebih kecil dari 10 (1,233 < 10). Berdasarkan hasil pengujian tersebut diperoleh kesimpulan tidak terdapat multikolonieritas.Hasil ini menunjukkan tidak ada hubungan antar variabel bebas (independen).
(61)
Tabel 4.5 Hasil Uji-f
Coefficient Correlationsa
Dari tabel di atas dapat dilihat tingkat korelasi antar variabel bebas, yaitu : tingkat korelasi antar variabel bebas antara LN_EVA terhadap LN_MVA menunjukkan angka -0,904 atau -90,4%, tingkat ini masih jauh dibawah 95 %. Tingkat korelasi antara LN_EVA terhadap LN_ROA menunjukkan angka -0,434 atau -43,3%. Tingkat korelasi antara LN_MVA terhadap LN_ROA menunjukkan angka 0,403 atau 40,3%. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat dibuktikan bahwa tidak terdapat kolerasi antar variabel bebas atau tidak terdapat multikolinearitas.
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Ujis heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah apabila tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan melihat grafik scatterplot.
Model LN_ROA LN_MVA LN_EVA
1 Correlations LN_ROA 1,000 ,403 -,434
LN_MVA ,403 1,000 -,904
LN_EVA -,434 -,904 1,000
Covariances LN_ROA ,106 ,032 -,042
LN_MVA ,032 ,061 -,066
LN_EVA -,042 -,066 ,088
(62)
Gambar 4.5 Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain mengindikasikan bahwa adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data observasi lainnya. Maka dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.
4.3.4 Uji Autokorelasi
(63)
datanya time series) atau korelasi antara tempat berdekatan (apabila datanya cross sectional).
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model R R Square Adjuste R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,308a ,095 -,099 ,90205 1,520
a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_MVA, LN_EVA b. Dependent Variable: LN_Return saham
Hasil uji autokorelasi diatas menunjukkan nilai R sebesar 0,308 menunjukkan bahwa korelasi yang kecil yaitu 30,8%. Nilai adjust R square atau koefisien determinasi sebesar 0,95 atau 9,5% mengindikasikan bahwa variasi dari variabel independen hanya mampu menjelaskan variabel dependen 9,5%. Durbin –Watson sebesar 1,520, nilai du sebesar 1,6961 dan nilai dl sebesar 0,9331, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5% jumlah sampel 18 (n) dan jumlah independen 3 (k=3). Oleh karena nilai DW 1,381 lebih kecil dari batas (du) 1,6961 dan kurang dari 2,3039 (4 - 1,6961), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif.
4.4 Pengujian Hipotesis
Hasil uji asumsi klasik memperlihatkan data observasi tidak memenuhi asumsi normalitas, kemudian dilakukan transformasi ke dalam bentuk logaritma natural (LN).Sehingga persamaan yang baru memenuhi asumsi klasik dan dapat dianalisis lebih lanjut untuk pengujian hipotesis.
(64)
4.4.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji – t )
Berdasarkan dari hasil analisis dengan menggunakan program SPSS 19 maka diperoleh hasil regresi antara EVA, MVA, dan ROA terhadap return saham yang dapat di lihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Nilai Koefisi Coefficientsa
Nilai t hitung untuk variabel EVA sebesar 0,667 dengan nilai signifikan sebesar 0,515. Hasil uji t tersebut menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel (0,677 < 1,761). Dilihat dari signifikansinya, nilai signifikan EVA sebesar 0,515 yaitu lebih besar dari signifikan 0,05 (0,515 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan melalui t hitung dan nilai signifikan menunjukkan bahwa EVA tidak berpengaruh terhadap return saham.
Nilai t hitung untuk variabel MVA sebesar -0,976 dengan nilai signifikan sebesar 0,345. Hasil uji t tersebut menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1(Constant) 1,901 2,438 ,780 ,449
LN_EVA ,198 ,296 ,404 ,667 ,515
LN_MVA -,241 ,247 -,582 -,976 ,345
LN_ROA -,250 ,325 -,217 -,768 ,455
(65)
Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan melalui t hitung dan nilai signifikan menunjukkan bahwa MVA tidak berpengaruh terhadap return saham.
Nilai t hitung untuk variabel ROA sebesar -0,768 dengan nilai signifikan sebesar 0,455. Hasil uji t tersebut menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel (-0,768 < 1,761). Dilihat dari signifikansinya, nilai signifikan EVA sebesar 0,455 yaitu lebih besar dari signifikan 0,05 (0,455 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan melalui t hitung dan nilai signifikan menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap return saham.
Berdasarkan tabel dan penjelasan di atas, maka persamaan regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut :
LN_RETURN = 1,901 + 0,198 LN_EVA − 0,241 LN_MVA − 0,250 LN_ROA Adapun interpretasi dari persamaan di atas adalah :
1) Konstanta (α) sebesar 1,901 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen (EVA, MVA, ROA) maka tingkat return saham sebesar 1,901. 2) Koefisien EVA (b1) sebesar 1,98 menunjukkan bahwa setiap peningkatan
EVA sebesar satu satuan akan diikuti oleh peningkatan return saham sebesar 1,98 atau 19,8% dengan asumsi variabel lain tetap.
3) Koefisien MVA (b2) sebesar -0,241 menunjukkan bahwa setiap peningkatan MVA sebesar satu satuan akan diikuti oleh penurunan return saham sebesar 0,241 atau 24,1% dengan asumsi variabel lain tetap.
(66)
4) Koefisien ROA (b3) sebesar -0,250 menunjukkan bahwa setiap peningkatan ROA sebesar satu satuan akan diikuti oleh penurunan return saham sebesar 0,250 atau 25,0% dengan asumsi variabel lain tetap.
4.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji – f )
Uji - f dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki pengaruh secara bersama-sama ataupun simultan terhadap variabel terikat, . Pengujian ini dilakukan dengan menghitung serta membandingkan F hitung dengan F tabel yaitu ketentuan sebagai berikut:
Jika F hitung < F table dan signifikansi > 5 % H0 diterima dan Ha ditolak
Jika F hitung > F tabel dan signifikansi < 5 % Ho ditolak dan Ha diterima
Tabel 4.8 Hasil Uji-f ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1,193 3 ,398 ,489 ,696a
Residual 11,392 14 ,814
Total 12,584 17
a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_MVA, LN_EVA b. Dependent Variable: LN_Return saham
Berdasarkan hasil uji-f tersebut dapat disimpulkan bahwa F hitung
sebesar 0,489, F table sebesar 3,20 dan nilai signifikansebesar 0,696. Hasil uji-f tersebut menunjukkan F hitung lebih kecil F table (0,489 < 3,20). Dilihat
(67)
(0,696 > 0,05) menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil uji-f dan nilai signifikan menunjukkan bahwa variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
4.4.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2 )
Pada dasarnya koefisien determinasi (R2) menunjukkan seberapa besar presentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi ini teletak diantara nol dan satu.
Tabel 4.9
Nilai Koefisien Determinan Model Summaryb
Model R R Square Adjuste R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,308a ,095 -,099 ,90205
a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_MVA, LN_EVA b. Dependent Variable: LN_Return saham
Berdasarkan pada tabel di atas nilai Adjusted R Square, diperoleh nilai sebesar 0,95 yang berarti 9,5% yang menjelaskan bahwa ada korelasi atau hubungan (variabel independen) terhadap return saham (variabel dependen) sebesar 9,5%, sedangkan sisanya 90,5 % dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Standar Error of Estimate (SEE) adalah 0,90205, semakin kecil nilai SEE maka akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
(68)
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian terhadap uji-f dapat disimpulkan bahwa F hitung
sebesar 0,489, F table sebesar 3,20 dan nilai signifikansebesar 0,696. Hasil uji-f tersebut menunjukkan F hitung lebih kecil F table (0,489 < 3,20). Dilihat dari signifikansinya sebesar 0,696 yaitu lebih besar dari signifikan 0,05 (0,696 > 0,05) menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil uji-f dan nilai signifikan menunjukkan bahwa variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Yogi Marshal (2009) yang menyatakan bahwa secara simultan EVA dan MVA tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini mungkin disebabkan oleh perhitungan EVA yang hanya mengacu pada laba, pajak dan capital chargers dimana nilai setiap tahunnya berbeda-beda, sedangkan MVA hanya mengacu pada nilai perusahaan berdasarkan nilai pasar saham dan ekuitas yang diberikan para pemegang saham dimana tidak memperhatikan aspek fundamental.
Pengujian secara parsial untuk variabel EVA, dimana nilai t hitung sebesar 0,667 dengan nilai signifikan sebesar 0,515. Hasil uji t tersebut menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel (0,677 < 1,761). Dilihat dari signifikansinya, nilai signifikan EVA sebesar 0,515 yaitu lebih besar dari signifikan 0,05 (0,515 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan melalui t hitung dan nilai signifikan menunjukkan bahwa EVA tidak
(69)
hasil penelitian yang dilakukan oleh Mocthasam (2009) yang menyatakan bahwa secara parsial variabel EVA tidak berpengaruh terhadap return saham. Hal ini mungkin disebabkan oleh kondisi ekonomi dan risiko bisnis yang tidak stabil.
Pengujian secara parsial untuk variabel MVA, dimana t hitung sebesar -0,976 dengan nilai signifikan sebesar 0,345. Hasil uji t tersebut menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel (-0,976 < 1,761). Dilihat dari signifikansinya, nilai signifikan EVA sebesar 0,345 yaitu lebih besar dari signifikan 0,05 (0,345 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan melalui t hitung dan nilai signifikan menunjukkan bahwa MVA tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Yogi Marshal (2009) yang menyatakan bahwa secara parsial variabel MVA tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini mungkin disebabkan oleh MVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan unntuk membeli dan menjual saham.
Pengujian secara parsial untuk variabel ROA, dimana t hitung sebesar -0,768 dengan nilai signifikan sebesar 0,455. Hasil uji t tersebut menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel (-0,768 < 1,761). Dilihat dari signifikansinya, nilai signifikan EVA sebesar 0,455 yaitu lebih besar dari signifikan 0,05 (0,455 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan melalui t hitung dan nilai signifikan menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2005) yang
(70)
menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini mungkin disebabkan oleh perhitungan ROA hanya mengacu pada hasil akhir saja dan tidak mengukur aktivitas-aktivitas penentu, seperti loyalitas dan tingkat retensi konsumen.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan diperoleh nilai Adjusted R Square, sebesar 0,95 yang berarti 9,5% yang menjelaskan bahwa ada korelasi atau hubungan (variabel independen) terhadap return saham (variabel dependen) sebesar 9,5%, sedangkan sisanya 90,5 % dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Standar Error of Estimate (SEE) adalah 0,90205, semakin kecil nilai SEE maka akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
Persamaan regresi yang diperoleh menunjukkan nilai EVA mempunyai koefisien regresi bertanda positif sebesar 1,98, artinya bahwa setiap peningkatan EVA sebesar 1% akan diikuti oleh peningkatan return saham sebesar 19,8%. Koefisien regresi MVA mempunyai koefisien regresi bertanda negatif sebesar -0,241 artinya bahwa setiap peningkatan EVA sebesar 1% akan diikuti oleh penurunan return saham sebesar 24,1%. Untuk variabel ROA mempunyai koefisien regresi bertanda negatif sebesar -0,250 artinya bahwa setiap peningkatan EVA sebesar 1% akan diikuti oleh penurunan return saham sebesar 25,0%.
(71)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan yang dilakukan melalui uji-f diperoleh hasil yang menunjukkan F hitung lebih kecil dari F table (F hitung < F table ) dan dilihat dari signifikansinya sebesar 0,696 yaitu lebih besar dari signifikan 0,05 (0,696 > 0,05),artinya bahwa variabel independen secara simultan (serempak) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Berdasarkan pengujian secara parsial untuk variabel EVA, MVA dan ROA menunjukkan bahwa Thitung masing-masing variabel lebih kecil dari Ttabel dan dilihat dari nilai signifikansinya, nilai signifikan masing-masing variabel lebih besar dari signifikan 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa EVA, MVA dan ROA secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Persamaan regresi yang diperoleh pada penelitian ini juga menunjukkan ada hubungan antara setiap variabel independen dengan variabel dependen. Persamaan regresi yang diperoleh menunjukkan variabel EVA mempunyai koefisien regresi bertanda positif yang menunjukkan bahwa setiap peningkatan EVA akan diikuti oleh peningkatan return saham. Koefisien regresi MVA dan ROA mempunyai koefisien regresi bertanda negatif, artinya setiap peningkatan MVA dan ROA akan diikuti oleh penurunan return saham.
(72)
5.2 Keterbatasan Penelitian
Ada keterbatasan yang disadari oleh penulis :
1. Penelitian yang diamati hanya menggunakan 3 tahun yaitu periode 2009-2011 untuk melakukan pengujian terhadap return saham.
2. Jumlah sampel dalam penelitian ini terbatas hanya menganalisis perusahan manufaktur industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek (BEI).
3. Variabel dalam penelitian ini hanya EVA, MVA, dan ROA, dimana masih banyak variabel lain yang mempengaruhi return saham.
5.3 Saran
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, oleh karena itu penulis memberikan saran-saran untuk penelitian berikutnya sebagai bahan pertimbangan:
1. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk memperluas variabel yang digunakan, misalnya melibatkan tingkat inflasi dalam penelitian, atau menambah variabel moderat serta disarankan untuk memperbanyak sampel yang digunakan. Selain itu disarankan juga untuk memperpanjang periode penelitian.
2. Bagi manajemen perusahaan, agar dapat mengelola dana investor sebaik mungkin sehingga dapat menciptakan nilai bagi investor. Kinerja yang baik, akan meningkatkan return bagi investor, sehingga investor tidak
(73)
3. Bagi investor, agar dapat memanfaatkan informasi dengan sebaik mungkin. Investor dapat menilai kinerja perusahaan melalui informasi yang beredar.
(1)
(2)
Lampiran 5
Hasil uji normalitas setelah transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 18
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,81859715 Most Extreme
Differences
Absolute ,082
Positive ,064
Negative -,082
Kolmogorov-Smirnov Z ,350
Asymp. Sig. (2-tailed) 1,000
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(3)
Lampiran 6
Uji multikolonieritas
LN_RETURN=f(LN_EVA,LN_MVA,LN_ROA)
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF
1 LN_EVA ,176 5,674
LN_MVA ,182 5,498
LN_ROA ,811 1,233
(4)
Lampiran 7
Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficient Correlationsa
Model LN_ROA LN_MVA LN_EVA
1Correlations LN_ROA 1,000 ,403 -,434
LN_MVA ,403 1,000 -,904
LN_EVA -,434 -,904 1,000
Covariances LN_ROA ,106 ,032 -,042
LN_MVA ,032 ,061 -,066
LN_EVA -,042 -,066 ,088
(5)
Lampiran 8
Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model R R Square Adjuste R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,308a ,095 -,099 ,90205 1,520
a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_MVA, LN_EVA b. Dependent Variable: LN_Return saham
Hasil Uji-t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1,901 2,438 ,780 ,449
LN_EVA ,198 ,296 ,404 ,667 ,515
LN_MVA -,241 ,247 -,582 -,976 ,345
LN_ROA -,250 ,325 -,217 -,768 ,455
(6)
Lampiran 9
Hasil Uji Hipotesis Nilai Koefisien Determinan Model Summaryb
Model R R Square Adjuste R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,308a ,095 -,099 ,90205
a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_MVA, LN_EVA b. Dependent Variable: LN_Return saham
Hasil Uji-f
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1,193 3 ,398 ,489 ,696a
Residual 11,392 14 ,814
Total 12,584 17
a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_MVA, LN_EVA b. Dependent Variable: LN_Return saham