4 Grafik Perkembangan Harga Saham pada perusahaan-perusahaan Sektor Pertambangan yang listing di BEI periode 2003-2008
Gambar 4.4 Grafik Perkembangan Harga Saham pada perusahaan-perusahaan Sektor Pertambangan yang listing di BEI periode 2003-2008
120000 m
ha 100000 ANTM Sa 80000
PTBA a
rg BUMI a 60000 MEDC
iH 40000 INCO
20000 ondis
TINS K
Berdasarkan grafik 4.4 diatas, maka dapat terlihat bahwa harga saham pada setiap perusahaan selalu befluktuatif. Dimana terlihat bahwa harga saham tertinggi untuk tahun 2003-2007 dihasilkan oleh PT International Nickel Indonesia Tbk. Sedangkan untuk tahun 2008, harga saham tertinggi dihasilkan oleh PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Ini membuktikan bahwa saham perusahaan tersebut lebih diminati oleh investor jika dibandingkan dengan saham perusahaan-perusahaan lainnya. Sedangkan harga saham terendah untuk tahun 2003 dihasilkan oleh PT Citatah Industri Marmer Tbk. Untuk tahun 2004-2005, harga saham terendah dihasilkan oleh PT Central Korporindo Internasional Tbk. Pada tahun 2006-2007, harga saham terendah kembali dihasilkan oleh PT Citatah Industri Marmer Tbk. Untuk tahun 2008, harga saham terendah dihasilkan oleh PT Central Korporindo Internasional Tbk dan PT Citatah Industri Marmer Tbk. Ini membuktikan bahwa saham-saham perusahaan tersebut kurang diminati oleh Berdasarkan grafik 4.4 diatas, maka dapat terlihat bahwa harga saham pada setiap perusahaan selalu befluktuatif. Dimana terlihat bahwa harga saham tertinggi untuk tahun 2003-2007 dihasilkan oleh PT International Nickel Indonesia Tbk. Sedangkan untuk tahun 2008, harga saham tertinggi dihasilkan oleh PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Ini membuktikan bahwa saham perusahaan tersebut lebih diminati oleh investor jika dibandingkan dengan saham perusahaan-perusahaan lainnya. Sedangkan harga saham terendah untuk tahun 2003 dihasilkan oleh PT Citatah Industri Marmer Tbk. Untuk tahun 2004-2005, harga saham terendah dihasilkan oleh PT Central Korporindo Internasional Tbk. Pada tahun 2006-2007, harga saham terendah kembali dihasilkan oleh PT Citatah Industri Marmer Tbk. Untuk tahun 2008, harga saham terendah dihasilkan oleh PT Central Korporindo Internasional Tbk dan PT Citatah Industri Marmer Tbk. Ini membuktikan bahwa saham-saham perusahaan tersebut kurang diminati oleh
4.3 Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan-Perusahaan Sektor Pertambangan yang listing di BEI periode 2003-2008.
4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi data, dimana data yang normal atau terdistribusi secara normal akan memusat pada nilai rata - rata dan median. Uji normalitas betujuan untuk mengetahui seberapa besar data terdistribusi secara normal dalam variabel yang digunakan di dalam penelitian ini. Data yang baik yang dapat dipakai dalam suatu penelitian adalah data yang telah terdistribusi secara normal.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat normal probability plot, dimana pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar berikut:
Gambar 4.5
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: HS
Observed Cum Prob
Berdasarkan grafik normal plot, menunjukkan bahwa model regresi yang layak dipakai dalam penelitian ini karena memenuhi asumsi normalitas.
4.3.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memperoleh penelitian yang akurat. Dimana model yang digunakan akan menghasilkan nilai parameter penduga yang akurat bila tidak terjadi autokorelasi dan multikoliniearitas. Dimana pengujiannya sebagai berikut:
a) Autokorelasi Autokorelasi digunakan untuk melihat apakah ada pengaruh dari variabel- variabel dalam modelnya melalui selang waktu. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin Watson (DW), yang dapat kita lihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.5
Model Summary b
Durbin- Model
Adjusted
Std. Error of
R R Square
R Square
the Estimate
Watson
1,695 a. Predictors: (Constant), ROA, DER, QR b. Dependent Variable: HS
Dari hasil perhitungan pada tabel model summary, di dapatkan hasil Durbin Watson (DW) sebesar 1,695. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi karena 1,695 < 2,35.
b) Multikolinieritas Uji multikolinieritas ditujukan untuk lebih mengetahui adanya hubungan yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel independen dari model regresi. Adapun cara pendeteksiannya adalah dengan melihat tolerance value dari variance inflation fantor (VIF). Bila nilai tolerance value < 0,1 atau VIF untuk variabel bebas >10, maka terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.6
Coefficients a
Standar dized
Unstandardized
Coeffici
Collinearity Statistics Model
Coefficients
ents
Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 1396,915 578,086
B Std. Error Beta
,688 1,454 DER
QR -140,966 208,345
,786 1,273 a. Dependent Variable: HS
Dari hasil perhitungan pada tabel diatas, di dapat hasil tolerance value di atas 0,1 dan VIF di bawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas di antara variabel bebas.
4.3.3 Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham secara Simultan pada Perusahaan- Perusahaan Sektor Pertambangan yang listing di BEI periode 2003- 2008 .
Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah disusun oleh penulis, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan-perusahaan Sektor Pertambangan secara simultan.