27 -  Model
: B-20 -  No.seri
: 0566005709 -  Max tube kVp
: 150 -  Nilai proteksi
: Al. EQ = 1,0mm -  Protection class I type B 501-86243
1.3 Meja pemeriksaan
-  Model : BF-10
-  No.seri : 0262514702
-  Protection class I type B 501-64220 1.4 Merk Meja kontrolcontrol table
-  Model : E01501
-  No.seri : 0362159111
-  Protection class I type B 2.  Film Radiografi roentgen dengan spesifikasi
a.  Merkjenis film : AGFA double emulsi
3.  Pesawat CT-Scan dengan spesifikasi:
a.  Merkjenis type : -  Philips MX 8000Dura akron B
Multi Slice -
SiemensSomatom  Plus-4  single
slice b.  Nomor seri tabung
: - 701410397 Philips -
serial 22470508 Siemens
c.  Tegangan maksimum : 140  kV Philips dan Siemens
d.  Kuat arus maksimum : 500 mA
e.  Filter bawaan : Al
f.  Generasi alat : - III Helicle capabilities Philips
- III Siemens
4.  Film radiografi CT-scan dengan spesifikasi a.  Merkjenis film
: AGFA
Universitas Sumatera Utara
28 5.  Phantomobjek nyata pasien
III.5 Prosedur penelitian
Penelitian  dilakukan  dengan    pengamatan  dan  pengujian  langsung  dengan cara  mendokumentasikan  beberapa  jenis  pemeriksaan  yang  dilakukan  terhadap
beberapa pasien yang direkomendasikan untuk pemeriksaan tersebut:
III.5.1  Prosedur  penelitian  dengan  menggunakan  pesawat  sinar-X konvensional
1.  Mulai dengan pemilihan tombol power pada generator. 2.  Lakukan penekanan terhadap tombol onoff untuk menghidupkan pesawat
sinar-X konvensional. 3.  Lanjutkan  pengaturan  pemilihan  kondisi  pemotretan  dengan  mengatur
tegangan  tabung  kV,  kuat  arus  tabung  mA  dan  waktu  penyinaran second  sesuai  dengan  kebutuhan  objek  yang  yang  di  foto  pada  meja
kontrol control table. 4.  Tempatkan  kaset  berisi  film  roentgen  distandard  kaset  ataupun  di  bucky
bawah meja pemeriksaan sesuai kondisi pasien.
Gambar 10. Gambar standar kaset  pesawat sinar-X konvensional
Universitas Sumatera Utara
29
Gambar 11 . Gambar meja pemeriksaan untuk pesawat sinar-X
konvensional. 5.  Posisikan pasien  dengan  bagian  dadaparu mencakup pada bagian  standar
kasetbucky  sesuai dengan ukuran kaset yang diperlukan. 6.  Atur jarak penyinaran 150 cm dari objek  yang akan di foto serta atur luas
lapangan  penyinaran  yang  diperlukan  sesuai  dengan  ukuran  objek  yang akan difoto.
7.  Penekanan  eksposi  penyinaran  dilakukan  setelah  pasien  di  berikan pemberitahuan untuk menarik dan menahan nafas jika keadaan fisik pasien
memungkinkan utuk melakukan hal tersebut.
Universitas Sumatera Utara
30
Gambar 12: control table
8.  Setelah eksposi, kaset berisi film  yang sudah dieksposi di proses di kamar gelap  untuk  mendapatkan  hasil  film  roentgen  yang  diperlukan,  sesuai
dengan data klinik awal pasien.
Gambar 13 : kaset berisi film roentgen
Universitas Sumatera Utara
31 9.  Lakukan  pencatatan  keluaran  kondisi  penyinaran  yang  dilakukan  dalam
setiap  pemeriksaan  meliputi  pemilihan  tegangan  tabung  kV,  kuat  arus
tabung mA dan waktu penyinaran second. III.5.2 Prosedur penelitian dengan menggunakan pesawat CT-scan
1.  Persiapkan pesawat CT-Scan dengan memilih pilihan tombol onoff . 2.  Lakukan  prosedur  untuk  melakukan  kalibrasi  pada  pesawat  CT-Scan
dengan  beberapa  modul  pada  komputer  untuk  dilakukan  beberapa pemeriksaan.
Gambar 14 . Pesawat CT-Scan Philips MX 8000 Dura akron-B
Gambar 15 : Pesawat CT-scan Siemens somatom plus -4
single slice
Universitas Sumatera Utara
32 3.  Lakukan  persiapan  pasien,  dengan  memosisikan  pasien  terlentang  diatas
meja pemeriksaan. 4.  Atur  posisi  pasien  dengan  memperhatikan  lampu  kolimator  pada  gantry
dengan  batas  atas  cervical  6  dan  batas  bawah  umbilicus,  Dengan  kedua tangan ekstremitas berada disamping kepala pasien.
5.  Masukkan informasidata pribadi pasien meliputi : Nama, nomor registrasi medik  RM,  umur  ,  jenis  kelamin  dan  posisi  pasien  yang  diinginkan
sesuai  dengan  keperluan  objek  pada  kolom  yang  tersedia  pada  layar monitor.
6.  Pilih exam protocol group dengan memilih Thorax. 7.  Atur line untuk mendapatkan scanogram yang diinginkan.
8.  Atur  parameter  scanning  sebagaimana  parameter  scanning  untuk pemeriksaan  thorax  dengan  pemilihan  slice  thickness  ketebalan
objeklapisan 9.  Catat  setiap  perubahan  parameter  scanning  yang  muncul  pada  layar
monitor Komputer. 10. Jika  pemeriksaan  sudah  selesai  pilih  dan  klik  cancel  untuk  mengakhiri
pemeriksaan dan mematikan gantry. 11. Lakukan  proses  perolehan  film  CT-Scan  dengan  memilih  menu  print
untuk  mendapatkan  hasil  gambaran  pada  film  CT-Scan  yang  terhubung dengan printer dan komputer.
Gambar 16 . Dryview film  untuk mengolah hasil Film CT-Scan
Universitas Sumatera Utara
33
III.6 Analisis data.
1. Langkah  pertama  dalam  analisis  data  terhadap  data  yang  diperoleh  dalam penelitian  ini  adalah  data  dengan  cara  observasi  langsung  terhadap
beberapa jalannya pemeriksaan di lapangan . 2. Melakukan  pencatatan  data  tersebut  dengan  menggunakan  alat  tulis  dan
mendokumentasikannya  dengan  beberapa  alat  teknologi  yang  berfungsi untuk menyimpan beberapa data.
3. Langkah  berikutnya  melakukan  analisis  hasil  fotofilm  yang  diperoleh dengan menggunakan pesawat sinar-X konvensional dan pesawat CT-Scan
dari beberapa hasil pemeriksaan. 4. Melakukan  wawancara  indepth  interview  dengan  radiographerdokter
radiologi  untuk  memperoleh  keterangan  ilmiah  yang  berhubungan  dengan pemeriksaan.
Universitas Sumatera Utara
34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN