Perencanaan Operasi

13.3. Perencanaan Operasi

  Sebagaimana dalam proses manajemen lainnya maka manajer akan mengawali manajemen operasi dengan cara melakukan perencanaan. Kegiatan perencanaan itu sendiri akan dibagi dalam lima kategori yang meliputi beberapa aktivitas sebagaimana digambarkan dalam alur berikut:

  Rencana dan Ramalan Bisnis

  Rencana Operasi Jangka Panjang (Kapasitas, Lokasi, Tata Ruang, Kualitas, Metode)

  Jadwal Operasi

  (Jadwal Produksi Induk. Jadwal Terperinci)

  asi ik) m

  n Bal

  Infor l pa

  Pengendalian Operasi

  asi m

  (Pengendalian Kualitas, Manajemen Bahan Produksi

  H (U

  Output untuk Pelanggan

  Gambar 13.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi

13.3.1. Perencanaan kapasitas

  Kapasitas merujuk pada jumlah produk yang dapat dihasilkan perusahaan dalam kondisi kerja normal. Perencanaan kapasitas untuk produksi barang dilakukan dengan tujuan menjamin bahwa kapasitas perusahaan sedikit melebihi permintaan normal dari produknya. Apabila kapasitas terlalu kecil untuk memenuhi permintaan maka perusahaan berisiko menghadapi pengurangan laba dan kehilangan pelanggan. Sebaliknya apabila kapasitas melebihi permintaan maka perusahaan memboroskan uang untuk membangun pabrik yang terlalu besar, memelihara mesin atau membayar pekerja yang jumlahnya terlalu banyak. Sedangkan perencanaan kapasitas untuk produksi jasa sistem kontak rendah dilakukan dengan menetapkannya sesuai tingkat permintaan rata-rata. Untuk jasa sistem kontak tinggi maka perusahaan perlu memperhatikan kondisi peak demand.

13.3.2. Perencanaan lokasi

  Perencanaan lokasi untuk produksi barang dipengaruhi kedekatan sumber bahan baku dan pasar, ketersediaan tenaga kerja dan sumber energi dan biaya transportasi. Sementara perencanaan lokasi untuk produksi jasa sistem kontak rendah memperhatikan penyedia perlengkapan, tenaga kerja, transportasi dan sistem jasa kontak tinggi dilakukan dengan memperhatikan lokasi pengguna jasa. Selain itu juga perlu diperhatikan regulasi dan peraturan hukum yang berlaku, baik di tingkat negara maupun lokal,dan sikap masyarakat setempat. Dalam memilih lokasi pabrik, manajer operasi harus dapat melakukan penilaian terhadap alternatif lokasi yang hendak dipilih. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menilai lokasi yaitu

  a) Metode kualitatif, metode ini berdasar pada penilaian oleh suatu tim yang dibentuk khusus terhadap faktor-faktor yang ditentukan terlebih dahulu;

  b) Metode transportasi yaitu metode yang digunakan apabila perusahaan telah memiliki beberapa lokasi pabrik dan bermaksud untuk menambah pabrik atau adanya relokasi pelayanan dari setiap pabrik yang telah ada;

  c) Metode analisis biaya, konsepnya berdasar pada pemanfaatan biaya variabel untuk membantu pemilihan lokasi sehingga dapat disusun hubungan persamaan untuk masing-masing alternatif lokasi antara biaya yang ditanggung oleh masing-masing lokasi dengan volume produksi yang diinginkan.

13.3.3. Perencanaan tata ruang

  Untuk produksi barang, terdapat tiga ruang berbeda yang direncanakan: a)

  Fasilitas produktif: bengkel kerja dan peralatan untuk mengubah bahan mentah. Alternatif tata ruang bagi fasilitas produktif ada tiga macam yaitu: 

  Tata ruang proses (process layout) adalah pengaturan kegiatan produksi dengan mengelompokkan peralatan dan orang-orangnya berdasarkan fungsinya. Tipe ini cocok untuk perusahaan yang menghasilkan produk yang tidak memiliki banyak perbedaan.

  

  Tata ruang selular (cellular layout) adalah pengaturan kegiatan produksi yang dirancang untuk memindahkan satu kelompok produk melalui alur yang sejenis.

  

  Tata ruang produk (product layout) adalah pengaturan kegiatan produksi yang dirancang untuk memindahkan sumber daya melalui serangkaian tahap yang tetap. Dalam tata ruang ini sering digunakan lini perakitan (assembly line) yaitu tata ruang produk yang memindahkan produknya tahap demi tahap melalui suatu pabrik dalam ban berjalan atau peralatan lain sampai barang tersebut jadi. Tipe ini cocok untuk produk yang dihasilkan dalam kuantitas cukup banyak dengan proses terus-menerus misalnya pabrik mobil dan makanan kaleng.

  b)

  Fasilitas non-produktif berupa daerah penyimpanan dan pemeliharaan

  c)

  Fasilitas pendukung berupa kantor, kamar kecil, areal parkir, kafetaria dan lain-lain.

  Untuk produksi jasa, pengaturan tata ruangnya diatur sebagai berikut: a)

  Jasa kontak rendah: fasilitas diatur untuk mempermudah pemberian jasa

  b)

  Jasa kontak tinggi: fasilitas diatur sesuai kebutuhan konsumen

13.3.4. Perencanaan kualitas

  Setiap tahapan dalam perencanaan operasi harus dapat memastikan bahwa barang yang diproduksi dapat memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Lebih lanjut perencanaan kualitas akan dibahas dalam sub pokok bahasan pengelolaan kualitas.

13.3.5. Perencanaan metode

  Perencanaan metode bermakna bahwa dalam perancangan sistem operasi maka manajer harus dapat secara jelas mengidentifikasi setiap tahap produksi dan metode spesifik untuk melaksanakannya. Dengan secara seksama meneliti setiap prosedur tahap demi tahap maka diharapkan inefisiensi dan kinerja yang buruk dapat dikurangi. Oleh karena itu pendekatan ini disebut pula perbaikan metode.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24