Jenis Cetakan

7. Jenis Cetakan

Klasifikasi cetakan kan pengecoran berdasarkan penggunaanya di dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu kel kelompok cetakan permanen dan cetakan sekal kali pakai atau sering dikenal expendable-mold. old. Dari kedua jenis cetakan ini cetakan pasir asir yang merupakan kelompok cetakan sekali pa i pakai sering dibahas secara detail karena pasi pasir merupakan salah satu material yang paling ng banyak digunakan untuk dibuat cetakan, unt n, untuk itu beberapa point di atas telah dibaha bahas ulasan mengenai jenis pasir cetak, pa pasir inti dan cara pengujianya. Berikut ini ni akan dibahas mengenai cetakan sekali pa i pakai dan cetakan permanen.

7.1 Cetakan Sekali Pak akai

Cetakan sekali pa pakai atau expendable-mold terdiri dari bebe beberapa jenis yaitu cetakan pasir, cetakan kul kulit (shell molding), cetakan vakum (V-pro process ), Investment Casting, Proses expanded panded polystyrene , cetakan plaster dan keramik. k. Berikut ini adalah deskripsi dari beberapa prose proses cetakan di atas.

A. Cetakan Pasir

Metode pengecoran dengan cetakan pasir sudah lama digunakan dan sangat banyak aplikasinya, termasuk untuk pengecoran kapasitas besar hingga beberapa ton. Logam yang dapat dicor dengan menggunakan cetakan pasir sangat beragam seperti baja, besi cor, nikel, titanium dan lain-lain. Proses pembuatan cetakan ini cukup sederhana, yaitu dengan mencampur pasir dengan komposisi aditifnya seperti bentonit, coaldust, melase dan lainnya. Setelah pasir tercampur dengan merata lalu siapkan flask (cope dan drag) untuk dilakukan pengisian, metode pengisian dan pemadatan cetakan yang sering digunakan antara lain pemadatan dengan tumbukan konvensional, pemadatan dengan mesin jolt-squeeze, dan pemadatan dengan mesin disamatic secara otomatis.

Gambar. 18 Skema mesin pemadat pasir tekan-desak atau jolt-squeeze.

Cetakan pasir yang telah dipadatkan dan telah dilengkapi dengan core atau inti akan dirakit dengan bagian cope (cetakan atas) dan bagian drag (cetakan bawah) hingga rongga yang terdapat didalamnya siap untuk dilakukan pengisian logam cair. Berikut ini adalah contoh gambar skematik cetakan pasir.

Gambar.19 Bent entuk sederhana cetakan pasir dengan bagian-bagi bagianya.

Proses pengecoran oran logam dengan menggunakan cetakan p pasir (green sand) memiliki kuntungan antar ntara lain harga produksi relatif murah, dapat pat digunakan secara berulang, komposisi campur mpuran pasir dapat disesuaikan, tidak membut butuhkan oven, dan mudah dibongkar. Namun un cetakan pasir ini memiliki kerugian antar ntara lain tidak dapat membuat produk presisi, sisi, permukaan coran kasar, banyak menyeba yebabkan kagagalan produk, dan produktifitas r s relatif rendah.

B. Cetakan Kulit

Cetakan kulit atau tau lebih dikenal dengan nama shell molding ng adalah salah satu metoda pengecoran denga ngan menggunakan cetakan dengan ketebalan lan dinding coranya sekitar 9mm atau sekitar 3/ r 3/8 in. Pasir yang digunakan untuk membuat at cetakan ini adalah pasir yang telah dicampur purkan dengan binder resin termoset (dibentuk ntuk dengan panas). Proses ini pertama dikemba mbangkan di Jerman pada awal tahun 1940-a an. Tahapan proses pembuatan cetakan ini ada adalah memanaskan pola (logam) dan memasa asangkan di atas box yang telah diisi pasir resi resin (resin coated sand) lalu membalikan kan box hingga pasir menempel pada dinding pol ng pola dan lakukan proses oven agar pasir sir mengalami proses curing dengan sempurna. S a. Setelah itu keluarkan dari cetakan dan lepas pas pasir dari polanya. Untuk digunakan dalam m proses pengecoran maka lakukan asembl bling cetakan kulit kedalam flask khusus shell shell molding .

Kekasaran permukaan cetakan ini lebih halus dibandingkan dengan cetakan pasir biasa, kekasaran produk hasil cetakan kulit kira-kira 2.5 μm, mampu memproduksi komponen ukuran medium dan kecil, juga memiliki kelebihan dalam ke-akurasian produk hingga toleransi ±0.25 mm. Kerugian yang paling menonjol dalam memproduksi cetakan ini adalah pola yang dibuat dari logam.

C. Cetakan Vakum

Cetakan vakum atau lebih dikenal dengan V-process, pertama dikembangkan di jepang pada awal tahun1970-an. Pasir cetak untuk membuat cetakan ini di vakumkan dengan tekanan hingga pasir tersebut mengalami tekanan hingga memiliki ikatan dengan butir-butir pasir lainya. Kekuatan ikatan pasirnya lebih baik dari pasir dengan pengikat kimia. Proses pembuatanya dilakukan dengan cara menutupkan lembaran plastik di atas pola yang telah disiapkan lubang ventilasi untuk proses pemvakuman setelah dilkukan pemvakuman maka akan terbentuk rongga dan cetakan siap dirakit namun harus tetap dalam keadaan vakum hingga proses penuangan logam.

D. Cetakan Investment Casting

Investment casting adalah salah satu metode pengecoran logam yang menggunakan cetakan hasil dari proses coating material tahan panas kepada pola lilin. Pola lilin ini akan di hilangkan setelah lapisan coating mengering dengan cara dipanaskan, rongga yang terbentuk dari pola lilin yang mencair akan digunakan logam cair yang akan di cor sehingga proses pengecoran dengan cetakan ini relatif presisi untuk detail produk cor yang dihasilkan. Proses ini sering juga disebut lost-wax process.

7.2 Cetakan yang dapat dipakai berulang-ulang

Jenis cetakan ini dibuat dari bahan logam maupun non-logam. Cetakan logam biasanya dibuat dari besi cor, tembaga murni, atau aluminium dan dihasilkan melalui proses pemesinan (molding by machining). Untuk cetakan non-logam biasanya dibuat dari karet atau gypsum dan dihasilkan melalui proses penuangan (molding by pouring).