TINJAUAN AREA PENJUALAN

5. Prinsip Desain Sarana Penjualan

Penampilan materi selain dipengaruhi faktor teknis, juga dipengaruhi faktor penglihatan yaitu mudah tidaknya materi dapat dilihat/dinikmati. Hal ini dipengaruhi oleh :

commit to user

a. Ukuran materi

b. Pencahayaan dan warna dari materi pamer

c. Warna cahaya yang melatari

d. Kontras benda dengan latar belakang

e. Waktu saat melihat

6. Ketentuan Lain Area Penjualan

a. Kejelasan (clarity) Yaitu perlunya memberi penyelesaian dengan sesuatu yang sangat penting untuk bisa menarik peerhatian pengunjung dan memberikan kejelasan bagi seseorang mengenali suatu fasilitas dengan cepat dapat menemukan pintu utama (main entrance) dengan segera dan dapat merasakan aktivitas yang diwadahi.

b. Kemencolokan (boldness) Suatu aktifitas komersial harus mempunyai sesuatu yang membuat orang segera mengenali dan senantiasa mengingat dalam memorinya.

c. Keakraban (intimicy) Diperlukan suatu pertimbangan penyelesaian fisik yang memungkinkan terciptanya suasana yang membuat pengunjung merasa santai dan kerasan.

commit to user

d. Fleksibillitas (flexibility) Penggunaan aspek-aspek perencanaan dan perancangan yan memberi kemungkinan untuk alih fungsi dan alih citra serta menciptakan suasana pertokoan yang tidak monoton sehingga pengunjung tidak bbbosan karena suasana yang berubah-ubah.

e. Kekomplekan (complexity)

Perencanaan

dan perancangan

yang komplek akan memungkinkan perubahan dan pengembangan pada fasilitas komersial yang telah dibangun.

f. Efisiensi (efficiency) Karena fasilitas komersial selalu mengutamakan keuntungan, maka fasilitas komersial harus optimal dalam pengolahan setiap jengkang ruang dan pertimbangan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunannya.

g. Kebaruan (inventiveness) Tuntunan akan tatanan massa dan ekspresi yang inovatif untuk mencegah kebosanan dan menciptakan atmosfir yang khas fasilitas komersial.

7. Sirkulasi

Dalam suatu gerakan manusia di dalam ruang akan membentuk pola ruang gerak yang dipengaruhi oleh bentuk kegiatan yang ada, jarak pencapaian maupun bentuk sirkulasi di dalamnya. Bentuk dan skala ruang

commit to user

sirkulasi betapapun harus disesuaikan dengan gerakan manusia sebagaimana mereka berjalan-jalan, beristirahat dan menikmati pemandangan sepanjang jalan tersebut (Francis D.K. Ching, 1979, hal. 286).

Salah satu yang mempengaruhi dalam merchandise shop adalah sirkulasi baik untuk pengunjung dengan barang yang didisplay maupun antara pengunjung yang sedang berjalan. Sirkulasi merupakan arahan perjalanan yang terjadi di dalam sebuah ruang yang mana member kesinambungan pada pengguna terhadap fungsi ruang itu sendiri (Pamudji Suptandar, 1999 : 114). Saat memasuki main entrance, pengunjung cenderung belok ke kanan atau dibuat dengan dua akses yaitu space yang luas antara kanan dan kiri (John Callender and Joseph De Chiara, 1990 : 797). Tipe sirkulasi yang dapat digunakan antara lain :

1. Sequential circulation, yaitu sirkulasi yang terbentuk berdasarkan ruang yang dilalui dengan rute lurus maupun memutar, dalam arti menggunakan satu rute sampai akhirnya menuju entrance area pertama memasuki merchandise store tersebut. Selain itu juga menggunakan dinding pemisah.

2. Random circulation, yaitu sirkulasi yang mana pengguna dapat memilih jalannya sendiri dari bentuk ruang tanpa adanya batasan dinding pemisah ruang.

3. Ring circulation, yaitu sirkulasi yang memiliki dua alternatif, ini lebih aman karena memiliki dua rute untuk menuju keluar.

commit to user

4. Radial circulation (menyebar), yang mana disini pengunjung tidak diarahkan untuk menuju suatu ruang tertentu, tetapi pengunjung bebas melihat barang yang didisplay sesuai dengan keinginan.

5. Radiating circulation, yaitu sirkulasi yang memberikan alternatif menuju pusat. Dapat berupa diagonal yang mana cocok digunakan pada merchandise shop yang menggunakan self service. Selain itu ada pergerakan yang membuat sirkulasi tidak monoton.

6. Linier bercabang, yaitu sirkulasi yang tidak mengganggu pengguna lainnya, karena pada sirkulasi ini pengguna dapat bebas berjalan menuju tujuan masing-masing. (John F. Pile, 2003 : 174 ; John Callender and Joseph de Chiara, 1990) Lokasi dan desain kasir dan unit pengemasan adalah hal penting

dan tersedia, seringkali hal ini bertindak sebagai pusat control. (Joseph De Chiara, 2001, hal. 107).

Adapun standar sirkulasi lebar gang untuk pramuniaga 1 ft 8 inchi ( 50,8 cm ), untuk gang umum utama minimum 4 ft 6 inchi (137,16 cm), rata-rata 5 ft 6 inchi – 7 ft ( 167,64 cm ), maksimum 11 ft, gang umum sekunder 3 ft ( 91,44 cm ) – 3 ft 6 inchi ( 106,68 cm ). ( Joseph De Chiara.2001 : 108 )

Dalam pengaturan kelebaran gang-gang meliputi zona aktivitas yang langsung berdekatan dengan unit display arang, harus mampu menampung pemakai untuk berdiri atau jongkok, dimana mereka memandang sepintas dan memilih barang. Hal tersebut sama halnya satu

commit to user

zona sirkulasi yang dapat dipakai 2 jalur oleh pembeli (Julius Panero, 1975, hal. 205).