Dampak Anemia pada Kehamilan dan Janin Penatalaksanaan

maka dapat dipastikan bahwa anemia disebabkan oleh defisiensi zat besi.

2.2.7. Dampak Anemia pada Kehamilan dan Janin

Bahaya anemia pada kehamilan menurut Manuaba 2007 digolongkan menjadi: A. Dampak anemia terhadap kehamilan 1. Dampak selama kehamilan: a. Dapat terjadi abortus b. Persalinan premature c. Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim d. Mudah terjadi infeksi e. Ancaman dekompensasi kordis Hb 6 gr f. Mola hidatidosa g. Hiperemesis gravidarum h. Perdarahan antepartum i. Ketuban pecah dini 2. Dampak saat persalinan: a. Gangguan his kekuatan mengejan b. Kala pertama dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlantar c. Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi d. Kala tiga dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan postpartum akibat atonia uteri e. Perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri 3. Dampak selama masa nifas a. Terjadi subinvolusi uteri yang menimbulkan perdarahan postpartum Universitas Sumatera Utara b. Memudahkan infeksi puerperium c. Pengeluaran ASI berkurang d. Dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan e. Anemia kala nifas f. Mudah terjadi infeksi mamae B. Dampak anemia terhadap janin Walaupun janin mampu menyerap berbagai nutrisi dari ibunya, dengan adanya anemia kemampuan metabolisme tubuh akan berkurang sehingga pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim terganggu. Dampak anemia pada janin adalah: a. Abortus b. Kematian intrauteri c. Persalinan prematuritas tinggi d. Berat badan lahir renda e. Kelahiran dengan anemia f. Dapat terjadi cacat bawaan

2.2.8. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan anemia dapat diberikan sesuai dengan derajat keparahan anemia pada ibu hamil yang dinilai berdasarkan kadar hemoglobin, terbagi menjadi 3 yaitu Asyirah, 2012: 1. Anemia ringan Penatalaksanaan yang diberikan pada ibu hamil dengan anemia ringan adalah kombinasi 60 mghari zat besi dan 500 mg asam folat peroral sekali dalam sehari. 2. Anemia sedang Penatalaksanaan pada anemia sedang adalah preparat besi ferrous 600- 1000 mghari seperti sulfat ferrosus atau glukonas ferrosus. Universitas Sumatera Utara 3. Anemia berat Pemberian preparat parenteral yaitu ferum dextrim sebanyak 1000 mg 20 ml intravena atau 2x10 ml intramuskular. Transfusi darah pada kehamilan lanjut dapat diberikan walaupun sangat jarang dilakukan karena risiko transfusi bagi ibu dan janin.

2.2.9. Pencegahan