11
1. Pendahuluan
Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai potensi pariwisata karena kekayaan alam, sejarah, maupun beragam budaya yang ada. Salah satu program pemerintah dalam slogan
visit
Indonesia merupakan ajakan melalui promosi yang dilakukan untuk mengajak wisatawan berkunjung ke Indonesia. Program tersebut muncul karena besarnya potensi wisata yang ada di
Indonesia dan beragamnya kebudayaan yang ada di Indonesia sebagai negara multikulturalisme.
3
Beragamnya kebudayaan yang ada di Indonesia menjadikan Indonesia unggul dalam hal pariwisata karena kebudayaan yang unik dan berbeda di tiap tempat dapat dijadikan sebagai daya
tarik utamanya. Wisata kebudayaan telah diminati oleh banyak wisatawan, dengan menampilkan berbagai kebudayaan yang berbeda dan memiliki kekhasan masing-masing di setiap daerah.
Perbedaan inilah yang dirasa unik dan khas sehingga menjadi magnet yang dapat menarik perhatian wisatawan. Wisatawan mengunjungi suatu daerah tujuan wisata antara lain didorong
oleh keinginan untuk mengenal, megetahui, atau mempelajari daerah dan kebudayaan masyarakat lokal Pitana, 2005: 81. Wisata budaya turut menyumbang pelestarian terhadap
warisan budaya, karena warisan budaya merupakan daya tarik utama yang ditawarkan bagi wisatawan. Salah satu warisan budaya yang saat ini berkembang dan mampu dijadikan sebagai
salah satu daya tarik dalam pariwisata ialah batik. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, pada tahun 2009
batik diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia.
4
Batik dikenal sebagai warisan budaya yang mengandung unsur seni dan sangat bernilai harganya. Setiap seni lukis
batik mendeskripsikan sebuah makna yang terselubung di dalamnya. Seni membatik telah diwariskan secara turun-temurun hingga saat ini. Inilah sebabnya mengapa batik perlu
dilestarikan dan jika dikelola dengan baik, maka dapat dikembangkan menjadi sebuah potensi daya tarik wisata. Wisata membatik telah ada di beberapa tempat di Indonesia dengan
didirikannya kampung batik atau museum batik yang di dalamnya selain kegiatan memasarkan kain batik, namun juga pengunjung dapat melakukan kegiatan belajar membatik.
Berkembangnya industri batik sebagai bagian dalam pariwisata ditandai dengan berdirinya industri batik, mulai dari pemasaran produk batik sebagai souvenir sehingga mampu
3
Negara multikulturalisme merupakan negara yang memiliki beragam kebudayaan, salah satu contohnya ialah Indonesia
4
Sumber: http:kebudayaan.kemdikbud.go.id diakses terakhir pada tanggal 19 Januari 2015
12
mendatangkan pengunjung untuk mengunjungi dan menikmati belanja kain batik, didirikannya museum batik, dan kampung wisata batik. Batik semakin berkembang luas menjadi tujuan wisata
ketika dibangunnya fasilitas mengenai perbatikan, seperti kampung wisata batik, pasar batik, bahkan museum batik yang menyimpan barbagai koleksi perbatikan. Beberapa kota di Indonesia
yang telah sukses menjadikan batik sebagai salah satu daya tarik pariwisata misalnya Pekalongan, Jogjakarta, dan Solo. Kota tersebut mampu mendatangkan para wisatawan baik
dalam negeri maupun manca negara untuk mengunjungi sentra batik yang sudah sangat terkenal itu. Kota Pekalongan dikenal sebagai Kota Batik dengan adanya ikon-ikon obyek wisata sebagai
sarana promosi batik yaitu Museum Batik Indonesia, Pasar Grosir Setono, dan Kampung Batik Kauman. Solo terkenal dengan museum batik Danar Hadi, Kampung Batik Laweyan, Pasar
Klewer, dan lain sebagainya. Sedangkan Jogjakarta juga mempunyai Museum Batik Yogyakarta yang menyimpan lebih dari 1.200 koleksi perbatikan dan Kampung Batik Ngasem yang
merupakan salah satu kampung sentra penjual batik di kota Jogjakarta.
5
Selain kota tersebut, ternyata kota Salatiga juga memiliki batik khas sendiri. Batik khas yang terkenal di kota Salatiga ialah batik Plumpungan dan Selotigo.
6
Setiap kota tentunya memiliki batik tersendiri dengan corak khas tertentu yang menjadi ciri khas di masing-masing daerah,
demikian halnya dengan kota Salatiga. Batik khas Salatiga memiliki motif dasar yang sangat khas dengan motif dasar batu yang terinspirasi dari sejarah berdirinya kota Salatiga. Salah satu
batik yang terkenal di Salatiga dan menjadi cikal bakal lahirnya batik-batik Salatiga saat ini ialah batik Plumpungan. Batik Plumpungan mengacu pada prasasti Plumpungan yang merupakan
sejarah lahirnya kota Salatiga. Batik Plumpungan dipelopori oleh Bapak Bambang Pamulardi, yang beralamat di Perumahan Puri Satya Permai Blok IV-5, Kemiri, Salatiga. Batik Plumpungan
ditemukan motifnya pada tahun 2004, mulai berkembang pada tahun 2008 sebagai satu-satunya batik baru di kota Salatiga, dan baru dipatenkan tahun 2011
7
yang diproduksi dalam skala industri oleh Usaha Dagang “Prasasti”. Ciri batik Plumpungan ini bergambar dua bulatan sedikit
lonjong berukuran besar dan kecil saling berhimpit yang menyerupai Prasasti Plumpungan. Batik tersebut diproduksi dalam jenis batik cap dan batik tulis.
5
Sumber: http:travel.detik.com diakses terakhir pada tanggal 19 Januari 2015
6
Hasil wawancara dengan narasumber DISPERINDAGKOP kota Salatiga, 30 Desember 2014
7
Hasil wawancara dengan pegawai Batik Plumpungan, 10 Oktober 2014
13
Contoh motif batik Plumpungan Sumber:
http:fedep.salatigakota.go.id
diakses terakhir pada tanggal 24 Februari 2015.
Melihat penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada batik tenun Gedog Tuban Handini: 2013, pemerintah Kabupaten Tuban telah menyiapkan hal-hal yang perlu untuk mendukung
pengembangan desa wisata batik Gedog, seperti menetapkan batik Gedog sebagai warisan budaya, bimbingan masyarakat, pelatihan, memperbaiki jalan menuju ke desa wisata dan
kelembagaan. Jurnal lain mengenai peran pemerintah terhadap pengembangan batik tulis tenun Gedog Mukmin, Ariem, dkk menunjukkan bahwa peran pemerintah sangat membantu, seperti
perluasan pemasaran di dalam dan luar kota dengan fasilitas TI berbasis web, pelatihan peningkatan keterampilan membatik dan pewarnaan, kursus belajar membatik bagi ibu-ibu dan
remaja putri, serta rencana penetapan beberapa desa sebagai kampung batik. Sedangkan penelitian terdahulu mengenai peran pemerintah, swasta, dan masyarakat setempat untuk
mengembangkan Pasar Batik Setono Pekalongan Ristyanto: 2008, telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Upaya tersebut antara lain: pembukaan batas
jalan yang ditengah menuju ke pintu gerbang Pasar Setono Pekalongan, pengaspalan, dan paving untuk jalan di depan kios, serta tempat parkir tengah dan tempat parkir belakang. Bantuan
pendidikan untuk para pedagang, rehab mushola, meja dan kursi untuk pertemuan, kursi meja tamu, computer, AC untuk ruangan, dan dinding penyekat kantor, serta almari etalase, payung
berteduh, pengadaan acara seperti
Fashion Show
Batik, peragaan busana batik, petugas keamanan, petugas parkir, petugas kebersihan, penjual makanan, dan peliputan Pasar Batik
Setono Pekalongan dalam salah satu acara di televisi swasta TRANS TV. Penelitian-penelitian mengenai pengembangan usaha batik menjadi suatu daya tarik pariwisata tidak jauh dari peran
pemerintah. Pemerintah memiliki peranan yang penting dalam pengembangan usaha batik sehingga dapat menjadi daya tarik pariwisata karena pemerintah merupakan lembaga yang ikut
memberikan stimulasi atau dorongan bagi para pengusaha batik. Stimulasi tersebut dapat berupa
14
bantuan-bantuan yang membuat para pengusaha bertahan dan dapat terus menjalankan bisnis usahanya.
Berdasar pada penelitian tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa jauh peran dinas pariwisata dan disperindagkop kota Salatiga dalam mendukung pengembangan usaha batik
Salatiga sebagai daya tarik pariwisata. Apakah usaha yang telah dilakukan selama ini sudah cukup optimal untuk membuat batik Salatiga menjadi daya tarik yang dapat mendatangkan
wisatawan. Penelitian ini berfokus kepada peran pemerintah kota Salatiga melalui fungsi pengembangan wirausaha dan stimulasi.
2. Rumusan Masalah