FKIP-Universitas Sebelas Maret
8 FKIP-Universitas Sebelas Maret
P P r r o o s s i i d d i i n n g g S S e e m m i i n n a a r r N N a a s s i i o o n n a a l l H H a a s s i i l l P P e e n n e e l l i i t t i i a a n n P P e e n n d d i i d d i i k k a a n n d d a a n n P P e e m m b b e e l l a a j j a a r r a a n n V V o o l l . . 1 1 N N o o . . 1 1 T T a a h h u u n n 2 2 0 0 1 1 5 5 411 P P r r o o s s i i d d i i n n g g S S e e m m i i n n a a r r N N a a s s i i o o n n a a l l H H a a s s i i l l P P e e n n e e l l i i t t i i a a n n P P e e n n d d i i d d i i k k a a n n d d a a n n P P e e m m b b e e l l a a j j a a r r a a n n V V o o l l . . 1 1 N N o o . . 1 1 T T a a h h u u n n 2 2 0 0 1 1 5 5 411
1. mampu bertahan terhadap budaya luar,
2. memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar,
3. mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli,
4. mempunyai kemampuan mengendalikan, dan
5. mampu memberi arah pada perkembangan budaya Kearifan lokal khususnya budaya Jawa telah terbukti dari waktu ke waktu sebagai nilai yang diyakini oleh masyarakat. Dengan demikian, tidak terlalu berlebihan jika nilai kearifan lokal digunakan dalam pengembangan pembelajaran. BNSP (2006), Kurikulum dikembangkan secara beragam dan terpadu dengan memperhatikan keberagaman karateristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikfan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender. Dengan demikian, prinsip pengembangan kurikulum mengakomodasi budaya dan adat istiadat dalam setiap mata pelajaran termasuk pelajaran ekonomi SMA.
Mata pelajaran Ekonomi diberikan pada tingkat pendidikan dasar sebagai bagian integral dari IPS. Pada tingkat pendidikan menengah, ekonomi diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri. Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau distribusi. Luasnya ilmu ekonomi dan terbatasnya waktu yang tersedia membuat standar kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan kepada fenomena empirik ekonomi yang ada disekitar peserta didik, sehingga peserta didik dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik. Pembahasan manajemen difokuskan pada fungsi manajemen badan usaha dalam kaitannya dengan perekonomian nasional. Pembahasan fungsi manajemen juga mencakup pengembangan badan usaha termasuk koperasi. Akuntansi difokuskan pada perilaku akuntansi jasa dan dagang. Peserta didik dituntut memahami transaksi keuangan perusahaan jasa dan dagang serta mencatatnya dalam suatu sistem akuntansi untuk disusun dalam laporan keuangan. Pemahaman pencatatan ini berguna untuk memahami manajemen keuangan perusahaan jasa dan dagang (BNSP, 2006).
Tujuan Mata pelajaran Ekonomi yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan: memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara; menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi; membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara; membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu kiranya memasukkan nilai-nilai kearifan lokal dalam mata pelajaran
412 P P r r o o s s i i d d i i n n g g S S e e m m i i n n a a r r N N a a s s i i o o n n a a l l H H a a s s i i l l P P e e n n e e l l i i t t i i a a n n P P e e n n d d i i d d i i k k a a n n d d a a n n P P e e m m b b e e l l a a j j a a r r a a n n V V o o l l . . 1 1 N N o o . . 1 1 T T a a h h u u n n 2 2 0 0 1 1 5 5 412 P P r r o o s s i i d d i i n n g g S S e e m m i i n n a a r r N N a a s s i i o o n n a a l l H H a a s s i i l l P P e e n n e e l l i i t t i i a a n n P P e e n n d d i i d d i i k k a a n n d d a a n n P P e e m m b b e e l l a a j j a a r r a a n n V V o o l l . . 1 1 N N o o . . 1 1 T T a a h h u u n n 2 2 0 0 1 1 5 5
Nilai-nilai kearifan lokal yang diinternalisasikan dalam mata pelajaran Ekonomi SMA mencakup aspek-aspek: perekonomian, ketergantungan, spesialisasi dan pembagian kerja, perkoperasian, kewirausahaan, akuntansi dan manajemen. Kearifan lokal budaya Jawa yang dapat diinternalisasikan diidentifikasi yang sesuai dengan tujuan mata pelajaran Ekonomi serta sesuai dengan aspek atau ruang lingkup mata pelajaran Ekonomi SMA. Nilai-nilai kearifan lokal budaya Jawa dapat dilihat melalui (1) norma-norma lokal yang dikembangkan, seperti laku Jawa, pantangan dan kewajiban, (2) ritual dan tradisi masyarakat Jawa serta makna di baliknya, (3) lagu-lagu rakyat, legenda, mitos, dan cerita rakyat Jawa yang biasanya mengandung pelajaran atau pesan-pesan tertentu yang hanya dikenali oleh masyarakat Jawa, (4) informasi data dan pengetahuan yang terhimpun pada diri sesepuh masyarakat, pemimpin spiritual, (5) manuskrip atau kitab-kitab kuno yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat Jawa, (7) cara-cara komunitas lokal masyarakat Jawa dalam memenuhi kehidupannya sehari- hari, (8) alat dan bahan yang dipergunakan untuk kebutuhan tertentu, dan (9) kondisi sumber daya alam atau lingkungan yang biasa dimanfaatkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari (Sartini, 2004). Dalam pengembangan materi ekonomi, tidak semua nilai-nilai kearifan lokal diinternalisasi tetapi akan diidentifikasi yang sesuai.
Fokus kajian ini dilaksanakan di tingkat SMA. Hal ini dilakukan karena jenjang SMA merupakan level pendidikan menengah dimana pelajaran ekonomi dipelajari secara terpisah sehingga dapat menunjang upaya menciptakan lulusan yang dapat berperilaku ekonomi secara rasional dan bermoral yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal. Selain itu lulusan SMA tidak semuanya akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, sehingga bagi siswa yang tidak melajutkan studi, sudah dibekali pengetahuan untuk dapat menjalani kehidupan bermasyarakat pada aspek ekonomi yang sekaligus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan global dan tetap melestarikan budaya lokal.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskripstif kualitatif. Tahapan dalam penelitian ini meliputi tahap identifikasi dan analisis kurikulum Ekonomi SMA baik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) maupun Kurikulum 2013 (K.13). Tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi nilai-nilai kearifan lokal di Kota Surakarta atau Kota Solo. Selanjutnya dilakukan observasi tentang pelaksanaan pembelajaran ekonomi terutama pelaksanaan internalisasi nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran ekonomi SMA yang telah dilaksanakan oleh guru. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis kurikulum hanya difokuskan pada kompetensi mata pelajaran Ekonomi SMA kelas X yang meliputi:
1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi
2. Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
3. Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar
4. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi
P P r r o o s s i i d d i i n n g g S S e e m m i i n n a a r r N N a a s s i i o o n n a a l l H H a a s s i i l l P P e e n n e e l l i i t t i i a a n n P P e e n n d d i i d d i i k k a a n n d d a a n n P P e e m m b b e e l l a a j j a a r r a a n n V V o o l l . . 1 1 N N o o . . 1 1 T T a a h h u u n n 2 2 0 0 1 1 5 5 413
5. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional (PN)
6. Memahami konsumsi dan investasi
Hasil Penelitian
Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai kearifan lokal yang ada di Jawa Tengah, khususnya Kota Surakarta atau Kota Solo yang dapat diinternalisasikan dalam pembelajaran Ekonomi SMA antara lain:
Kelas X, Semester 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Nilai-nilai Kearifan Lokal yang dapat
dasar Ekonomi SMA diinternalisasikan dalam pembelajaran Ekonomi SMA
1. Memahami permasalahan Pada masyarakat Jawa dimasa lalu, terdapat sebuah
ekonomi dalam kaitannya dengan tempat yang disebut “punden” berupa hutan lebat kebutuhan manusia, kelangkaan
dan disampingnya adalah makam. Segala jenis dan sistem ekonomi
tanaman yang tumbuh di punden tidak boleh o Mengidentifikasi kebutuhan
diganggu keberadaannya kecuali untuk dilestarikan manusia.
dan dikembangkan. Dengan demikian, Punden o Mendeskripsikan berbagai
biasanya memberi manfaat pada kelestarian sumber sumber ekonomi yang langka
air. Kaitannya dengan materi ekonomi adalah dan kebutuhan manusia yang
pemanfaatan sumber daya ekonomi yang dapat tidak terbatas
digunakan untuk memenuhi kebutuhan dengan o Mengidentifikasi masalah
memperhatikan kelestarian sumber daya itu sendiri. pokok ekonomi, yaitu tentang Nilai kearifan lokal yang dapat diambil maknanya apa, bagaimana dan untuk
adalah kegiatan ekonomi yang berkelanjutan dengan siapa barang diproduksi
memperhatikan penggunaan sumber daya di masa o Mengidentifikasi hilangnya
yang akan datang.
kesempatan pada tenaga kerja Para petani Mataram Jawa pada jaman dahulu wajib bila melakukan produksi di
untuk membudidayakan tanaman terpadu yang bidang lain
berupa kombinasi jenis oyod-oyodan, kekayon, o Mengidentifikasi sistem
gegodhongan, kekembangan, woh-wohan, dan ekonomi untuk memecahkan
gegedhangan . Jika hal tersebut dilakukan maka masalah ekonomi
kebutuhan pangan, bahan bakar, perumahan, obat- obatan, dan harum-haruman akan dapat dipenuhi dari lingkungannya sendiri. Makna yang terkandung dalam nilai kearifan lokal ini adalah pemenuhan kebutuhan yang berbasis kemandirian dari sumber daya lokal. Permasalahan ekonomi: tentang apa yang akan dikonsumsi, diproduksi dan untuk siapa dapat dihasilkan dari kegiatan ekonomi lokal berbasis kemandirian. Bukan berarti tidak ada perdagangan dalam kegiatan ekonomi. Artinya pemenuhan kebutuhan dapat dipenuhi dari lingkungan sendiri. Jika terdapat surplus dapat diperdagangkan. Masyarakat dapat bekerja disektor-sektor yang berbasis potensi lokal. Dengan demikian mengurangi tingkat urbanisasi.
414 P P r r o o s s i i d d i i n n g g S S e e m m i i n n a a r r N N a a s s i i o o n n a a l l H H a a s s i i l l P P e e n n e e l l i i t t i i a a n n P P e e n n d d i i d d i i k k a a n n d d a a n n P P e e m m b b e e l l a a j j a a r r a a n n V V o o l l . . 1 1 N N o o . . 1 1 T T a a h h u u n n 2 2 0 0 1 1 5 5
Standar Kompetensi dan Kompetensi Nilai-nilai Kearifan Lokal yang dapat dasar Ekonomi SMA
diinternalisasikan dalam pembelajaran Ekonomi SMA
2. Memahami konsep ekonomi Prilaku produsen jaman dahulu yang dapat diambil dalam kaitannya dengan kegiatan maknanya adalah: ketika masyarakat Jawa ekonomi konsumen dan produsen melakukan upacara wiwitan sebelum panen padi.
o Mendeskripsikan pola perilaku Kegiatan ini dimaknai bahwa untuk keberlanjutan
konsumen dan produsen dalam usaha, para petani perlu untuk membiasakan memilih kegiatan ekonomi
benih unggul buatannya sendiri sebelum dilakukan o Mendeskripsikan Circulair
pemanenan padi yang akan diperjualbelikan atau Flow Diagram
untuk konsumsi. Menyiapkan benih unggul adalah o Mendeskripsikan peran
sangat penting bagi keberlanjutan usaha tani. Dalam konsumen dan produsen
kaitannya dengan perilaku produsen, para petani atau produsen perlu memilih bahan baku yang unggul dan baik. Masyarakat pedesaan biasanya mengolah hasil umbi-umbian untuk berbagai keperluan dengan tanpa pewarna, pengawet, dan bumbu penyedap karena ternyata unsur unsur tersebut sudah ada secara alami. Tidak seperti saat ini, banyak tayangan televisi yang menunjukkan perilaku curang para produsen dengan menggunakan bahan baku yang tidak berkualitas bahkan membahayakan konsumen. Misalnya bahan baku pembuatan kosmetik dengan dicampur mercury , bakso dicampur dengan formalin, menggunakan bahan baku yang sudah kadaluarsa bahkan busuk. Ini menunjukkan bahwa kearifan lokal memberikan pelajaran yang bermanfaat bagi pelaku ekonomi baik produsen maupu konsumen. Kearifan lokal yang lain yang terkait dengan kegiatan produksi adalah:
Penyuburan tanah dan tanaman serta pengendalian hama-penyakit tanaman biasa dilakukan dengan memanfaatkan doa, lelaku dan menggunakan alat dan bahan hayati lokal. Dalam hal ini pembelajaran yang dapat ditanamkan ke peserta didik adalah penggunaa bahan hayati lokal sehingga tidak akan memberikan dampak negatif bagi lingkungan.
Masyarakat pedesaan biasa memanfaatkan tanaman-tanaman lokal untuk berbagai keperluan adat, kesehatan, asesoris, dan lain-lain. Nilai yang terkandung di dalamnya adalah pemanfaatan atau rasa cinta terhadap produksi didalam negeri. Rasa memiliki dan mau memakai produk dalam negeri menjadi penting untuk ditanamkan pada siswa. Bukan mengikuti trend dengan menggunakan barang impor menjadi suatu kebanggaan. Hal ini perlu ditanamkan kepada siswa agar lebih cinta produk dalam negeri yang berdampak pada pertumbuhan
P P r r o o s s i i d d i i n n g g S S e e m m i i n n a a r r N N a a s s i i o o n n a a l l H H a a s s i i l l P P e e n n e e l l i i t t i i a a n n P P e e n n d d i i d d i i k k a a n n d d a a n n P P e e m m b b e e l l a a j j a a r r a a n n V V o o l l . . 1 1 N N o o . . 1 1 T T a a h h u u n n 2 2 0 0 1 1 5 5 415
Standar Kompetensi dan Kompetensi Nilai-nilai Kearifan Lokal yang dapat dasar Ekonomi SMA
diinternalisasikan dalam pembelajaran Ekonomi SMA
ekonomi berbasis produksi nasional. Masyarakat desa yang masih memiliki hutan,
biasa menanam aneka tanaman umbi-umbian yang dapat tumbuh subur tanpa harus menebang pohon di atasnya. Namun kondisi sekarang berbeda jauh. Banyak masyarakat yang menebang pohon maupun menangkap hewan yang dilindungi pemerintah/negara untuk kepentingan individu semata tanpa memperhatikan kelestarian alam.
Masyarakat Jawa mempunyai pantangan yaitu dilarang membakar tanaman kelor . Ternyata hal ini mempunyai kegunaan untuk kesuburan tanah. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa ternyata akan terjadi kehilangan unsur hara penyubur jika daun kelor dibakar.
2 Memahami konsep ekonomi Nilai kearifan lokal yang identik dengan konsep dalam kaitannya dengan
permintaan dan penawaran adalah Tuna Sathak Bathi permintaan, penawaran, harga
Sanak. Makna dari falsafah jawa ini adalah : keseimbangan, dan pasar
“Kehilangan harta, tambah saudara”. Mengidentifikasi faktor-faktor
Dalam kaitannya dengan permintaan dan yang mempengaruhi permintaan
penawaran juga keseimbangan pasar, interaksi dan penawaran
penjual dan pembeli tidak hanya ditentukan pada Menjelaskan hukum permintaan
mekanisme pasar semata, namun saling asah asih dan hukum penawaran serta
asuh, lebih mementingkan hubungan persaudaraan. asumsi yang mendasarinya
Hubungan persaudaraan yang dimaksud adalah Mendeskripsikan pengertian
hubungan kemanusiaan, dimana masing-masing harga dan jumlah keseimbangan
memanusiakan yang lain atau saling menghidupi. Mendeskripsikan berbagai bentuk Penjual tidak hanya mengejar keuntungan semata, pasar barang
menjunjung tinggi kerelaan dengan bermurah hati Mendeskripsikan pasar input
demi kemanusiaan adalah sikap memiliki welas asih.
Kelas X , Semester 2 Nilai-nilai Kearifan Lokal yang dapat
Standar Kompetensi dan Kompetensi diinternalisasikan dalam pembelajaran Ekonomi dasar Ekonomi SMA