Metode Penelitian T1 732013609 Full text

20 kebudayaan yang dijiplak dan diambil oleh pihak lain. Salah satu penyebabnya ialah karena masih kurangnya perlindungan yang dikeluarkan, seperti peraturan pemerintah ataupun penindakan tegas melalui ancaman tindak pidanan bagi yang melanggar. Salah satu prinsip kode etik pariwisata dunia menyatakan bahwa: “ Kebijakan dan kegiatan pariwisata harus diarahkan dalam rangka penghormatan terhadap warisan kekayaan seni, arkeologi dan budaya, yang harus dilindungi dan diserahkan kepada generasi penerus; pemeliharaan secara khusus harus diberikan guna pelestarian dan peningkatan monumen-monumen, tempat-tempat suci dan museum, demikian pula tempat-tempat bersejarah atau arkeologis, yang harus dibuka secara luas bagi kunjungan wisatawan; umum harus didorong agar dapat masuk ke dalam kekayaan dan monumen-monumen budaya swasta pribadi, dengan menghormati hak-hak pemiliknya, demikian pula ke dalam bangunan-bangunan keagamaan, tanpa merugikan norma-norma agama. ” 12 Ini berarti pemerintah memiliki peran yang sangat krusial untuk melindungi berbagai aset warisan budaya, khususnya yang berhubungan dengan pariwisata. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan peraturan pemerintah bagi yang melanggar. Apabila pemerintah tidak melakukan tindakan tegas bagi siapapun yang melanggar peraturan tersebut, segala warisan budaya dapat dengan mudahnya dijiplak dan diambil alih oleh pihak lain.

5. Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penggambaran secara kualitatif fakta, data, atau objek material yang bukan berupa rangkaian angka, melainkan berupa ungkapan bahasa atau wacana apapun itu bentuknya melalui interpretasi yang tepat dan sistematis Wibowo, 2011: 43. Oleh sebab itu data yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian ini antara lain: a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan penelitian, seperti data yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan atau dari wawancara langsung dengan objek penelitian 12 Kode etik pariwisata dunia pasal 4 ayat 2 21 Maryati dan Suryawati, 2006: 110. Untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian ini melalui data primer, maka akan dilakukan teknik wawancara. Wawancara merupakan proses interaksi atau komunikasi secara langsung antara pewawancara dengan responden Budiarti dan Anggraeni, 2003: 40. Wawancara digunakan untuk mendapatkan data dari tangan pertama primer. Teknik wawancara pada penelitian ini akan ditujukan pemerintah kota Salatiga yang terkait dengan batik khas Salatiga sebagai daya tarik pariwisata, yaitu dinas pariwisata kota Salatiga dan dinas perindustrian, perdagangan, dan UMKM disperindagkop kota Salatiga, dan pengusaha batik Salatiga. Wawancara dilakukan dengan kepala dinas pariwisata dan dinas perindustrian, perdagangan, dan UMKM mengenai peran pemerintah terhadap batik khas Salatiga terkait dengan pengembangan usaha batik Salatiga menjadi daya tarik pariwisata berfokus kepada pengembangan wirausaha dan stimulasi. Wawancara kemudian juga dilakukan kepada salah satu pengusaha batik Salatiga, yaitu pemilik batik Plumpungan untuk mengetahui apakah data hasil temuan yang diperoleh dari instansi pemerintah sama dengan data yang diperoleh dari pengusaha batik. Dengan demikian hasilnya akan dapat ditarik kesimpulan, apakah usaha yang dilakukan pemerintah tersebut sudah cukup optimal dan sudah dapat membuat batik di Salatiga berpotensi sebagai daya tarik pariwisata. b. Data Sekunder Data sekunder adalah keterangan yang diperoleh dari pihak kedua, baik berupa orang maupun catatan, seperti buku, laporan, buletin, dan majalah yang sifatnya dokumentasi Waluya, 2007: 79. Dalam penelitian ini data sekunder didapatkan dari : 1 Studi pustaka dan berbagai literatur-literatur mengenai peran pemerintah dalam membantu pengembangan usaha batik yang berpotensi sebagai daya tarik pariwisata. 2 Dokumen-dokumen yang berasal dari instansi-instansi yang terkait, dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengembangkan pariwisata kota Salatiga, khususnya dokumen yang menyangkut batik Salatiga sebagai salah satu warisan budaya.

6. Temuan Pembahasan