ANALISA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

B. ANALISA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

1. Lokasi

Pemilihan lokasi berada di daerah perempatan Bundaran Gladak Slamet Riyadi Surakarta.

Jl. Slamet Riyadi

Site Plan

Site yang berada di daerah perempatan Gladak Slamet Riyadi ini dipilih karena beberapa pertimbangan, antara lain sebagai berikut :

a. Luas tanah yang memenuhi.

b. Lokasi tersebut adalah daerah perdagangan, bisnis, industri dan wisata.

c. Lokasi mempunyai akses yang tinggi terhadap fasilitas dan sarana penunjang operasional.

d. Lokasi merupakan salah satu konsentrasi publik sehingga mudah dijangkau.

Hotel

Gereja

Bank Danamon

BCA

Fashion and Beauty Centre

PGS

BTC

Bundaran

Gladak

commit to user

2. Status Kelembagaann

Status kelembagaan Fashion and Beauty Centre ini dikelola oleh pihak swasta sehingga manajemen dan orientasi usaha tergantung sepenuhnya pada kebijakan pihak swasta.

3. Struktur Organisasi

a. Struktur Organisasi Salon

Skema IV.1 Struktur Organisasi Salon (Sumber : analisa penulis, 2010)

Pemilik

Manajer Operasional

Bagian keuangan

Bagian perawatan Bagian perawatan tubuh

rambut

commit to user

b. Struktur Organisasi Shop

Skema IV.2 Struktur Organisasi Shop (Sumber : analisa penulis, 2010)

4. Sistem Operasional

Fashion and Beauty Centre buka setiap hari. Jam buka Fashion and Beauty Centre sebagai berikut :

a. Salon Hari Senin s/d Minggu pukul 07.30 – 21.00 WIB

b. Shop Hari Senin s/d Minggu pukul 08.00 – 21.00 WIB

c. R. Konsultasi Hari Senin s/d Minggu pukul 08.00 – 20.00 WIB

Divisi Penjualan

Manajer

Supervisor Penjualan Supervisor Display

Acounting Supervisor

Pramuniaga

Pramuniaga

commit to user

5. Program Kegiatan

Fashion and Beauty Centre ini terdiri dari tiga ruang kegiatan yaitu salon, shop, dan ruang konsultasi. Program kegiatan Fashion and Beauty Centre ini terbagi dalam tiga kegiatan utama dalam tiga pengelompokan ruang yaitu salon, shop, dan ruang konsultasi.

a. Salon Kegiatan untuk pengunjung tidak hanya untuk perawatan kecantikan rambut saja, namun perawatan kecantikan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Perawatannya terdiri dari facial, menicure, pedicure, massage dan perawatan rambut.

b. Shop Toko khusus pakaian dan perlengkapan pendukungnya, seperti aksesoris, tas dan sepatu. Selain itu toko kosmetik yang menjual produk- produk kosmetik yang ternama.

c. Ruang Konsultasi Adalah tempat dimana kostumer dapat berkonsultasi masalah penampilan baik bagaimana cara berpakaian dan berdandan yang tepat. Di sini kostumer akan di bantu oleh seorang stylish/penata gaya.

6. Pelaku Kegiatan

Terdapat beberapa pelaku kegiatan dalam Fashion and Beauty Centre ini, yaitu :

a. Salon

1. Pengunjung ( dewasa usia 20 tahun ke atas )

commit to user

2. Pengelola ( owner, operasional manager, stylish, kapster, dan karyawan )

b. Shop

1. Pengunjung ( dewasa usia 19 tahun ke atas )

2. Pengelola ( manajer, supervisor penjualan, supervisor display, acounting supervisor, pramuniaga )

c. R. Konsultasi

1. Pengunjung (dewasa usia 19 tahun ke atas )

2. Pengelola ( stylish )

7. Pola Kegiatan

a. Pola Kegiatan Salon

Dalam penguraian tentang kegiatan salon terlebih dahulu perlu diketahui apa arti kegiatan Salon dan siapa pelaku kegiatan tersebut. Mengenai pengertian disini dapat disini dapat disamakan dengan aktivitas. Sedangkan siapa yang melakukan kegiatan di dalam salon adalah pengunjung dan staff salon. Yang dimaksud pengunjung/tamu adalah individu-individu yang memanfaatkan barang dan jasa pelayanan salon disebut pembeli atau pemesan makanan.

Tujuan pengunjung pada pokoknya adalah melakukan perawatan kecantikan. Sesuai dengan sistem pelayanan pada salon tersebut. Sedangkan yang disebut staff adalah individu-individu yang menjalankan kegiatan sebuah salon. Kegiatan staff salon yaitu melayani tamu sesuai dengan sistem pelayanan. Berorientasi dari kegiatan pokok di dalam salon

commit to user

yaitu pelayanan perawatan kecantikan baik perawatan tubuh juga perawatan rambut.

1) Pengelola

Skema IV.3

Skema Kegiatan Pengelola pada Pola Kegiatan Salon

(Sumber : analisa penulis, 2010)

2) Pengunjung

Skema IV.4

Skema Kegiatan Pengunjung pada Pola Kegiatan Salon

(Sumber : analisa penulis, 2010)

Rest Room

Penitipan kendaraan

Kegiatan Operasional

Pengambilan Lavator

Penitipan kendaraan

Pesan tempat,

Bayar

Makan, Minum, Santai, Nonton bareng

commit to user

b. Pola Kegiatan Merchandise Shop

Kegiatan utamanya adalah jual-beli pakaian dan kosmetik dalam berbagai item produk. Namun shop ini juga melayani testing produk kecantikan.

1) Pengelola

Skema IV.5

Skema Kegiatan Pengelola pada Pola Kegiatan Shop

(Sumber : analisa penulis, 2010)

Rest Room

Penitipan kendaraan

Kegiatan Operasional

Pengambilan Lavatory

kendaraan

Kantor

Loker

Shop

commit to user

2) Pengunjung

Skema IV.6

Skema Kegiatan Pengunjung pada Pola Kegiatan Shop

(Sumber : analisa penulis, 2010)

c. Pola Kegiatan R. Konsultasi

Tempat untuk mewadahi segala kegiatan yang berhubungan dengan keinginan kostumer untuk berkonsultasi dengan stylish fashion dan

Penitipan kendaraan

Penitipan kendaraan

Pengambilan Lavatory

kendaraan

Fashion Shop

Penitipan kendaraan

Pengambilan Lavatory

kendaraan

Cosmetic Shop

Shop

commit to user

beauty . Pelaku kegiatan dalam ruang konsultasi ini terdiri dari pengelola yaitu stylish dan kostumer/pengunjung.

1) Pengelola

Skema III.8

Skema Kegiatan Pengelola pada Pola Kegiatan R. konsultasi

(Sumber : analisa penulis, 2010)

2) Pengunjung

Skema IV.9

Skema Kegiatan Pengunjung pada Pola Kegiatan R. konsultasi

(Sumber : analisa penulis, 2010)

8. Jenis Ruang dan Fasilitas Ruang

a. Ruang Publik :

Datang

ME & SE

R. tunggu

Pulang

Penitipan kendaraan

R. konsultasi

R. konsultasi

Pulang

Rest Room

Penitipan kendaraan

Ruang Pertemuan

Pengambilan Lavatory

kendaraan

commit to user

1) Salon

2) Shop

b. Ruang Semi Publik

1) R. konsultasi

2) R. perawatan kecantikan

c. Ruang Private

1) R. Facial dan massage

2) Ruang kantor

3) Ruang karyawan

4) Mushola

d. Ruang Service

1) Gudang

2) Toilet

commit to user

9. Aktivitas dan Fasilitas

a. Kelompok kegiatan Cafe PELAKU

AKTIVITAS

FASILITAS

KEBUTUHAN RUANG Pengunjung

- Datang/pulang - Memesan tempat - Menunggu - Perawatan

- Membayar - MCK

- Meja penerimaan - Kursi tunggu - Meja, kursi, bed

- Meja Kasir - Toilet

- Main Entrance - R. Penerimaan - R. Tunggu - R. massage, facial, perawatan rambut, manicure pedicure - Kasir - Lavatory

Pengelola - Datang/pulang

- Persiapan - Bekerja - Melayani perawatan - Penyimpanan - Istirahat - MCK

- Loker - Meja dan kursi kantor - Meja, kursi, bed

- Rak/almari penyimpanan - Kursi santai - Toilet

- Main Entrance - R. Karyawan - R. Kantor - R. perawatan

- Gudang - R. Istirahat - Lavatory

Tabel IV. 1

Tabel Aktivitas dan Fasilitas pada Kegiatan Salon

( Sumber : Analisa Penulis, 2010 )

commit to user

b. Kelompok kegiatan Shop PELAKU

AKTIVITAS

FASILITAS

KEBUTUHAN RUANG Pengunjung

- Datang/pulang - Memilih, mencoba - Membeli, membayar - MCK

- Meja display - meja kasir - Toilet

- Main Entrance - R. Ganti

- Lavatory Pengelola - Datang/pulang

- Persiapan - Bekerja - Penyimpanan - Istirahat - MCK

- Loker - Meja dan kursi kantor - Almari penyimpanan - Kursi santai - Toilet

- Main Entrance - R. Persiapan - R. Kantor - Gudang - R. Istirahat - Lavatory

Tabel IV. 2

Tabel Aktivitas dan Fasilitas pada Kegiatan Shop

( Sumber : Analisa Penulis, 2010 )

c. Kelompok kegiatan R. Konsultasi PELAKU

AKTIVITAS

FASILITAS

KEBUTUHAN RUANG Pengunjung

- Datang/pulang - Menunggu - Konsultasi - MCK

- Meja dan kursi tunggu - Meja dan kursi konsultasi - Toilet

- Main Entrance - R. Tunggu - R. Konsultasi - Lavatory

commit to user

Pengelola - Datang/pulang

- Persiapan - Melayani konsultasi - Istirahat - MCK

- Loker - Meja dan kursi konsultasi

- Kursi santai - Toilet

- Main Entrance - R. Persiapan - R. Konsultasi

- R. Istirahat - Lavatory

Tabel IV. 3

Tabel Aktivitas dan Fasilitas pada Kegiatan R. Konsultasi

( Sumber : Analisa Penulis, 2010 )

10. Besaran Ruang

a. Kebutuhan dan Besaran Ruang Shop

No Kebutuhan Ruang

Kapasitas

Ruang

Standar per orang

Luas Total (min)

Keterangan (sumber)

1. R. Penerimaan

10 org/ruang Standar org : 1.20 m 2

Jumlah ruang : 2 ruang

10 orgx 1.20 m 2 = 12 m 2

Flow 30 % = 3,6

15,6 m 2

Dimensi Manusia

2. Kasir

3 org/ruang

Standar org : 1.50 m 2

Jumlah ruang : 3 ruang

3 x 2 orgx 1.50 m 2 =9m 2

Flow 30 % = 2,7

11,7 m 2

Dimensi Manusia

3. R. Display produk fashion dan beauty

Asumsi 900 m 2 900 m 2 Data Arsitek

4. Stage

8 orang

Asumsi 15 m 2 15 m 2

commit to user

5. R. Ganti

8 orang

Standar org : 1.215 m 2

8 x 1.215 m 2 = 9,72 m 2

Flow 30 % = 2,92 m 2

12,64 m 2

Dimensi Manusia

6. Gudang Asumsi 20 m 2 20 m 2

Luasan ruang yang dibutuhkan

974,94 m 2

Tabel IV. 4 Tabel Kebutuhan dan Besaran Ruang penjualan ( Sumber : Analisa Penulis, 2010 )

b. Kebutuhan dan Besaran Ruang Salon

No Kebutuhan Ruang

Kapasitas

Ruang

Standar per orang

Luas Total (min)

Keterangan (sumber)

1. Kasir/R. penerimaan

10 orang

Standar org : 1.5 m 2

10 x 1.50 m 2 = 15 m 2

Flow 30 % = 4,5 m 2

19,5 m 2

Dimensi Manusia

2. R. Tunggu

20 orang

Standar org : 1.50 m 2

20 x 1.50 m 2 = 30 m 2

Flow 30 % = 6,75 m 2

36,75 m 2 Dimensi Manusia

3. R. Ganti

9 orang

Standar org : 1.215 m 2

9 x 1.215 m 2 = 10,96 m 2

Flow 30 % = 3,29 m 2

14,25 m 2

Dimensi Manusia

4. R. perawatan

90 orang

Standar org : 1.8 m 2

90 x 1.8 m 2 = 162 m 2

Flow 30 % = 48,6 m 2

210,6 m 2

Dimensi Manusia

commit to user

5. Gudang Asumsi 16 m 2 16 m 2

6. Lavatory Pria

2 closet, standar 0,92 m 2 =

1,84 m 2

4 urinoir, standar 0,92 m 2

= 3,68 m 2

2 wastafel, standar 0,92

m 2 = 1,84 m 2

7,36 m 2

Data Arsitek

7. Lavatory Wanita

Luasan ruang yang dibutuhkan

4 closet, standar 0,92 m 2 =

3,68 m 2

2 wastafel, standar 0,92

m 2 = 1,84 m 2

5,52 m 2 309,98 m 2

Data Arsitek

Tabel IV. 5 Tabel Kebutuhan dan Besaran Ruang Salon ( Sumber : Analisa Penulis, 2010 )

c. Kebutuhan dan Besaran Ruang Konsultasi

No Kebutuhan Ruang

Kapasitas

Ruang

Standar per orang

Luas Total (min)

Keterangan (sumber)

1. R. Penerimaan

10 orang

Standar org : 1.2 m 2

10 x 1.2 m 2 = 12 m 2

Flow 30 % = 3,6 m 2

15,6 m 2 Dimensi Manusia

2. R. Tunggu

20 orang

Standar org : 1.50 m 2

20 x 1.50 m 2 = 30 m 2

Flow 30 % = 6,75 m 2

36,75 m 2 Dimensi Manusia

3. R. Konsultasi

27 orang

Standar org : 1.2 m 2

27 x 1.2 m 2 = 32,4 m 2

42,12 m 2 Dimensi Manusia

commit to user

Flow 30 % = 9,72 m 2

Luasan ruang yang dibutuhkan

94,47 m 2

Tabel III. 6 Tabel Kebutuhan dan Besaran Ruang Konsultasi ( Sumber : Analisa Penulis, 2010 )

11. Hubungan Antar Ruang

a. Pola Hubungan dan Organisasi Ruang makro

1. R. Penerimaan

2. Salon

3. Shop

4. R. Konsultasi

= Berhubungan langsung = Berhubungan tidak langsung

b. Pola Hubungan dan Organisasi Salon

1. R. Penerimaan

2. R. Tunggu

3. Perawatan rambut

4. Perawatan tubuh

5. Perawatan wajah

6. Manicure Pedicure

7. R. Ganti

8. Kasir

9. Lavatory

commit to user

= Berhubungan langsung = Berhubungan tidak langsung = Tidak berhubungan

c. Pola Hubungan dan Organisasi Shop

= Berhubungan langsung = Berhubungan tidak langsung = Tidak berhubungan

d. Pola Hubungan dan Organisasi Ruang Konsultasi

1. R. Penerimaan

2. R. Konsultasi

3. R. Tunggu

= Berhubungan langsung = Berhubungan tidak langsung

1. R. Display

2. R. Ganti

3. Kasir

4. Gudang

commit to user

12. Zoning & Grouping

Pada prinsipnya penentuan zoning dan grouping berdasarkan atas sifat kegiatan dan kepentingannya. Sebagai dasar pertimbangan dalam penentuan zoning dan grouping adalah :

a. Sirkulasi kegiatan yang berlangsung

b. Kemudahan dalam mencapai fasilitas yang ada

c. Aktivitas dalam ruang

d. Keamanan dan kenyamanan

e. Tingkat kebutuhan pengunjung

Gambar IV. 1 Zoning (Sumber : analisa penulis, 2010)

commit to user

Gambar IV. 2 Grouping (Sumber : analisa penulis, 2010)

Dasar pertimbangan :

1. Zona service, publik dan semi publik diletakkan dalam area yang berdekatan agar pengunjung mudah menjangkau fasilitas tersebut.

2. Zona privat diletakkan berjauhan dengan zona publik agar kerja pengelola dalam fasilitas tersebut tidak terganggu.

3. Tidak adanya sekat pemisah yang jelas memudahkan pengunjung untuk menjangkau fasilitas yang ada.

13. Organisasi Ruang

Organisasi ruang adalah dasar-dasar cara menghubungkan ruang- ruang suatu bangunan sehingga terorganisisr menjadi pola-pola bentuk ruang yang koheren (Francis DK Ching, 1996, hal. 194)

commit to user

Dalam perencanaan organisasi ruang, diperlukan adanya :

a. Pengelompokan ruang yang akan dilihat dari karakter dan macam kegiatan yang diwadahi.

b. Karakter yang ditampilkan dengan bentuk-bentuk dinamis sehingga turut mendukung dan membangun dari tema yang akan diangkat sehingga menjadi kesatuan.

Alternatif

Karakter/Kaidah

Penerapan Linear

Bersifat fleksibel, terdiri dari ruang yang berulang dalam hal ukuran dan fungsi dari tiap ruang disepanjang deretan tersebut memiliki hubungan dengan ruang luar

Massa bangunan disusun berbaris

Radial

Memadukan unsur-unsur pola terpusat dan linear dengan ruang-ruang pusat yang dominan dan pola-pola linear yang berkembang menjadi jari-jarinya

Massa bangunan menyebar dari satu titik pusat massa sebagai sentral

berlainan bentuk tapi bersifat kegiatan yang sama dan berhubungan satu sama yang lain berdasarkan penempatan & ukuran visual seperti sumbunya

Massa bangunan disusun berkelompok sesuai dengan

kegiatan yang serupa

commit to user

Terpusat

Bentuk stabil merupakan komposisi terpusat yang terdiri dari sejumlah ruang- ruang sekunder yang dikelompokkan mengelilingi sebuah ruang pusat yang besar dan dominan

Massa bangunan disusun mengelilinggi pusat massa

Tabel IV. 7 Alternatif Organisasi Ruang ( Sumber : Analisa Penulis, 2010 )

Organisasi Ruang

Keuntungan

Kerugian

a) Linier

a. Mudah

menyesuaikan

kondisi

b. Sirkulasi jelas dan terarah

c. Pencapaian mudah

d. Adanya hirarki ruang

a. Kurang efisien, dan butuh banyak ruang

b. Tidak ada orientasi utama dari semua ruang

b) Terpusat

a. Memiliki pusat / orientasi kegiatan

b. Bersifat stabil

c. Pencapaian ke titik ter- tentu mudah & langsung

d. Efisiensi tinggi

a. Arah sirkulasi terpusat pada satu

titik, sehingga perhatian ke titik lain berkurang

c) Radial

a. Perpaduan antara organi- sasi linier dan radial

b. Menghasilkan pola dina- mis

a. Arah sirkulasi terpusat pada satu

titik, sehingga perhatian ke titik lain berkurang

commit to user

c. Pencapaian ke titik terten- tu mudah dan langsung

d) Cluster

a. Dapat menerima ruang – ruang

b. Luwes dan dapat mene- rima pertumbuhan dan

perubahan langsug tanpa mempengaruhi

karakter-

nya

a. Tidak ada orientasi utama pada ruang

b. Kontrol visual kurang baik

Tabel IV. 8 Alternatif Organisasi Ruang ( Sumber : Analisa Penulis, 2010 )

Gambar IV. 3 Organisasi Ruang (Sumber : analisa penulis, 2010)

commit to user

Pemilihan organisasi ruang didasarkan pada pengelompokkan ruang yang berbeda aktivitasnya. Organisasi ruang ini dibagi dalam tiga kelompok :

1. Salon

: Pemilihan organisasi ruang Cluster Pengulangan bentuk fungsi ruang yang sama, yaitu sebagai dining room dan lounge, dengan ukuran ruang yang berbeda dan tidak ada sekat pemisah, dan bedakan dengan level lantai.

2. Shop

: Pemilihan organisasi ruang Radial - Penggunaan organisasi Linier pada ruang

display yang didasarkan pada pengelompokkan merchandise yang dijual.

- Penggunaan organisasi Terpusat pada kasir sebagai pusat kegiatan transaksi jual beli (pembayaran).

14. Pola Sirkulasi Sistem Sirkulasi

Keuntungan

Kerugian

a) Linier

a. Jalan yang lurus da- pat menjadi

unsur

pengorganisir utama

b. Memiliki beberapa al- ternatif pilihan

jalan:

melengkung, memo- tong , jalan bercabang, dan loop

a. Pengunjung harus me- ngerti arah fungsi ruang yang akan dituju

b) Radial

a. Pengunjung dapat me- milih alternative ruang yang dituju

a. Sirkulasi monoton, karena setiap ruang kembali ke titik yang sama.

commit to user

b.Arah sirkulasi jelas

b.Pengunjung harus me- ngerti arah fungsi ruang yang dituju

c) Spiral

a. Pengunjung dihadap- kan pada banyaknya alternatif ruang

b.Pola sirkulasi jelas

a. Sirkulasi dapat melelah kan pengunjung b.Kurang efektif karena pengunjung yang akan menuju fungsi ruang di ujung area harus mele- wati fungsi ruang lain.

Tabel IV. 9 Alternatif Pola Sirkulasi ( Sumber : Analisa Penulis, 2010 )

Gambar IV. 4 Pola Sirkulasi

(Sumber : analisa penulis, 2010) Dasar pertimbangan yang digunakan antara lain berdasar pada sistem pelayanan, aktivitas pengunjung, dan pencapaian tujuan atau tema yang diangkat, maka setelah menimbang dari alternatif tersebut maka penggunaan

commit to user

sistem sirkulasi secara umum adalah gabungan dari ketiga alternatif tsistem sirkulasi tersebut di atas.

: Sirkulasi Pengunjung - Datang – Salon – Pulang - Datang – R. Konsultasi – Pulang - Datang – Shop – Pulang - Datang – Cafe – Pulang : Sirkulasi Pengelola - Datang – Cafe – Pulang - Datang –Shop – Pulang - Datang – R. Konsultasi – Pulang