Gambaran Laboratoris Gambaran Radiologis

metabolism fosfor dan kalsium, pruritus, mual, muntah, dan sebagainya. Pasien juga mudah terkena infeksi seperti infeksi saluran kemih, infeksi saluran nafas, maupun infeksi saluran cerna. Juga akan terjadi gangguan keseimbangan air seperti hipo atau hipervolemia, gangguan keseimbangan elektrolit antara lain natrium dan kalium. Pada LFG dibawah 15 akan terjadi gejala dan komplikasi yang lebih serius, dan pasien sudah memerlukan terapi pengganti ginjal renal replacement therapy antara lain dialisis ataupun transplantasi ginjal. Pada keadaan ini pasien dikatakan sampai stadium gagal ginjal. Ketut, 2009

2.1.8. Komplikasi Komplikasi dari penyakit ginjal kronik dapat dicegah dengan deteksi dan

penanganan dini dengan memperlambat proses terjadinya komplikasi. Penyakit ginjal kronik dapat menyebabkan komplikasi yang terjadi pada beberapa sistem organ penting pada tubuh, yaitu termasuk anemia, penyakit jantung cardiovascular diseaseCVD, gangguan mineral dan tulang, neuropati periferal, gangguan kognitif, peningkatan infeksi, malnutrisi dan penurunan fungsi organ. Rina, 2013

2.1.9. Pendekatan Diagnostik 1. Gambaran Klinis

a Diabetes mellitus, infeksi traktus urinarius, batu traktus urinarius, hipertensi, hiperurikemi, Lupus Eritomatosus Sistemik LES, dan sebagainya. b Sindrom uremia, yang terdiri dari lemah, letargi, anoreksia, mual muntah, nokturia, kelebihan volume cairan volume overloaded, neuropati perifer, pruritus, perikarditis, kejang-kejang sampai koma. c Gejala komplikasinya antara lain, hipertensi, anemia, osteodistrofi renal, asidosis metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit sodium, kalium, khlorida

2. Gambaran Laboratoris

Universitas Sumatera Utara a Penurunan fungsi ginjal berupa peningkatan kadar ureum dan serum kreatinin dan penurunan LFG yang dihitung mempergunakan rumus Kockcroft-Gault. Kadar kreatinin saja tidak bisa dipergunakan untuk memperkirakan fungsi ginjal. b Kelainan biokimiawi darah meliputi penurunan kadar hemoglobin, peningkatan kadar asam urat, hiper atau hipokalemia, hiponatremia, hiper atau hipokloremia, hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis metabolik. c Kelainan urinalisis meliputi, proteinuria, hematuria, leukosuria.

3. Gambaran Radiologis

a Foto polos abdomen, bisa tampak batu radio-opak. b Pielografi intravena jarang dikerjakan, karena kontras sering tidak bisa melewati filter glomerulus, di samping kekhwatiran terjadinya pengaruh toksik oleh kontras terhadap ginjal yang sudah mengalami kerusakan. c Ultrasonografi ginjal bisa memperlihatkan ukuran ginjal yang mengecil, korteks yang menipis, adanya hidronefrosis atau batu ginjal, kista, massa, kalsifikasi. d Pemeriksaan pemindaian ginjal atau renografi dikerjakan bila ada indikasi. 4. Biopsi dan Pemeriksaan Histopatologi Ginjal Biopsi dan pemeriksaan histopatologi ginjal dilakukan pada pasien dengan ukuran ginjal yang masih mendekati normal, dimana diagnosis secara noninvasif tidak bisa ditegakan. Pemeriksaan histopatologi ini bertujuan untuk mengetahui etiologi, menetapkan terapi, prognosis, dan mengevaluasi hasil terapi yang telah diberikan. Biopsi ginjal indikasi-kontra dilakukan pada keadaan dimana ukuran ginjal yang sudah mengecil contracted kidney, ginjal polikistik, hipertensi yang Universitas Sumatera Utara tidak terkendali, infeksi perinefrik, gangguan pembekuan darah, gagal napas, dan obesitas. Ketut, 2009 5. Pemeriksaan Penunjang Laju Filtrasi Glomerulus LFG Dalam rangka mendapatkan diagnosis yang tepat pada penyakit ginjal sudah tentu diperlukan kelengkapan data-data yang saling mendukung satu dengan lainnya. Untuk itu diperlukan pemeriksaan penunjang yang tepat dan terarah sehingga diagnosis penyakit ginjal yang tepat dapat dipenuhi. Pada pelaksanaan sehari-hari ada lima bentuk pemeriksaan penunjang untuk menilai fungsi struktur ginjal, yaitu pemeriksaan serologi, pemeriksaan radiologi, biopsi ginjal, pemeriksaan dipstick terhadap urin, perhitungan Laju Filtrasi Glomerulus LFG yang ditentukan dengan memeriksa bersihan dari bahan-bahan yang diekskresikan oleh filtrasi glomerulus. Pada penyakit ginjal kronik, pemeriksaan penunjang yang dapat membantu dalam menegakkan diagnosis penyakit ini adalah dengan pemeriksaan perhitungan laju filtrasi glomerulus yang dihitung dengan menggunakan rumus Kockcroft- Gault sebagai berikut Joanne, 2008: LFG mlmnt1,73m 2 = 140-umur x berat badan 72 x kreatinin plasma mgdl pada perempuan dikalikan 0, 85 Derajat LFG normal adalah: 90-120 mLmin1, 73 m².

a. Ureum Gugusan amino dicopot dari asam amino bila asam itu didaur ulang menjadi