Pasir Cetak

3.2 Persyaratan Pasir Cetak

Pasir cetak memerlukan sifat-sifat yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

 Mempunyai sifat mampu bentuk yang baik sehingga mudah dalam pembuatan cetakan dengan kekuatan yang diinginkan. Cetakan yang dihasilkan harus kuat sehingga tidak rusak karena dipindah-pindah dan dapat menahan logam cair waktu

dituang kedalamnya. Akan tetapi jika kekuatannya terlalu tinggi maka sifat mampu bentuknya kurang baik. Karena itu kekuatannya pada temperatur kamar dan kekuatan panasnya harus diperhitungkan.

 Permeabilitas yang cocok. Permeabilitas merupakan kemampuan pasir melewatkan udara pada saat pembekuan atau pendinginan. Dengan permeabilitas yang pas cacat coran seperti rongga penyusutan, gelembung gas dan kekasaran

permukaan dapat dicegah.  Distribusi besar butir yang cocok. Permukaan coran diperhalus kalau coran dibuat

dalam cetakan yang berbutir halus. Tetapi kalau butir pasir terlalu halus, maka permeabilitasnya menjadi rendah. Akibatnya udara/gas yang seharusnya keluar tidak dapat keluar sehingga terjadi cacat coran seperti gelambung gas, oleh karena itu distribusi besar butir harus juga diperhitungkan.

 Komposisi yang cocok. Butir pasir bersentuhan dengan logam yang dituang mengalami peristiwa kimia dan fisika karena logam cair mempunyai temperatur yang tinggi. Bahan-bahan yang tercampur yang menghasilkan gas atau larut dalam

logam adalah tidak dikehendaki.  Mampu dipakai lagi. Pasir harus dapat dipakai berulang-ulang supaya ekonomis.  Pasir harus murah.

3.4 Pengolahan Pasir Cetak

Salah satu kelebihan didalam proses pengecoran dengan menggunakan cetakan pasir yaitu dapat memanfaatkan kembali pasir yang telah digunakan sebagai cetakan menjadi cetakan pasir yang baru. Pasir cetak dipergunakan berulangkali dengan tidak bergantung pada bahan logam cair. Pasir cetak disiapkan menjadi keadaan dapat dipakai kembali dengan mencampurkan pasir baru dan pengikat baru setelah kotoran-kotoran dibuang. Tanpa penambahan pasir baru dan pengikat baru, kekuatan dan permeabilitas Salah satu kelebihan didalam proses pengecoran dengan menggunakan cetakan pasir yaitu dapat memanfaatkan kembali pasir yang telah digunakan sebagai cetakan menjadi cetakan pasir yang baru. Pasir cetak dipergunakan berulangkali dengan tidak bergantung pada bahan logam cair. Pasir cetak disiapkan menjadi keadaan dapat dipakai kembali dengan mencampurkan pasir baru dan pengikat baru setelah kotoran-kotoran dibuang. Tanpa penambahan pasir baru dan pengikat baru, kekuatan dan permeabilitas

Diagram. 4 Proses pengolahan pasir. D

3.5 Pengadukan Pasir asir Cetak

Pencampuran dan an pengadukan adalah langkah yang palin ling penting dalam pengolahan pasir cetak. Ta Tanah lempung, air dan bahan tambahan dibut dibutuhkan pada pasir cetak. Komposisi yang ti tidak tepat serta pencampuran yang tidak m merata, tidak akan memberikan kekuatan yang ang cukup pada cetakan.

Sebelum pasir cetak tak bekas diolah, pasir terlebih dahulu dibersihka sihkan dari potongan- potongan besi dengan me menggunakan pemisah magnetis, hal ini dila dilakukan khususnya untuk pasir cetak bekas pe s pengecoran besi cor dan baja. Potongan-pot potongan besi dalam Sebelum pasir cetak tak bekas diolah, pasir terlebih dahulu dibersihka sihkan dari potongan- potongan besi dengan me menggunakan pemisah magnetis, hal ini dila dilakukan khususnya untuk pasir cetak bekas pe s pengecoran besi cor dan baja. Potongan-pot potongan besi dalam

Gambar. 5 Mesin Pengaduk Pasir “Muller” Dengan Rol Pada Bidang Tegak.

Alat ini mempunyai sebuah pemutar yang mempunyai beberapa baling-baling yang dipasang pada porosnya dan berputar sekeliling poros mendatar dalam saluran mendatar yang berfungsi mengaduk pasir dan pengikatnya. Mixer atau alat pengaduk pasir ini digunakan untuk mendapatkan sifat-sifat pasir berikut :

 Bahan pengikat tersebar dengan merata  Kadar air terkendali  Pasir bebas dari kotoran  Pasir terlepas dan tidak tergumpal  Suhu pasir mencapai ruang

3.6 Penggilingan Pasir Cetak

Setelah pengadukan, pasir cetak dimasukkan ke dalam mesin penggilingan pasir untuk memecah bungkahan-bungkahan pasir setelah pencampuran. Pemberian udara dan penyisihan kotoran dapat dilakukan dalam mesin ini. Penggilingan pasir biasanya digunakan untuk mengolah pasir cetak dengan menggunakan pengikat lempung. Sedangkan pengaduk pasir digunakan untuk pasir cetak yang menggunakan pengikat minyak pengering atau natrium silikat.

Cara kerja penggilingan ini adalah dengan memanfaatkan dua rol berputar dalam tangki, yang mengaduk pasir bersama pengikat yang menekannya ke dasar atau ke samping tangki. Pengadukan biasanya berlangsung 5-10 menit dan jumlah putaran kira- kira 60-100 putaran per menit.

3.7 Pengayakkan Pasir

Gambar. 6 Mesin Pengayak berputar

Kemudian untuk mendapatkan kembali pasir cetak baru atau bekas pakai yang layak digunakan kembali dalam proses pengecoran, maka dipakai mesin pengayak untuk menyisihkan kotoran dan butir-butir pasir yang sangat kasar. Mesin pengayak ada dua jenis, yaitu jenis berputar dan jenis bergetar. Mesin pengayak yang sering digunakan adalah jenis pertama.

Penggunaan berulangkali dari pasir akan menaikkan temperaturnya, sehingga pendinginan menjadi perlu. Tanpa pendinginan, terjadi pengembunan pada permukaan pola selama pembuatan cetakan sehingga menyebabkan pembuangan pasir dari permukaan pola menjadi sulit dan menimbulkan cacat coran.