Hasil Penelitian

2. Hasil Penelitian

Berdasarkan observasi awal peneliti menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat menjadi solusi pada rendahnya kreativitas yang juga berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar siswa mata pelajaran Fisika. Permasalahan yang ada pada kelas X.2 selanjutnya peneliti identifikasi untuk menentukan metode pembelajaran yang tepat yaitu model pembelajaran Snowball Throwing. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan gagasan kepada guru mata pelajaran Fisika untuk menerapkan metode Snowball Throwing serta menjelaskan tentang langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan.

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan sendiri oleh peneliti dengan didampingi guru mata pelajaran atau rekan sejawat sebagai observer. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran. Setiap siklus ditempuh dalam 3 pertemuan, di mana setiap pertemuan terdiri dari 3 kegiatan yaitu, kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Penjelasan untuk masing-masing siklus dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Siklus I

1) Perencanaan

a) Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada kelas X.2 SMA Negeri 1 Klirong.

b) Menetapkan materi yang akan diberikan yaitu listrik dinamis.

c) Menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa.

d) Menyusun silabus dan RPP materi listrik dinamis terlampir pada lampiran 1.

e) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi dan angket kreativitas belajar siswa.

f) Mempersiapkan soal tes siklus I dan alat bantu/media

pembelajaran yang diperlukan selama proses pembelajaran.

2) Tindakan Tindakan dilaksanakan dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pelaksanaan siklus I dilakukan 3 pertemuan, tiap pertemuan terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Pelaksanaan tindakan pada siklus I untuk tiga kali pertemuan adalah sebagai berikut.

a) Pertemuan Pertama (1) Kegiatan pendahuluan

(a) Guru memulai pembelajaran dengan memberikan salam

pembuka dan membimbing siswa berdoa.

(b) Guru mengecek

siswa kemudian memberikan pertanyaan motivasi dan apersepsi kepada siswa: apa pengertian listrik dinamis? Apa yang kalian ketahui tentang alat ukur listrik?

kehadiran

(2) Kegiatan inti (a) Guru menyampaikan materi tentang Listrik Dinamis yaitu alat ukur listrik kemudian mengajak siswa belajar dengan Snowball Throwing.

(b) Guru membentuk kelompok-kelompok terdiri dari 4 siswa sehingga terdapat 8 kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

(c) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

(d) Selanjutnya masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

(e) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 5 menit.

(f) Setelah siswa mendapatkan satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

(g) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menguraikan soal yang didapat beserta jawaban yang telah disusun kemudian siswa lain menanggapi.

(h) Guru mengevaluasi soal dan jawaban yang diuraikan siswa. (3) Kegiatan penutup (a) Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. (b) Guru memberikan tanggapan dan kesimpulan atas diskusi materi yang dipelajari. (c) Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan memberikan arahan kepada siswa untuk selalu semangat dan kreatif dalam belajar.

(d) Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam penutup.

b) Pertemuan Kedua Pelaksanaan kegiatan pembelajaran baik kegiatan pendahuluan, inti sampai penutup pada pertemuan kedua pada hakikatnya hampir sama dengan pertemuan pertama hanya saja pada kegiatan inti lebih ditekankan perumusan pertanyaan berkaitan dengan materi dan memperbanyak latihan soal tentang pengukuran kuat arus listrik, tegangan dan hambatan listrik pada rangkaian sederhana satu loop serta aplikasi Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff. Pada kegiatan penutup guru juga menyampaikan bahwa pertemuan selanjutnya adalah ulangan harian (mengerjakan soal tes siklus I). Siswa diminta untuk mempersiapkan dengan baik dan belajar sungguh-sungguh.

c) Pertemuan Ketiga (1) Kegiatan pendahulaun

(a) Guru memulai pembelajaran dengan doa dan salam pembuka. (b) Guru menanyakan kesiapan siswa untuk mengerjakan soal tes siklus I. (c) Guru memotivasi siswa untuk bertindak jujur dan berkompetisi secara sehat.

(2) Kegiatan inti (a) Guru memberi instruksi kepada siswa mengatur tempat duduk. (b) Guru memberikan soal tes siklus I tentang materi alat ukur listrik dan rangkaian listrik arus searah. (c) Siswa mengerjakan soal tes siklus I yang telah di bagikan. (d) Guru meminta siswa meneliti hasil pekerjaan sebelum dikumpulkan. (3) Kegiatan penutup (a) Guru menjelaskan lembar angket yang akan diisi siswa. (b) Guru memotivasi siswa untuk terus berprestasi dan

meningkatkan kreativitas. (c) Guru memberi informasi tentang materi untuk pertemuan berikutnya. (d) Guru mengakhiri pelajaran dengan doa dan salam penutup.

3) Pengamatan Observasi dalam siklus I meliputi pengamatan mengenai pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Di dalam observasi dilakukan penilaian oleh observer yang terdiri dari guru mata pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Klirong dan teman sejawat. Observer mengisi lembar observasi yang sudah disiapkan oleh peneliti. Hasil observasi dapat dilihat dari hasil analisis data pada lembar observasi dan angket kreativitas belajar siswa serta tes hasil belajar siswa. Adapun data hasil penelitian adalah sebagai berikut.

a) Lembar Observasi Kreativitas Belajar Siswa Lembar observasi kreativitas belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing berisi 10 butir pernyataan yang harus diisi oleh observer. Observasi dilakukan dengan mengamati dan mencantumkan jumlah kegiatan siswa yang teramati pada instrumen yang telah disediakan. Observasi dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Secara lengkap observasi kreativitas belajar siswa tersaji pada lampiran 3. Sedangkan ringkasan observasi kreativitas belajar siswa siklus I disajikan pada tabel 8.

Tabel 8

Rekapitulasi Observasi Kreativitas Belajar Siswa pada Siklus I

Jumlah Persentase No.

Pernyataan siswa (%)

Siswa antusias dalam mengikuti 1

31 93,75 kegiatan pembelajaran.

Siswa dapat memahami materi dengan 2 lancar.

27 81,25 Siswa aktif dalam menyusun

3 pertanyaan dengan mengacu pada 32 96,88 materi.

Siswa dapat menjawab pertanyaan 4 dengan lancar.

23 83,59 5 Siswa mandiri dalam menyelesaikan

25 98,44 soal.

Siswa percaya diri dalam 6

26 72,66 menyampaikan ide dan gagasan.

7 Siswa aktif dalam bertanya. 11 78,91 Siswa aktif berpendapat sesuai dengan

8 19 80,47 ide dalam pikiran sendiri.

Siswa berani dalam pendirian dan 9 keyakinan untuk menghadapi

29 35,16 persoalan.

Siswa semangat dalam menampilkan 10 29 hasil pekerjaan. 59,38

Jumlah 252 787,50 Rata-rata

Berdasarkan tabel hasil observasi pada siklus I terjadi peningkatan pada persentase siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan lancar yaitu 23 siswa dengan persentase 83,59% yang sebelumnya hanya 5 siswa dengan persentase 14,06%. Siswa juga lebih aktif bertanya saat proses pembelajaran yaitu sudah ada 11 siswa dengan persentase 78,91%. Sebagian pernyataan sudah mengalami peningkatan lebih dari 50% sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa yang Berdasarkan tabel hasil observasi pada siklus I terjadi peningkatan pada persentase siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan lancar yaitu 23 siswa dengan persentase 83,59% yang sebelumnya hanya 5 siswa dengan persentase 14,06%. Siswa juga lebih aktif bertanya saat proses pembelajaran yaitu sudah ada 11 siswa dengan persentase 78,91%. Sebagian pernyataan sudah mengalami peningkatan lebih dari 50% sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa yang

b) Angket Kreativitas Belajar Siswa Angket yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

10 butir pernyataan dengan 2 alternatif jawaban ya atau tidak. Angket hasil belajar ini dikembangkan menurut kisi-kisi pada lampiran 2. Hasil dari angket kreativitas belajar siswa secara lengkap dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9

Rekapitulasi Angket Kreativitas Belajar Siswa pada Siklus I

Pernyataan Jumlah Persentase No.

siswa (%)

Siswa antusias dalam mengikuti 1

32 100,00 kegiatan pembelajaran.

Siswa dapat memahami materi dengan 2

25 78,13 lancar.

Siswa aktif dalam menyusun 3 pertanyaan dengan mengacu pada

28 87,50 materi. Siswa dapat menjawab pertanyaan

4 dengan lancar. 19 59,38 Siswa mandiri dalam menyelesaikan

5 28 87,50 soal.

Siswa percaya diri dalam 6

21 65,63 menyampaikan ide dan gagasan.

7 Siswa aktif dalam bertanya. 11 34,38 Siswa aktif berpendapat sesuai dengan

8 18 56,25 ide dalam pikiran sendiri.

Siswa berani dalam pendirian dan 9 keyakinan untuk menghadapi

26 81,25 persoalan. Siswa semangat dalam menampilkan

10 28 87,50 hasil pekerjaan.

Jumlah 236 737,50 Rata-rata

Berdasarkan hasil rekapitulasi angket ada sedikit perbedaan dengan hasil observasi. Namun rata-rata angket kreativitas belajar pada siklus I lebih tinggi dari pada saat pra siklus yaitu 73,75%.

c) Angket Tanggapan Siswa terhadap Proses Pembelajaran dengan Snowball Throwing Angket tanggapan siswa digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran Snowball

Throwing terhadap proses pembelajaran. Adapun angket yang digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap model pembelajaran Snowball Throwing terdiri dari 10 butir pernyataan dengan 2 pilihan jawaban. Angket ini diisi sesuai dengan pendapat masing-masing siswa terhadap model pembelajaran Snowball Throwing yang telah mereka ikuti selama siklus I berlangsung. Hasil tanggapan siswa disajikan pada tabel 10.

Tabel 10

Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa terhadap Model Pembelajaran Snowball Throwing pada Siklus I

Jumlah Presen- No siswa

Pernyataan

tase (%)

Saya merasa mudah memahami pelajaran dengan 1

25 78,13 Snowball Throwing.

Saya selalu memperhatikan jika guru menjelaskan 2

31 96,88 materi dengan Snowball Throwing.

Pembelajaran dengan

Throwing 3 membuat saya lebih senang untuk mempelajari

Snowball

25 78,13 Fisika Mencapai prestasi yang tinggi adalah keinginan

4 32 100,00 saya.

Bagi saya kreativitas itu penting, sehingga 5

32 100,00 mendapat prestasi yang lebih bagus.

Dengan Snowball Throwing saya terdorong untuk 6

23 71,88 menanyakan pelajaran yang belum dipahami.

Pembelajaran dengan penggunaan Snowball 7

18 56,25 Throwing perlu diterapkan di sekolah.

Untuk lebih

saya 8 mempraktikkan model belajar dengan aturan

semangat

belajar

13 40,63 Snowball Throwing Saya menjadi lebih rajin belajar Fisika untuk

9 17 53,13 meraih prestasi dari sebelumnya.

Dengan penggunaan Snowball Throwing, saya 10

10 30,25 mendapat nilai baik dalam ulangan.

230 706,30 Rata-rata

Jumlah

23 70,63

Berdasarkan hasil rekapitulasi terhadap model pembelajaran dengan Snowball Throwing dapat terlihat bahwa persentase tertinggi yaitu pada pernyataan mencapai prestasi yang tinggi adalah keinginan saya dan bagi saya kreativitas itu penting sehingga mendapat prestai yang lebih bagus. Untuk nilai terendah yaitu pada pernyataan dengan penggunaan Snowball Throwing saya mendapat nilai baik dalam ulangan yang mana ada 10 siswa dengan persentase 31,25%, ini dikarenakan siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran Snowball Throwing. Hasil akhir angket tanggapan terhadap model pembelajaran Snowball Throwing diperoleh rata-rata 23 siswa dengan persentase 70,63.

d) Hasil Belajar Siswa Siklus I Berdasarkan hasil analisis soal tes siklus I yang berjumlah 5 butir soal uraian diperoleh nilai rata-rata kelas X.2 yaitu 75,97 dan jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus I adalah 22 siswa dengan persentase ketuntasan 68,75%. Secara lengkap hasil belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11

Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I

Keterangan Siklus I

Banyak siswa yang tuntas 22 Rata-rata

75,97 Persentase siswa yang tuntas belajar

Berdasarkan data hasil belajar siswa di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I meningkat rata-rata 75,97 dengan persentase ketuntasan siswa 68,75%, yang sebelumnya rata-rata 67,47 dengan persentase ketuntasan siswa 59,38%. Adapaun kriteria ketuntasan minimal siswa 70,00 dan pada siklus I yang memenuhi KKM yaitu 22 siswa. Hal ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Snowball Throwing mempengaruhi hasil belajar siswa.

4) Refleksi Berdasarkan hasil analisis data dan pengamatan selama berlangsungnya tindakan pada siklus I, ditemukan beberapa kekurangan yang perlu direncanakan kembali pada siklus berikutnya, antara lain sebagai berikut:

a) Siswa masih kurang maksimal dalam mengikuti proses pembelajaran.

b) Siswa masih belum yakin dengan kemampuan merumuskan pertanyaan sehingga masih sedikit bingung dalam menjalankan beberapa langkah pembelajaran dengan Snowball Throwing.

c) Keterbatasan waktu menyebabkan siswa kurang maksimal dalam menuangkan kreativitas pada saat pembelajaran Fisika.

d) Ketuntasan belajar siswa pada siklus I baru mencapai 59,38%, sehingga belum sesuai dengan indikator penelitian dan kriteria ketuntasan belajar.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa indikator dari penelitian ini belum tercapai sehingga peneliti dan guru mata pelajaran Fisika mencari jalan keluar yaitu menyusun rencana perbaikan pembelajaran pada siklus II.

b. Siklus II

1) Perencanaan Perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II memeperhatikan refleksi pada siklus I. Langkah awal yang dilakukan pada siklus II menyusun sebuah perencanaan yaitu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi penerapan listrik DC dan AC dalam kehidupan sehari-hari, mempersiapkan lembar observasi dan angket kreativitas belajar siswa, mempersiapkan soal tes siklus II dan mempersiapkan alat bantu dokumentasi yang diperlukan selama proses pembelajaran.

2) Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II pada intinya sama seperti pada siklus I. Pelaksanaan tindakan pada siklus II untuk tiga kali pertemuan adalah sebagai berikut.

a) Pertemuan Pertama

(1) Kegiatan pendahuluan (a) Guru memulai pembelajaran dengan memberikan salam pembuka dan membimbing siswa berdoa. (b) Guru mengecek kehadiran siswa kemudian memberikan pertanyaan motivasi dan apersepsi kepada siswa: apa yang kalian ketahui tentang energi dan daya listrik? Sebutkan contoh penerapan listrik Dc dan AC dalam kehidupan sehari-hari!

(2) Kegiatan inti (a) Guru menyampaikan materi tentang Listrik Dinamis yaitu penerapan listrik Dc dan AC dalam kehidupan sehari-hari kemudian mengajak siswa belajar dengan Snowball Throwing .

(b) Guru meminta siswa berkelompok sesuai kelompok pada pertemuan sebelumnya yang terdiri dari 4 siswa sehingga terdapat 8 kelompok dan memanggil masing- masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

(c) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

(d) Selanjutnya masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas untuk menuliskan satu pertanyaan apa (d) Selanjutnya masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas untuk menuliskan satu pertanyaan apa

(e) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 5 menit.

(f) Setelah siswa mendapatkan satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

(g) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menguraikan soal yang didapat beserta jawaban yang telah disusun kemudian siswa lain menanggapi.

(h) Guru mengevaluasi soal dan jawaban yang diuraikan siswa. (3) Kegiatan penutup (a) Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. (b) Guru memberikan tanggapan dan kesimpulan atas diskusi materi yang dipelajari. (c) Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan memberikan arahan kepada siswa untuk selalu semangat dan kreatif dalam belajar.

(d) Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam penutup.

b) Pertemuan Kedua Pelaksanaan kegiatan pembelajaran baik kegiatan pendahuluan, inti sampai penutup pada pertemuan kedua pada hakikatnya hampir sama dengan pertemuan pertama hanya saja pada kegiatan inti lebih ditekankan perumusan pertanyaan berkaitan dengan materi dan memperbanyak latihan soal tentang energi dan daya listrik serta penerapan listrik DC dan AC dalam kehidupan sehari-hari. Pada kegiatan penutup guru juga menyampaikan bahwa pertemuan selanjutnya adalah ulangan harian (mengerjakan soal tes siklus II). Siswa diminta untuk mempersiapkan dengan baik dan belajar sungguh-sungguh.

c) Pertemuan Ketiga (1) Kegiatan pendahulaun

(a) Guru memulai pembelajaran dengan doa dan salam pembuka. (b) Guru menanyakan kesiapan siswa untuk mengerjakan soal tes siklus II. (c) Guru memotivasi siswa untuk bertindak jujur dan berkompetisi secara sehat.

(2) Kegiatan inti (a) Guru memberi instruksi kepada siswa mengatur tempat duduk. (b) Guru memberikan soal tes siklus II tentang materi energi dan daya listrik serta penerapan listrik DC dan AC dalam kehidupan sehari-hari.

(c) Siswa mengerjakan soal tes siklus II yang telah di bagikan. (d) Guru meminta siswa meneliti hasil pekerjaan sebelum dikumpulkan. (3) Kegiatan penutup (a) Guru menjelaskan lembar angket yang akan diisi siswa. (b) Guru memotivasi siswa untuk terus berprestasi dan

meningkatkan kreativitas. (c) Guru memberi reward dan pesan motivasi kepada siswa. (d) Guru mengakhiri pelajaran dengan doa dan salam penutup.

3) Observasi Observasi dilakukan dengan penilaian antara pengamat yang terdiri dari guru mata pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Klirong dan teman sejawat. Lembar observasi dan angket kreativitas belajar siswa yang digunakan sama seperti lembar observasi dan angket kreativitas belajar siswa siswa pada siklus I. Berikut ini adalah hasil observasi pada siklus II.

a) Observasi Kreativitas Belajar Siswa Lembar observasi kreativitas belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing berjumlah 10 butir pernyataan yang harus diisi oleh observer. Observasi dilakukan dengan mengamati dan mencantumkan jumlah kegiatan siswa yang teramati pada instrumen yang telah disediakan. Observasi dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Secara lengkap observasi siswa tersaji pada lampiran 3. Ringkasan observasi kreativitas belajar siswa siklus II disajikan pada tabel 12.

Tabel 12

Rekapitulasi Observasi Kreativitas Belajar Siswa pada Siklus II

Jumlah Persentase No.

Pernyataan siswa (%)

Siswa antusias dalam mengikuti 1 kegiatan pembelajaran.

19 59,37 Siswa dapat memahami materi dengan

2 lancar. 27 84,37 Siswa aktif dalam menyusun

3 pertanyaan dengan mengacu pada 27 84,37 materi. Siswa dapat menjawab pertanyaan

4 25 78,12 dengan lancar.

Siswa mandiri dalam menyelesaikan 5

19 59,37 soal.

Siswa percaya diri dalam 6 menyampaikan ide dan gagasan.

17 53,12 7 Siswa aktif dalam bertanya.

19 59,37 Siswa aktif berpendapat sesuai dengan

8 24 75,00 ide dalam pikiran sendiri.

Siswa berani dalam pendirian dan 9 keyakinan untuk menghadapi

26 81,25 persoalan.

Siswa semangat dalam menampilkan 10 32 100,00 hasil pekerjaan.

Jumlah 230 734,3 Rata-rata

23 73,43

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa persentase observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran pada siklus II dengan penggunaan Snowball Throwing meningkat sebesar 73,43%. Skor persentase tersebut secara umum dinyatakan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran Snowball Throwing pada siklus II dikategorikan tinggi.

Pada pernyataan siswa dapat memahami konsep materi dalam preses pembelajaran yang sebelumnya 19 dengan persentase 59,37% meningkat yaitu 27 siswa dengan presentas

84,37%. Siswa dapat menerapkan konsep kedalam soal meningkat pula yaitu sudah ada 19 siswa dengan presentas 59,37%. Pada pernyataan siswa dapat menjawab pertanyaan guru yang sebelumnya di siklus I ada 18 siswa menjadi 19 siswa di siklus II dengan persentase 59,37%. Adapun pernyataan siswa memperhatikan penjelasan yang guru sampaikan mengalami penurunan dari sebelumnya yaitu 25 siswa menjadi 24 siswa dengan persentase 75,00%, tetapi sudah banyak siswa yang memperhatikan. Dapat disimpulkan bahwa siswa yang memahami konsep materi dalam preses pembelajaran, siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran, dan mampu mengungkapkan pendapat saat proses pembelajaran akan dapat menyebutkan contoh materi dalam kehidupan sehari-hari dan dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Berdasarkan tabel diperoleh rata-rata observasi hasil belajar siswa menjadi 73,43% yang sebelumnya 67,19%.

b) Angket Kreativitas Belajar Siswa Angket yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

10 butir pernyataan yang harus diisi oleh siswa. Angket hasil belajar ini dikembangkan menurut kisi-kisi sesuai pada lampiran 2. Hasil dari angket siswa secara lengkap disajikan pada tabel 13.

Tabel 13

Rekapitulasi Angket Kreativitas Belajar Siswa pada Siklus II

No Jumlah

Persentase Pernyataan siswa

Siswa antusias dalam mengikuti kegiatan 1

20 62,50 pembelajaran.

Siswa dapat memahami materi dengan 2

27 84,37 lancar.

Siswa aktif dalam menyusun pertanyaan 3

26 81,25 dengan mengacu pada materi.

Siswa dapat menjawab pertanyaan 4

24 75,00 dengan lancar.

Siswa mandiri dalam menyelesaikan 5

19 59,37 soal.

Siswa percaya diri dalam menyampaikan 6

19 59,37 ide dan gagasan.

7 Siswa aktif dalam bertanya. 19 59,37 Siswa aktif berpendapat sesuai dengan

8 23 71,87 ide dalam pikiran sendiri.

Siswa berani dalam pendirian dan 9 keyakinan untuk menghadapi persoalan.

24 75,00 Siswa semangat dalam menampilkan

10 hasil pekerjaan. 32 100,00

Jumlah 230 728,10 Rata-rata

Berdasarkan hasil data angket dapat dijelaskan bahwa rata-rata persentase angket meningkat yaitu 72,81% yang sebelumnya 69,37% pada siklus I. Persentase tertinggi pada pernyataan siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru yaitu 100,00%. Siswa dapat memahami konsep materi dalam proses pembelajaran juga meningkat 81,25% yang sebelumnya hanya 59,37%. Ini menunjukan siswa sudah memahami konsep dari mata pelajaran yang di pelajari, sehingga dengan mudah mengerjakan soal dan tugas yang guru berikan. Adapun siswa yang memperhatikan penjelasan guru, aktif mengikuti proses pembelajaran maka akan dapat menjawab pertanyaan dari Berdasarkan hasil data angket dapat dijelaskan bahwa rata-rata persentase angket meningkat yaitu 72,81% yang sebelumnya 69,37% pada siklus I. Persentase tertinggi pada pernyataan siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru yaitu 100,00%. Siswa dapat memahami konsep materi dalam proses pembelajaran juga meningkat 81,25% yang sebelumnya hanya 59,37%. Ini menunjukan siswa sudah memahami konsep dari mata pelajaran yang di pelajari, sehingga dengan mudah mengerjakan soal dan tugas yang guru berikan. Adapun siswa yang memperhatikan penjelasan guru, aktif mengikuti proses pembelajaran maka akan dapat menjawab pertanyaan dari

c) Angket Tanggapan Siswa terhadap Model Pembelajaran Snowball Throwing Lembar angket tanggapan siswa terhadap model pembelajaran Snowball Throwing terdiri dari 10 pernyataan dengan 2 pilihan jawaban yang harus diisi oleh tiap-tiap siswa. Hasil tanggapan siswa terhadap model pembelajaran Snowball Throwing disajikan pada tabel 14.

Tabel 14

Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa terhadap Model Pembelajaran Snowball Throwing pada Siklus II

Jumlah Persentase No.

Pernyataan siswa (%)

Saya merasa

mudah

memahami

1 30 93,75 pelajaran dengan Snowball Throwing.

Saya selalu memperhatikan jika guru 2 menjelaskan materi dengan Snowball

3 Throwing membuat saya lebih senang 30 93,75 untuk mempelajari Fisika

Mencapai prestasi yang tinggi adalah 4

32 100,00 keinginan saya.

Bagi saya kreativitas itu penting, 5 sehingga mendapat prestasi yang lebih

32 100,00 bagus.

Dengan Snowball Throwing saya 6 terdorong untuk menanyakan pelajaran

27 84,38 yang belum dipahami.

7 Snowball Throwing perlu diterapkan di 25 78,12 sekolah. Untuk lebih semangat belajar saya 8 mempraktikkan model belajar dengan

24 75,00 aturan Snowball Throwing Saya menjadi lebih rajin belajar Fisika

9 untuk meraih prestasi dari sebelumnya. 25 78,12 Dengan

penggunaan

Snowball

10 Throwing, saya mendapat nilai baik 28 87,50 dalam ulangan.

Jumlah 284 887,49 Rata-rata

Berdasarkan hasil rekapitulasi terhadap model pembelajaran dengan Snowball Throwing sudah mendapat tanggapan yang sangat baik dari siswa. Hal ini ditunjukkan dari hasil angket tanggapan siswa terhadap model pembelajaran dengan Snowball Throwing meningkat dari 70,63% pada siklus I menjadi 88,75% pada siklus II.

d) Hasil Belajar Siswa Siklus II Berdasarkan analisis soal tes hasil belajar pada akhir siklus II yang berjumlah 5 butir soal uraian diperoleh hasil belajar siswa yang dapat dilihat pada tabel 15.

Tabel 15

Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II

Keterangan Siklus I

Banyak siswa yang tuntas 28 Rata-rata

79,88 Persentase siswa yang tuntas belajar

87,50%

Berdasarkan data hasil belajar siswa di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa di siklus II meningkat rata-rata 79,88 dengan persentase ketuntasan siswa 87,50%, yang sebelumnya rata-rata 75,97 pada siklus I dengan ketuntasan siswa 68,75% dan 67,47 pada pra siklus dengan ketuntasan 59,38%. Adapaun kriteria ketuntasan minimal siswa 70,00 dan sudah ada 31 siswa yang tuntas memenuhi KKM, yang sebelumnya 22 siswa pada sikuls I. Hal ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Snowball Throwing mempengaruhi hasil belajar siswa.

4) Refleksi Refleksi siklus II dilakukan dengan membandingkan aspek peningkatan kreativitas belajar siswa pada siklus I dan II. Hasil refleksi siklus II menunjukkan bahwa kreativitas belajar siswa semakin meningkat dari siklus ke siklus atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan peningkatan yang terjadi pada siklus I. Pada siklus II observasi kreativitas belajar siswa meningkat menjadi 82,89% yang tadinya hanya 78,75% pada siklus I serta 47,50% pada pra siklus. Angket kreativitas belajar siswa juga meningkat menjadi 81,25% yang sebelumnya 73,75% untuk siklus I dan 48,75% untuk pra siklus. Siswa sudah lebih aktif dan kreatif dalam merumuskan pertanyaan dan menampilkan hasil pekerjaan. Selain itu, hasil belajar siswa pun meningkat mencapai rata-ratanya menjadi 79,88 pada siklus II yang sebelumnya pada siklus I rata- ratanya 75,97 dan pada pra siklus rata-ratanya 67,47. Hasil dari siklus II lebih tinggi dibandingkan hasil dari siklus I dan sudah mencapai indikator yang diharapkan oleh peneliti yaitu mencapai minimal rata-rata 70,00. Oleh karena itu, penelitian dikatakan berhasil sehingga PTK hanya dilakukan sampai siklus II meskipun ada beberapa aspek yang belum meningkat dengan baik.